1: Surprised

Memories of My Little Brother

=========

MEMORIES OF MY LITTLE BROTHER
CHAPTER #1: SURPRISED

=========

 

Lorong departemen pediatri terasa begitu sepi dan tenang malam ini. Hanya ada beberapa pengunjung yang duduk di samping pintu-pintu kamar pasien. Keheningan itu tertangkap oleh 'radar' seorang anak berusia enam tahun dari dalam kamar rawatnya. Dengan perlahan ia melangkahkan kedua kakinya menuju pintu dan membukanya sepelan mungkin. Setelah memastikan tidak ada siapapun di dekatnya, barulah ia memberanikan diri untuk beranjak keluar dari kamar yang telah ia tempati seharian ini. Hampir tak ada suara dari sandal kecil berbentuk Mickey Mouse yang terpasang di kedua kakinya saat anak itu berlari sepelan mungkin menuju ruang perawat. Untung tidak ada yang melihatnya sepanjang koridor ia melangkah. Kalau sampai ketahuan oleh dokter atau perawat lain, bisa gagal rencananya.

Gerak kaki kecilnya terhenti di ujung belokan, sekali lagi mengintip ke balik lorong. Tampak beberapa perawat yang sedang berjaga di meja resepsionis sedang mengobrol santai setelah mengantarkan obat atau makan malam bagi pasien-pasien lain. Sebuah seringai nakal terbentuk di wajah anak kecil ini. Setengah mengendap-endap, berusaha menyembunyikan tubuhnya yang terbilang tinggi untuk ukuran bocah enam tahun, anak itu akhirnya tiba di depan meja dengam sukses tak terlihat oleh orang lain. Diacaknya rambut ikal yang mulai jatuh ke bahunya dan bersiap untuk mengagetkan para perawat yang sedang duduk...

"Shim Chwang, apa yang kau lakukan?"

... Tapi justru ia sendiri yang terlonjak hingga hampir setengah meter dari lantai tempat pijakan kakinya.

"WAAA!!!"

Beberapa perawat tertawa melihat keterkejutan pasien kecil yang mereka kenal itu. Sebenarnya mereka sudah tahu akal-akalan bocah ini sejak ia menunduk di balik belokan koridor, berkat isyarat salah satu dokter yang kebetulan muncul di belakang anak kecil ini. Sebagai gantinya dokter itu yang justru mengagetkan sang anak.

"Aahh, ssaem! Kau merusak rencanaku!" Anak kecil bernama Shim Changmin itu menggerutu kesal sambil mengelus dadanya. Gerutuannya semakin keras ketika menyadari perawat yang lain juga ikut menertawainya. "Ahn ssaem, kau mengikutiku sudah lama?"

"Cukup lama untuk menyadari kau berniat menjahili para perawat ini." Ahn Chilhyun seonsaengnim mendengus geli melihat tingkah pasien favoritnya. Sementara Changmin mengerucutkan bibirnya sebagai tanda kekesalannya pada orang-orang yang masih juga tertawa kecil.

"Lagipula, caramu belum profesional. Lain kali belajarlah pada Sungmin jika kau ingin berbuat nakal," lanjut Dokter Ahn, mengedikkan dagunya pada salah satu residen di balik meja resepsionis. Yang ditunjuk hanya tersenyum geli mendengar ucapan dokternya.

Changmin membenahi rambutnya yang berantakan akibat usahanya membuat kejutan, masih dengan bibir yang merengut. "Lain kali aku akan mencari ramuan penghilang saja agar ssaemdeul tidak bisa melihatku!" Ia menjulurkan lidahnya ke arah Dokter Ahn yang dibalas dengan hal yang sama oleh sang dokter.

Seorang perawat bernama Im Yoona mendekati Changmin dan memeluknya dengan sayang.

"Ya Shim Changmin, kenapa kau kembali lagi ke sini? Padahal aku sudah mulai terbiasa tanpa kehadiranmu di rumah sakit ini." Yoona menggoda pasien kecilnya. Ia mengerti kondisi Changmin yang tidak bisa jauh dari peralatan rumah sakit karena kondisinya yang rentan.

Changmin melepaskan diri dari pelukan perawat itu dan matanya menatap Yoona dengan pandangan terluka.

"Noona, bagaimana bisa kau berkata seperti itu saat aku sangat merindukanmu? Tidakkah kau mengerti, karena noona lah aku memutuskan untuk datang lagi ke sini!"

Yoona mengangguk pura-pura paham. "Aahh, begitu. Lalu kenapa kakimu dibalut perban setebal itu?" Tangannya menunjuk ke kaki kecil Changmin yang dibalut agak tebal di dekat lututnya. Mata Changmin bergerak mengikuti tangan perawatnya.

"Ah, ini? Aku digigit anjing kemarin. Nappeun kangaji (anjing nakal)."

Yoona terbelalak. Ia memang baru masuk tadi sore setelah jadwal liburnya kemarin, sehingga tidak tahu jelas kondisi Changmin yang masuk sejak kemarin sore.

"Mwo?! Apakah kau sudah meminta suntikan rabies pada Kim Heechul seonsaengnim?" tanyanya cemas. Yang menjawab justru Dokter Ahn yang sejak tadi mengikuti pembicaraan mereka sambil menyortir laporan pasien di atas meja.

"Sudah, Jungsoo seonsaengnim yang menanganinya kemarin. Tadi pagi dia juga sudah minum obat anti alerginya."

"Dengan kata lain, aku sudah sembuh seperti sedia kala." Changmin merentangkan kedua tangannya dengan riang. "Noona  tidak perlu khawatir lagi."

Yoona tertawa melihat kepolosan bocah di hadapannya, dan sekali lagi memeluknya dengan gemas. Beberapa perawat tersenyum maklum melihat mereka. Changmin memang pasien pertama yang dirawat Yoona saat ia baru diterima menjadi perawat di rumah sakit ini lima tahun lalu, dan sejak saat itu mereka berdua seperti sepasang kakak beradik meskipun umur mereka terpaut lima belas tahun. Hampir semua dokter dan perawat mengenal Changmin yang seperti menjadikan rumah sakit ini sebagai rumah keduanya selama lima tahun belakangan. Dengan kocaknya, salah satu residen bernama Lee Sungmin bahkan membentuk sebuah fans club  bagi bocah kecil itu, yang disambut dengan gelengan kepala tak percaya oleh rekan-rekan seprofesinya dan anggukan semangat dari Changmin.

Changmin bertahan di sana selama beberapa menit sampai telepon meja berbunyi. Salah seorang perawat lain mengangkatnya dan setelah beberapa saat ia memandang Dokter Ahn dengan cemas.

"ER membutuhkan departemen pediatri, ada seorang anak delapan tahun mengalami kecelakaan. Kedua tangannya terluka sangat parah," ucap perawat Sooyoung setelah menutup teleponnya.

Dokter Ahn langsung berdiri dari tempat duduknya dan memberi komando.

"Empat orang ikut denganku ke ER sekarang!" Ia bergegas menuju ruang gawat darurat diikuti dua perawat dan dua residen. Namun sebelum tubuhnya menghilang ia sempat menengok.

"Dan seseorang pastikan Changmin sudah tidur di kamarnya ketika aku kembali ke sini!"

Lagi-lagi Changmin merengut. Bahkan sebelum Dokter Ahn menyelesaikan kalimatnya ia tahu kalimat itu berarti "Tidur, sekarang!". Changmin mendengus dan melipat kedua tangannya di depan dada.

"Aku mau tidur dengan Siwon hyung," ia mulai merajuk. Yoona dan Taeyeon, dua perawat yang tersisa di resepsionis departemen pediatri, saling bertukar pandang. Malam ini bukan giliran residen Choi Siwon yang bertugas jaga. Mereka mulai berpikir apa yang bisa mereka katakan untuk membujuk Changmin supaya tidur.

"Changmin-ah, hari ini Siwon hyung sedang libur. Bagaimana kalau aku saja yang menemanimu tidur?" tawar Yoona, dan dibalas gelengan tegas anak kecil di hadapannya. "Atau kau mau Taeyeon noona menemanimu?"

"Tidak mau!" Sekali lagi Changmin menggeleng.

"Daripada kau tidur dengan Ahn ssaem?"

Changmin masih bertahan di tempatnya berdiri. Yoona pura-pura berpikir keras sebelum mencoba memberi solusi lain.

"Kau mau aku menelepon Kim Heechul ssaem?"

Berhasil. Changmin mendongak dengan mata lebar. "Jjinjja (sungguh)? Noona mau menelepon Heechul ssaem?"

Changmin melompat girang melihat anggukan Yoona. Tidur bersama dokter Kim Heechul berarti ia akan mendapat cokelat sebelum tidur dan seringkali mendapat bonus sebuah cerita menarik tentang orang-orang di rumah sakit ini. Dengan semangat ia menarik-narik tangan Yoona, memaksa perawat itu segera menghubungi Dokter Kim.

"Biar aku yang menghubunginya. Bagaimana kalau kau menunggu di kamarmu bersama Yoona noona?" Taeyeon mengusulkan. Tangannya bergerak merogoh saku seragamnya untuk mengambil ponsel.

"Arrasseo (baiklah)!" Kali ini ia menarik tangan Yoona agar perawat itu segera mengikutinya. Changmin tidak sadar kalau setelah ia dan Yoona menghilang di belokan lorong,Taeyeon bukan mengeluarkan ponselnya melainkan sebutir apel hijau, menu cemilan malamnya kali ini. Ia yakin Yoona bisa mengatasi Changmin dengan baik, mengingat Yoona sudah hafal kebiasaan Changmin sebelum tidur. Tidak perlu menghubungi Dokter Kim menurutnya. Lagipula Dokter Kim sedang mengikuti seminar di Jepang dan baru pulang besok pagi, hehehe...

 


 

Awal yang ... Haaah, cukup lah :D Read and Comments please :D

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
LintangKinantZ
Prepare a new story :)

Comments

You must be logged in to comment
MaxRen13 #1
Chapter 5: Apa ff ini prnah ada di ffn? Aku serasa prnah baca..
Lanjutin ya.. Please..
LintangKinantZ #2
Ya ampun... Berapa tahun saya nggak buka FF ini?

Maafkan... Saya lanjutin kisah Changmin dan Yunho, apa kira2 masih ada yg mau baca ya?
Zheeda #3
Chapter 2: chapter 5:changmiin....nasibmu nak....

yg di ffn juga nyampe' sini kan?udah lama nunggu yg di ffn..eh g taunya dsini juga ada...
ini dilanjut kan?pengen tau nasib changmin..penasaran jg sm reaksi yuno hyung..TT
pimprime #4
ya ampun... fic ini diposting d aff jg toh, baru nemu.
lama bgt nunggu update-an fic ini d ffn. masih mau dilanjut atau tidakkah fic ini? suka bgt sm ceritanya.
keyhobbs
#5
Chapter 5: ahh...changmin,jangan sampe kenapa-napa dong, well aku new reader hehe, aku suka bnget fanfic ini, soalnya latarnya tentang kedokteran gitu,jadi d tunggu bnget ya update nya^^