Chapter 5

Innocent Bride
Please log in to read the full chapter

"Eh? A-apa maksudmu?" Luhan bertanya. Ia tak tahu mengapa Sehun menanyakannya. Apakah Sehun lupa? Tapi, bukankah jelas-jelas Sehun masih dalam keadaan sadar saat menciumnya tadi malam? Luhan bertanya-tanya dalam hati.

"Hmm.. aku hanya merasa tadi malam aku melakukan sesuatu terhadapmu, Hyung. Saat kau mengeringkan rambutku dan duduk di depanku, aku melakukan sesuatu, bukan? Apa aku menciummu? Apa kita berciuman tadi malam?" tanya Sehun ia menjelaskan memori semalam yang dapat diingatnya.

Luhan tergagap. Ia diam sebentar untuk mencerna perkataan Sehun barusan. Itu berarti Sehun tidak mengingat saat namja itu mencium dirinya? Itu berarti Sehun sudah dalam keadaan tidak sadar? Lalu berarti tadi malam hanya Luha—

"Hyung..?" panggil Sehun ketika tidak ada jawaban dari Luhan. Luhan menoleh sebentar dan kembali memalingkan wajahnya ke depan mengingat jarak wajah Sehun dekat dengan wajahnya.

"Eh.. ehm.. itu.. semalam kau ti-tidak m-men-ciumku, k-kau hanya m-mendekatkan wajahmu karena obat tidur yang ada dalam obatnya mulai bekerja dan kau mulai me-ngantuk. Iya, ha-hanya seperti itu, ha-haha.." jelas Luhan panjang lebar dan tertawa kikuk diakhir perkataannya. Sehun hanya diam, tapi kemudian namja itu mengangguk paham dan kembali fokus pada televisi. Luhan sangat bersyukur di dalam hati bahwa Sehun tidak menanyakan lebih lanjut, namun kemudian Sehun bersuara lagi.

"Tapi, sepertinya tadi malam—"

"A-aku mau pergi ke rumah T-Tao sebentar," potong Luhan cepat-cepat sebelum Sehun menyelesaikan kalimatnya. Ia segera bangkit dan berjalan keluar rumah menuju kediaman Wu.

Luhan berjalan ke rumah Tao sambil menggerutu. Ia merutuki dirinya yang dengan mudahnya selalu blushing tiap Sehun menggodanya, juga hatinya yang akhir-akhir ini merasa berdetak tak karuan jika Sehun tersenyum padanya, juga tingkah bodohnya yang kadang ia sendiri tak menyadari, dan juga Sehun yang selalu berhasil membuatnya bingung. Ck. Memangnya siapa Sehun hingga bisa membuatnya seperti gadis labil yang sedang jatuh cinta? Oh, benar. Suami. Sehun adalah suaminya.

Eh, tunggu! Apa tadi? Jatuh cinta? Ada-ada saja... Luhan terkikik geli dengan pemikirannya. Dia jatuh cinta dengan Sehun? Oh ayolah, mana mungkin. Memang mereka telah tinggal lebih dari sebulan, bahkan tidur bersama, bahkan semalam—pipi Luhan mulai memerah—Luhan melakukan skinship dengan pemuda itu, tapi bukan berarti ia bisa jatuh cinta semudah itu.

Eh... tapi kalau dipikir-pikir memang Luhan cukup menyukai Sehun. Bagaimanapun, Luhan mengakui kalau Sehun itu tampan dan perhatian padanya—Luhan tersenyum tipis—tapi tetap saja Sehun menyebalkan. Mengapa ia senang sekali membuat Luhan blushing—seperti sekarang—dan merasa bodoh serta tidak bisa apa-apa jika tidak ada namja itu? Padahal Sehun lebih muda darinya. Haft…

Luhan berhenti melangkah dan memencet bel rumah. Ia sudah sampai di depan pintu rumah Tao. Untuk beberapa detik ia berdiri di situ, namun tak ada jawaban dari dalam. Ia sekali lagi memencet bel rumah tersebut untuk kemudian pintu terbuka dan menampakkan sosok Kris di sana dengan penampilannya yang seperti orang baru bangun tidur.

"Kalau kau mencari Tao, dia pergi ke swalayan… kurasa..?" jawab Kris dengan nada yang menggantung. Luhan hanya diam memerhatikan mata Kris yang kembali akan menutup. Mereka tetap berdiri di sana. Luhan yang mengamati Kris dan Kris yang mulai tertidur.

"Kris?"

"Hmm.."

"Aku akan menunggu di dalam?" kata—tanya—Luhan. Kris tidak merespon tetapi langsung berjalan ke dalam, menuju kamarnya, "Lakukan sesukamu," katanya sebelum menghilang di balik pintu kamar.

Kyungsoo sama sekali tidak bicara atau memandang Kai pagi itu. Hal tersebut mengganggu Kai tentunya. Ia telah berusaha meyakinkan Kyungsoo bahwa ia tidak marah atau tidak akan membentak Kyungsoo, tapi Kyungsoo hanya diam dan selalu menghindar darinya. Dan siang itu, saat Kai kembali dari perusahaan Sehun, Kyungsoo hanya membukakakan pintu untuknya lalu segera berlari ke arah dapur. Bahkan Kyungsoo tak mau melihatnya, ck. Kai menghela napas sebentar sebelum berjalan ke dapur hanya untuk mendapati Kyungsoo duduk meringkuk di samping kulkas seperti tadi pagi.

Kai berjalan mendekati pemuda mungil itu sambil membuka dasi dan jasnya satu persatu dan menyampirkannya di kursi terdekat yang ada di sana kemudian berjongkok di depan Kyungsoo. Ia memandangi wajah mungil pemuda itu. Dilihat secara dekat seperti ini Kyungsoo sangatlah imut, pantas saja ibunya sangat memaksa dirinya untuk tinggal bersama namja itu. Ia menundukkan wajahnya sedikit untuk melihat wajah Kyungsoo yang menunduk, namun dapat dilihat bahwa namja mungil itu sesekali mencuri pandang padanya.

Dan saat ia memanggil Kyungsoo dengan lirih, pemuda mungil itu memandangnya. Hanya sebentar karena kemudian Kyungsoo kembali menundukkan wajahnya dan tambah mengeratkan pelukannya pada kedua kakinya yang ia tekuk.

"Hei.. lihat aku, Kyungsoo," kata Kai. Matanya masih berusaha melihat agar pemuda itu mau mengalihkan perhatian padanya. Tapi, Kyungsoo tetap menunduk, memandangi lantai dapur lebih menarik daripada harus mendengar bentakan Kai lagi rupanya.

"Kau marah padaku?" tanya Kai. Ia mendudukkan tubuhnya. Pegal juga jongkok lama-lama, batinnya. Kyungsoo tidak menjawab. Ia memainkan kain celana yang dipakainya. Kai juga hanya memandangi namja itu; berharap Kyungsoo mau melihatnya, paling tidak.

'Ck, lihatlah apa yang telah kau lakukan, Kai. Kau membuatnya lebih menutup diri padamu. Sekarang apa yang akan kau lakukan jika Kyungsoo mengadu pada ibumu? Jika ibumu tahu, ia pasti akan segera kemari dan kau tidak bisa beralasan apapun,' pikir Kai.

"Hei, Kyungsoo, aku ingin bercerita padamu," kata Kai setelah mengambil sebuah napas berat. "Hari ini, well, tidak terlalu menarik sebenarnya, membosankan seperti biasa. Sehun sakit jadi dia tidak berangkat untuk melakukan presentasi. Padahal presentasinya hari ini adalah senjata agar perusahaan-perusahaan asing mau menanamkan saham mereka pada perusahaan gabungan kita, dan jadilah aku yang harus mengurusi presentasinya. Ck, dia menyusahkan." Kai terus berbicara berharap Kyungsoo mau memerhatikan atau mungkin bahkan berbicara padanya. Ia memainkan jemarinya, sesekali terdiam untuk berpikir apalagi yang akan dikatakannya.

"Luhan sangat cantik untuk ukuran seorang pria, menurutku. Pertama aku melihatnya, jujur aku terpesona. Tapi, dia telah memiliki suami dan mengetahui bahwa suaminya itu adalah Sehun jadi aku putuskan untuk tidak melebihkan perasaanku dan melupakannya." Kai berhenti sebentar untuk memeriksa apakah Kyungsoo mendengarkannya atau tidak dan ternyata kini namja mungil itu memperhatikannya, melihatnya dengan muka serius seolah Kai tengah mendongeng untuknya. Kai tersenyum melihat ekspresi Kyungsoo.

"Apa kau mau jalan-jalan, Kyungsoo? Minggu nanti aku libur dan kita bisa pergi ke taman. Kau pernah sekali memintaku membelikanmu es krim, bukan?" tanya Kai. Kyungsoo diam sebentar masih memandang Kai sebelum akhirnya menggangguk pelan, takut-takut. Kai menghela napas lega. Setidaknya, Kyungsoo masih mau menanggapinya.

"Kemari. Aku sudah lapar. Buatkan aku makanan," ujar Kai sambil berdiri. Ia mengulurkan tangannya untuk membantu Kyungsoo berdiri. Bisa dirasakannya bahwa tubuh pemuda itu menegang saat ia memegang kedua lengan atasnya.

Please log in to read the full chapter

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
shii_xun
i'm still continuing this fic, dont worry, i ll keep my promises *smacked* anyway, thanks for ur support all these times and please wait a bit more, im so sowwy

Comments

You must be logged in to comment
Exoxosts #1
huaaa aku masih menanti ff ini banget kaak??
OliviaPopeye #2
Chapter 9: Ini akun lama yg passwordnya diingat shii sepanjanghidup nya kah?? ?
femroxanne #3
Chapter 8: Kok gak dilanjut kak, jangan bosen bikin ff dong ayo lanjutin lagi. Ditungguin yw
kaihunhandyo #4
Chapter 8: Waaaaaaa akhirnya di update juga *sujud syukur*
Sumpah ini aku sampe baca ulang dari chapter satu, kangeeen banget sm hunhan {} apalagi di ff ini mereka so sweet bngeet
Exoxosts #5
Chapter 8: Woaaaaaaa ayo dilanjut lagi author! Tapi jangan konflik ya hunhannya, kasiaaan:( aku mau hunhan terus bersatu thor! Jauhkan donghaee huweeee
KikiPurnamaSari #6
Chapter 1: next chapnya kapan jih thor... jngan lama" ya nanti aku lumutan lagi hehehe...
luhan dah mulai suka thu ma sehun... gimna sehunnya ya... kyanya sehun juga dah suka ma luhan
Elfriyoung #7
Chapter 7: Aaah ga apdet apdet yaaa penasaran banget udahan ini :( dari berbulan bulan yg lalu duh :(
kaihunhandyo #8
author nim... aku nunggu update an mu nihhhh :(
kyuminfinite #9
Chapter 7: authorrr~ aku nungguin ff ini update sampe jamuran nih -,- fast update dongggg
xohunkaiywra
#10
kapan up lagi wehhh lama nunggu masaa-,-"
gua missing hunhan angst moment/?
cepet update pls:(
asapa yo