Epilog

Pluviophile

Epilog

“Hai eonni,  sudah lama tidak kesini,” tanya Kyungsoo ramah.

“Mau pesan apa?” lanjut gadis bermata bulat itu.

“Aku seperti biasa saja soo, kau mau pesan apa Yeol?”

“Um… sama seperti Baekhyun, tapi aku americano jangan latte,” ujar Chanyeol seraya tersenyum ke arah Kyungsoo.

“Baiklah, tunggu sebentar, ne?” ujarnya tersenyum ramah.

“Lama juga tidak apa-apa, Soo,” canda Baekhyun yang hanya dibalas tawa kecil dari Kyungsoo.

“Tadi kau bilang sama sepertiku? Memangnya kau tahu kesukaanku?” tanya Baekhyun dengan tatapan bingung.

“Aigoo Baekhyun-a, strawberry cheesecake dan latte kan?”

“Yup, benar sekali. Kenapa kau bisa suka dengan strawberry cheesecake?”

“Memangnya tidak boleh, eoh?” ujar Chanyeol.

“Ani… maksudku mengapa harus strawberry?”

“Hmm… kenapa harus strawberry cheesecake, ya?” Chanyeol membeo diiringi dengan anggukan dari Baekhyun.

“Karena… Strawberry selalu mengingatkan aku dengan gadis yang sangat suka sekali dengan hujan,”

“Eh? Nugu? Pacarmu ya?” tanya Baekhyun takut-takut.

“Harusnya… tapi entahlah, andai saja aku tidak pindah ke London, pasti dia sudah menjadi kekasihku,” seketika hati Baekhyun seakan tertusuk ratusan duri. Ia menggertakan giginya berusaha agar tidak menangis. Tangannya mengepal kuat hingga buku-buku tangannya mulai memutih. Ia menundukkan kepalanya, tak berani menatap wajah Chanyeol.

“Eh Baek, apa kau sudah punya pacar?” tanya Chanyeol.

Tapi tak ada jawaban sama sekali dari Baekhyun. Chanyeol mengenyeritkan dahinya, kenapa Baekhyun tiba-tiba diam?

“Baek, gwenchana? Apa kau sakit?”  Baekhyun masih terdiam. Dengan tangan gemetar, Chanyeol memberanikan dirinya mengangkat dagu Baekhyun. Betapa terkejutnya Chanyeol ketika melihat wajah Baekhyun memerah dengan bendungan air di pelupuk matanya.

“Baek, kenapa kau menangis? Apa aku salah bicara?” tanya Chanyeol cemas.

Baekhyun hanya menggelengkan kepalanya. Chanyeol kembali mengingat semua yang ia katakan kepada Baekhyun, takut-takut ia salah bicara.

Bingo!

Chanyeol menyeringai licik mengingat apa yang menurutnya membuat Baekhyun seperti ini.

“Ah… baguslah kalau aku tidak salah bicara, jadi aku bisa melanjutkan ceritaku kan?” ujar Chanyeol sambil menyandarkan punggungnya ke sofa. Baekhyun masih terdiam.

“Kau tahu Baek, aku bertemu dengannya tanpa sengaja, saat itu dia menggunakan sweater merah muda sedikit kebesaran dan celana putih—yang demi apapun celananya  pendek sekali. Padahal saat itu sedang hujan. Menurutku dia gadis yang menawan dan menggemaskan disaat yang sama,” ujar Chanyeol heboh tanpa peduli apa yang Baekhyun lakukan.

“Kau tahu, dia itu aneh sekali. Selain pakai celana super pendek saat hujan, dia juga terobsesi sekali dengan yang namanya strawberry dan hujan.dia bilang sih kalau hujan itu menenangkan,” cerita Chanyeol terhenti saat seorang pelayan membawakan pesanan mereka. Setelah menggumamkan terimakasih kepada pelayan tersebut, Chanyeol memperhatikan Baekhyun. Tatapannya hanya terpusat pada cakenya tanpa menyentuhnya sedikitpun.

“Baek, Baekhyun, kau mendengarkanku tidak?” ujar Chanyeol sembari mengibaskan tangannya di depan wajah Baekhyun.

“Eh? I-iya Yeol, lanjutkan saja.”

“Sampai mana tadi?” tanya Chanyeol sembari menyesap kopinya.

“Sa-sampai suka hujan…”

“Ah iya, kau tahu kenapa ia tidak jadi pacarku?” Baekhyun menggeleng lemah. Jemarinya menggenggam garpu di tangannya erat. ‘Cukup hentikan Yeol! Aku tak mungkin menangis sekarang’ batinnya.

“Jadi Baek, selain karena aku harus pindah ke London  dan bodohnya aku tidak punya nomor ponselnya.”

“Tapi Baek, sepertinya dia tidak suka dengan strawberry cheesecake lagi,”

 Baekhyun  mendongak dengan tatapan heran

“Habisnya, dari tadi cheesecakenya hanya diperhatikan saja bukannya dimakan.”

Baekhyun semakin bingung dengan siapa yang Chanyeol bicarakan.

“Kau mau tahu siapa namanya?” Baekhyun menggeleng.

“Kau serius? Padahal dia ada di hadapanku.”

“Eh? Maksudmu?” akhirnya Baekhyun mengeluarkan suaranya.

“Ya, di hadapanku.  Namanya… umm…. Aku tidak tahu nama keluarganya, umm… Baek, nama keluargamu apa?”

“B-Byun, kenapa memang?”

“Ah iya… nama gadis itu Byun.. eh tidak, Park eh bukan, dia belum menikah denganku.”

 Baekhyun menatap Chanyeol bingung.

“Kau tahu Baek, gadis itu sekarang tengah menatapku dengan tatapan bingung.”

Refleks Baekhyun menoleh ke belakang mencari siapa yang menatap Chanyeol.

“Sekarang dia sedang celingak-celinguk entah mencari siapa,”

Baekhyun kembali menatap Chanyeol.

“Si-siapa?” tanya Baekhyun.

 Chanyeol tertawa renyah.

“Dia itu kau Byun Baekhyun yang akan berubah menjadi Park Baekhyun. Kau ini bolot sekali, eoh? Masa iya aku sudah memberi kode segamblang itu kau masih belum menyadarinya?” ujar Chanyeol.

Baekhyun menundukkan kepalanya. Chanyeol langsung mengangkat dagunya lembut.

“Aku, Park Chanyeol, mencintaimu, Byun Baekhyun, maukah kau menjadi kekasihku?”

Baekhyun hanya mengerjapkan matanya berkali-kali.

“Ya sudah kalau kau tidak mau,” kata Chanyeol santai sambil menyuapkan cheese cake ke dalam mulutnya.

“Yeol….” panggil Baekhyun lemah sambil  menatap Chanyeol.

“Apa?” tanya Chanyeol.

“K-kau serius?”

“Serius apanya?”

“I-itu….ummmm….yang tadi itu,” kata gadis itu sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

“Aku serius Baek. 4 tahun aku tak bertemu denganmu. Selama itu juga aku penasaran kau menyukaiku atau tidak,” kata Chanyeol dengan nada serius.

“Lalu, waktu itu kau kenapa mengajakku bertemu di taman?” tanya Baekhyun.

“Waktu itu aku mau memberi tahumu tentang kepindahanku ke London. Aku juga mau bilang kalau aku menyukaimu. Tapi kau malah tidak datang,”

“Waktu itu aku banyak tugas Yeol…..” ujar Baekhyun sambil menundukan kepalanya.

“Gwenchana Baek. Jadi bagaimana? kau mau menerimaku?” tanya Chanyeol sambil tersenyum.

Baekhyun tersenyum lalu menganggukan kepalanya.

END

 

a/n: saya ga bakat bikin fluff>< dijamin ini pasti absurd><

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
keyhobbs
#1
Chapter 2: whahaha manisnya~~ chanbaek ini....walaupun udh kepisah beberapa tahun tpi cintanya masih tetep utuh ya^^ suka..suka..^^
amusuk
#2
Chapter 1: *komenku entah kenapa kepotong* :(
sy lanjutin aja ya

ini ficnya lumayan manis, hehe. Yang kurang tuh......momen baekyeol-nyaa :D *maunya*
coba ditambahin lagi biar tambah fluffy ^^

terus jujur sy tertarik baca ini gegara judulnya sih *plok
penasaran karna kedengeran kayak nama bunga kalo bukan penyakit /nggak

Setelah tanya mbah google, baru ngeh. Hehe, bagus lah, nambah kosa kata saia :d

terus itu maksud chanyeol dgn "kenapa waktu itu kau tidak datang?" di ending itu maksudnya kapan. Apa mereka 1 sekolahan gitu ngadain reunian apa gimana ya.
Hehe jadi banyak nanya deh.

Keep writing ya~
amusuk
#3
Chapter 1: kyaa, kirain shounen ai, ternyata genderswitch.

Chanyeol-nya aww banget

/ngga jelas