026

Digging Chanyeol's Secret
Please Subscribe to read the full chapter

Baekhyun tidak benar tentang hanya ada dua pilihan yang Chanyeol punya—menyusul dirinya, atau Jaehyun—karena setelah kepergian keduanya, Chanyeol hanya menghela nafas, lalu berjalan menuju stan makanan; sama sekali tak mengindahkan kepergian kedua kakak beradik kembar itu (mungkin Chanyeol lelah).

Chanyeol diam-diam memerhatikan sekitar ketika tangannya ia sibukkan dengan mencomot cupcake dan tangan lainnya ia gunakan untuk merogoh toples berisi kue kering. Chanyeol diam-diam memerhatikan teman-teman seangkatannya yang berkostum aneh dikejauhan saling mengejek sambil tertawa satu sama lain—entah, itu membuat Chanyeol tersenyum secara tidak sadar, walau ia juga merasa miris karena dia merasa tidak punya teman untuk diejek. Ia juga turut melihat sekilas beberapa murid junior perempuan berjalan bergerombol sambil berbisik-bisik (mungkin tidak percaya diri dengan apa yang mereka kenakan), sesekali mereka juga memandang pada Chanyeol (yang membuat Chanyeol yakin kalau mereka sedang membicarakannya). Chanyeol juga melihat para senior yang tampak santai seakan-akan mereka sedang berjalan-jalan di mall dengan jeans dan kemeja, bukannya pakaian-pakaian aneh nan mengerikan.

“Kau baik-baik saja?”

Chanyeol tidak melihat kedatangan Luhan, tau-tau saja ia sudah ada disana dengan tangan penuh biskuit.

Chanyeol menelan kue kering yang baru saja ia kunyah sambil menatap Luhan antara kaget, heran, dan cuek. Ia memutuskan untuk mengabaikan pertanyaan Luhan dan memilih untuk kembali memandangi sekitar, namun kini ia tak bisa fokus memerhatikan.

“Bagaimana menurutmu?” Luhan bertanya lagi.

Pertanyaan absurd Luhan sukses membuat Chanyeol menolehkan wajah padanya lagi. Luhan sedang tersenyum ketika Chanyeol memandang kearahnya, dan menurut Chanyeol itu aneh mengingat interaksi yang mereka buat terakhir kali tidaklah cukup baik.

“Apa?” Chanyeol akhirnya buka suara walaupun ekspresinya masih menunjukan ketidak-senangan.

“Pestanya tentu saja, dekorasinya juga. Bagaimana menurutmu?”

Chanyeol mengangkat bahu, “Lumayan.” Katanya sambil memasukan jenis biskuit yang sama yang sedang Luhan makan kedalam mulutnya.

“Lumayan?” mata Luhan menyipit tak senang. Ia memutar bola mata dan tampak tidak peduli setelahnya.

“Hey, bagaimana urusanmu dengan Jaehyun?” tanya Luhan cuek, seakan-akan mereka sedang bincang-bincang santai mengenai pertandingan liga sepak bola. Namun dalam gerak-geriknya, Chanyeol menemukan gestur ketidaknyamanan.

Chanyeol menyipitkan mata, mendengar nama gadis itu disebut-sebut membuat Chanyeol merasa tak nyaman. Mulutnya yang sedang bergerak mengunyah makanan langsung melambat seketika. Ia memandang Luhan antara terganggu dan marah, namun Luhan menjadi dirinya sendiri yang menyebalkan; ia terlihat sedang menunggu jawaban dari Chanyeol dengan alis terangkat naik sambil mengunyah pelan.

“Hyung, apa mungkin kau menyukai Jaehyun?”

Chanyeol tak tahu darimana asal pertanyaan itu, kenapa ia menanyakan itu? Mungkin ia hanya depresi ingin segera mengalihkan topik pembicaraan. Tapi reaksi Luhan cukup mengejutkannya, Luhan seperti sedang tertangkap basah, ia tampak salah tingkah.

“Apa kau sedang mengalihkan pembicaraan sekarang?”

“Tidak, aku serius.” Chanyeol memandang Luhan, bertanya-tanya dalam hati apa Luhan memang benar menyukai Jaehyun? Karena jika benar... oke, seharusnya Chanyeol tidak terkejut mengingat Luhan banyak menghabiskan waktunya dengan Jaehyun akhir-akhir ini, dan jika benar... Luhan pasti benar-benar marah pada Chanyeol sekarang karena Chanyeol sudah menyakiti hati cewek yang disukai Luhan.

“Lantas, apa kau menyukainya? Sedikit saja?” Luhan balik bertanya.

Chanyeol melirik sekeliling sekilas sebelum mendaratkan tatapan tajam pada Luhan.

“Jadi sekarang siapa yang mengalihkan pembicaraan?” ia mendengus lalu melanjutkan ucapannya, “Kau tahu apa yang sedang terjadi sekarang hyung.”

Luhan mengerti betul kalau Chanyeol sedang membicarakan perasaannya terhadap Baekhyun.

Luhan mengangkat bahu, “Yeah, aku tahu. Kurasa. Jadi?”

“Jadi?” Chanyeol mengangkat satu alisnya. Luhan mengerang sambil memijat keningnya.

“Kau pernah sayang sama Jaehyun tidak sih?” Chanyeol memandang sekeliling seakan-akan ia sedang memastikan tidak ada orang yang cukup dekat untuk menguping pengakuannya.

“Iya.” Jawabnya sembari memandang Luhan lagi, matanya tampak sedih. “Tapi entahlah, aku bingung. Baekhyun membuatku bingung.” Mata Chanyeol memandang kosong ke depan kemudian memandang Luhan lagi yang sedang memerhatikannya dengan simpatik.

“Kau menyukai Jaehyun juga kan hyung?”

Luhan menghela nafas lalu menepukkan kedua belah tangannya untuk mengebaskan remah biskuit, ia tidak memandang pada Chanyeol, tidak juga buka suara untuk menjawab pertanyaan adik kelasnya itu.

“Hyung?” Chanyeol masih menanti sembari menatap lekat Luhan.

“Itu tidak penting sekarang.” katanya sembari mendongak, Luhan menghela nafas lalu memandang kerumunan yang datang mendekat ke stan makanan tempat mereka berdua berdiri sekarang.

“Aku hanya ingin kau minta maaf padanya. Benar-benar minta maaf. Kurasa dia menerima keadaanmu dan Baekhyun, dia hanya merasa kecewa.”

Chanyeol mengerutkan kening, merasa heran kenapa Luhan sepertinya mengerti banyak tentang Jaehyun lebih daripada siapapun sekarang.

“Dia membenciku hyung.” Chanyeol menghela nafas putus asa, meratapi betapa bodohnya ia karena telah menyia-nyiakan kesempatan untuk minta maaf dan menjelaskan semuanya malam itu.

“Tidak. Kau hanya tidak berusaha.” Setelah berkata begitu, Luhan menghilang kembali ke tengah pesta, meninggalkan Chanyeol yang jadi tercenung.

Orang-orang mulai berdatangan ketempatnya sekarang untuk mencicipi sajian pesta gratis, beberapa orang bahkan mengajaknya berbincang, namun Chanyeol tidak memedulikan mereka sehingga mereka akhirnya membiarkan Chanyeol dalam diam-seribu-bahasanya. Chanyeol masih memikirkan bahwa percakapannya dengan Luhan, kalau dipikir-pikir lagi terasa amat janggal. Luhan jelas menyukai Jaehyun, tapi ia meminta Chanyeol untuk minta maaf pada Jaehyun. Apa kakak kelasnya itu berharap Chanyeol baikan dengan Jaehyun lagi? Apa dia hanya tidak ingin melihat Jaehyun bersedih? Ini aneh, diatas semua itu harusnya Chanyeol merasa cemburu mengetahui ada orang lain yang menyukai pacarnya, tapi ia malah merasa tenang-tenang saja. Membuatnya takut kalau sebenarnya, ia tak pernah—atau tak lagi menyayangi Jaehyun.

.

Jaehyun setengah berharap kalau Chanyeol akan berusaha lebih keras untuk minta maaf padanya. Dia berharap Chanyeol akan mengambil langkah dibelakangnya, mengejarnya, dan mencengkram pergelangan tangan Jaehyun untuk menyuruhnya berhenti dan mendengarkan seperti yang ada di drama-drama, tapi sebaiknya Jaehyun memang tidak berharap sedikitpun karena Chanyeol tak akan pernah datang padanya lagi.

“Kau habis dari mana sih?” Luna kelihatan kesal mendapati Jaehyun baru datang setelah ngeloyor tanpa permisi. Ia bahkan berdiri dari posisi duduknya yang nyaman untuk menyambut Jaehyun, Sulli hanya menghela nafas disebelahnya, dan Krystal ‘ia sudah kembali rupanya’ duduk termenung menatap Jaehyun.

“Er, aku haus jadi kupikir tidak apa-apa pergi sebentar untuk mencari minum.” Luna tampak mengangguk-angguk mengerti saat mendengar penjelasan Jaehyun, lalu duduk lagi.

Ketiga gadis itu sepertinya sama-sama tidak menikmati pesta, padahal ditanah lapang luas murid-murid berbaju seram sudah mulai semangat berkumpul untuk memulai pesta. Kepala sekolah dan ketua osis secara resmi membuka pesta halloween sedangkan Jaehyun dan ketiga teman ceweknya duduk tak bergairah dibangku-bangku yang sudah disediakan.

“Aku ingin pulang.” Krystal menguap disela-sela ucapannya, ia menyeka matanya dan menyenderkan kepalanya dibahu Sulli yang duduk disebelahnya.

“Mungkin kita harus jalan-jalan sebentar untuk menghilangkan kebosanan, aku tadi melihat tenda-tenda yang dikerumuni banyak orang, mungkin ada hal menarik disana.”

“Seperti apa misalnya?” tanya Sulli, kelihatan tak yakin. Jaehyun hanya mengangkat bahu untuk mengekspresikan ketidaktahuannya.

“Ayo kita cari tahu kalau begitu.” Luna paling pertama berdiri dengan seringaian seram. Kelihatannya ia sedikit bersemangat mengetahu

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Baekkswag #1
Chapter 30: Dan kenyataanya sampai sekarang kai dan d.o mengalami hal ini... bedanya cuman lagi menunggu d.o jujur pada dirinya/terima kenyataan that he loving him too...??
Cbhhkscm #2
Chapter 30: Gila, suka banget ceritanya
baeeki6104 #3
Hoho baeek malu tapi mau
koko_loey #4
Chapter 1: Rahasiaa apa?? baru chapter 1 udah penasaran bgt gw?
koko_loey #5
Aku reader baru, izin baca yaa
unni_fanna #6
Chapter 13: Keren banget ff nya..bikin yang kayak gini lagi dong kak hehe.. semangat nulisnya ^^
can_tbeempty #7
Chapter 30: Wah baek menjerit2 kenapa tuh......Hahaha. Seru bgt thor ceritanya!! Suka bangeett!!!!
can_tbeempty #8
Chapter 15: Complicated sekali yaaa
keyhobbs
#9
Chapter 30: berakhir sudah..hihi~akhirnya baek ngakuin juga tuh... Eh eh tpi jaehyun ama luhan jadinya gmana??kyungsoo sama sulli juga?kok bisa tiba2 putus gitu aja kan kasian kyungsoo nya...
ikabaek12 #10
Chapter 30: Yess!!! Chanbaek!!! Selalu dihati!!! #CBHS Luv you author sayang keep writing ya, all of chan love all baekh :v hehe *kibarbenderachanbaek semangat terus ya buat ff chanbaek lagi ya ya ;) Fighting!! Sequel leh uga, :D