Noona,Please Be My Girl Chapter Two

Description

Cast : Choi Sooyoung Oh Sehun Xi Luhan 

Genre : Romance| School Live | little sad | Love Triangle

 

 

 


 

Aku menatap pantulan wajah diriku di depan cermin, rambutku terlihat sangat biasa saja, jika difikir-fikir setiap saat aku selalu mengikatnya. Aku mengecek meja belajarku menggingat dua minggu yang lalu aku menyimpan sebuah aksesories pemberian Sehun di atas sana .Semula aku tidak pernah berfikir untuk menggunakanya ,rasanya sangat aneh jika benda itu berada di atas kepalaku. Saat Sehun memberikanya aku hanya sekadar menerimanya dengan sedikit terpaksa karena benda berbau feminim sangat jauh tidak cocok dengan kepribadianku kurasa Sehun juga menyadarinya tapi Aku tidak tahu mengapa ia tetap memberikanya padaku.



Setelah sedikit membuat meja belajarku berantakan benda itu kutemukan.Sebuah jepitan pita cantik dan manis ,Aku meraihnya dan memasangnya pada rambutku yang sudah kugerai.


"Tidak Buruk juga". Komentarku memandang penampilan diriku yang berbeda untuk hari ini.



Saat aku menuruni anak tangga terakhir semua anggota keluargaku yang terdiri atas Ayah,Ibu serta Sulli Minus Minho memandangku dengan tatapan aneh.Sungguh menyebalkan aku tidak suka tatapan seperti itu. "Selamat Pagi " Sapaku pada mereka dan menarik kursi disamping Sulli yang masih memandangku "Wae Geurae? Tatapanmu sangat tidak nyaman" Ucapku kepadanya

 

 


Sulli tersenyum kembali memakan roti bakarnya "Anniya,Aku menyadari sesuatu yang berbeda dari kakak perempuanku hari ini"



Aku diam saja memilih mengoleskan krim pada roti bakarku



"Kurasa Putri kita sedang Bahagia". Ayahku memberi komentar



"Sooyoung Sudah menyadari jika ia telah dewasa dan kini ia menujukkan sedikit perubahan ". Ibuku memandangku dan tersenyum,mereka semua berlebihan sekali hanya karena aku merubah gaya rambutku


Sulli tertawa


"Ibu apa kau tahu" Sulli melirikku "Unni sedang jatuh cinta"



Tiba-tiba aku tersedak mendengar ucapan Sulli. "Apa yang kau bicarakan ,ibu jangan mempercayainya"



Ibu mengabaikan perkataanku dan memilih mendengarkan Sulli "Benarkah itu?"



"Apakah itu Sehun?". Ayahku menambahkan



"Tentu saja tidak ,aku tidak sedang jatuh cinta". Tolak ku



"Lelaki beruntung itu bernama Luhan..Luhan Oppa". Ujar Sulli membuatku kembali tersedak oleh makananku sendiri



"Jangan Bicara sembarangan,dia hanya teman sekelasku". Aku benar-benar menjadi salah tingkah kali ini "Kami tidak memiliki hubungan apa-apa"



"Muka Unni memerah". Goda Sulli dan aku segera membekap mulutnya ,Anak ini jika dibiarkan bicara akan sangat membuatku merasa malu.



"Aku kenyang aku berangkat sekarang" Segera Aku melangkah menuju Ayah dan ibu dan mencium pipi mereka dengan cepat




Saat membuka pagar rumah aku menemukan Sosok Sehun disana,berdiri membelakangiku dengan seragam yang disembunyikan di balik Hoodienya. Kurasa ia mendengar deritan pagar yang dibuka karena kini ia membalikkan badanya menghadapku. "Noona selamat pagi"



"Pagi" Jawabku



Sehun menatapku sangat lama ,tatapanya seolah meneliti penampilanku dari atas ke bawah aku merasa tidak nyaman "Noona mengenakanya?". ia merasa senang



"Mengenakan?" Aku segera menyentuh aksesories pemberianya "Ah..aku hanya sedang ingin mengenakanya"



"Noona sangat cantik" Pujinya



"Aku tahu" Aku merasa sedikit bahagia Sehun memujiku



"Bolehkah Aku memeluk noona?" Aku mengeryit tapi aku segera menjawabnya "Tidak..Kita sudah bukan anak kecil lagi yang bisa leluasa berpelukan sesuka hati"




"Unni mengapa berdiri di depan pagar". Suara Derap langkah kaki Sulli terdengar mendekat "Ah..Ada Setan kecil disini" Sulli kini berdiri disampingku



"Dasar kekanakan..kau selalu memulainya tapi Sekarang aku tidak akan mengangapmu ada" Sehun berkomentar dan memandang Sulli penuh permusuhan "Aku juga tidak menyuruh kau menganggapku"


"Baiklah lagipula sejak awal kau memang tidak ada" Tanggap Sehun



"Sejak awal kau juga tidak ada,kau selalu merebut perhatian kakak ku dariku..Anak manja sepertimu memang menyebalkan"



Sehun tersenyum "Kau merasa cemburu denganku? Noona lebih memilihku dibandingmu"



Aku menggelengkan kepalaku ,kedua anak ini selalu saja beradu mulut "CUKUP HENTIKAN". Leraiku

 

"Ayo berangkat 20 menit lagi kelas dimulai" Aku beranjak pergi dan kurasa kedua anak itu mengikutiku dengan perdebatan mereka "Awas..jangan dekat-dekat"


"Aku tidak mendekatimu..kenapa kau percaya diri sekali..kau adalah wabah penyakit bagiku".



"Seharusnya kalimat itu menjadi kalimatku ..Kau adalah wabah albino"



"Kau merasa iri hati aku memiliki kulit yang putih ? Bahkan kulitku terlebih terlihat segar dari kulitmu". Sehun berjalan di samping Sulli "Ah lihatlah bahkan ada keriput di kelopak matamu". Sehun tertawa ,Sulli mendorong bahunya dan terjadi insiden dorong mendorong bahu di belakangku.



Aku mendengar Sehun beradu mulut dengan Sulli dan tidak lama Sulli Mengandeng lenganku "Unni Ayo berjalan bersama"

 


Sehun juga mengandeng lengan kananku "Noona akan bersama bersamaku..kau berjalanlah dibelakang".



"Kalian membuatku merasa malu"

 


Aku melepaskan kedua tangan mereka dan melangkah cepat menjauhi mereka berdua saat Bus berhenti didepan Halte. Di Bus pun mereka berdua masih saja beradu mulut berebut tempat duduk disebelahku .Tampaknya kami menjadi pusat perhatian karena Sehun dan Sulli tidak bisa diam,aku menundukkan kepala kepada semua orang meminta maaf atas keributan ini.



"Aku akan berdiri ,Kalian duduklah bersama"



"Aku tidak mau" Sehun menolak dengan cepat sembari memandang Sulli "Aku juga tidak mau duduk bersama lelaki manja berwabah albino"



Aku menghela nafas "Kalian berhentilah bertengkar semua orang ternganggu dengan kalian" Aku mendorong Sehun untuk duduk ,Sehun menolak dan memilih berdiri disampingku "Sehun Duduk.." Perintahku



"Aku tidak mau duduk bersamanya". Aku memandang Sulli ,Kurasa ia tidak mendengarnya karena ia kini memilih memandang keluar jendela



"Sehun!". Aku melotot kepadanya


"Aku tidak mau..". Kekeuhnya



"Sehun! Aku berkata kau harus duduk"



"Noona-ya". Ia merenggek



"Du...Duk". Ucapku dan Sehun kini mendengarkarku mengambil tempat duduk disamping Sulli.Ia tampak menggerutu mengenai diriku tapi aku memilih untuk berpura-pura tidak mendengarnya. Kurasa pemikiranku untuk menjadikan ia menjadi pacarku adalah pemikiran yang cukup konyol ,Dia belum bersikap dewasa



Bus berhenti sejenak di pemberhentian Halte ,masih dengan posisi berdiri didalam bus karena Sehun tidak mau aku mengambil kursi kosong yang berjarak jauh darinya di belakang


"Sooyoung-ah"


Seseorang menepuk bahuku,kurasa aku mengenal suara ini dan benar dugaanku ia adalah Luhan


"Luhan-ssi ?" Aku menatapnya "Kau naik bus?"



Luhan berdiri disampingku walaupun dibelakang masih terdapat satu kursi kosong.Aku tersenyum "Tuan Lee tidak bisa mengantarku ,lagipula naik bus ke sekolah juga tidak buruk "

 


Sehun memperhatikan kami "Bukankah Jasa Taxi lebih baik?" Ia menyela sepertinya dirinya mendengarkan percakapan kami. Luhan memandang kepadanya "Ah Sehunnie kau juga disini?"



"Tentu saja,Aku selalu berada disamping Sooyoung Noona setiap saat". Ketusnya,Sulli menoleh dan sedikit terkejut menyadari seorang lelaki disampingku "Luhan Hyung kau bisa duduk disana ".Tunjuk Sehun kearah kursi kosong

 


"Terima kasi tapi disini lebih menyenangkan". Luhan memandang kepadaku dan tersenyum ,Sehun merasa tidak senang "Bagian mana yang menyenangkan? Apakah karena ada Sooyoung Noona disini "



Aku menatap tajam kepada Sehun.Anak ini benar-benar "Sehunna! Kenapa bersikap seperti itu". Ucapku, Sehun diam saja.



"Tidak Apa-apa kurasa ia tidak menyukaiku". Bisik Luhan ,Aku menatapnya tidak enak "Sehun memang selalu bersikap seperti itu pada orang baru" Jelasku

 


"Apakah Anda teman sekelas Sooyoung Unni?". Sulli bertanya pada Luhan



"Iya". Jawab Luhan ramah



"Luhan Oppa?" Sulli bertanya lagi Sementara Sehun memandangnya

 



"Kau tahu namaku?" Luhan memandang kepadaku "Dia adik ku". Jelasku



"Sooyoung unni selalu menceritakan Mengenai Oppa" Ujarnya lagi "Benar kan Unni?" Aku melotot kepadanya sejak kapan aku menceritan tentang Luhan kepadanya. Luhan menatapku "Kau bercerita tentangku?"

 


"Anniya..Anniya mana mungkin" Elakku



Sehun merasa tidak terima "Mulutmu benar-benar pembohong". Ucapnya pada Sulli



"Luhan Oppa ,Apakah Kau adalah kekasih Unniku?"

 


"Sulli-Ya" Seruku dan semua orang menatapku terganggu "Jeongsohamnida" Aku menunduk malu



"Heii ,Mulutmu ingin sekali Diperban ya?" Sehun melotot pada Sulli sementara gadis itu hanya menjulurkan lidah merasa tidak bersalah.



Luhan tertawa "Kami hanya teman sekelas"



"Aish.. Sayang Sekali?" Sulli menampakkan wajah kecewa

 



"Apa Maksudmu dengan sayang sekali?!". Seruku dan Sehun berbarengan dan tampaknya aku membuat kesalahan sekali lagi dengan berteriak . Aku kembali menundukkan kepala Sehun juga melakukan hal serupa "Jeongsohamnida...Joengsohamnida"


________________________________________________________













Di kelas 2-7 Seperti biasa Ibu Guru Bong Yi sedang menerangkan pelajaran namun murid-muridnya tidak ada satupun yang memperhatikan. Salah satu murid yang tidak memperhatikan adalah Sooyoung . Guru Bong Yi memanggil nama Soo Young beberapa kali dan Soo Young pun sadar dari lamunannya. Guru Bong Yi bertanya, "Apa yang dipikirkan oleh Sooyoung kita di pagi-pagi seperti ini?" Pertanyaan itu membuat semua murid kelas tertawa.




"Aigoo..Aigoo Apakah kau memikirkan Sehun-ssi?" Chanyeol berkata dengan sangat keras ,Semua murid kembali tertawa menggoda.Sooyoung menatap Chanyeol dengan tatapan kesal "Kukira mulutmu itu sama halnya dengan mulut seorang wanita..kau begitu banyak berbicara" Komentar Sooyoung pedas



Chanyeol membalas "Waa..apakah itu adalah kalimat pujian ? Apakah kau baru saja berkata bahwa bibirku ini seksi ?" Seluruh kembali kelas tertawa .Chanyeol tersenyum bangga dan melakukan High Five dengan Baekhyun "Nice..Pembelaan yang bagus " Kata Baekhyun pada Sahabatnya itu sembari menatap Sooyoung.



"Kau hanya bermimpi" Balas Sooyoung semakin kesal


Luhan memperhatikan Sooyoung,Ia hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya meyaksikan tingkah laku gadis bertubuh tinggi itu,Sangat jarang Gadis Seperti Sooyoung dapat ia temui,bertingkah lucu dan berkepribadian menyenangkan. "Apa yang sedang kau fikirkan? kenapa tersenyum seperti itu?"

 



Kai,teman semeja Luhan bertanya saat mendapati Lelaki itu tersenyum sembari menopangkan dagunya pada telapak tanganya yang disilangkan dan tampak memperhatikan Sooyoung . Kai mengikuti arah pandangan Luhan,ia seakan mengerti "Kau menyukai Choi Sooyoung ?"

 



Luhan menoleh kepada Kai "Entahlah .." Luhan tersenyum dan membuka bukunya untuk mencatat materi baru yang baru saja ia pelajari , "Aku tidak mengerti mengapa banyak pria yang menyukainya,dia biasa-biasa saja"



"Dia cantik" Balas Luhan tetap mencatat



"Iya aku tahu..tapi disekolah ini banyak wanita yang bahkan melebihinya"



"Kau akan tahu jika kau lebih jauh mengenalnya" Luhan tersenyum seraya menatap Sooyoung yang sedang beradu mulut dengan Chanyeol dan baekhyun. "Dia lucu"


Sehun mendengarnya dan merasa sangat kesal.Ia memasang wajah muram serta mengetuk-ngetukan ujung penanya kemeja.

 



"Kau berisik!" tegur Jessica ,Sehun mengabaikanya. Sehun Tersenyum seakan mendapatkan sebuah pemikiran bagus,Ia membuka bukunya ,merobeknya menjadikan kertas itu menjadi bola kertas. ia berniat melemparnya pada Luhan yang memang berjarak tidak jauh di sisi kirinya.Sehun menyipitkan matanya memasang sasaran ke kepala Luhan. dan ia melemparnya



"Aishh.." Tidak seperti yang ia duga ,bola itu tidak mengenai Luhan melainkan mengenai kepala Baekhyun .Sehun dengan cepat mengalihkan pandangan berpura-pura tidak terjadi apa-apa saat Baekhyun menoleh ke belakang mencari tahu siapa tersangka yang dengan beraninya melempar bola kertas itu padanya.


Baekhyun membuka gumpalan kertas itu dan mendapati Nama Sehun disana. "Yah! kau anak kecil..kau melempar benda ini kepadaku?"



Sooyoung menoleh pada Sehun yang terdiam ,Chanyeol tertawa "Mungkin Sehun-a merasa kesal kita menganggu pacarnya" Sooyoung kembali menatapnya "Kau ingin kujadikan kelinci percobaan hah?"



"Sudaah...sudaah hentikan" Guru Bong Yi pun menegur Chanyeol dan mulai kembali berbicara . Guru Bong Yi bertanya,



"Anak-anak... Belajar itu sangat susah kan?" Murid-murid menjawab Iya dengan suara yang pelan, Guru Bong Yi kembali menanyakan hal yang sama dan suara murid-murid menjawab Iya pun mulai keras. Guru Bong Yi bilang bahwa dia juga pernah merasakan menjadi Kakak Kelas saat sekolah dulu. Guru Bong Yi berjalan ke arah ke depan

 


"Baiklah..Adakah yang bersedia menyelesaikan soal-soal di depan? jika kalian menjawab dengan sempurna,maka aku akan memberikan nilai sempurna pula untuk kalian"


Luhan mengangkat tanganya



"Ah..Luhan-si sepertinya akan mengerjakanya" Guru Bong Yi tersenyum "Aku akan merasa sangat bahagia jika kalian semua memiliki sikap semanis Luhan,Apakah orang China semua sama sepertimu?" Tanyanya pada Luhan yang kini berdiri didepan ,Luhan tersenyum "Tidak juga"



"Ah sayang sekali ..jika hal itu memang benar aku akan menikah dengan Orang dari China atau kau ingin menikah denganku Luhan-si?" Guru Bong Yi bercanda ,semua murid bersorak termasuk Chanyeol ,ia begitu heboh ,bertepuk tangan dan tertawa .Sooyoung merasa terganggu mendengarnya "Tutup mulutmu..atau kau akan mati karena pita suaramu putus"



Chanyeol menanggapi "Kau begitu sensitif kepadaku" Sooyoung membenarkan ia begitu kesal pada Chanyeol dan hal lain yang membuatnya semakin kesal karena Guru wanita itu terus menerus menggoda Luhan. Sementara Sehun hanya hanya bergumam menumpahkan kekesalanya pada Luhan.

 



Luhan tersenyum malu menanggapi perkataan Guru BongYi. "Baiklah ini untukmu..kerjakan sebaik mungkin" Ucapnya memberikan Spidol pada Luhan. luhan segera menerimanya dan mengerjakan soal-soal yang tergolong sulit itu di Papan White Board.




____________________________________________________














Sulli memotret teman-teman kelasnya dengan menggunakan kameranya. Sulli berteriak pada temannya,



"Ya!!! Berikan pose y. Seperti Kim Tae Hee, Hyuna atau Seo In Young.. Hei Hyo jin kau pindahlah jangan menghalagi." Teman Sulli kesal dan berkata, "Ya apa-apaan kau ini? Kau pikir bahwa kau ini photographer hah? Menggunakan kamera yang rusak saja bangga!!"



Sulli kesal dan berkata, "Apa? Kamera rusak? Apa kau tau berapa harga kamera ini?" Tiba-tiba ada yang menjawab 1000 won



Sulli melihat siapa orang yang menjawab dan merasa kesal mengetahui bahwa yang menjawabnya itu adalah Na eun.Teman bertengkarnya selama pelajaran.Sulli menunjuk na eun "Kau menghinaku hah?"

 


"Aku tidak menghina ,aku berbicara sesuatu yang benar " Naeun memandang mengejek dan mendesis "Keluarga Kaya memang berotak tidak waras,Kau sama saja dengan kakak perempuanmu itu,Merebut Kyuhyun dari Victoria Unni dan kemudian mencampakanya"




"Jangan berbicara sembarangan,kau tidak mengetahui faktanya,kakak ku tidak seperti itu,Kyuhyun lah yang mengejar kakak ku dan mencampakanya kemudian"



Naeun menjawab "Omong kosong" Jawabnya melewati Sulli,Sulli merasa sangat kesal dan menarik rambut Naeun ."Kau boleh menghinaku sesuka hati..tapi aku tidak akan berdiam diri jika kau menghina Kakakku"



Naeun menjerit dan menjambak rambut Sulli. Tidak ada yang menghentikanya semua orang justru menyorakinya.



"Hentikan.."

 



Seorang Namja berkulit putih pucat menengahi menghentikan pertengkaran itu. Naeun mengusap peluh di keningnya dan menoleh pada namja itu "Kyuhyun Oppa.." Ucapnya ,Sulli menoleh dan menatap tidak suka pada Kyuhyun . "Lepaskan tanganku" Sulli menghempaskan tangan Kyuhyun dan berjalan pergi.









_______________________________________________________











SooYoung, Luhan , Sehun makan siang bersama dan terlihat suasana yang kaku diantara mereka.



Sooyoung mencairkan suasana dengan mengatakan bahwa dia merasa kagum Luhan mampu mengerjakan soal-soal sulit Guru Bong Yi . Luhan tersenyum menanggapi "Aku sempat mempelajarinya di bimbingan khusus" Sehun terlihat kesal dan memakan makananya dengan sekali suap. "Uhuk ...uhukk"



Sehun tersedak ,Luhan memberinya botol mineral tetapi Sehun menolaknya. Sooyoung Memberi air minum nya dan Sehun pun menerimanya "Makanlah dengan hati-hati"


"Makanan ini tidak enak"

 


"Tapi kenapa kau begitu lahap memakanya? " Tanya Luhan



"Itu...ituuu...Haissh bukan urusan Hyung.." Sehun kesal Luhan bertanya hal seperti itu padanya.


"Kenapa Hyung harus bergabung bersama kami? Hyung bukankah selalu bersama Kai Hyung?" Tanya Sehun sensi



"Yah! Sehun-a Kenapa berbicara seperti itu?" Ucap Sooyoung mulai merasa tidak enak pada Luhan .



"Apakah aku menggangu?"



"Anniyo ..kami sangat senang makan siang bersamamu" Sooyoung tersenyum ,Sehun hanya diam saja. Saat Sooyoung hendak mengambil sumpit ,tanganya bersentuhan dengan tangan Luhan yang hendak melakukan hal yang sama.mereka saling menatap satu sama lain.

 


Sehun berdeham,Sooyoung segera menarik tanganya . Luhan tersenyum meraih sumpit dan menyerahkanya pada Sooyoung "ini"



Sooyoung menerimanya "Gomawoyo"



Mereka kembali melanjutkan makan siang mereka.



"Kalian terlihat sangat dekat.." Ucap Luhan menatap Sooyoung membersihkan noda di pipi Sehun dengan jemarinya . Sehun tersenyum



"kami sudah bersama sejak kecil,tentu saja sangat dekat" Sooyoung diam saja. Luhan tersenyum mendengar kepolosan ucapan Sehun itu.



Luhan kembali bertanya pada Sooyoung,



"Sooyoung-ssi... kurasa Sehun menyukaimu" Sooyoung berkomentar, "Aku tau."



"Hyung..apa kau tahu dulu Kami bahkan sempat melakukan ci-" Sooyoung buru-buru menutup mulut Sehun karena dia lagi-lagi salah berbicara.



Luhan mengeryit "Ci- ? Apa yang kau maksud adalah berciuman?"

 


Sehun akan menjawab tapi lagi-lagi Sooyoung menahanya ia kebingungan dan mencoba menjelaskan apa maksud ucapannya, "Ah bukan seperti itu...Maksudnya adalah kami adalah teman dekat ,Itu yang aku maksudkan."

 



Sooyoung salah tingkah dan ingin minum namun air di gelasnya sudah habis dan akhirnya Luhan memberikan air di gelasnya itu pada Sooyoung.Sehun terus menerus menatap Luhan dengan kesal.











TBC






____________________________________________________


 

Comments

You must be logged in to comment
InettaLenilaKBS
#1
ya ampun.... saya dari tadi cekikikan di kamar. kadang ngakak kadang senyum gaje.
ini chanyeol minta di tampar apa? hahaha
sulli sama sehun gak bisa akur ya?
itu sehun, rahasia orang malah di bongkar ckckck nih anak