"Selamat pagi Ms.Hwang!" Seorang pegawai laki-laki menyapa seorang wanita dengan rambut hazel coklat yang diikat dengan rapih ketika wanita itu masuk dalam sebuah toko bernama 'Tiff's Florist'.  

"Morning Sehun. Oh! Sudahku bilang jangan terlalu formal padaku, itu membuatku seperti sudah tua. Cukup panggil saja aku Tiffany Noona arasso?" Wanita tersebut berkata kepada pegawai bernama Sehun itu sambil memberinya senyuman matanya yang dapat semua orang lemah. "B-baiklah, Miss Hw--maksudku Tiffany Noona. Tapi memang kau sudah tua kan Mis-Tiffany Noona?" Jawab Sehun yang malu-malu sambil mengusap-ngusap belakang lehernya membuat Tiffany menggelengkan kepalanya.  

"Yah! Apakah aku terlihat tua? Err..memang umurku sudah 29 tapi wajahku tetap mudakan? Hmmp! Aigoo. Sehun, dimana yang lainnya?"  

"Ya, kau memang terlihat masih muda dan cantik noona, hehe. Jongin, Luna dan Jieun sedang merawat bungan ditaman atas, Noona. Sedangkan Luhan sedang mengirimkan bunga yang kemarin sore paman yang sangat tidak tahu sopan itu memesan."  

"Sehunnie jaga ucapanmu. Walaupun pria itu bersikap dingin dan tidak sopan tetapi dia tetap pembeli, dan pembeli adalah raja." Tiffany memarahi Sehun yang masih kesal dengan kejadian kemarin.  

"Tapi Noona, aku hanya tidak terima kau diperlakukan seperti itu didepan pembeli lainnya. Tsk! Pria yang sangat tidak tahu berterima kasih." Sehun dengan nada yang kesalnya memprotes Tiffany sehingga membuat Tiffany mengingat kejadian kemarin.  

~Flashback~  

Seorang pria dengan berpakaian Jas yang sangat mahal dan melepaskan kacamata hitamnya memasuki toko bunga dan melihat sekeliling toko tersebut yang penuh dengan bunga-bunga.  

"Selamat siang Pak! Ada yang bisa kami bantu? Bunga apa yang anda cari?" Jongin, salah satu pegawai menghampiri dan menyapa pria tersebut dengan senyuman tetapi pria itu hanya memberikan sekali tatapan kepada Jongin dan kembali mengelilingi sebagian toko membuat tanpa mengatakan sepatah kata apapun membuat Jongin merasa sedikit kesal.  

Sehun yang melihat adegan tersebut langsung menghampiri Jongin dan mengelus bahu Jongin, "Biar aku saja yang mengurus, lebih baik kau bantu Jieun diatas." Sehun menyuruh Jongin dan menghampiri pria tadi.  

Kini Sehun sudah menghampiri dan menepuk punggung pria itu membuat pria tersebut menoleh ke arahnya, "Maafkan saya pak, bunga apa yang anda cari? Saya bisa membantu bapak." Ucap Sehun.  

"Saya ingin bunga ini dikirim." Jawab pria tersebut dengan nada dinginnya sambil melihat kembali bunga yang ia tujukan.  

"Er..maafkan kami pak. Bunga lili putih itu sudah ada yang memesan dan kami tidak mempunyai stoknya lagi. Mungkin anda bisa melihat bunga yang lai--"  

"Saya tidak ingin tahu, saya ingin lili ini--"  

"Maaf pak--"  

"Pegawai macam apa kau ini? memotong pembicaraan seorang pembeli, Tsk!. Dimana pemilik toko ini? Saya ingin bicara dengannya."  

"Ada yang bisa saya bantu?" Tiffany yang baru saja dipanggil oleh Jongin dari ruangannya karena kerusuhan yang terjadi langsung menghampiri dua orang tersebut dan mengambil alih perhatian.  

"Saya hanya ingin lili ini dikirim untuk besok." Jawab pria itu. "Maafkan kami. seperti pegawai saya ucapkan, lili putih ini sudah ada yang memesan dan kami tidak mempunyai simpanan lili putih ini lagi." Ucap Tiffany kepada pria didepannya dengan nada yang ramah dan senyuman dibibirnya.  

"Anda ini butuh berapa?" Tiba-tiba pria tersebut memberikan pertanyaan yang membuat Tiffany dan Sehun terbingung.  

"Excuse me?" Tanya Tiffany dengan nada dan ekspres