Antara Malaikat dan Setan Kecil

Antara Mahasiswa dan Pemilik Kost

Antara Mahasiswa dan Pemilik Kost

.

Chapter 2: Antara Malaikat dan Setan Kecil

.

Special Guests: Huang Zitao a.k.a. Wu Zitao, Do Kyungsoo

.

Warning: Bahasa gaul jaman sekarang, UNEDITED CHAPTER!

.

.

.

 

Sore menjelang malam pada musim panas, adalah pemandangan yang indah bagi siapa saja. Langit oranye ke-unguan yang cerah, kini mulai ditemani oleh bintang-bintang yang sudah mulai menunjukan diri mereka masing-masing. Suhu udara yang mulai hangat, membuat hari ini adalah hari yang sempurna. Karena keindahan akan menutup hari ini dan akan membangunkan hari esok yang cerah.

 

Okeh, itu terlalu puitis.

 

Tapi walaupun memang keindahan langit sore menjelang malam ini benar-benar menyegarkan mata, tapi sepertinya si Bapak pemilik kost yang kece, Wu Yifan, tidak terperengah dengan ciptaan Tuhan itu. Bukan karena tidak suka, hanya saja pikirannya tidak sedang berada di tempat, sehingga ia tidak terlalu memperdulikan apapun. Bahkan walaupun si unyu Suho menari tiang di sampingnya, tetap saja ia tidak akan mengambil pusing hal itu.

 

Mengapa?

 

Karena apapun yang sedang terjadi di kamarnya ChanYeol, serta aura bak setan yang baru saja keluar dari singgahsana nya, tidak henti-hentinya mengoar-ngoar dari kamar kedap suara itu. Yifan agak sedikit berterima kasih, karena ia mendesain seluruh ruangan di kost ini menjadi kedap suara. Bahkan kamar mandi umum yang berada di ujung koridor lantai satu pun, kedap suara. Jadi siapa sangka, mungkin Chen sedang fap-fap an, tidak ada yang akan tau. Fap-fap an pake speaker di dalam kamar mandi pun, tidak akan terdengar.

 

Karenanya, sekarang Yifan sedikit memohon kepada dewa-dewa di luar sana, agar bisa melindungi ChanYeol. Kan sayang kalo ChanYeol dihabisin Yixing, bisa-bisa uang kost ChanYeol yang menunggak 14 tahun(?) itu tidak akan bisa dilunasi sang Happy Virus. Yang ada, si bapak Yifan malah rugi buat biaya pemakaman ChanYeol. Lagipula, ia kini sedang berdoa demi nyawanya. Berdoa agar si anak kesayangannya yang unyu-unyu(tiba-tiba), cepetan diantar sang supir pribadi.

 

Segelas cerita asal-usul Wu Zitao, anak kandung nya yang sama sekali bukan duda, mari kita sedikit undur ke 6 tahun yang lalu.

 

6 tahun yang lalu, saat Yifan masih berumur 21 tahun, ia bisa digolongkan sebagai playboy. Jangan bilang dia anak nakal, karena Yifan sama sekali tidak begitu. Selain mulai meminum alkohol pada usia yang ke 25 saat ia resmi menyerahkan Zitao kepada ibu nya, ia tidak pernah membuat catatan kasus apapun. Ia adalah anak yang taat, dan berbakti pada orangtua nya. Ya mungkin begitu. Saat malam itu, Yifan tidak sengaja terlibat sebuah skandal bersama seorang wanita. Mari kita sebut saja nama si wanita itu dengan Huang, nama marga perempuan itu.

 

Jika berhubungan intim, Yifan sudah beberapa kali melakukan itu saat ia berumur 20 tahun. Namun karena sesuatu dan lain hal, Yifan tidak mengenakan pengaman, dan hasilnya Zitao embrio hidup dalam perut si wanita. Sebenarnya sih, Yifan masih belum ingin berkeluarga. Namun karena cinta nya sama si baby Zitao, ia akhirnya memutuskan bahwa ia akan menikahi si cewek, kalo Zitao sudah lahir, dan berumur sekitar 3-4 bulan. Yifan janji bakal ngurusin segala kebutuhan si baby Zitao sama ibu’nya. Dan akhirnya mereka mencapai sebuah kesepakatan.

 

Karena materi Yifan yang bejibun, bahkan dapat menghidupi 7 turunannya dengan kekayaan penuh, maka dari itu persiapan pernikahan Yifan dan Huang begitu mewah. Kalo diperkirakan, sekitar 270 millyar habis hanya untuk persiapan pernikahan. Orang kaya, apa sih yang nggak. Tapi sayangnya Yifan, si cewek ninggalin Yifan sama Zitao, tepat seminggu sebelum perhelatan yang cettar membahenol itu dapat terlaksana. Yifan sih lagi dalam keadaan Menboong. Tapi sih gak dalam keadaan lama, sejak dia tuh cintanya sama baby Tao, daripada ibu’nya. Jadilah, ia menjual seluruh aset pernikahannya, dan membangun sebuah kost. Dan itulah sodara-sodara, Yifan itu BUKAN duda. Dia bisa dikategorikan sebagai jomblo ngenes.

 

Jones adalah nama tengahku~ Yifan pernah menyanyi sekali saat ia begitu mabuk waktu lagi gang-out sama anak-anak kost-nya.

 

Tinggalkan itu, dan kembali ke jalan cerita. Karena aura Yixing yang sepertinya akan membuatnya bermimpi buruk malam ini, ia sudah menelfon sang Ibu untuk membawa Zitao. Sang ibu sibuk, jadi terpaksa yang nganterin Zitao tuh supir pribadi keluarga Wu. Dengan alasan kangen lope lope, sang Ayahanda yang sangat sayang sama jagoan kecilnya, akhirnya merelakan kepergian Zitao. Walau cuman 3 hari sih, karena Zitao itu belum libur.

 

Al hasil, suara bel berbunyi, dan teriakan super nan cempreng dari anak 5 tahun, sukses membuat Yixing terbang ke surga tertinggi. Dan dengan gerakan yang didramatisir layaknya film bollywood, Yifan berlari menuruni tangga untuk menjemput sang anak. Walau sempat merinding saat ia melewati kamar ChanYeol, tapi Yifan langsung melesat menuju lantai bawah.

 

Dan sekali lagi, layaknya film bollywood, si Papah dan Anak berlari kearah satu sama lain, dengan background lagu cinta india. Mereka berpelukan, kayak teletabis, dengan kelopak-kelopak bunga mawar bertebaran. Ternyata sang supir, Heenim*, berada di depan sebuah kipas angin gede, sambil melempar kelopak bunga mawar itu. Hal ini sudah biasa, jika Yifan sedang takut. Ia, Heenim tau bahwa si bapak itu cuman modus doang pas bilang dia itu rindu sama Zitao.

 

  “Pak, Heenim pamit dulu yah!” Si supir memberi sebuah bungkukan dalam, meminta izin sang tuan Yifan untuk kembali ke habitatnya(?). Sementara Yifan hanya mengangguk, lalu mengangkat Zitao dalam bekapannya.

 

  “XiaoTao, tidur dengan papah ya?”

 

Dengan semangat ’45, Zitao langsung mengangguk dengan unyu’nya. Yifan hanya tersenyum simpul. Walaupun di balik senyum itu tersimpan rencana yang evil. Juga kesempatan sih, khusus buat Yixing.

 

  “Zitao, ntar papah kenalin sama kakak Yixing yah? Si kakak ganteng loh~”

 

Telinga Zitao langsung bergerak-gerak layaknya panda. Ia dengan mata bulat super unyu’ miliknya menatap sang papah berbinar-binar.

 

  “Yixing-gege calon mamah nya Tao, kan?”

 

Pertanyaan nan inosen Zitao, menghadiahi sang malaikat kecil sebuah seringaian mesum dari sang ayah, “Tentu saja, Zitao. Tentu saja…”

 

Tanpa mereka sadari, Chen yang menatap si Bapak dan Anak dari kejauhan, harus menelan ludahnya yang tiba-tiba terasa begitu pahit. Bulu kuduknya berdiri, saat sang ‘malaikat’ kecil yang menyebut dirinya Wu Zitao, mengubah wajah inosennya, menjadi seringaian yang sangat tidak mungkin dimiliki oleh seorang anak berusia 5 tahun.

 

Dan entah mengapa, kalimat yang meluncur dari bibir Wu Zitao berdenging di telinga Chen, “Tao boleh main sama gege lainnya, kan?”

 

Dan Chen bisa merasakan bahwa ia baru saja mendapatkan tiket trip gratis ke neraka, saat kedua pasang mata menatapnya dengan sadis, “Tentu saja boleh, Taozi…”

 

Ia harus melaporkan pada lainnya bahwa si setan telah sampai. Ia tidak mau menderita sendiri. Lama-lama dengan Zitao, mereka bisa jadi anak-anak setan.

 

“Teman baik menanggung derita bersama”

 

Kurang lebih begitu, ya kan?

 

.

.

.

 

Demi malaikat apa, yang tadinya titisan para iblis dari neraka yang paling dalam, keluar dari kamarnya ChanYeol bagaikan malaikat terindah yang pernah diciptakan Tuhan?

 

Itulah yang terlintas di benak Yifan, saat keesokan harinya Yixing dengan senyum mempesona keluar dari kamar ChanYeol. Pakaiannya masih agak rapih, Yifan mencatat, juga tidak ada sedikitpun cupang di kulit susunya. Aman. Berarti, seharian di kamarnya ChanYeol, Yixing tidak melakukan mimpi terburuk Yifan. Tau sendiri kan, apa yang ada di pikiran si Bapak mesum?

 

Zitao baru saja keluar dari kamar Yifan, masih dengan wajah mengantuk. Ia dengan unyu’nya menatap Yixing, yang kebetulan masih belum menyadari keberadaannya. Suho dan Chen sengaja tidak ikut sarapan pagi, alasan bahwa mereka sudah punya sesi makan subuh. Padahal berusaha untuk menjauhi Zitao sejauh mungkin.

 

Zhang Yixing, selain kepribadian yang sering berubah-ubah, dan laki-laki sejati(menurutnya sendiri), memiliki sebuah rahasia umum. Well, untuk teman-teman di Changsa sih. Rahasianya, yaitu… Ia tidak tahan melihat ke-kyut-an apapun. Apalagi itu dari anak kecil yang baru bangun tidur.

 

Dan saat melihat Zitao, Yifan menyeringai dalam hatinya. Wajah Yixing merona, kedua matanya sukses terbuka lebar. Zitao memang pandai acting, Yifan diam-diam mengangguk, menyelamati sang anak.

 

  “Bapak Yifan, ini siapa?”

 

Yifan bisa menebak bahwa Yixing berbicara kepadanya sambil menahan teriakan. Ia memasang senyum sok manis, “Itu Zitao, anak Bapak yang pernah Bapak ceritain, Baobei…”

 

Yep. Aman buat manggil Yixing dengan embel-embel Baobei sekarang. Karena Evil Yixing is no more, HA!

 

  “Boleh Yixing peluk, Bapak?”

 

  ‘Kenapa gak peluk bapak aja di pelaminan, Baobei?’ Yifan nangis a la komik untuk sementara. Tapi dengan sedikit mengutuk Tao yang diam-diam memberikannya seringaian kejam, Yifan tersenyum simpul, lalu mengangguk…

 

  “Lebih enak sih kalo kamu yang meluk Bapak, Xing…”

 

Namun kasiannya si Yifan, sepertinya Yixing tidak mendengarkan kalimatnya. Ia malah menyambar ke depan Zitao, yang kembali menatapnya dengan sangat unyu’.

 

  “Hai, Zitao… Boleh kenalan?” Lebih tepatnya ucap Yixing, daripada tanya Yixing. Wajahnya menunjukan layaknya ia sedang melihat sebuah kristal yang sangat indah, yang dipajang dalam box kaca.

 

Dan dengan senyum lebar, dan mata yang lebar, Zitao mengangguk kecil pada Yixing, “Nama gege siapa?”

 

Sebuah teriakan kecil berhasil lolos dari bibir Yixing, Yifan hanya bisa garuk-garuk meja. Hati kecilnya benar sejak kemarin, seharusnya ia tidak meminta ibunya untuk membawa Zitao kesini. Karena jelas-jelas, untuk tiga hari kedepan mungkin ia akan menghadapi mimpi buruknya sepanjang masa.

 

  “Aku Yixing-gege, sweetie…”

 

Dengan kepolosan overload, Zitao langsung memeluk Yixing. Yang tentu saja, disambut dengan senang hati oleh Yixing.

 

  “ChanYeol gak kuliah, Xing? Trus kamu gimana?” Untuk menghindari kecemburuannya atas sang anak iblis bernama Zitao, Yifan mencoba untuk mencari alasan bagus untuk memisahkan Zitao dan Yixing.

 

  “Aku akan pergi, Bapak ganteng. Juga ChanYeol, mau tidak mau, dia harus pergi. Lagipula Kai punya urusan sama dia…”

 

Walaupun ia menjawab pertanyaan Yifan, Yixing masih tidak memusingkan untuk menatap Yifan. Ia masih sibuk menoel-noel pipi dan hidung Zitao, yang disambut tawa inosen dari sang korban. Tawa inosen Zitao kini terdengar seperti tawa penyihir tua yang sering muncul di film-film horror. Yifan bisa membayangkan wajah Zitao layaknya setan paling menakutkan yang pernah ada. Sementara Yixing membayangkan wajah Zitao itu seperti wajah malaikat kecil.

 

Bagaikan selow mosyen, Yifan ternganga melihat bibir pink Yixing yang menyentuh pipi tembem Zitao.

 

Chuuup~

 

Dan seluruh dunia Yifan sukses hancur berkeping-keping…

 

Sementara dua orang yang juga menatap adegan itu dari jauh, bisa merasakan tendangan keras di jantung mereka.

 

Perang dimulai.

 

.

.

.

 

ChanYeol hanya bisa pasrah, saat dirinya yang ditarik-tarik Yixing sepanjang perjalanan ke kampus UE. Ia disambut sebuah senyum manis dari Kim JongIn, a.k.a. Kai. Kalo orang biasa, pasti senyuman Kai itu biasa saja. Tapi bagi siapapun yang mengenal Kai, patut merasakan takut.

 

Karena Kai tidak pernah tersenyum lembut. Apalagi manis.

 

  “Hahahaha…”

 

Jiwa ChanYeol perlahan seolah meninggalkan tubuhnya yang sudah bonyok akibat perlakuan Yixing. Mencoba meronta-pun, ChanYeol tau ‘kematiannya’ hanya akan dipercepat.

 

Namun baru saja Kai akan meraih kerah baju ChanYeol, sebuah suara seolah menyelamatkan nyawa ChanYeol agak sedikit lama.

 

  “Kai, apa-apaan ini?”

 

Do Kyungsoo. Hai!

 

Dengan tawa canggung, Kai menatap Kyungsoo yang kini berpose layaknya ibu-ibu garang. Si Uke unyu’nya satu ini sangat tidak suka melihat sang pacar mem-bully orang lain. Karena Kai itu memiliki catatan kasus yang cukup banyak. Namun ia patut bersyukur, karena Kyungsoo itu keponakannya rektor UE. Jadi ia aman, dengan catatan tidak ada bully lagi. Dan Kai, karena cintanya pada Kyungsoo, rela melakukan apapun demi sang pujaan hati.

 

Kecuali untuk yang satu ini. Ia tidak bisa melepaskan ChanYeol.

 

Tapi, tatapan tajam Kyungsoo yang sebenarnya unyu’, mau tidak mau harus membuat Kai tunduk sejenak.

 

  “Ayo, Kai!”

 

Dan Kyungsoo menyeret Kai untuk memasuki kampus UE. ChanYeol masih bisa menghela nafas lega. Namun lenyap saat ia melihat Kai yang berbalik dan menatapnya.

 

  “Kita belum selesai.” Kira-kira itulah yang dimaksudkan Kai dalam bahasa isyaratnya.

 

Sementara Yixing hanya bisa menggeleng, “Sayang sih Kai ketahuan… Padahal kemarin dia sudah beli tiket ke kebun binatang lho… Tapi yasudahlah, gak seru kalo cuman gue… Dah, Yeol Jangan coba-coba kabur!”

 

ChanYeol harus segera mencari siapapun untuk menyelamatkan nyawanya.

 

.

.

.

 

Hai! Jen di sini~

 

Sebenarnya, tentang Donat-gege, yang banyak orang nanyain chapter lalu, dia itu stays jadi Donat-gege. Soalnya Xiumin bakal memenuhin role penting berhubungan dengan chapter khusus yang Jen tampilkan di foreword.

 

Oia, karena kekurangan karakter, Jen mau minta izin dong. Jen mau pake karakter dari Winner (tau Winner kan? yang dari YG itu lho). Tapi tenang, mereka gak akan se-intens Kray dan pairing Exo lainnya. Jen juga bakal manggil 2 karakter lagi dari suju buat mengambil kepentingan di cerita ini. yang satu udah muncul, kalian liat kan?

 

*ituloh, Heenim. Tau siapa kan? Kalo kalian ELF, pasti tau xD

 

salam, Jen. Sambil ketemu di chapter depan!!!

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
chamii704 #1
kapan ff ini bakal dilanjut...?????
wineooo #2
Chapter 3: Komenku tadi kok ga muncul (?)
Komen lagi deh. Baru pertama baca foreword udah ngakak banget, begitu lanjut tambah ngakak plus ada namsong pula ini kak Jen kece banget dah. Ditunggu chapter selanjutnya kk, fighting!
Harukoo #3
Chapter 4: bapak yifan gak usah modus deh ya, tau rasa deh :D
wew ditunggu chap 4nya thor
LocKeyG #4
Chapter 4: yaampun iciiiiing icing.. geleng2 deh! kesian juga si bapak!

aduh ga sabar inih buat cerita lengkapnya! baru cuplikan aja udah bikin ngakak! :D
ReiSama #5
Chapter 4: hahaaaa... cuplikannya aja uda sukses bikin ketaaaawa...ohmygod.... Tao sumpah imut bingiiittt...pengen aku cubit gemes pipinya.. hahaha...
dannnnnn.... aku seneng bangeeettt Author-nim bakalan update chapter 4!! ♥ ♥ ♥ yeeeyyy!!!
d tunggu buat update full storynya... ♥ ♥ ♥
Fighting, Author-nim~....
^_^
applelays #6
Jen, demiapa ini fanfic seriusan kocak yes. gue demen banget sama yixing disini, kesannya beda banget gitu sama keseharian dia yang keliatan kalem but disini.. dia.. garang juga ya sama chankai >< ya alloh icing!
buat mereka nikah ya jen :3
Clovexo
#7
Chapter 3: wah wah... seru nih... update soon ya