"Aku Chanyeol, Park Chanyeol" yang kufikirkan pertama kali saat melihatnya adalah suara beratnya, aku nyaris tertawa karena wajahnya sama sekali tak menunjukan tanda-tanda bahwa dia adalah orang bersuara berat! Dia memiliki senyum yang selalu menampakkan deretan gigi rapihnya serta gusi merah muda ketika dia tersenyum. Dia seorang periang karena yang dia lakukan setiap hari adalah tersenyum dan tertawa.

“Baekhyun, namaku Baekhyun” Dan dia berlari menjauhi gerbang dengan wajah kemerahan. Beberapa hari ini aku terus memperhatikannya, mengikutinya pulang agar tau dimana rumahnya, duduk tepat dibelakangnya saat istirahat berlangsung berusaha mengetahui kepribadiannya. Dia tertutup, semua orang tahu, bahkan walau dia merupakan salah satu murid dengan peringkat teratas disekolah dia tak benar-benar banyak bicara. Dan dia manis.

Dia terus mengikutiku belakangan ini, menaiki bis yang sama dan duduk disampingku. Kami tak banyak bicara hanya sekedar menyapa lalu duduk tenang disana. Saat tiba saatnya untukku turun ada sedikit rasa kecewa karena dia selalu pulas tertidur. ‘Akankah kita bertemu lagi?’

Kepalaku selalu terkantuk kedepan karena tertidur, dan  “Damn” aku selalu melewatkan tempat pemberhentiannya lagi. Kegiatan disekolah benar-benar menghabiskan banyak energiku dan membuatku selalu tertidur tanpa menyapanya lagi saat turun. Bodoh. ‘Kuharap kita bisa bertemu lagi’

Wajahnya benar-benar kelelahan, kurasa karena dia merupakan anggota OSIS dan sebentar lagi ada festival musim semi dan itu membuatnya sibuk. Kurasa. Tapi aku senang, dia selalu menyempatkan waktunya untuk pulang bersamaku walau kini aku tau bahwa rumahnya sangat jauh dari rumahku. Apa dia menyukaiku ?

Kutemukan sebuah kotak susu coklat dibangku duduknya, dan ya aku tertidur lagi. Kuambil kotak susu itu melihat bahwa ada notes yang tertinggal disana. Sebuan nomor telfon. ‘Mungkinkah dia menyukaiku juga?’

Ponselku bergetar menandakan ada sms masuk, kulirik sebentar dan entah kenapa jantungku berdebar cepat. Mungkinkah itu Chanyeol ? kubuka pensannya ‘Hai, aku chanyeol terima kasih susu coklatnya, aku meminumnya dengan baik’ aku tersenyum, itu Chanyeol, dan pesannya membuatku lega.

Setelah mondar-mandir beberapa saat aku benar-benar bingung harus mengatakan apa padanya. Bahkan aku berulang kali menghapus pesan yang akan kukirim. Pyung! ‘ya, terimakasih juga mengantarku pulang :) besok, apa kau ada waktu?’ Mata Chanyeol membaca pesan itu berulang-ulang “Dia tau aku mengantarnya pulang?!”

“agh! Apa yang kufikirkan?! Bagaimana kalau dia menolak?!” drrt ponselku kembali bergetar ‘Tentu, mau bertemu?’ aku mengangguk, haha bodoh, dia takkan tau aku mengangguk tapi ini benar-benar memalukan! ‘ya, mari bertemu ditaman jam 10’

---

Suara petikan gitar membuatku terbangun, seharian ini aku mengurung diri dikamar dan tak menyangka bahwa hari bahkan sudah kembali malam. Suasana dorm sangat sepi, kemana perginya mereka? Dengan pelan Baekhyun melangkahkan  kakinya keluar kamar tak ada siapapun disana. “Luhan? Sehun? XIumin? Jongdae? Dimana kalian?” Baekhyun menuruni tangga menemukan notes-notes tertempel di lantai.

“Byun” Baekhyun melewati ruang tengah menuju notes berikutnya

“Baekhyun” Baekhyun sampai di ruang tamu dan membuka pintu

“Sa” Baekhyun mengikuti notes itu sampai di halaman dorm

“Rang” sebuah balon terikat diatas rumah kecil snoppy

“Hae” suara yang familiar terdengar ditelinganya dan seketika lampu kerlap-kerlip memenuhi halaman dorm membuat baekhyun mengaga tak percaya.

Chanyeol kembali memetikan gitar akustiknya, lalu mulai bergumam menyanyikan bagian rap-nya yang sudah dipersiapkannya jauh-jauh hari.

*semak2*

“Aigoo aku iri pada baekhyun” Luhan memautkan bibirnya

“Perayaan ulang tahunmu lebih baik dari ini” Sehun menyandarkan kepalanya di bahu Luhan dan memeluknya dari belakang

“Saranghae” Luhan mencium pipi Sehun sekilas

“Aigoo lakukanlah ditempat lain!” Jongdae mengkomplain dan yang lain hanya mengangguk “Aku juga iri” Tao mengaitkan tangannya pada Kris “Akan kulakukan yang lebih romantic”

“Ya! Kalian berhentilah bermesraan!” kini Suho yang protes “makannya cepatlah jadian dengan Yixing” Kris menanggapi dengan santai membuat wajah Suho memerah seperti kepiting sementara Yixing hanya tersenyum memamerkan lesung pipinya. Sementara itu Chanyeol memeluk Baekhyun erat "Saranghae" dan mencium keningnya lembut "Nado saranghae". “Kalian keluarlah!” Chanyeol memberi kode dan mereka keluar dari semak-semak. “Mulai sekarang Baekhyun pacarku!” Chanyeol memamerkan tangannya yang berpautan dengan baekhyun sementara baekhyun menepuk tangan chanyeol pelan.

“AYO KITA PESTA!!!” Xiumin berteriak dan mereka mulai menyalakan BBQ “Oia aku tak melihat kyungsoo, dimana dia?” Chanyeol melihat kesekeliling rumah “Saengil chukahamnida saengil chukahamnida nae saranghae baekhyuna saengilchukahamnida” Kyungsoo membawa kue strawberry ditangannya, lalu mereka mulai bernyanyi lagi bersama.

“Ya! Masak yang benar bodoh” Xiumin memprotes Jongdae yang memanggang sapi

“Dasar bawel”

“Yayaya~” Xiumin mencubit tangan Chen membuatnya kesakitan “Kalian! Jangan bermesraan terus! Cepat masak dagingnya!” Kris menunggu di meja makan panjang yang disiapkan pemilik rumah bersama Tao. “Ini jauh lebih baik dari tahun baru” sahut Tao, Kris mengangguk “Setidaknya garedenparty jauh lebih ‘aman’” dan mereka berempat tertawa.

“Biar kubantu” Jongin ikut mencuci daun-daun selada yang akan mereka makan membantu Kyungsoo “Bisa kau ambilkan minyak wijen itu jongin?” kedua tangan kyungsoo sibuk mencuci dan Jongin yang berada disebelah kirinya bergerak sigap. Mengambil minyak wijen disebelah kanan kyungsoo membuat tubuhnya menempel pada punggung kyungsoo. Aktifitas kyungsoo terhenti, karena deru nafas Jongin yang terasa di tengkuknya membuatnya merinding. “Waa apa ini? Aku tak tau kalian bergerak secepat ini”

“Berisik kau” Kyungsoo melempar bungkus keripik kentang dan tepat mengenai wajah Suho “Ya!” Suho memprotes “Yixinga, kau sama sekali tak bersuara hari ini” Yixing yang memotong-motong sayur menatap mereka bertiga malas “taka da yang perlu kubicarakan” Suho mendekati Yixing “Kau seharusnya tersenyum atau setidaknya tertawa kau pasti akan nampak lebih…ehm…cantik” Suho langsung berlari keluar, Kyungsoo dan Jongin saling bertatapan lalu tertawa. “Yixinga mukamu memerah” Yixing memegang wajahnya “Aniya!”

Suara dentuman music membuat Kyungsoo, Jongin dan Yixing saling bertatapan “Jaebal” Kyungsoo berlari keluar dan halaman rumahnya sudah seperti kapal pecah. Chanyeol, Baekhyun, Xiumin, Jongdae, Sehun dan Luhan menari-nari liar sementara Kris, Suho, Tao bernyanyi tak jelas di meja makan. Yixing berlari menuju meja makan “Kyungsoo! Masih banyak yang tersisa” Yixing mengangkat botol2 soju. “Aku rasa hanya aka nada kita berdua orang normal disini” kyungsoo mencari Jongin dan orang yang dicarinya itu sudah diteguki soju oleh Sehun Luhan “Baiklah hanya ada aku orang normal disini” Kyungsoo duduk di teras memandangi teman-temannya yang menggila.

Gug! “Ahh aku melupakanmu snoppy” Kyungsoo mengelus-elus kepala snoppy.

---

“Kyungsoo!” Dia memelukku erat

“Eum?”

“Aku fikir kau tak datang hari ini” bibirnya memaut membuatku gemas dan mencubitnya

“Tentu saja aku datang”

“Jadi, cerita apa hari ini?”

“Hari ini Baekhyun ulang tahun, dan Chanyeol-Baekhyun kembali bersama, sekian”

Dia masih menatapku seolah meminta cerita lebih “Apa?”

“Bagaimana dengan Jongin?” mataku membesar

“Dia…dia baik”

“Kau menyukainya” Aku menggeleng cepat “Ani~”

“Bohong” 

"Aku tak..." Dia menciumku "tak apa" ucapnya pelan

---

-tobecontinue-