o6. on a rainy day

my delivery boy

Tik tik tik.

Suara air hujan yang menghantam atap dorm shinee itu terdengar makin deras. Entah kenapa hari ini hujan mendadak turun. Saat ada pesta ulang tahun Jonghyun pula di gedung SM. Dan acara fanmeeting kecil-kecilan untuk fans yang beruntung.

Namun disinilah leader manis SHINee, Lee Jinki berada.

Di depan pintu apartemennya sendiri.

tak bisa kemana-mana, karena kunci apartemen dan kunci mobil tertinggal di kamarnya saat Changmin lupa membawa kado yang sudah mereka siapkan untuk Jonghyun.

Kado ulang tahun kim jonghyun.

“…ah? Sudah dimulai dari tadi? Kau tidak melihat siapapun yang keluar masuk aula, ajusshi?” Changmin masih menelepon seorang security gedung utama SM, “…ah. Baiklah kalau begitu. Tolong sampaikan untuk segera kembali. Iya. Kamsahamnida,”

Tut.

Jinki masih mematung. tidak percaya dengan kebodohannya dan Changmin, namjachingunya sendiri.

“apa mau naik taksi?” changmin mencoba memberi solusi.

“a-aku ingat kau tadi meninggalkan dompetmu di kasur, h-hyung,” jinki mulai panik, “d-dompetku juga ada di mobilmu, dan kuncinya—“

“—terkunci bersama kunci apartemen di dalam kamar. Mianhae, Jinki. ”

Mulai ada air di pelupuk mata Jinki, yang bagi Changmin hanya semakin menambah manis kekasihnya itu.

Seandainya wajah merah dengan mata berair itu dia lihat saat Jinki ada di atas ranjang—

“u-um. A-aku tidak enak c-changmin-hyung… J-jonghyun—dan shawol—“ ucap Jinki membuyarkan pikiran changmin.

Changmin bisa melihat badan kecil Jinki bergetar karena dingin.

Hujan kali ini sangat deras.

Dan Jinki tidak memakai jaketnya, yang tanpa ada firasat apapun ditinggal begitu saja di dalam mobil sport hitam milik changmin di tempat parkir.

Maknae DBSK itu akhirnya iba.

Ikatan di Trench coat-nya yang cukup tebal dia buka, lalu changmin menarik badan Jinki ke arahnya. Wajah Jinki sudah sukses menempel di dada changmin saat changmin menarik kembali coatnya untuk dipakai berdua bersama Jinki. Mau tak mau Jinki harus melingkarkan tangannya ke badan changmin agar coat namjachingunya itu muat.

“tak apa, shawol pasti mengerti… jonghyun juga.”

Yang tak Jinki tahu adalah saat bibir changmin tersenyum usil di dahinya.

“u-um,”

Jinki berusaha mengurangi jarak diantara kaki mereka, karena hei, siapa sangka seoul bisa sedingin ini saat hujan lebat?

“…jinki,”

Jari telunjuk changmin menarik dagu jinki untuk menengadah. Rona merah di wajah namjachingu-nya seolah menjadi bukti kalau Jinki sudah merasa hangat sekarang… atau malu?

Entahlah.

Mata sipit Jinki menutup saat changmin mendekatkan wajah keduanya pelan, mengecup bibirnya lembut.

Sekali.

Lagi.

Dan lagi.

Sampai Jinki mulai pusing karena asupan oksigen yang makin berkurang.

Jinki tak bisa kalau terus-menerus seperti ini, berciuman dengan changmin, berdiri. Kakinya mendadak lemas. Akhirnya Jinki melepas pelukannya dan menjerat kain bagian depan baju changmin saat—

Cring!

Jinki membuka matanya kaget.

Changmin juga.

Dengan tak yakin Jinki meremas saku dada namjachingunya sekali lagi.

Cring!

Barulah jinki menarik bibirnya dari changmin. Menundukkan wajahnya yang sudah merah disebabkan oleh hal lain.

“h-hyung…” panggilnya lirih, “…itu kunci apa?”

Aura gelap dari Jinki bisa dirasakan oleh changmin. Tapi tenang saja. Dia sudah kebal. ‘aura’nya jauh lebih hitam dari Jinki. He isn’t called Lord Voldemin for nothing.

“apa ya Jinki-yah? Kunci mobil?”

Kunci. Mobil.

Kunci mobil changmin.

Yang bisa dipakai untuk membuka dan mengendarai mobil untuk berangkat ke gedung utama SM.

Masalah kunci apartemen bisa diminta dari manajer mereka kalau bertemu disana.

Pasti ketemu.

“k-kau!” teriak jinki sembari memukul dada changmin. Kali ini changmin sudah tidak bisa menahan tawanya, “lepaskan c-coatnya! Kita sudah terlambat! D-dasar hyung y-yadong!”

Changmin mengeratkan dekapannya, “haha! Sudah lama aku tidak mengerjaimu, Jinki-yah,”

“k-kubilang lepas! D-dasar mesum!”

“tapi kau suka kan?”

Blush.

Jinki menyembunyikan wajahnya ke dalam coat, membuat hanya ada sejumput rambut coklat yang menyembul keluar dari coat panjang changmin.

“jinki?”

“…ci…hyung,”

“apa?”

“a-aku benci hyung!”

Changmin menarik kedua paha Jinki, menggendongnya ke arah elevator menuju mobil.

Rencananya untuk berduaan dengan Jinki saja sudah terbongkar. Selanjutnya adalah bagaimana untuk membuat Jinki tidak  marah. Yaitu dengan membawanya ke acara Jonghyun. Sekarang juga.

“a-ah! P-pabo changmin-hyung! t-turunkan! Turunkan a-aku!”

“ya, ya, aku juga mencintaimu,” balas changmin ringan.

Wajah Jinki makin merah.

“t-tapi kita sudah telat…” Jinki mengeratkan pelukannya di leher changmin. Dia tidak mau jatuh konyol. Namjachingunya itu tinggi. Pasti sakit kalau sampai jatuh.

Namja yang terkenal sebagai evil maknae itu mendekatkan bibirnya di telinga Jinki, berbisik, “aku sudah meminta Jonghyun untuk memundurkan acaranya 2 jam, kita takkan telat—”

“m-mwoh!”

“—berterima kasihlah padaku Jinki-yah, aku tahu kau rindu padaku karena akhir-akhir ini aku lebih sering di jepang…”

“t-tapi—“

“ayo! Kita harus mengantarkan kado ini tepat waktu. Haha. Aku tak mau Jonghyun berteriak-teriak. Suaranya benar-benar seperti dino—

“h-hyung!”

Kenapa elevator ini berjalan sangat lambat tak seperti biasa. Bahkan ke basement pun tak pernah terasa selama ini, batin Jinki.

Ding!

Akhirnya.

“t-turunkan aku sekarang!”

“kau tidak memakai jaket, Jinki-yah, dingin—“

“aku bisa l-lompat!”

“—kau mau kujatuhkan?”

Changmin melepas satu tangannya dari paha Jinki.

“a-ani! Awas saja kau kalau berani—“

Cup.

Satu ciuman berhasil tercuri dari Jinki.

“H-HYUNG!”

Changmin tersenyum lembut.

“I love you, really, Jinki,”

 

+++

 

“halo shinee world! Aku choikang changmin, maknae tampan dari DBSK, akan menjadi special MC hari ini untuk acara ulang tahun Jonghyun—“ shawol bersorak, “—yang kalah tampan dari aku,”

“yah! Changmin-hyung!” teriak Jonghyun.

Minho dan Taemin tertawa keras.

“KYAAAA!”

“OPPA!”

“Jonghyun oppa tampan, oppa! Hanya kurang tinggi!”

“YAH!”

“siapa itu barusan yang bilang? Silahkan naik ke atas panggung. Ada hadiah khusus!” lanjut changmin tanpa peduli Jonghyun yang sudah melompat-lompat dibelakangnya.

Teriakan shawol makin menggila.

“…bagaimana kalau hadiahnya ciuman, Jinki-hyung?” bisik Kibum pada Jinki.

“…coba saja. A-awas kalau changmin-hyung berani.”



Fin.

 

 

A/N: pendek ya... pendek. pendek... TTATT

*kabur*

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
damned
#1
Chapter 6: changnew iseng banget dah ngerjain si jinki kayak gitu hahaha tapi duh ini adhadhskadh adorable bangeeet ;u; more more more~ ;3
vieroeclipse #2
Chapter 6: Aaaarrgghhh!! aku telat komen! u.u
mian kak. baru sempat komen sekarang.
ah, chapter ini maniiiisss bangeeettt!! Jadi kangen sama fluff changnew! huhuhuuu.... TT #CipokChangNew

Pengen apdet IWBTBWY tapi lappyku lagi under construction kak. Harddiskku rusak #sigh
Ayo apdet lagi kaaaakkk!! 30000000000 words sekali apdet~ :P #plaakss
jinkiesa #3
Chapter 6: aq suka aq sukaaa...bagus bagus....
aduuuh jd diabetes.....
damned
#4
Chapter 5: *jedotin kepala di kasur* i....love angst so very very much desu. aduh ga kuat, pengen guling guling saking senengnya ini angst dan bagus dan bikin air mata ngalir dengan indah nya. rasanya pengen bikin kelanjutan ini chapter asjdhaksjdhjaksd AHH WHY SO PRECIOUS BANGET SIH JINKIIII T^T
keziayansen #5
Chapter 5: TERHARUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU BANGEEEEEEEEEEEEEEEEEEEET TT^TT *CAPSLOCK JEBOL DAH"
DEMI NEPTUNUS, CERITA KE LIMA BIKIN AIR MATA NGALIR CETAR MEMBAHANA, huaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa...............
Thanks for the story ^^
sayangdubu
#6
Chapter 5: Entah karena sudah tengah malam atau apa
baca ni chapter bikin hati sakit, sesak
air mata ngalir..
(T. .T)
vieroeclipse #7
Chapter 5: GASHFDKSFDKSGDFKSGFKGSADKFGKSA
ASTAGAHHH. TERHARUUUU SO CUTTTEEEEEEE!!!
SERING2 AJA KAK MELLOW BEGINIIIII!!! ;AAAAA; #PLAAAAKSSSS