Si Bapak gombal nembak

Antara Mahasiswa dan Pemilik Kost

Antara Mahasiswa dan Pemilik Kost

.

Chapter 3: Si Bapak gombal nembak

.

SPECIAL GUEST: Nam TaeHyun(WINNER)

.

PESAN PENTING!: PERHATIAN, READERS SEKALIAN! Sebelum membaca konten di bawah ini, Jen mau mengumumkan sesuatu, dan Jen harap bahwa semuanya akan membaca ini. Karena ide tidak selalu datang mampir di benak Jen, maka dari itu, JEN RESMI MEMBUKA PENGIRIMAN IDE~ (dansadansa) Jen akan buka pengiriman ide ini dari detik kalian baca ni chapter sampe abis, dan akan ditutup sampe LUSA. Ia, Lusa. Kalian gk salah baca ^_^ Kalo yang ingin idenya hinggap(?) di chapter depan, segera kirim ide kalian. Ntar Jen bakal milih, yang ‘sesuai’ mana. Kalo boleh, jangan dulu ada adegan ehemnya yah, soalnya Jen mau bikin ni cerita agak nyantai dulu, gk kebelet gitu. Kalo accident kiss, boleh ^*^ Pengiriman ide ini bakalan Jen mulai dari chapter ini, sampe chapter-chapter depan. Kalo boleh sampe abis wkwkwk… TAPI INGAT! Pengiriman ide MELALUI PM! Catat, MELALUI PM. Kalo ada yang kirim lewat komen, Jen gk tanggung bahwa Jen gk bakal nerima (kecuali idenya lucu sih). Yaudah, itu aja. Sorry Jen udh banyak bacot.

 

LANJUT KE CERITA

 

.

.

.

 

Sesi kuliah Yixing yang tiba-tiba bejibun, akhirnya bisa berakhir dengan baik. Entah tersambar kilat apa, atau mungkin tergigit oleh Su*rez(?), tidak ada tugas satu pun yang diberikan dosen. Jadi, Yixing bisa berbahagia pada akhir pekan ini. Iya, ini hari jumat. Si mahasiswa ber-lesung pipi ini bisa bermain bersama Wu Zitao sepuasnya. Karena menurut Bapak Yifan, si malaikat kecil ini akan kembali ke rumah neneknya pada minggu sore hari.

 

Agak sedih sih, si baby Tao harus meninggalkannya dalam periode yang cukup lama. Karena entah mengapa, TK-nya Zitao belum juga mencapai kata Libur. Nanti mungkin kalau ia sudah mencapai kost-kost an, Yixing bakal meminta si Bapak kece Yifan untuk mindahin Zitao buat sekolah di deket kost aja. Ntar sebelum berangkat kampus, Yixing bisa mengantar Zitao ke TK, dan jemput Zitao pas istirahat. Kan klop tuh.

 

Oh ia. Ngomong-ngomong soal Bapak Yifan, Yixing jadi teringat akan perkataan ChanYeol. Yang katanya, si Bapak cinta ama dia. Yixing sih, 50-50 percaya ato nggak. Bukannya ia meragukan bahwa si Bapak itu menyukai cewek. Namun berdasarkan berita yang Bapak Yifan ceritakan kepada Yixing beberapa hari yang lalu, si Bapak itu udah trauma sama cewek. Emang siapa sih yang nggak trauma, ditinggalin nikah gitu aja? Trus bukan sedikit uang yang berhamburan buat persiapan nikah. Walau buat si Bapak Yifan, itu tidak seberapa, namun untuk Yixing, ia pasti setres uang sebegitu banyak cuman terbuang sia-sia. Gak sia-sia sih, kan uang balik karena asetnya udah dijual.

 

Hem. Daripada stress mikirin Bapak Yifan, lebih baik ia buktiin aja sendiri, mengenai kebenaran cinta si Bapak Yifan terhadap dirinya. Caranya?

 

Panggil si Bapak buat makan siang. Ia ini masih siang, masih jam 1.

 

Dan sekarang, Yixing telah memencet deretan nomor Bapak Yifan yang sudah ia hafal. Jangan salah sangka dulu, Yixing itu orangnya gampang sekali buat mengingat nomor orang yang menurutnya penting. Ya termasuk nomornya si Bapak kece.

 

Dengan tiga kali bunyi ‘TUUUT’, Yixing telah disapa suara sekseh Bapak Yifan, “Oh, Baobei? Kenapa?”

 

Sambil berjalan ke depan gerbang, Yixing lalu menjawab, “Bapak punya free time gak?”

 

Dan tanpa Yixing sadari, telinga Bapak Yifan langsung gerak-gerak kayak naga(?), “Oh, Bapak punya plenty of time, Baobei~” Walaupun ia punya sedikit kerjaan di kantor.

 

Yixing mengangguk kepada dirinya, seolah Bapak Yifan bisa mendengar, “Makan siang bareng yuk, Pak…”

 

Ternyata, si Bapak Yifan telah melambung jauh ke surga tertinggi, “Cuman kita berdua, Xing?”

 

  “Kita berdua.” Yixing tidak pernah menyadari bahwa jawabannya saat itu, akan menuntunnya pada kehidupan yang lebih berwarna.

 

  “Ntar Bapak jemput di gerbang ya, Baobei~” Yifan tau bagaimana mengatur suaranya, agar tidak terdengar seperti pedofil sarap. Gak asik dong, si Bapak kan baru saja melayang ke surga? Masa’ terhempas ke bumi gitu aja?

 

  “Cepat ya, Bapak ganteng~” Dan Yixing pun resmi menutup sambungan telponnya dengan si Bapak Yifan.

 

Lima menit menunggu, Kai dan Kyungsoo berhenti di depannya, “Kok belum pulang, Xing?”

 

Yixing yang sedari tadi asik dalam dunianya sendiri, tersentak mendengar pertanyaan Kai, “Kalian sendiri?” Tanya Yixing balik.

 

Kai memutar kedua bola matanya, sementara Kyungsoo tersenyum lembut, “Kami baru saja akan pulang, Yixing. Kamu menunggu seseorang?” Wah, kadang Yixing cemburu pada Kai yang bisa mendapatkan Kyungsoo yang perhatiannya bak ibu-ibu. Juga ke-unyu’an itu loh. Duh…

 

  “Nih ada janjian sama Bapak Yifan…” Yixing menjawab pertanyaan Kyungsoo, dengan senyum yang langsung memajang lesung pipi miliknya.

 

Kai langsung berteriak layaknya ibu-ibu gossip yang baru saja mendengar bahwa Ar*el resmi mengawini Nab*lah Jekate48, “KAU BERCANDA, CUK! Loe berdua udah pacaran? Secepat itu? Kejadiannya gimana? Dia ngancem lu buat jadian sama dia, Kan?” Dan sukses, Kai membombardir Yixing dengan pertanyaan-pertanyaan dalam satu tarikan nafas.

 

Yixing memijat batang hidung mancung nya, “Lu sarap, Kai… Masa’ gue semudah itu… heh…”

 

Kyungsoo tertawa kecil melihat kedua sahabat ini, “Dia memang lagi sarap, Yixing…” Jawab Kyungsoo polos.

 

Dan Kai langsung menghantam tanah, “Kamu kejam banget sih, Soo…” Ngambek Kai, sok imut.

 

Kyungsoo hanya menggeleng pasrah, lalu menarik Kai buat berdiri, “Yaudah. Hati-hati yah, Yixing. Kami pergi dulu!” Pamit Kyungsoo.

 

Yixing tersenyum kembali pada Kyungsoo, “Kalian juga, hati-hati yah!”

 

Yang dibalas oleh Kai, “Awas dia sampai macem-macem ke lu, Xing! Gue kulitin tu orang. Bikin krupuk!” Ancamnya.

 

Yixing tertawa geli, “Gue jamin deh! Udah, pergi sono!”

 

Dan mereka meninggalkan Yixing sendirian. Yixing kembali menunggu. Sekitar 10 menit dan sebuah milk-shake kemudian, akhirnya penantian Yixing berakhir sudah. Sang Bapak dengan kece level akut turun dari mobil Lamborghini Avent*dor nya. Ia menyapa Yixing yang ternyata mulai cemberut.

 

  “Maafin Bapak ya, Baobei~ Tadi jalanan sedikit macet…”

 

Dan dengan satu tarikan tangan, Yixing mengajak si Bapak untuk naik ke mobil nya. Iya, mobil si Bapak, bukan Yixing. Tsk…

 

  “Ke mall yuk, Pak… Pengen makan nih…”

 

Tanpa hitungan ke 3, Yifan langsung membawa Yixing ke tempat yang ia inginkan. Si Bapak baru kali ini merasakan bahwa mengendarai mobil itu ternyata menyenangkan, sementara si Yixing, sibuk menyusun taktiknya untuk memancing si Bapak untuk menjawab pertanyaannya.

 

  “Kuliah gimana, Baobei?” Tanya si Bapak. Idih, sok akrab banget.

 

Namun sepertinya Yixing sudah terbiasa dengan itu, “Baik, pak. Kebetulan gak ada kuliah, jadi free deh…”

 

Si Bapak ngangguk-ngangguk, sambil mencuri-curi pandang pada Yixing, “Kalo begitu besok kita date, yah?”

 

Kata date sepertinya menghidupkan alarm nya Yixing. Ia masih sedikit asing dengan itu, jujur.

 

  “Kita… Date?”

 

Dan dengan senangnya, si Bapak mengangguk, “Ia, date. Nonton bioskop, belanja, makan, foto-foto, kayak kopel gitu…” Bapak sedikit modus.

 

  “Ia deh…”

 

Sebenarnya sih, Yifan masih sedikit berekspektasi bahwa Yixing bakal nolak dia mentah-mentah. Ia pikir, Yixing pasti menganggapnya aneh. Mereka baru ketemuan minggu lalu, udah mau date? Dan jawaban Yixing barusan, membuat wajah si Bapak sontak memerah. Ya Tuhan, Yixing tersambar petir apa?

 

Tapi Yifan mau kok. Lebih dari pada mau, pula. Sepertinya, Tao akan mengacaukan rumahnya besok. Huahahahaha…

 

  “Yaudah, kita date okeh?” Tes, Yifan pengen dikit ngetes jawaban Yixing.

 

  “Ia, Bapak…”

 

Yifan telah terbang melewati beberapa galaxy.

 

Kesempatan nih…

 

.

.

.

 

Sampainya di Kafe Winner, kafe terkenal di mall KPOP, Yixing dan Yifan langsung menyamankan diri mereka dalam kafe tersebut. Yixing terpanah akan keindahan kafe itu, yang ditata cukup unik. Kafe nya gak fancy banget sih, tapi feel nya dapet. Lagu Eyes, Nose, Lips dari artis Taeyang, bergema dalam kafe itu dengan volume yang cukup pelan. Sehingga pengunjung Kafe itu tenang menikmati waktunya di sana. Suasana kafe nya mirip suasana apartemen kota, namun bedanya si apartemen itu lebih adem. Pokoknya suasananya kasual. Bahkan saking kasualnya, karyawan kafe nya menggunakan pakaian hang-out.

 

Saat mencoba untuk memesan makanan, Yifan hanya bisa menatap wajah Yixing dengan seksama. Sementara Yixing masih sibuk berkutat dengan apa saja yang akan melewati tenggorokannya.

 

  “Bapak mau makan apa? Xing mau ayam goreng aja deh… Udah lama gak makan ayam…”

 

Yifan akhirnya menyadari sekelilingnya, “Ayam? Tapi, ayam is not my style~”Celanya, memelas. Ia, Yifan memang tidak suka ayam goreng. Catat itu. Bukan karena tidak suka, tapi ia hanya saja tidak pernah, dan tidak mau mencicipi hidangan itu.

 

Yixing menghela nafas berat, “Yaudah, Bapak pesan apa, liat sendiri… Ntar Yixing bilangin. Mumpung si TaeHyun lagi shift siang…”

 

Yifan menatap TaeHyun yang tadi Yixing tunjuk. Yifan kenal TaeHyun, tentu saja, karena dia adalah pacar salah-satu penghuni kost Wu, Song Mino. Yixing kenal, secara mereka sempat ngobrol saat TaeHyun menjenguk Mino 2 hari lalu.

 

  “Tapi Bapak mau makanan kayak kamu…”

 

Kalo ada orang yang jeli, pasti sudah menemukan kejanggalan dalam kalimat itu. Namun karena Yixing itu oon, al hasil ia mengartikan kalimat itu dalam pengertian yang lain, “Tapi Yixing suka ayam goreng, Pak. Gimana doong?”

 

Karena gombalan mautnya gagal, si Bapak akhirnya menyerah, “Yaudah deh. Bapak juga… Minumannya sama kayak kamu aja…”

 

Yixing tersenyum lebar, “Beneran ya, pak… TaeHyun! Sini!” Panggil Yixing, layaknya dua orang sahabat yang lama tidak bertemu.

 

TaeHyun, anak SMA yang memiliki kening yang berbalik arah(?), tersenyum saat ia menyadari keberadaan Yixing. Ia tersenyum tipis, dan menghampiri meja Yixing dan Yifan, “Lho, ada Bapak Yifan ternyata…” Sepertinya TaeHyun tidak menyadari keberadaan sang Bapak kece.

 

Sementara sang Bapak hanya bisa memonyongkan bibirnya, “Yixing yang kamu kenal cuman dua hari aja kamu ingat. Bapak yang udah kamu tau selama setahun, kamu cuekin. Dasar kamu…” TaeHyun tertawa kecil atas kalimat sang Bapak.

 

  “Ih Bapak. Kan TaeHyun bosen liat wajah Bapak hampir 365 hari dalam setahun. Udah lapuk tau gak. Mending Yixing, seger…” Yifan malah nangis a la komik, sementara Yixing tertawa lepas bersama TaeHyun.

 

  “Doain gue biar tahan sama dia, ya~” Ejek Yixing. TaeHyun tertawa kecil, “Sip boss…”

 

Tidak mau kalah, Yifan angkat bicara, “Bapak laporin kamu sama Mino, baru tau rasa…”

 

Ancang-ancang takut, TaeHyun malah menyeringai kejam pada si Bapak, “Mino takut sama gue kok, Pak!”

 

Dan sekali lagi, Kris cemberut dan Yixing tertawa terbahak-bahak. Sebelum akhirnya Yixing menyudahi tawa nya dengan sebuah hembusan nafas, “Hadeh… Lama-lama gila deh gue. Oh ia, Hyun, pesan Ayam goreng dua porsi, sama Latte dua juga…”

 

  “Idih. Udah berani mesan couple-couple nih…” Ejek TaeHyun. Kali ini, Yifan terkikik, dan Yixing manyun.

 

  “Udah ah, bacot…”

 

Dengan itu, Nam TaeHyun berjalan menuju kasir dan memberi pesanan Yifan dan Yixing. Sementara keduanya dengan sabar menunggu.

 

Karena orangnya paling tidak tahan diam, Yifan angkat suara, “Yixing kamu punya pacar gak?”

 

Pertanyaan mendadak Yifan membuat Yixing mengeryit. Alih-alih tanya balik, Yixing menjawab, “Single nih, pak…”

 

Ding! Kesempatan.

 

  “Idih, Baobei. Kok blum punya pacar sih?” Ih, dasar Bapak…

 

Yixing mengendikkan bahunya, “Gak ada yang minat, pak…”

 

  “Kok gak ada yang minat? Sayang dong, kamu kan seksi, kok dilapukin?” Si Bapak memulai.

 

Yixing hanya manyun, “Bapak kali, Lapuk…” Balasnya.

 

Bapak kece tertawa kecil, “Gini-gini Bapak bukan duda lho~”

 

Yixing memutar kedua bola matanya, “Ditinggal kawin, ia…”

 

Untuk sementara, Bapak kece down. UNTUK SEMENTARA. “Yaudah, kalo Bapak mulai dari kamu, boleh?”

 

Dan sukses, Yixing syok. “Maksud Bapak?”

 

  ‘Duh, imut banget sih…’ Pikir Bapak Yifan untuk sementara. Memang ia, Yixing gituloh…

 

  “Kamu tau kan…” Bapak menggantung kalimatnya, disambung tawa kecil pada akhirnya.

 

  “Pacaran sama Bapak, gitu?” Tanya Yixing, sedikit mengkonfirmasi maksud si Bapak.

 

  “Kalo kamu mikirinnya gitu, bisa juga Baobei…”

 

Dan Yixing berusaha untuk tidak muntah pada detik itu juga. Bukan karena kalimatnya, tapi pada ekspresi sang Bapak yang mirip kayak remaja wanita ababil yang sedang berada di depan cowok pujaannya. Susah deh ngebayanginnya…

 

Baru saja Yixing ingin menjawab, TaeHyun sampai ke depan mereka, dengan sebuah nampan di tangannya. Ia menyajikan pesanan keduanya, dengan senyum kecil. Setelah ia selesai menata makanan dan minuman ke hadapan Yixing dan Bapak Yifan, TaeHyun mendekat ke telinga Yixing, dan berbisik;

 

  “Semangat, Xing!”

 

Dan meninggalkan meja mereka dengan tawa kecil.

 

Ternyata TaeHyun mendengar seluruh percakapan mereka. Hanya saja, mereka terlalu sibuk untuk menyadari TaeHyun yang berada tepat di samping mereka.

 

Apakah yang akan terjadi?

 

.

.

.

 

UNEDITED CHAPTER.

 

Okeh, Jen suka cerita yang gantung huahahaha…. Biar bikin readers menderita gitu ckckck

 

Oh ia, Jen udah buka jalan. Bagi yang punya ide, bagaimana date mereka di chapter depan, silahkan kirim pendapat kalian melalui PM. CIAO~

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
chamii704 #1
kapan ff ini bakal dilanjut...?????
wineooo #2
Chapter 3: Komenku tadi kok ga muncul (?)
Komen lagi deh. Baru pertama baca foreword udah ngakak banget, begitu lanjut tambah ngakak plus ada namsong pula ini kak Jen kece banget dah. Ditunggu chapter selanjutnya kk, fighting!
Harukoo #3
Chapter 4: bapak yifan gak usah modus deh ya, tau rasa deh :D
wew ditunggu chap 4nya thor
LocKeyG #4
Chapter 4: yaampun iciiiiing icing.. geleng2 deh! kesian juga si bapak!

aduh ga sabar inih buat cerita lengkapnya! baru cuplikan aja udah bikin ngakak! :D
ReiSama #5
Chapter 4: hahaaaa... cuplikannya aja uda sukses bikin ketaaaawa...ohmygod.... Tao sumpah imut bingiiittt...pengen aku cubit gemes pipinya.. hahaha...
dannnnnn.... aku seneng bangeeettt Author-nim bakalan update chapter 4!! ♥ ♥ ♥ yeeeyyy!!!
d tunggu buat update full storynya... ♥ ♥ ♥
Fighting, Author-nim~....
^_^
applelays #6
Jen, demiapa ini fanfic seriusan kocak yes. gue demen banget sama yixing disini, kesannya beda banget gitu sama keseharian dia yang keliatan kalem but disini.. dia.. garang juga ya sama chankai >< ya alloh icing!
buat mereka nikah ya jen :3
Clovexo
#7
Chapter 3: wah wah... seru nih... update soon ya