chapter 1

If I Let You Go

CHAPTER 1 MISS UNDERSTANDING

            “Nayoung pasti akan sangat terkejut nanti” ujarku pada chanyeol saat kami berjalan di koridor menuju kelas.

            “umm” jawab chanyeol singkat

            “Ya ! oppa gugup? Kau berkeringat” godaku

            “benarkah?” chanyeol seketika itu langsung mengusap dahi dan lehernya yang berkeringat.

Ah, ekspresinya benar-benar sangat lucu saat ini, dia benar-benar terlihat gugup dan aku rasa ini pasti pertama kalinya ia merasa gugup saat akan menyatakan cinta.

            “nayoung” tiba tiba chanyeol berhenti dan tampak melihat kedepan dengan wajah terkejut.

            Aku yang tadinya melihat chanyeol langsung mengalihkan pandangan ke arah depan. Dan kudapati kai dan nayoung sedang berpelukan tepat 10 meter didepanku dan chanyeol. Nayoung menangis tersedu sedu dan kai tampak cemas dengan nayoung. Dan hal itu cukup membuat hatiku terasa sesak.

            “Kai jadilah pacarku, kumohon” ucap nayoung pada kai sambil menangis.

            Deg ! kalimat yang baru saja kudengar dari mulut Nayoung itu benar-benar berhasil membuatku kaku seketika, darahku rasanya mengalir deras dari kepala langsung ke ujung kakiku. Dan kurasa Chanyeol juga merasakan hal yang sama. Sejenak Kai masih belum menjawab permintaan Nayoung, lalu ketika ia akan membuka mulutnya ia menyadari kehadiran ku dengan Chanyeol.

            “Jinri” seru Kai kaget saat melihat kearahku

            Ketika Kai menyebutnamaku sambil melihat ku dengan tatapan cemas, air mataku tiba-tiba terjatuh begitu saja, hatiku terasa sakit dan nafasku terasa sesak. Aku mundur secara perlahan sambil melihat ke arah Kai dengan perasaan kacau. Kai kemudian berdiri dan memanggil namaku lagi.

            “JInri aku bisa jelaskan ini” ujar Kai

            “Kau jahat Kai , kau jahat!!!! Aku..Aku.. Aku membencimu..!!” teriakku dengan suara parau dan kemudian aku berlari keluar dengan air mata yang terus mengalir deras. Dapat kudengar Kai memanggil namaku dan memintaku untuk berhenti. Tapi sepertinya otak dan hatiku saat ini benar-benar merasa kecewa sehingga mereka meminta badanku untuk terus berlari dari Kai. Namun semakin aku berlari, Kai semakin cepat mengejarku dan ia terus saja memanggilku. Bahkan hingga aku hampir menyeberang jalan di depan sekolah ia masih memanggilku. Namun tiba tiba Kai yang tadi terus berteriak “Jinri kumohon berhenti” sekarang berteriak “Jinri Awas!” dan seketika itu aku melihat kearah kananku, namun sepertinya itu sudah terlambat.

BRAAAKKK !!!

Tubuhku dihantam sebuah benda entah apa, tapi benda itu cukup besar dan menabrakku dengan sangat keras. Dapat kudengar betapa keras Kai memanggil namaku. Suaranya begitu cemas dan aku bisa merasakan tangannya mengangkat tubuhku, namun tiba-tiba semua terlihat gelap dan terasa sakit.

 

.........................................................................................................................................

Chanyeol masih terus mondar mandir di depan ruang ICU dengan wajah cemas. Sementara Kai bersandar pada dinding sambil terus melihat tangannya yang berlumuran darah Jinri.

“apa kau puas ! lihat gara-gara kau Jinri tertabrak mobil dan masuk ICU” omel Chanyeol pada Kai, tapi Kai hanya diam.

“Hei ! apa kau mendengarkan ucapan ku!” bentak Chanyeol kesal

“Diam kau!” jawab Kai lirih dengan nada dingin.

Sesaat kemudian datang 3 orang laki-laki dan seorang wanita dengan langkah tergesa gesa dan wajahnya cemas menghampiri Kai dan Chanyeol. 4 orang itu tak lain adalah orang tua Jinri dan kedua kakak laki-lakinya.

“Chanyeol-ssi”

“Ahjumma” jawab Chanyeol pada ibu Jinri.

“Jinri ! bagaimana keadaan Jinri”

“Dia ada di ruang ICU sekarang. Mobil yang menabraknya melarikan diri dan kepala JInri mengalami luka berat” jelas chanyeol sambil melihat kearah ayah dan ibu Jinri bergantian.

“a..a..apa? putriku Jinri. Ya tuhan kenapa ini menimpa putriku” ibu Jinri menahan tangisnya, dan seketika itu ia pingsan.

Ayah Jinri langsung membawa ibu Jinri ke tempat lain bersama chanyeol. Dan kini tinggal kai bersama kedua kakak Jinri yang ada di depan ruang ICU itu. Mereka hanya diam, kakak pertama Jinri Lee Jonghyung kemudian melihat ke arah kai. Jonghyun menghela nafas kemudian menghampiri kai.

“aku yakin kau pasti tahu bagaimna ini semua bisa terjadi. jadi katakan padaku apa yang sebenarnya terjadi pada Jinri” ucap jonghyun

Kai hanya diam, ia menyembunyikan tangannya yang berlumuran darah dan tak berani melihat wajah jonghyun. “maafkan aku” kata kai lirih. “ aku harus pergi, sekali lagi aku minta maaf” tanpa banyak waktu kai langsung pergi meninggalkan ruang ICU dan kedua kakak Jinri.

“dia siapa?” tanya kakak kedua Jinri Lee minho.

“mungkin teman Jinri” jawab jonghyun pada minho sambil melihat ke arah kai pergi.

 

................................................................................................................................

 

“sudah 5 hari lamanya Jinri koma, dan masih belum ada perkembangan. Aku takut sesuatu terjadi padanya” gumam Chanyeol sambil berjalan menyusuri koridor sekolah yang sudah sepi. Bel pulang sudah berbunyi 2 jam lalu, jadi wajar apabila sekolah ini sudah mulai sepi sekali.

Chanyeol mulai merasa tidak enak menikmati kesunyian disepanjang koridor itu, kemudian ia memantul mantulkan bola basket yang dibawanya ke lantai sambil terus berjalan santai. Tapi tak lama kemudian ia bertemu seseorang di ujung koridor di dekat tangga.

“kau lagi” kata chanyeol dengan nada kesal dan sedikit mengejek.

“bagaimana keadaan Jinri?” tanya gadis dihadapan chanyeol yang tak lain adalah nayoung.

“keadaan Jinri?” balas chanyeol dengan nada sedikit membentak. “apa kau tidak malu bertanya seperti itu? Seorang gadis jahat, penghianat sahabat, pembohong, dan licik sepertimu apa masih pantas menanyakan kabar Jinri , hah?”

Nayoung hanya diam, ia melihat chanyeol dengan tatapan serba salah. Tapi chanyeol tak balas melihat ke arah nayoung. “aku minta maaf, aku tak tahu ini akan terjadi” ucap nayoung

Chanyeol memalingkan wajahnya melihat ke arah nayoung. Chanyeol menyeringai “ katakan saja itu pada dinding “ seru chanyeol dengan nada marah sambil melemparkan bola basket ke arah nayoung dengan sangat keras.

Nayoung memejamkan mata, sepertinya ia takut bola itu mengenainya. Namun ia kemudian mendengar suara hamtaman keras. Nayoung membuka matanya, dan ternyata bola basket tadi mengenai tembok dibelakangnya. Bola itu menggelinding dan berhenti tepat di kakinya. Nayoung berniat mengambilnya namun belum sempat nayoung menyentuh bola itu chanyeol mencegahnya.

“ jangan sentuh barangku” ucap chanyeol.

Mendengar ucapan chanyeol nayoung mengurungkan niatnya. Dengan ekspresi dingin chanyeol berjalan menghampiri bola basketnya. Dan menendangnya ke arah lain agar menjauhi nayoung, dan tanpa sepatah katapun chanyeol pergi beralih mengikuti arah bola basketnya yang menggelinding ke arah tangga.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Dyi-exo
Changed the tittle from Switch to If I Let You Go, why i don't know either -_- just felt uncomfortable wit the tittle, so i change it

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet