Ah Kacau

CooL Kiss

sorry for thypo and happy readding..^^


Kenapa sih harus aku yang  jadi tunangan Nichkhun? Oke, pasti banyak yang mengutukku karena pertanyaanku itu. Pasti banyak yang bilang aku nggak bersyukur. Di luar sana banyak wanita yang mendambakannya untuk menjadi tunangan Nichkhun, dan aku malah memaki-maki karena punya tunangan. Apalagi tunanganku itu termasuk siswa teladan dan tampan. Tapi apa itu bisa menjamin kebahagiaanku kelak? Jika kita akan menikah tanpa dilandasi cinta ? Ditambah lagi eomma dan bibi yang selau memaksakan kehendaknya kepadaku sekarang, bagaimana jika kami jadi menikah pasti eomma dan bibi akan semakin memintaku ini itu, aku pasti semakin tak tahan hidup dan bisa-bisa aku strees karena tidak tahan dan akhirnya aku memutuskan untuk bunuh diri terjun ke sungai Han yang dingin. “tidakk.. aku tidak mau seperti itu !!” pikiran Wooyoung berkelana kesana kemari di dalam sedan Honda Siti (?), yang dalamnya terlihat seorang eomma yang sedang uring-uringan. Mereka berdua sama-sama tidak memperhatikan cuaca kota  Seoul  yang berubah-ubah sejak dari tadi karena mereka punya masalah yang lebih gede, gara-gara kejebak macet dalam perjalanan mengantarkan anaknya pertandingan olimpiade. Cuaca cepet banget berubah yang bentaran hujan, bentaran panas, bentaran berangin, bentaran lagi adem. Hari ini contohnya, Pagi ini hujan, eh nggak lama kemudian langit berubah kayak bunglon alias berubah warna. Suasana cepet banget berubah jadi terang benderang dan setengah jam kemudian berubah pana. Makin panas. Makin panas lagi. Begitu panas. #apaan sih ini.. oke  abaikan..#plakk..= b

“Aduuuhhh,” kata Wooyoung meringis sambil megangin kepalanya yang terjedot dasbor mobil. Biarpun lagi meringis,  tampang manisnya yang agak agak indo tetap nggak ngilang. Rambutnya panjang, wajahnya ampir-ampir tanpa polesan make up.

“Maaf sayang, lihat truk depan berhenti mendadak.” Kata eommanya.

“Makannya kalau nyetir jangan  sambil ngelamunin truk yang didepan, atau jangan-jangan eomma naksir yah sama supir truknya? Aduhh sakit eomma..” kata Wooyoung sekenanya yang mendapatkan pukulan dari eommanya.

“Yach. Makanya jangan bicara sembarangan, mana bisa eomma berpaling dari appamu yang mebuat mie ramen super enak begitu.” Kata eommanya.

“Jadi eomma suka ayah karena mienya aja begitu? Gimana kalo supir truk itu bisa buat mie lebih enak dari appa? Yahh.. eomma jangan pukul kepala uyong terus.” Kata Wooyoung sambil memegang kepalanya yang mungkin sudah benjol 10meter (?).

“Makannya jaga bicaramu.”

“Eomma lihat ini kepala Uyoung jadi tambah benjolkan, masa Uyoung ikut pertandingan dengan kepala benjol begini?” kata  Wooyoung sambil  cemberut.

“Benjolpun kamu masih tetep cantik kok, kan kamu anak eomma.” Jawab eommanya cuek.

“Eomma, kapan ini nyampainya?  Bisa-bisa Uyoung didsqualifkasi lagi gara-gara telat.” Tambah cemberut muka Wooyoung.

“Tenang, sekilo  lagi kita sampai kok.”

“Sekilo sih sekilo. Tapi kalo macetnya amit-amit kayak gini, sama aja bo’ong. Bisa-bisa sejam lagi kita baru sampe dan pertandingannya udah selesai, bikin uyong tambah grogi aja ini”

“Kamu ini rewel deh, buat apa gitu buat ngelupain rasa grogimu. Ngapain kek.”

“Uh, tadi belajar bikin pantun buat ulangan bahasa Indonesia (?)  besok eomma protes.”

“Ya udah, coba kamu bacain pantun lannya deh. Eomma pengen denger.”

Wooyoung nurut. Sebentar kemudian dia ngeluarin buku catetan dari tas sekolahnya. “Bener mau dengerin?” katanya lagi.

Eomma mengangguk. Wooyoung lantas ngebacain pantun yang dia bikin. “Mangga tetangga enak rasanya. Dimakan rame-rame asik sekali. Besok pagi kita embat lagi. Kasian banget tuh tetangga.”

Alis Eomma mengerut. “Nggak nyeni,” katanya ngasih penilaian. “Yang lain dong.”

Wooyoung nurut lagi, dan mulai ngebaca pantun kedua made in dirinya sendiri. “Rambutan tetangga enak rasanya. Dimakan rame-rame asik sekali. Besok pagi kita embat lag …..”

“Ganti !”

“Kenapa?”

“Itu sih sama aja dengan yang tadi. Lagian kok temanya ngembat pohon tetangga melulu? Yang agak elit dikit napa?

Rada kesel Wooyoung lantas ngebacain pantun ketiga. “Sayur kangkung, sayur bayem. Kacang panjang, sayur labu, tempe, tahu ….?” Wooyoung lantas diem.

“Kok diem?” Tanya Eommanya penasaran.

“Sori,” kata Wooyoung malu-malu nge jawab, “ini resep gado-gado, ding.”

Mata Eommanya langsung muter ke atas.  Sebelum orang tuanya ngasih komentar,  Wooyoung langsung ngebacain pantun berikut. “Di sini macet, di sana macet.”

“Naaahh, ini baru sesuai keadaan,” cetus Eommanya. “gimana kelanjutannya?”

Wooyoung lagi-lagi malu-malu waktu ngejawab “pantunnya belum selesai, Eomma.”

“Rese!”

 

***

 

Sementara dijalan anak dan ibunya lagi rebut. Dikantin sekolah yang nggak ada sejaranya kosong dijam istirahat. Mendaptkan kursi kosong dikantin saat istirahat sama berharganya dengan mendaptkan kursi paling depan di konser artis beken. Orang bisa berubah jadi sangat kreatif. Taktik basi sih pura-pura kebelet lima menit sebelum jam istirahat, terus izin ke belakang dan nggak balik lagi. Taktik gila lainnya, ada yang sampai macarin anak ibu kantin supaya selalu dpat tempat special. Menurutku sih itu keterlaluan. Dan aku termasuk orang yang nggak mau buang waktu cari cara biar dapat duduk dikantin, toh banyak dari sebagaian cewek disekolah bahkan jika aku tidak meminta akan rela memberikan kursi mereka buat aku, tapi aku bukan cowok yang  egois. Aku lebih suka duduk di bawah pohon besar, yang menghadap langsung ke gedung olahraga, yang memperlihatkan pemandangan yang indah, yaitu melihat Jang Wooyoung yang lagi latihan bersama teman-temannya untuk perlombaan kelas PE atau sekedar menonton dia latihan senam. Namun hari ini sepertinya pemandangannya menjadi tak indah lagi karena tunangannya itu tidak akan masuk sekolah karena sedang ada pertandingan olimpiade senam. Membuatnya  mendesah beberapa kali.

“Yah, kau terlihat menyedihkan seperti induk ayam yang sedang kehilangan anak ayamnya. Come on khun dia hanya pergi bertanding bukan mengilang dari dunia, lagian tadi pagi dan nanti pulangpun kau masih bisa melihatnya kan?” kata Taecyeon sebal melihat tingkah sahabatnya yang  sudah seperti kehilangan nyawanya.

“Yach, aku tak menyedihkan. Aku hanya …” merindukan melihat diayang terlihat ceria dan penuh semangat, keusilan dan pertengkaran kita sehari-hari saja. Sambung Nichkhun dalam hati.

“Hanya apa?” kata Taecyeon ,  tidak sabar menunggu lanjutan kalimat dari Nichkhun.

“Ahh.. aku hanya tidak merindukan anak ayam itu.” Jawab Nichkhun asal.

“Haahaa ayolah Khun, aku sudah mengenalmu bertahun-tahun dan aku tau kau sedang ada masalah. Kenapa kau selalu menyimpan perasaanmu itu dalam hati. Kalau kau begitu terus lama-lama kau bisa cepat tua.”

“Walaupun aku cepat tua aku tidak akan pernah kehilangan penggemarku.”

“Yach kau narsis sekali kau itu. Apa kalian sedang ada masalah?”

“ani..” jawab Nichkhun sambil mendesah.

Setelah pertungan itu Nichkhun merasa Wooyoung sering melamun dan menghindarinya, dia juga terkadang mengabaikan ejekannya. Apa yang salah dengan anak itu? Apa dia masih marah dengan pertunangan kita? Pikri Khun dalam hati.

“Baiklah jika kau belum mau menceritakannya, cepatkanlah habiskan makananmu sebentar lagi masuk.” Kata Taecyeon prihatin melihat sahabatnya yang lagi kusut.

“Halo Cekeeerrr! Apa kabar?”

Sosok Victoria tahu-tahu telah berada di hadapan Nichkhun dan Taecyeon. Matanya tertuju penuh pada Nichkhun, lalu mengedip nakal. Sedangkan Nichkhun hanya mebuang muka dan memasang muka juteknya.

“Ceker-ceker! Panggil namaku yang bener kenapa si? Taecyeon! Emangnya aku  kayak ceker ayam? Kamu panggil ceker.” Kata Taecyeon sebal.

“Ceker ayam? Aduh, nggak mungkin dong oppa. Masa cowok setampan oppa dibilang kayak ceker ayam, tapi muka oppa emang rada mirip sih sama ceker ayam. Hahaaa..” kata Victoria ganjen dan langsung dapat tatapan deathglare dari Taecyeon.

“Mau apa kamu kesini?”

“Yahh, oppa makin jutek makin tampan loh.” Victoria merayu Nichkhun pantang malu. “Oppa aku boleh pinjam catatan Fisika oppa nggak?”

“Catetan fisika? Kamu ngelindur, ya? Sejak kapan ada adik kelas meminjam catatan ke kakak tingkat?”

“habisnya oppa dikelsku nggak ada yang tulisanya sebagus kayak tulisan oppa.”  Rayu Victoria pantang menyerah.

“Kamu tuh bego atau bodoh sih? Aku heran banget orang kayak kamu bisa masuk kesokolah ini.” Kata Teacyeon yang dari tadi tertawa geli karena rayuan Victoria.

“Sudahlah Vic rayuanmu tidak akan mempan, apa kau tidak tau kalau khun itu sudah punya tunangan? Ayok Khun kita masuk kelas sebentar lagi masuk.” Ajak Taecyeon.

 

***

 

Sementara itu dikamar Wooyoung. Terlihat Eomma dan appa Wooyoung yang sedang mebujuk Wooyoung yang ngambek dan nggak emosi terus-terusan, karena didisqualifikasi dari pertandingan gara-gara datang disaat pertandingan sudah selesai. Tapi emang nggak gampang, berhubung Wooyoung kayaknya udah sakit hati banget. Air ngocor terus. Bukan Cuma dari mata, tapi juga dari hidungnya.

“Eomma itu kejam. Kejaaaamm sekali,” Wooyoung sesenggukan sambil nge-crot ingusnya di kertas tisyu. Diitung-itung, udah satu setengah kotak tisyu abis kepake.-__-“

“Masa sih?”

“Bener, uyoung gak bo’ong. Eomma emang kejam. Udah nggak sayang lagi sama uyoung.” Uyoung nge-crot lagi ingusnya di kertas tisyu.

“Lho, yang suka ngebeliin Uyong baju atau ngajak jalan-jalan waktu lagi ulang tahun siapa, hayooo?” kata appanya.

“Pokoknya dia jahat,”

“Lho, yang suka dimintai nemenin kalau malam-malam mimpi buruk siapa, hayooo?” kata ayahnya lagi

“Itu nggak seberapa appa.”

“Trus, yang suka masakin ayam sama ice cream siapa, hayoo?”

“Itu juga masih nggak seberapa oppa.”

“udah gitu, siapa yang ngengandung uyoung selama Sembilan bulan dan ngeluarin uyoung dengan bertaruh nyawa siapa, hayooo?”

Digituin, Wooyoung langsung kediem. Matanya langsung berkaca-kaca.

“Eomma  kan sayang Wooyoung,” kata appanya pelan.

Ngeliat Wooyoung mulai menangis lagi, Eommanya sepontan  nyamber kertas tisyu dan ngasih ke anaknya. Waktu Wooyoung nyeka matanya, sambil tetep sesenggukan, Wooyoung nanya. “Eomma,” katanya, “Eomma sayang uyoung kan?”

Eommanya nyentuh tangan nyokapnya dengan lembut. “Tentu”

“kalo gitu, kenapa eomma ngasih tisyu yang udah ada banyak ingusnya sih?”

 

***

 

Malam itu semua  keluarga Jang dan Horvejkul berkumpul untuk makan malam dikedai ramen appa Wooyoung.

“Wooyoungah apa kau tidak apa-apa sekarang?” Tanya Ny.Horvejkul kepada Wooyoung, dengan cemas karena mendengar Wooyoung yang mengamuk tadi.

“Tidak apa-apa kok tenang saja mala mini dia sudah jinak.” Kata Tn. Jang

“Memang apa yang terjadi pada Wooyoung tadi paman?” Tanya Nichkhun penasaran.

“Tidakkah kau mendengar tunanganmu tadi seperti bayi yang mengamuk?”  kata Tn. Jang

“Tidak, memangnya apa yang terjadi?”

“appa, stop berbicara yang tidak penting.” Kata Wooyoung sambil menggembungkan pipinya.

“Tadi itu Wooyoung marah karena dia didisqualifikasi dari pertandingan gara-gara ibunya telat mengantarkannya. Dia marah seperti anak ayam tadi itu.” Kata Tn. Jang dengan dan yang lainnya tertawa terbahak-bahak mengingat kejiadian tadi siang.

“appaaa.. “ teriak Wooyoung sebal lalu meminum dua gelas alcohol dan membuatnya langsung jatuh karena mabuk. Melihat itu semuanya saling berpandangan.

“Khun sepertinya kau harus menggendongnya pulang, saat ini.” Kata Ny. Horvejkul.

“Apaa?? Kenapa aku bu?”

“Karena kamu itu tunangannya kalau bukan kamu siapa lagi, liahat Paman dan Ayahmu sudah tua sudah tak sanggup menggendongnya. Apa kau tega membiarkan ibu atau bibi menggendongnya?” kata Ny. Horvejkul dengan muka melas

Akhirnya Nichkhun menggendong Wooyoung, melihat itu Ny. Horvejkul sangat senang.

“Yah bagai mana kalau besok kita liburan kepantai bersama?” kata Ny. Horvejkul.

“Baiklah sepertinya menyenangkan, bagai mana kalau kita mengajak teman-teman Wooyoung dan Nichkhun agar lebih rame?” Tanya Ny. Jang

“Tentu saja, dan kita bisa menyewa Van.” Kata Ny. Horvejkul bersemangat.

Sementara kedua orang tua asik mebicarakan tentang liburan, didepan mereka. Wooyoung setengah sadar, ia kaget karean ia berada dipunggung Nichkhun. “Turunkan aku, mengapa kau menggendongku?” kata Wooyoung. “Katanya kau tak menyukaiku, tapi kenapa jantungmu berdetak cepat?” kata Nichkhun. Wooyoung memegangi dadanya. “Wooyoungah tidakkah kau tau jika kau seperti ini terus kalau nanti anakmu lahir apa kau bisa membesarkannya dengan baik?” (baca=menyindir dada rata  Wooyoung. -__-“) mendengar itu Wooyoung panik dan mendorong Nichkhun  dan akhirnya Wooyoung terjatuh kebelakang.

TBC-


 

Anyeong im back, mian menunggu lama.hhe…

Gimana ceritanya nih? Disini aku beritahu sudut pandang Nichkhun sedikit. Tapi mian kalo jadix jelek..ToT

Semoga chap ini dapat menghibur readers dan kak WinkAngels yang sedang sakit. Tidak lupa buat teru_neko dan teman2 yg lain atas dukungan dan saran-saranya..^^

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
cheonsa_19 #1
Chapter 6: ampun dah ama para ibu" kkkee~
masih banyak typo tuh thor ..
ffnya bagus,kocak haha..
lanjut ya thor hehe
ademonica #2
Chapter 6: Author nya koplak :p
Ndah_Young #3
Chapter 6: Bwahhaahahahah,,,,
Baca ni ff serasa lagi nonton komedi,ngakak terusss,,,
Next Chap ditunggu:]
teru_neko
#4
Chapter 6: km sm al cocok deh ta..ffnya komedi n typo sangat teramat banyak bertebaran XDDDDDD
krn kurang terasa romance-nya aku jd g liat perkembangan hubungan khunwoo nih..moodnya jg gonta-ganti aku jd bingung -.-
khun emang lbh berani di chapter ini,tp aku kurang nangkep apa maksud khun tiba2 bgitu..jd kelihatan kalau itu scene yg terlalu tiba2 ditambahkan utk memper-pedas cerita hahaha
utk komedi ini lucu, 10 out of 10..tp mungkin akan lebih menarik jika 1 chapter isinya g komedi terus hehe
woorama
#5
Chapter 6: eeeeyy saeng your back...kkkklanjut dooong ini lucu tau saeng kkk
leehaeri
#6
Chapter 6: ahahahahahahahahahahahaha ini fic kenapa jadi full komedi rit?? tapi gak papa seru kok :D:D:D:D lanjut updatenya rit, jangan lama-lama yah :D
cahyaAngAngel #7
Chapter 6: Wah.... akhirnya up date juga ...!!

Khun aku juga mau digendong dong..!!
Next Up date soon thornim......
khunyoungyes
#8
Chapter 6: waaahh seruuuu dan lucuuuu hahahaa..
baru tahu kalau nichkhun semesum itu hahaha.. tapi wooyoung mau mau aja xD yg paling lucu tuh ny. jang dan ny. horvejkul hahaha.. nyanyi2 gk jelas xDD

oh ya, kan ada 3 yeoja, woo, chan, sama junho. lalu 2 namja? nichkhun sama siapa?

plisss update soooooo.n
panda_attack #9
hi sorry for taking space here..anyway, we're currently on our grand opening now~ come and request your poster at our shop ^^
http://www.asianfanfics.com/story/view/608717/pandaattack-the-second-batch-is-now-open-graphic-jyj-poster-request-postershop-graphicshop