Opening

Cinta Tak Pernah Berhutang

Tidak sengaja Krystal menemukan catatan hariannya ketika sedang membenahi barang-barangnya. Dan sejenak dia tertegun. Menatap buku lusuh yang sudah 25 tahun tidak pernah disentuhnya lagi itu.

Kalau hari ini dia tidak kebetulan bertemu lagi dengan Kris di rumah sakit, mungkin dia tidak ingin membuka buku itu lagi. Buku hariannya tinggal menjadi inventaris di dalam kardus yang bertumpuk di gudang.

Tetapi itulah. Hari ini tidak disangka-sangka dia bertemu kembali dengan mantan pacarnya. Cintanya yang pertama. Dan kenangan masa lalunya yang seperti bayangan yang tertinggal jauh di belakang, tiba-tiba melintas kembali di depan matanya.

Kris sudah begitu berubah. Kalau dia tidak memperkenalkan dirinya, Krystal pasti sudah lupa. Tidak ingat lagi pada sosok tinggi kurus yang menjulang di hadapannya.


"Krys?" sapanya sambil tersenyum. Senyum letih yang membayangkan betapa jauh dia telah melangkah di jalan yang tak berujung.
"Lupa ya?"
Lama Krystal menatap wajah yang ada di hadapannya. Searasa ada yang diingatnya. Tapi hanya sekilas. Karena banyak keraguan yang kembali menguasai benaknya.

"Kris," pria itu menyebutkan namanya sendiri. "Temanmu dari Canada."

Kris? Wu Yi Fan? Apakah benar itu dia? Sungguh tidak di sangka! Ya, Tuhan! Bagaimana dia bisa melupakannya?

" Kamu betul Kris? " kata Krystal, hampir tidak mempercayai matanya sendiri.

Setelah mengucapkan kata-kata itu Krystal baru menyesal. Kris pasti kecewa, tersinggung. Sampai Krystal tidak mengenalinya! Dia sudah jauh berubah!

Dan memang. Kris sudah begitu berubah. Sampai Krystal tidak menyangka lelaki tua yang dikiranya sudah berumur 60 tahun itu benar-benar Kris! Seluruh rambutnya telah berubah putih. Uban seperti merebut memenuhi kepalanya. Bukan itu saja, wajahnya pun telah penuh dengan kerutan-kerutan seperti kertas lusuh yang sudah diremas-remas oleh waktu.

Betapa kejamnya waktu telah menyiksamu, pikir Krystal sedih. Atau bukan hanya waktu? Penderitaan hidup telah membuatmu seperti ini. Jauh lebih tua dari umurmu yang sebenarnya!

Kris hanya 4 tahun lebih tua dari Krystal. Artinya umurnya beluh lebih dari 54! Mengapa dia jadi tampak setua ini? Atau... tiba-tiba saja pikiran itu mampir di kepalanya. Pikiran yang mencambuk kesadarannya. Kesadaran yang timbul disertai rasa cemas.

Sudah setua itu jugakah dia sekarang?

"Aku sudah sangat berubah ya" senyum itu belum memudar juga dari bibir Kris. Dia sama sekali tidak kelihatan tersinggung.

"Ah, aku yang gampang lupa sekarang" buru-buru Krystal mengubah sikapnya. Berusaha menghibur Kris. Tapi masih adakah gunanya? Tampaknya Kris sendiri tidak peduli apa pendapat Krystal tentang penampilannya sekarang.

"Kamu tidak berubah sama sekali."
"Bohong!" Sekarang Krystal lah yang tersenyum pahit. " Aku pasti tambah tua. umurku sudah setengah abad."
"Kamu masih secantik seperti saat terakhir aku melihatmu."

Sekilas Krystal menangkap secercah sinar di mata yang sayu itu. "Dua puluh lima tahun yang lalu."

Dua puluh lima tahun yang lalu. Kris masih dapat mengatakannya dengan tepat. Dua puluh lima tahun. Alangkah cepatnya waktu berlalu!

Krystal menatap buku yang masih dipegangnya. Debu yang melekat di sampulnya sudah demikian tebal.

Ketika Krystal meniupnya, debu itu berterbangan seperti ingatannya. Dia seperti diterbangkan kembali ke masa lalu.

Begitu jelas. Begitu runtun. Seperti film yang berputar....

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet