Chapter 2

LVOE

Shock. Itulah ekspresi yang terlukiskan di wajah Kyu saat akhirnya ia menatap siapa yang datang ke rumahnya. Pakaian dalam wanita yang ia genggam, dihempaskan ke lantai. Ia terdiam membisu. Sunny tersenyum lembut. Tangannya mengulurkan hadiah yang sudah ia persiapkan untuk Kyu. Dengan tangan gemetar, Kyu menerima hadiah itu.

Keduanya duduk di sofa ruang tamu Kyu. Kyu yang kini telah berpakaian santai, duduk tertunduk entah memikirkan apa. Sunny terdiam menyibukkan diri melihat kembali scrapbook yang ia buat sendiri.

"Coba lihat ini!" Sunny dengan keceriaannya memecah keheningan. Ia menunjuk salah satu foto dalam scrapbooknya.

"Maafkan aku.." Kyu menyahut dengan suara lirih

"Ah? Ada apa Kyu?"

"Maafkan aku.."

"Untuk apa?"

"Untuk kejadian tadi.. Aku.."

"Ah itu? Tak apa.. Itu juga kebutuhanmu.."

Kyu terdiam mendengar kata 'tak apa' dari bibir kekasihnya ini. Bagaimana bisa Sunny berkata 'tak apa'.

"Katakan tidak kalau kau tidak nyaman atau tidak suka dengan sikapku" ujar Kyu

"Aku tidak suka.." Sunny tersenyum menatap Kyu yang masih menunduk. Ia mendekati kekasihnya ini lalu menuntun wajah Kyu untuk menatapnya.

"Aku tidak suka.. Tapi aku tau aku tidak bisa memenuhi kebutuhanmu itu.. Maka bukan masalah bagiku"

Kyu memeluk erat Sunny. Seerat yang ia mampu. Lirih, terdengar nafas Sunny yang memburu, ia menangis.

"Tak apa. Menyentuhku saja.. Kyu tak mau.. Aku tak apa.." Ujar Sunny terbata karna tangisnya.

Kyu semakin memeluk kekasihnya dengan erat. Ia menciumi leher Sunny seolah ia tak pernah merasakan pelukan kekasihnya ini.

"Aku.. Aku tidak bisa menyentuhmu, menidurimu. Seperti aku meniduri wanita-wanita lainnya.."

"Aku tau kekuranganku. Maaf karna aku tidak sempurna.."

"Bukan. Bukan begitu. Aku tau aku bersalah. Jangan merasa hanya dirimu yang memiliki kekurangan"

"Aku tidak suka...hiks.."

"Maafkan aku.."

Kyu semakin erat memeluk Sunny. Ia ingin memberitahu Sunny bahwa ia sangat menyesal dan ia sangat menyayangi kekasihnya itu. Ia tak pandai merangkai kata. Ia tak pandai menunjukkan apa yang ia rasakan. Ia kebingungan. Bagaimana caranya agar Sunny tau ia sangat sangat menyayangi Sunny sampai ia tak mau menodainya, merusaknya, menjadikannya satu dari wanita-wanita yang telah ia rusak. Sunny harus menjadi yang terbaik dalam hidupnya. Ia tak mau mengacaukan semuanya.

"Kyu.. Berhenti.. Aku akan mencoba memenuhi kebutuhanmu. Tiduri aku"

Kyu tertegun. Lagi-lagi maksud hatinya tak tersampaikan pada kekasihnya yang lugu ini. Ia merenggangkan pelukan dan menggelengkan kepalanya tegas.

"Tidak. Aku tidak mau" jawab Kyu

"Kenapa? Apa aku tidak seseksi wanita tadi?" Sunny dengan polosnya menghapus tangis di pipinya dan membusungkan dadanya. Itu membuat Kyu mengernyitkan dahinya. Tersenyum getir menatap ulah kekasihnya yang benar-benar tidak tau situasi.

"Kau tau, kita sedang serius, bersedih dan yang terburuk adalah, kita sedang bertengkar" Kyu menjewer telinga Sunny gemas.

"Aaaaa~ p..paham~ tapi aku tidak merasa sedang bertengkar.." Sunny menyelamatkan telinganya.

Kyu benar-benar menatap kekasihnya itu dengan wajah tak bernyawa.

"A..anu..Kyu.. Wajahmu.. A..anu.." Sunny menunjuk wajah Kyu dengan heran.

"Wajahku tampan kan....." Kyu tertawa depresi

"A..anu.. Itu..aneh.." Sunny sedikit takut mengatakan pendapatnya.

"Kita sedang bertengkar tapi kau tak menyadarinya......" Kyu menatap scrapbook dengan mata nanar

"K..kyu.. Kau baik baik saja?" Sunny menepuk bahunya selembut mungkin.

"Kau tak menyadarinya... Bantet.. Otakmu.. Benar..benar.. Unik.." Kyu menangis terharu.

"Ky..Kyu.. Kau nampak tak baik.. Apa kau..masih.. Ingin..bercinta..." Tanya Sunny terbata-bata

"TIDAK.... AKU HERAN MENGAPA KAU BEGITU BODOH" Kyu memeluk Sunny erat-erat. Sunny tersenyum. Membalas pelukan Kyu.

"Aku bodoh. Begitulah aku. Dan inilah aku. Bisakah kau menerimaku dengan tulus?" Kyu terdiam mendengar pertanyaan kekasihnya yang tiba-tiba membuat suasana kembali serius.

"Apa kau mau menerimaku yang tak mampu kau sentuh? Aku yang seperti ini. Apa kau mau menerimaku?" Lanjut Sunny.

Kyu mengangguk mantap. Ia menciumi wajah kekasihnya.

"Aku mau. Aku mau. Aku mau!" Kyu menatap yakin kedua mata Sunny.

"Kyu.. Kau sudah tidak bernafsu?"

Lagi-lagi pertanyaan bodoh keluar dari bibir mungil kekasihnya itu. Kyu dengan sebal menatap Sunny. Mencium lembut bibir kekasihnya.

"Dengar. Entahlah. Aku hanya.. Merasa.. Nafsuku terlalu lemah untuk menidurimu. Lagipula kau berdada rata dan pahamu besar. Pipimu seperti tumpukan donat dan itu sama sekali tidak membuatku bernafsu." Kyu mencubit kedua pipi Sunny. Sunny yang sebal mendengarkan jawaban Kyu itu memanyunkan bibirnya sambil memuluki lengan Kyu.

"Kau ini! Aku sudah diet masih saja dibilang seperti itu! Kau tidak bernafsu? Kau memang tidak normal!" Sunny membusungkan dadanya tepat didepan wajah Kyu. Kyu menelan ludahnya. Tapi sedetik kemudian, ia sadar, kekasihnya begitu tolol melakukan hal ini, menggodanya agar menidurinya tapi bertingkah seperti bocah TK merengek untuk ditemani tidur.

CTAK!! Satu jitakan mendarat di kepala Sunny. Ia kembali memanyunkan bibirnya. Duduk menopang dagunya dengan kedua lututnya.

"Bocah. Kapan kau bisa bersikap waras?" Kyu mengacak rambut Sunny dengan gemas. Menggendongnya tiba-tiba. Membuat Sunny terperanjat kaget.

"Aih~"

"Kenapa? Kau ingin ku tiduri kan?" Kyu menyeringai mesum. Wajah Sunny sepenuhnya berubah merah tomat.

Kyu menurunkannya di ranjang. Merebahkan badan Sunny dengan lembut. Ia merebahkan badannya tepat disamping Sunny. Memeluknya dengan penuh kasih sayang.

"Bocah.."

"Ya! Aku bukan bocah Kyu.." Sunny kembali memanyunkan bibirnya

"Bocah.. Kenapa kau tidak meminta putus denganku? Kau tau aku bercinta dengan wanita lain. Kau tau kau sakit hati. Tapi kenapa begitu saja berkata 'tak apa' padaku.." Kyu mengecup bahu Sunny dengan lembut. Sunny terdiam.

"Aku terlalu menyayangimu kyu.." Jawaban dari Sunny membuat Kyu terharu. Ia menarik selimut menghangatkan tubuh mereka.

"Malam ini, kau disini. Aku merindukanmu.. Sangat.." Kyu memejamkan mata.

"Happy 8th month anniversary~" ujar Sunny

"Aku tidak lupa" sahut Kyu masih memejamkan matanya dengan tangan yang masih memeluk Sunny.

"Aku.." Sunny menghentikan kalimatnya

"Kau menyayangiku. Aku tau" Kyu dengan percaya diri melanjutkan kalimat Sunny.

"Tunggu.. Bukan itu yang ingin aku katakan haha" Sunny tertawa geli dengan sikap over-confident kekasihnya itu.

"Lalu apa?" Kyu membuka matanya, memanyunkan bibirnya sebal

"Aku mau jadi yang terbaik untuk Kyu.." Sunny tersenyum menoleh menatap wajah Kyu

"I am a bad boy.." Kyu menyeringai

"I am a stupid girl.." Sunny tersenyum

"so we're an idiot couple.." Mereka bersama melontarkan kata yang sama kemudian tertawa bersama.

 

 

----------------------------

 khkhkhkh~~

bagaimana fanfic ini??? terlalu lembut aish hahaha

terimakasih sudah membaca!

subscribe dan comment! ^^

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
sunshinerlee
#1
Chapter 2: hai....author-nim ^^ saya suka cerita'y lucu + romantic dalam satu cerita,.hihihihi ^^ dilanjut dong thor cerita'y...tapi kalo bias pake versi bahasa inggis'y ya...biar bisa dibaca sama semua orang pasti ntar banyak yang suka ^^....jangan lupa diselipkan ada adegan nc'y dikit juga gk pa2 di cerita...heheeeee ^^
KyuSun Jjjaaang ^^ author-nim daebakkkk...^^ fighting!!!