Daydream
Description
Fanfic : Daydream
WonSun couple [siwon x sunny]
Original by @melojistar
straigth, drabble, oneshoot.
P.S : Sorry for you all who not ship ‘sugen’. Fyi, im not too. Im joyer & Cloudsomnia. No bash please. Just enjoy the plot. If you can’t, just press the ‘x’ button, or click ‘back’ button on your device screen.
dan saya merasa ingin meminta maaf, bow sampe nyusruk ke subscriber yang menunggu lanjutan "a letter for Yesung"
;___; saya belum dapat melanjutkan itu. tapi saya malah meluncurkan Fanfic ini ;__;
tapi saya pasti tuntaskan itu FF.
dan untuk teman teman malaysia saya, maaf fanfic ini menggunakan bahasa indonesia, tapi saya harap bahasa saya bisa kalian mengerti dengan baik.
sudah cukup, cakap cakapnya T.T
silahkan membaca fanfic Siwon - Sunny buatan saya ^^
Foreword
Ku tutup telingaku agar bisa mendengar suaramu
Ku tutup mataku agar bisa membayangkan wajahmu
Perlahan-lahan bayanganmu menjadi kabur, dan meninggalkanku
Dalam kenangan yang tak terbendung..
Kembali, Siwon menengelamkan wajahnya ke belaian tumpukan bantal di ranjangnya. Berkali kali ia menghantamkan kepalan tangannya pada ranjangnya yang tak berdosa itu. Bibirnya terus mengumpatkan secercah kata kata ‘indah’ melampiaskan penyesalannya. Ia membalikkan badannya terlentang menatap langit langit kamar. Memejamkan matanya perlahan, menulikan pendengarannya atas apa saja suara yang ada di sekitarnya. Mencoba benar benar mematikan raganya. Agar jiwanya mati sekalian.
Benar saja, terbayang lagi. Sosok gadis itu terbayang lagi. Ia terburu buru membuka matanya, berusaha membangkitkan pendengarannya, diraihnya MP3 player yang sedari tadi memutar musik, diputar lebih keras lagi volumenya. Ia kembali menelungkupkan badannya, kembali menghantamkan kepalan demi kepalan pukulan tangannya pada ranjangnya yang benar benar tak berdosa dan tak tahu apa apa tentang masalahnya.
“kau bodoh! Untuk apa terus menyesal! Kau bodoh!!” ia mencela dirinya sendiri disela kesibukannya menghantam ranjang dan tumpukan bantalnya.
Ia terus mengumpat sampai akhirnya terduduk lesu. Ia termenung. Mungkin ia lelah, mungkin tangannya kini sudah terlalu lelah untuk memukuli ranjang itu, mungkin matanya sudah lelah terpejam lalu terburu buru sadar, mungkin juga... sudah lelah menyimpan sosok gadis itu di dalam dunia khayalnya.
.
.
Comments