o3. the best delivery

my delivery boy

 

“FF XIV?” Tanya minho, “anak-anak masih heboh membicarakannya di kelas,”

“maksudmu final fantasy XIV? Itu adalah—“

“game MMORPG dari square enix, dengan judul lengkapnya adalah final fantasy xiv: a realm reborn. Kau bermain dari server mana? Mungkin hyung dan changmin-hyung bisa join untuk mencari rare item di Eorzea bersama—“

Kyuhyun melongo mendengar penjelasan detail tentang game online dari Lee Jinki, seorang mahasiswa kedokteran yang rumornya tak mempunyai waktu luang bahkan untuk beristirahat (apalagi bermain game). Tapi nampaknya pemikiran seperti itu harus mulai dibuang jauh-jauh. Atau mungkin pengecualian untuk namja satu ini.

Changmin tersenyum bangga pada namjachingu-nya. Dia melingkarkan tangannya posesif pada pinggang namja manis berkacamata itu.

“Jinki-yah?”

“Ne, Kyu-hyung?”

“apa yang kau lakukan kalau kau hanya berdua dengan changmin?”

h-hanya berdua…?” tanya namja itu lirih, melirik Changmin tidak yakin, “…um…”

Blush.

Jinki menutup wajah manisnya dengan kedua tangan.

Changmin terkekeh melihat tingkah lucu namjachingunya itu.

“b-bukan! Bukan ‘itu’ yang kumaksud! Y-yah! Shim Changmin! Apa yang sudah kau ajarkan pada Jinki? Jangan racuni pikirannya dengan game-mu!” teriak Kyuhyun dengan paras sama merah dengan Jinki, yang sekarang menyembunyikan wajahnya di balik lengan changmin.

“terserah aku kan dia mau kuapakan? Atau…” changmin tersenyum nakal kepada Kyuhyun dan Minho, “kau mau tahu secara detail?”

“AKU KENYANG! Ayo Minho kita pergi saja!” Kyuhyun menarik lengan minho yang tengah asyik memakan pasta, membawanya pergi dari hadapan changmin yang tertawa.

“PASTA—“

“nanti aku belikan yang lain!”

ooo

ding dong!

“aagh! Sial!” tombol pada controller di tangan changmin sudah di-abuse habis-habisan. Player bernama xXSwordSlasherXx entah kenapa sangat kuat, sampai-sampai Changmin yang dijuluki game master oleh teman-temannya di kampus pun kewalahan. Yang jelas bukan masalah level. Player Changmin dengan nick ^LordofDarkness^ sudah mencapai level 70. Tidak terlalu beda dengan si xXSwordSlasherXx yang sudah memiliki level 72. Hanya beda 2 level. Harusnya dengan trik-trik yang sudah dibacanya di web tentang cara mengalahkan si gladiator Changmin bisa menang.

Ding dong!

“Sebentar!” teriaknya sebal. dua jam sudah dia berada di depan layar menatap characternya yang lagi-lagi di-revive oleh Healer grup. Usaha yang berat. Mode player vs player yang baru ini cukup menantang. Mungkin changmin akan mencobanya lagi setelah dia naik level. Dia harus pergi ke Cave of—

Ding dong ding dong!

“iya, aku bilang seben—! Jinki!” Changmin baru ingat kalau namjachingunya itu mau menginap di akhir minggu ini. Selesai ujian Jinki memang biasa menginap di tempatnya, kalau tidak Changmin yang duluan menginap di tempat Jinki. Dua tahun berpacaran membuat keduanya nyaman sudah untuk tinggal bersama.

Tanpa memerdulikan keadannya yang bisa dibilang kurang cocok untuk musim dingin, dan tanpa kaus kaki changmin langsung berlari untuk membukakan pintu namja manis itu.

Klek—

“Jinki-yah—kau harusnya menelponku—”

“k-kau tahu berapa lama aku menunggu di sini? Dengan cuaca sedingin ini? Siapa yang menyuruhku membelikanmu Udon di re-restoran depan? Aku tahu kau paling tidak suka diganggu saat ma-masih sibuk dengan pekerjaanmu, apapun itu, ja-jadi aku diam saja disini. T-tapi karena aku tidak kuat dinginnya jadi terpaksa aku pencet belnya berkali-kali, h-hyung. K-kau tidak menyuruhku masuk?” semuanya diucapkan Jinki dengan sekali nafas. Changmin melihat pipi pucat Jinki sudah mulai memerah karena dingin. Kacamata berframe hitamnya juga sudah berembun. Dan topi merah dengan sebuah pompom di kepala Jinki yang match dengan jaket kuning bermotif yang dikenakannya sekarang membuatnya terlihat makin cute.

Changmin can’t help but fall in love once again.

ooo

“Changmin-hyung, sana mandi. Air panasnya masih kusisakan,”

Namja tinggi itu menoleh sekilas dari joystick. Dilihatnya Jinki yang keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambut coklatnya dengan handuk. Sweater changmin yang sekarang dipakai Jinki sepertinya agak sedikit kebesaran. Salah satu lengannya turun hingga bahu namja berkacamata itu.

“hyung, dimana kau simpan buku Obsgyn-ku?”

“di rak buku nomor dua. Sepertinya kemarin kau selipkan disamping kamusku,” balas Changmin cepat. Matanya kembali menatap layar game.

“ah…”

Jinki naik ke atas bed, bermaksud menyebrang ke sisi kamar tanpa perlu melewati layar game Changmin. Hyung-nya masih fokus. Dia tak mau menggangu. Namun belum sempat dia turun dari bed, lengan Jinki sudah ditarik oleh Changmin.

“h-hyung!”

Tubuh kecilnya dikunci oleh changmin, membuatnya duduk di pangkuan Changmin.

Changmin mencium tengkuk Jinki sekali.

“hm… sekarang kau bau shampooku, Jinki-yah… I like it,”

ooo

satu hal yang dipikirkan oleh Changmin saat keluar dari kamar mandi adalah Jinki yang sedang belajar di bed, dengan kaki yang berayun. Lalu saat dia tahu kalau Changmin memperhatikan, maka wajah Jinki akan memerah. Dan tak lama namjachingunya itu akan mengajak Changmin melakukan sesuatu yang lebih ‘produktif’.

Atau mungkin itu hanya pemikiran yadong Changmin.

Yang jelas, dia tidak menyangka kalau Jinki akan berdiri di atas bed, memegang controller, dan—

“YAH! R-rasakan xXSwordSlasherXx! K-kau sudah menghabiskan item changmin-hyung!”

controller tadi dibantingnya di atas bed, yang sangat-sangat tidak seperti sikap yang akan dilakukan seorang Jinki—

“um, Jin—“

“aku bisa saja mengalahkanmu berkali-kali! Haha! Tapi karena sebentar lagi changmin-hyungku selesai mandi, dan dia tidak boleh melihatku seperti ini, jadi berterima kasihlah kau padanya—“

“Jin—“

“TAKE THAT! YOU SONOFAAaaa…”

Jinki baru sadar kalau kelakuannya sudah dilihat oleh Changmin yang sekarang mematung di depan pintu kamar mandi. Pipinya memerah secara dramatis. Namja manis itu mundur perlahan, mengambil selimut dibelakangnya tanpa memutus kontak mata dengan Changmin. Dan dengan cepat Jinki menutup seluruh tubuhnya dengan kain bermotif anak ayam itu.

“Um, Jinki, tak apa, sungguh—“

“umm….”

Wajah merah Jinki menyembul dari balik selimut, melirik Changmin.

And once again, Shim Changmin has fallen in love with his Lee Jinki, more and more.

ooo

“jadi kau bilang Jinki-yah bisa mengalahkan, siapa? xXSwordSlasherXx? Player yang sudah kau coba lawan lebih dari dua jam, dengan hanya waktu 30 menit?”

“kau harus lihat gerakan jarinya Kyu. Aku saja tidak bisa bergerak secepat itu. Aku jadi sangsi, sebenarnya skill apa yang dia dapat di kedokteran…”

Kyuhyun menyesap kopinya, “hahahaha! Kau bahkan dikalahkan oleh Jinki yang terkenal nerd di kampus!”

Changmin menghela nafas, “…tak masalah. Aku masih menyukai Jinki apa adanya. Dan yang pasti, sainganku untuk game sudah bukan lagi kau.”

“…Sial kau, Shim.”

ooo

“hei Jinki,”

Jinki masih asyik dengan sandwich berry buatannya. Dia memaksa Changmin untuk membiarkannya memasak makan malam kali ini. Namun tahu seberapa clumsy-nya Jinki,dan karena dia juga tidak ingin apartemennya terbakar konyol, changmin hanya memperbolehkan Jinki memakai apapun tanpa api. Jadilah menu makan malam Shim Changmin kali ini adalah Sandwich Berry dan segelas jus jeruk.

Tak apa.

Ada banyak nomor telepon delivery.

“hm? Sebentar hyung. Aku tahu kau lapar. Ini berry-nya sulit kupotong—” Jinki membanting pisaunya sebal, "ya sudahlah seperti ini saja."

Changmin membolak balikkan kotak kecil di tangannya.

bagaimana ini? Hanya Jinki yang bisa membuat Changmin se-nervous ini.

'oke changmin, now or never,'

"would you please—"

"tadaa~ hyung~ ini ada satu spesial delivery dari chef Lee Jinki—" 

“—Marry me, Jinki?”

-------------------------------------------------------

A/N: iya aku tahu FF XIV belum launched. hahaha. tapi yang kepikir cuma game ini sih. maaf kalo abal~ cuma 30 menit tanpa edit nih *kabur*

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
damned
#1
Chapter 6: changnew iseng banget dah ngerjain si jinki kayak gitu hahaha tapi duh ini adhadhskadh adorable bangeeet ;u; more more more~ ;3
vieroeclipse #2
Chapter 6: Aaaarrgghhh!! aku telat komen! u.u
mian kak. baru sempat komen sekarang.
ah, chapter ini maniiiisss bangeeettt!! Jadi kangen sama fluff changnew! huhuhuuu.... TT #CipokChangNew

Pengen apdet IWBTBWY tapi lappyku lagi under construction kak. Harddiskku rusak #sigh
Ayo apdet lagi kaaaakkk!! 30000000000 words sekali apdet~ :P #plaakss
jinkiesa #3
Chapter 6: aq suka aq sukaaa...bagus bagus....
aduuuh jd diabetes.....
damned
#4
Chapter 5: *jedotin kepala di kasur* i....love angst so very very much desu. aduh ga kuat, pengen guling guling saking senengnya ini angst dan bagus dan bikin air mata ngalir dengan indah nya. rasanya pengen bikin kelanjutan ini chapter asjdhaksjdhjaksd AHH WHY SO PRECIOUS BANGET SIH JINKIIII T^T
keziayansen #5
Chapter 5: TERHARUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU BANGEEEEEEEEEEEEEEEEEEEET TT^TT *CAPSLOCK JEBOL DAH"
DEMI NEPTUNUS, CERITA KE LIMA BIKIN AIR MATA NGALIR CETAR MEMBAHANA, huaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa...............
Thanks for the story ^^
sayangdubu
#6
Chapter 5: Entah karena sudah tengah malam atau apa
baca ni chapter bikin hati sakit, sesak
air mata ngalir..
(T. .T)
vieroeclipse #7
Chapter 5: GASHFDKSFDKSGDFKSGFKGSADKFGKSA
ASTAGAHHH. TERHARUUUU SO CUTTTEEEEEEE!!!
SERING2 AJA KAK MELLOW BEGINIIIII!!! ;AAAAA; #PLAAAAKSSSS