REVIEW!! SAYA BUTUH KOMENTAR ANDA ^^

Disebuah universitas yang terkesan elit dan mewah, nampak seorang namja berpostur tubuh kecil dengan baju yang bisa dikatakan –sangat- sederhana kemeja jeans berwarna biru dengan celana jeans berwarna hitam, dan sepatu cats jangan lupakan buku yang ia bawa sangatlah banyak.

Dengan langkah tergesa-gesa ia berjalan melewati lorong universitas itu.

CKLEK~

Namja itu membuka pintu kelasnya, nampak seorang dosen muda yang sedang memberi rangkuman tentang mata kuliahnya.

“Mianhae, saya terlambat Choi ahjussi.” Ucap namja itu seraya membungkukkan badannya.

“Suho-ah, kenapa kau bisa terlambat? Bukankah kemarin aku sudah berkata jika hari ini ada jam awal di mata kuliahku?” Oceh dosen itu panjang lebar, sedangkan namja itu yang diketahui bernama Suho hanya bisa menundukkan kepalanya.

“Jeongmal mianhae Choi ahjussi, kemarin saya baru pulang jam 2 malam.” Ucap Suho lirih, sang dosen hanya menghela nafasnya pasrah.

“Sudah kubilang berapa kali Suho-ah?! Kau bisa bekerja ditempat lain! Bukan di bar aneh itu! Sekarang kau duduk ditempatmu!.” Seru Choi songsaenim.

Suho duduk disamping namja manis yang mempunyai dimple di pipi kanannya.

“Sabar hyungie~” Namja itu berusaha menenangkan Suho, dan dibalas anggukan oleh Suho.

“Lay, gomawo.” Ucap Suho yang akhirnya menundukkan kepalanya.

“Ne, cheonma.” Lay nama namja itu.

“Yatim piatu, merana sekali nasibmu.” Olok seorang namja yang duduk dibangku belakang Suho dan Lay. Sedangkan Suho hanya menahan hatinya yang sakit, dan menunduk.

“YAK! KAU! DASAR-“ Lay akan membentak orang yang telah menghina sahabatnya sendiri tetapi Suho mencengkalnya dengan kata-kata halus, membuat semua orang yang mendengarnya merasa iba.

“Lay, sudah memang itu takdirku dikatai seperti itu, kau jangan membentaknya, memang itu sudah menjadi kenyataan  bagiku.” Ucap Suho sambil memperlihatkan senyuman angelicnya.

“Lihat nanti Wu Yi Fan!” Lay mengancam sang pelaku yang diketahui bernama Wu Yi Fan, Ucapan Lay disertai dengan penekanan pada kata Wu Yi Fan.

“Cih! Memang aku takut denganmu?” Wu Yi Fan atau yang sering disebut Kris tersenyum meremehkan.

Kring Kring Kring~

Bel istirahat siang berbunyi, Suho dan Lay langsung melesat pergi ke cafetaria yang ada di universitas mereka.

Suho dan Lay adalah sahabat semenjak Suho hidup yatim piatu bersama adiknya yang bernama Kim Sehun, Suho dan Sehun tinggal di rumah Lay hanya beberapa tahun saja setelah Suho masuk SMA ia dan Sehun sudah punya apartement sendiri itu pun juga pemberian dari pamannya Kim Ryewook.Sekarang Suho bekerja di night bar di dekat kota Busan, ia menjadi bartender disana, gajinya memang tidak seberapa tetapi itu sudah cukup untuk menghidupi dirinya dan adiknya.Kenapa dia bisa menjadi yatim piatu? Yah karena dulu sewaktu Suho masih kecil kira-kira berumur 10 tahun, dan adiknya berumur 7 tahun ia dan keluarganya mengalami kecelakaan kereta api yang membawanya ke London, itu adalah liburan yang menyakitkan menurut Suho. Ia sebenarnya sudah dikatakan hampir meninggal kalau tidak ada temannya Cho Kyuhyun membantu mendonorkan darahnya.Sehun hanya mengalami luka ringan tetapi orangtua nya langsung tewas ditempat kejadian.Betapa mirisnya hidup Suho saat dulu dan sekarang, hidupnya sama saja TAWAR, ya tawar.

>>FLASHBACK ON<<

“Ayah! Ibu! Cepat kita hari ini akan berlibur ke London kan??” Teriak Suho kecil dengan girangnya.

“Iya, sayang sabarlah ibu sedang mengemasi pakaianmu.” Jawab Kim ahjumma dengan sabar.

“Sehunn, kita akan memegang salju!! Yeaayy!!” Sehun mendekati kakaknya yang sedang bermain playstation dan membisiki kata-kata menarik.

“woaahh,.. Cehun cudah tidak cabal memegang calju.” Mata Sehun berbinar-binar, maklum anak kecil reaksi seperti itu sudah biasa.

Mereka ber-empat menuju ke bandara incheon, Korea Selatan.Mereka langsung menaiki pesawat setelah menunggu 2 jam di bandara.

“Ibu kenapa perasaanku tidak enak?” Raut muka Suho nampak gelisah, ibunya tersenyum mencoba menenangkan anak laki-laki tersayangnya.

“Tenanglah, tidak akan terjadi apa-apa sayang.” Kim ahjumma mengelus surai hitam milik Suho dengan kasih sayang.

“Ayah, cehun ingin celalu bercama-cama dengan ayah, ibu, dan kakak, Cehun tidak mau kehilangan meleka ayah, jangan tinggalkan Cehun ya Ayah! Janji!.” Sehun ternyata merasakan firasat yang sama seperti kakaknya.

“Iya sayang, ayah janji tidak akan meninggalkan Sehun, Ayah sayang sama Sehun.” Ucap ayah Sehun dan langsung memeluk Sehun seperti tidak ingin kehilangan anak bungsunya.

Tiba-tiba sirine pesawat berbunyi, badan pesawat goyang, seluruh petugas memberi informasi.

“Diharap tenang! Pesawat kehilangan kendali, tetap tenang di tempat.” Ujar seorang Pramugara menginstrupsi.

“Hiks..hikss..ayah ibu.. Myunnie takut.” Suho semakin mempererat pelukannya ke tubuh ibunya.

“Hikss..hiks.. Cehun takut!” Sehun juga mempererat pelukannya ke dada sang ayah.

Sedangkan kedua orangtua mereka hanya tersenyum.

“Berbahagialah, Joon Myeon tolong jaga adikmu.” Ucap Ibu Suho dan tiba-tiba pesawat itu menabrak sesuatu menyebabkan bunyi yang dahsyat.

BRUAAAAAAAAKKKK...DOOORR

-SKIP TIME-

“Hiks..hiks.. ayah ibu!! Kalian jahat, ayah! Kau bilang jika kau tidak akan meninggalkan kami!! Kau bohong ayah!! Bohoongg!! Hiks..hikss..” Sehun menangis didepan makam kedua orangtuanya, sedangkan Suho hanya tersenyum sambil mengusap punggung adiknya, berusaha menenangkan adik kesayangannya.

“Sehun, ayo kita pulang.” Ajak Suho dan Sehun pun mengangguk.

>>FLASHBACK OFF<<

 “Hyungie~ wajahmu tampak pucat, kau sakit?” Tanya Lay khawatir melihat wajah Suho yang menurutnya sangat pucat seperti kekurangan darah.

“Hanya pusing sedikit Lay, mungkin aku kurang tidur.” Jawab Suho sambil memijat pelipisnya. Semenjak kejadian itu Suho mengalami penyakit Leukimia atau kanker darah, jika leukimia nya kambuh ia akan batuk yang mengeluarkan darah, dan jika ia kepanasan akan mimisan.

“Uhuuukkk..” Suho terbatuk dan memegangi dadanya yang teramat sakit ia melihat tangannya ada darah.

“Hyung! Kau kenapa?” Tanya Lay penasaran melihat Suho yang beranjak dari tempat duduknya.

“Gwencana!” Suho berlari, tetapi langkahnya kembali terhenti ketika ia menabrak seorang pangeran kampus dengan teman-teman segerombolannya, yah dia adalah Kris.

“Hey bocah! Kau tak liat jalan hah? Dasar kurcaci!” Olok Kris dengan memberi Suho tatapan mautnya.

“M-Mianhae, a-aku t-tidak s-sengaja K-kris..” Ucap Suho dengan menundukkan kepalanya, dia sangat takut jika berhadapan dengan Kris.

“Hey kalau kau berbicara lihatlah lawan bicaramu bocah tengik!” Kris tersenyum meremehkan, dengan keberaniannya yang 0,1 % Suho mendongakkan kepalanya ditatapnya Kris yang sedang tersenyum dengannya, ia tahu Kris tersenyum sinis bukan tersenyum tulus, ia melihat sorot mata Kris terdapat bola mata yang sangat teduh.Tersadar akan lamunannya ia segera menggelengkan kepalanya.Entah mengapa jantung Suho berdetak lebih cepat.

“Aku tahu jika aku tampan bocah kerdil, hahahaha.” Kris tertawa dan melangkahkan kakinya melewati Suho yang tengah membeku, ia lupa jika ia akan membersihkan darah yang ada di sudut bibirnya dan di telapak tangannya.

Kris POV

Aku melihat ditelapak tangan dan di sudut bibir Suho ada darah, dia kenapa?, tapi kenapa tiba-tiba aku memperhatikannya? Cih, tak mungkin aku mempunyai perasaan dengan bocah kerdil itu.

“Hayyo! Kau pasti melamunkan Suho iya kan?” Chanyeol menepuk bahuku, dan menaik turunkan alisnya, membuat dia seperti orang aneh.

“Cih! Tak sudi!” Jawabku dengan berbohong, jika aku berkata jujur mau ditaruh dimana wajah tampanku?

“Baguslah kalau begitu hahaha, ku kira kau jatuh pada pesonanya.” Ucap Chanyeol asal, tapi jika boleh jujur aku merasakan detak jantungku berdegup sangat kencang dari biasanya ketika ia mengamati wajahku dan tak sengaja aku juga mengamati wajahnya yang begitu sempurna, mata yang teduh, hidung yang mancung, alis tebal, dan jangan lupakan bibir kissable nya yang ingin ku kecup ‘uuuggghh’ Kau ini kenapa Kris?? Ingat!! Dia namja jalang!.

Normal POV

Suho sedang tertidur atau lebih tepatnya tiduran di kasur apartemennya, Sehun belum pulang katanya ia akan mengerjakan tugas kelompok dirumah temannya, Suho tidak melarangnya toh ini juga malam minggu, ia jika malam minggu tidak bekerja karena pamannya –Kim Ryewook- melarangnya, meskipun pemilik bar tempat ia bekerja milik adik ayahnya, sedang senangnya ia melamun sendiri, ponselnya berbunyi

Drrtt..Drrtt..

From     :               Kim Min Seok

Subject :               Penting!

Suho, tadi siang ketika aku bertemu dengan Yesung songsaenim ia berpesan kepadaku jika kau sekelompok dengan aku, Lay, Chen, Tao, Chanyeol dan Kris.Besok datang ke apartemenku nde?^^

Received one minute ago

“WHAAAAAATTTTT?????” Mata Suho membulat seketika setelah membaca isi pesan tersebut.

“ARRGGGHHH TIDAK MUNGKIN AKU SEKELOMPOK DENGAN DUA TOWER KEMBAR ITUU!!!” Teriak Suho frustasi  dan mengacak rambutnya.

To           :               Kim Min Seok

Subject :               -

Oke, aku akan kesana jam 7 pagi.

Oke! Saat ini Suho sedang frustasi, kenapa harus ada orang itu –Kris dan Chanyeol- dia langsung menyambar jaket, topi, dan kacamata rayban miliknya dan melenggang kesuatu tempat untuk menenangkan pikirannya, toh hari ini ia diberi libur oleh pemilik bar yang diketahui bernama Lee Donghae.

 -Skip Time-

Hujan mengguyur kota Seoul malam ini, Suho merutuki dirinya yang tidak membawa payung atau jas hujan, ia sedang berteduh di sebuah bangunan atau lebih tepatnya sebuah restaurant yang telah kosong karena sudah tutup beberapa jam yang lalu.Suho menengok jam yang bertengger di tangannya.

’22.00.p.m. KST’

Suho menghela nafasnya, hujan yang sedaritadi mengucur deras tidak berhenti, ia khawatir jika Sehun sudah pulang dan kunci apartemen masih berada di tangan Suho. Ia mengetik sebuah pesan singkat untuk adiknya yang mungkin sudah pulang.

To           : Sehun babykiddie

Subject : Hyung Terjebak Hujan.

Sehunnie~ kau sudah pulang? Hyung masih di depan restaurant Dimsum. Hyung pikir hari ini tidak hujan, dan hyung masih berteduh di depan restaurant ini.Tunggu hyung ne?

Tidak lama Suho mengirim pesan kepada adiknya, ponselnya bergetar.

From     : Sehun babykiddie

Subject : Gwencana Hyung^^

Aku belum pulang myoenni hyung~ kau terjebak hujan? Aduhh bagaimana bisa hyung? Ck -,- kau ini kan tidak kuat dingin!! Cepatlah pulang naik taxi atau bus atau mungkin kau telfon Lay Hyung, suruh dia jemput hyung!! Sepertinya aku akan menginap di rumah Luhan Hyung karena tugas kami belum selesai.

Suho berdecak sebal, ia tahu bahwa Sehun menyukai sunbae -nya itu, tapi jika dipikir-pikir seorang sunbae mengerjakan tugas bersama hoombae itu tidak masuk akal, jelas-jelas guru mereka berbeda, kelas mereka pun berbeda, tentu saja mata pelajarannya berbeda.Tapi Sehun dan Luhan memang mengerjakan tugas, tugas dance, ya tugas dance, mereka adalah wakil dari Seoul High School untuk maju ketingkat se-antero Korea Selatan.

Lama berdiam diri disini membuat Suho menggigil kedinginan, ia memang tak kuat dengan hawa seperti ini.

“Ugghh.. ya tuhan, aku tidak kuat..brrr..” Suho merapatkan jaket yang ia pakai.

Lama-lama penglihatan Suho buram dan ia jatuh terkapar di depan restaurant tersebut.

-Skip Time-

Suho mengerjapkan matanya, pikirannya masih belum terkoneksi (?) ia  bingung karena ini bukanlah kamarnya, Suho paham betul jika kamar apartemennya berwarna putih dengan walpaper polkadot hitam putih.

“Euunngghh..” Lenguh Suho saat merasa pening yang menjalar di kepalanya.Dengan pelan-pelan ia bangun dari tidurnya dan duduk disandaran kasur milik siapa, Suho-pun tak tahu.

Suho ingin mengambil ponsel di saku celana jeans yang kemarin ia pakai, tetapi na’as ia malah menemukan dirinya menggunakan celana training yang besar dan malah kebesaran.

“A-Aku d-dimana??” Akhirnya Suho angkat bicara dengan suara yang serak karena bangun tidur.

“Kau berada di apartement ku.” Jawab seseorang dengan suara yang bernada bass atau berat.Seketika mata Suho terbelalak kaget, ia tahu betul siapa pemilik suara ini.

.

.

Te Be Ce

.

.

.

Penasaran? Ahahaha tunggu di chapter selanjutnya ^^ Review pleaseee T.T