Readess jika masih bingung bayangin Wooyoung disini, bayangin Wooyoung waktu main diCinderella Step Sister Parody aja… kekeke

 “apaaaaa…..” panggil  Wooyoung sambil duduk di depan ayahnya. “wae?”  kata ayahnya. “ appa, uyong ini masih belum mau menikah, bisahkah appa membantu mebatalkan perjodohan bodoh ini?” kata Wooyoung dengan menunjukkan angangnya. Wooyoung memang sengaja memnta bibi dan ibunya menurunkannya didepan kedai ramen ayahnya saja karena sudah tidak tahan melihat tingkah ibu dan bibinya yang sangat bersemangat saat berbelanja tadi. Jadi saat ini dia memilih untuk menghindar dan meminta bantuan dari ayahnya untuk membatalkan perjodohannya.

“mana bisa begitu uyongie, lihatkalah eomma dan bibimu sangat bersemangat sekali, appa tidak tega melihatnya jika tiba-tiba perjodohan ini dibatalkan lagian kalian itu tidak akan menikah sekarang, tetapi menunggu kalian lulus SMA dulu.” Kata appanya. “ tapi tetap saja appa, nanti uyoung juga bakal nikah, dan apa appa tega melihat uyoung menikah dengan orang yang uyong tidak suka ? bagaimana jika besok setelah menkah uyoung  bertemu dengan orang yang uyoung benar-benar cintai?” kata Wooyoung, mengingat kata-kata teman-temanya di sekolah tadi. “appa kata teman-teman uyoung jika orang seusia uyoung menikah, maka umurnya tidak akan panjjang, apa appa juga mau melihat uyoung tidak panjang umur?” kata Wooyoung  masih mengingat kata-kata temannya.

“dengar uyoung umur dan nasib itu sudah Tuhan yang mengatur, dan sebenarnya kamu dan Nichkhun itu juga sudah dijodohkan sudah lama sejak kamu belum lahir..”

Flash Back

@Restoran

Ny. Jang berhenti didepan seorang nenek yang sedang terlihat kesakitan memegangi perutnya. Saat akan  makan direstoran bersama kelurga Horvejkul.

“halmeoni, gwenchana? Apa kamu sedang sakit?” Tanya Ny. Jang kepada Halmeoni yang sedang merintih kesakitan.

“ Ani, perut saya sangat sakit karena dari kemarin belum makan, saya kecopetan saat sedang mencari rumah anak saya kemarin.” Kata Halmeoni itu lemah.

“sepertinya kau maag, kalau begitu Halmeoni ikut kita saja makan kedalam.” Kata Ny.Horvejkul.

“gomawo, apakah ini tidak merepotkan kalian?”  “anio, halmeoni, gwenchana.. appa belikanlah obat maag diapotiik sebrang terlebih dahulu.” Kata Ny. Jang

“annyeong, siapa namamu nak?” Tanya halmeoni kepada anak laki-laki berusia satu tahun yang sedang digendong Ny.Horvejkul. “namanya Nichkhun halmeoni.” Jawab Ny. Horvejkul  dengan tersenyum.

“lihatlah Kau terlihat sangat tampan sekali, aku yakin saat besar nanti dia akan tumbuh menjadi anak yang penurut dan pintar.” Kata nenek itu kepada Ny.Horvejkul  “amin.. gomawoo halmeoni.” Kata Ny. Horvejkul.

“dan pakah kau sedang mengandung? Berapa bulan? Apa boleh aku memegang perutmu?” “tentu saja halmeoni, ini sudah 8 bulan.” Jawab Ny. Jang “anakmu adalah perempuan dan kelak akan menjadi ank yang periang dan lincah aku rasa anakmu dan nyonya  ini adalah jodoh mereka memiliki benang merah yang tak terlihat.” Kata halmeoni setelah selesai memegang perut Ny. Jang.

“benarkah, bagaimana kalau kita menjodohkannya.” Kata Ny. Horvejkul dengan bersemangat. “ tentu saja” jawab Ny. Jang dengan tersenyum cerah.

End flash back

“yahh..appa bagaiman kau bisa percaya dengan kata-kata orang yang kalian baru saja temui, dan mengorbankan nasib anak semata  wayangmu ini.” Kata Wooyoung tak percaya setelah mendengar cerita ayahnya. “auch.. appaa sakitt tau..” kata Wooyoung memegang kepalanya yang kesakitan akibat dipukul nampan oleh ayahnya.

“seenaknya saja kau bilang begitu, dia itu adalah peramal terkenal yang ramalannya sudah terbukti 100% ampuh, saat itu ayah pikir itu cuma kebetulan tetapi setelah beberapa hari ayah mendengar  berita ditelevisi bahwa halmeoni adalah peramal terkenal dan meninggal.” Lanjut ayahnya, sedangkan Wooyoung melongo  mendengarnya.

“appa tetap saja uyoung belum mau menikah, dan lihatlah appa ini bukan jaman Sitti Nurbaya lagi (?) bukan jamannya orang tua menjodoh-jodohkan anaknya.” Kata Wooyoung masih tidak terima “cup.. cup.. cup.. sudah terima saja nasibmu nak.. appa yakin sudah memberikan jodoh yang terbaik untukmu, lihatlah Nichkhun itu tampan dan cerdas, dan semoga saja kecerdasannya itu dapat menurun keanakmu kelak. Lagian kau itu tidak akan menikah sekarang nak.”.” yach.. maksud appa apa? Kenapa memang dengan otakku? Lagian Appa setelah sekolah itu tinggal 4bulan lagi mana bisa aku menikmati masa-masa remajaku hanya dengan 4bulan.” Kata Wooyoung tak terima. “lalu kemana saja masa-masa remajamu yang kemarin?” terkikik ayahnya. “uyoungah kau itu hebat, appa yakin kau bisa melalui semua ini. Untuk apa coba appa mendidikmu menjadi anak yang tangguh dan kuat jika kau tidak dapat melaluinya.” Kata appanya bijak. “appa kau sangat menyebalkan.” Kata Wooyoung memutar bola matanya kesal dan pergi meninggalkan kedai ramen ayahnya tanpa pamit.(?)

@jalan

Disepanjang jalan pulang Wooyoung terus menggerutu tidak karuan gara-gara tidak ada yang mau mebantunya.  Namun sepertinyamemang nasibnya sedang sial hari ini ditengah jalan dia bertemu dengan orang mabuk  yang menggodanya.

“yahh.. minggir kamu.. aku mau lewat.” Kata Wooyoung  marah.

“aduhh,, nona kamu manis-manis kok galak sih.” Kata ahjussi pemabuk itu.

“biarin, minggir kamu, jangga ganggu aku, tak lihat aku sedang kesal.!” Kata Wooyoung sambil memproutkan bibirnya. “kalau.. begitu bermain dengan ahjussi saja biar kesalnya hilang”

“shiro. Aissh menyebalkan.”  Lalu Wooyoung wooyoung meregangkan kakinya bersiap akan lari, tapi naasnya baru tiga meter Wooyoung lari dia sudah terjatuh gara-gara kakinya yang terkilir saat melompat gerbang kemarin kambuh lagi dan mebutnya terjatuh. “ aishh.. sial.. arghh kakiku sakit.” Kata Wooyoung  kesal sambil mengusap-usap kakinya.

“yah manis, sekarang kau tidak bisa pergi lagi.” Kata pemabuk itu didepan Wooyoung. Namun saat  ahjussi akan menyentuh Woooyoung tiba-tiba ada pemuda  lewat dan berhenti disamping mereka berdua.

“Yeoboseyo polisi ada seorang ahjusi mabuk sekarang sedang menggoda anak SMA di sekitar Chungdamdong.” Kata pemuda itu yang tidak lain adalah Nichkhun. Mendengar seseorang memanggil polisi ahjusi itupun lari meninggalkan mereka berdua.

“kenapa kau bisa disini?” Tanya Wooyoung dengan muka bingung melihat Nichkhun tiba-tiba ada disini.

“aku sedang keluar membeli ini.” Jawab Nichkhun sambil menunjukkan kantung benjaannya. “ooh..” jawab wooyoung. Sebenernya Nichkhun sedang menunggu Wooyoung disupermarket dekat jalan karena dia kawatir terhadap wooyoung yang sudah larut malam belum pulang. “ayoo.. pulang.” Kata Nichkhun sambil berjalan, tapi melihat Wooyoung yang masih duduk ditanah ?Nichkhun kembali menghampiri Wooyoung, “ apa kau mau tidur disini?” Tanya Nichkhun disamping Wooyoung. “kakiku terkilir.. gendongg…” kata Woooyung sambil tersenyum childish.

“aishh… cepat naik.” Kata Nichkhun memberikan punggungnya. “hhe..” Wooyoung tersenyum childish sambil naik ke [unggung nichkhun. “kenapa kau mau dijodohkan denganku? Apa kau suka aku?” Tanya Wooyoung kepada Nichkhun saat mereka berjalan. “hah, siapa kau? Kau bukan tipeku. Aku hanya selalu menuruti perkataan orang tuaku. Lagian kau itu terlalu gemuk dan maco untuk seukuran waita.” (mwuhahaa…) kata nichkhun sambil cekikikan. “yah apa kau bilang ?” kata Wooyoung  sambil bergerak-gerak dibahu Nichkhun.

“yah berhenti, kita bisa jatuh nanti.” Kata nichkhun sambil memper erat pegangannya dikakinya Wooyoung. “kenapa kau bneci sekali denganku?” Tanya Nichkhun saat Wooyoung sudah tenang.

“aku tidak suka lelaki penurut, dan tidak suka kepada wanita gemuk dan maco.” Jawab Wooyoung  membalik kata-kata Nichkun.

 “kalau begitu tunggu saja, aku yakin kamu akan suka kepadaku.” Kata Nichkhun dengan senyum smirknya.

@rumah

Ny. Horvejkul dan Ny. Jang sedang rebut karena melihat putra dan putrinya bergendongan.

“eomma, ini bukan seperti yang kamu pikirkan. Kaki wooyoung tadi terkilir dijalan saat aku lewat. Jadi aku terpaksa harus menggendong beruang besar ini.” Kata Nichkhun sambil meletakkan Wooyung ditempat tidur. Sedangkan Wooyoung melotot mendengar kata-kata Nichkhun

“benarkah, kalau begitu sini biar bibi pijat.” Kata Ny. Horvejkul.

Wooyoung dipijat ala Thailand oleh Ny.Horvejkul  menangis dan menjerit saat kakinya yang sakit dipegang, sedangkan Nichkhun hanya tersenyum-senyum gaje duduk di samping  wooyoung (-__-“).  Setelah beberapa menit dipijit  Wooyoung  jatuh  tertidur….

Annyeong..  ini  aku post chapter lagi tapi gak tau bagus ato egak, anggap saja ini untuk menebus chapter sebelumnya yang pendek dan kelamaan update kemarin..

Sedikit cuplikan dichapter selanjutnya woo sam khun bakal tunangan..

Happy reading. Mian kalo banya typo..(^ v ^)