Title : DON”T DON – Chapter 3

Genre : Brothership

Rating : Fiction M

Cast : Kyuhyun. Member SJ yang lain akan bertambah seiring berjalannya chapter.

Disclaimer : All them belong to themselves and GOD. I own only the plot.

Warning : Typos, Geje , Mengandung kekerasan

Summary : “Kutanya sekali lagi, apa kau benar penerus Klan Cho?” / “Kumohon, bantulah aku menyelamatkan Kyuhyun sshi.” / “Arrrgggggggghhhhhhhhhh!”

.

.

Don’t Don

Chapter 3

.

Scene 2005

BUAGH!

Untuk kesekian kalinya Kyuhyun menerima pukulan dan tendangan dari kedua namja di depannya. Tidak perlu berpikir keras untuk tahu mereka tidak main-main. Kyuhyun mencoba menebak berapa tulangnya yang patah selama sesi tanya jawab berlangsung.

Semua orang ini terlatih dengan baik. Mereka hanya memukul bagian-bagian yang tidak vital. Menyakitkan tetapi tidak mematikan. Tampaknya aku perlu mengulur waktu selama yang aku bisa untuk bertahan hidup. Tapi setelah itu apa?

“Arrrgh! Ampuuun! Arrrggggh!”

Kyuhyun berteriak sekeras-kerasnya, melebihi yang sewajarnya. Bahkan ia sendiri merasa mual mendengar teriakan yang menurutnya terlalu berlebihan itu. Namun apa boleh buat, ia ingin membuat mereka semua juga merasa risih mendengarnya.

“Aduh! Akkhhhh! Rambut! Lepaskan rambutku!” teriaknya ketika salah seorang menarik rambutnya dengan keras, memaksa wajahnya menengadah menghadap mereka. Ia memasang wajah paling memelas yang ia bisa dan mulai merengek serta menangis.

“Kutanya sekali lagi, apa kau benar penerus Klan Cho?”

“Aku tidak tahu apa itu Klan Cho… Kalian salah orang…” isak Kyuhyun dengan suara yang menurut dia seperti tikus terjepit. Hanya itu yang terpikir cocok olehnya untuk situasi ini. Dipaksanya dirinya menangis, hingga air matanya keluar membasahi wajahnya.

“Apa benar kau tidak tahu apa-apa tentang Klan Cho?” Sebuah suara dingin membuatnya mencari di dalam kegelapan. Matanya sudah sedikit kabur akibat rasa sakit yang berasal dari seluruh lukanya. Namun ia masih bisa melihat sosok ketiga yang sedari tadi hanya diam memperhatikan. Sosok itu sama sekali tidak ikut menyiksanya, namun matanya yang awas membuat Kyuhyun khawatir sandiwaranya terbongkar.

“Aku…aku tidak kenal mereka,” jawabnya lirih sambil meringis kesakitan.

Sebuah tamparan melayang ke wajahnya, membuat kepala Kyuhyun terasa pusing. Sekejap pandangannya gelap untuk kemudian kembali lagi.

“Jangan coba-coba menipu kami!” seru namja yang menamparnya. “Kami mendapat gambaran tentangmu dari tangan kanan Klan Cho! Kami tidak mungkin salah orang!”

“Ne. Lagipula, dia berlari saat kami berusaha menangkapnya!” seru namja kedua. Ia meraih wajah Kyuhyun, mencengkeram tangannya, dan mendongakkan wajah itu dengan kasar. Kyuhyun mengaduh merasakan jari-jari itu menekan rahangnya sangat dalam.

“A…aku ber…lari… Ka…karena…kalian… Ka..lian…me…nyeramkan….”

“Apa katamu?!” Namja kedua mengayunkan tendangan ke arah kaki kanannya yang terikat, membuat Kyuhyun lagi-lagi berteriak kesakitan. Bisa dirasakannya tulangnya berkeretak. Rasa sakit naik hingga ke kepala akibat tendangan itu, membuatnya kembali kehilangan kesadaran untuk beberapa kejap. Kyuhyun benar-benar berharap ia bisa jatuh pingsan. Namun ia tahu itu mustahil. Ketika ia sempat mengalaminya tadi, mereka menyuntikan adrenalin ke dalam tubuhnya, membuatnya kembali tersadar dengan paksa.

“Apa yang dikatakannya masuk akal.” Tiba-tiba namja ketiga membuka suara. Saat kedua namja lainnya memberi jalan, tahulah Kyuhyun namja ketiga berada di level yang lebih tinggi dari keduanya. Namun ia tidak sanggup menegakkan kepalanya. Ia sibuk menahan sakit dan menarik napas yang tersengal.

“Tapi, Leeteuk hyung, bisa saja dia berbohong!” seru namja pertama dengan kesal. Ia mengambil sebilah kayu yang ada di lantai. “Biar aku memaksanya berbicara!”

“Ani. Kalian berdua sudah mencobanya sejak tadi,” tolak namja yang dipanggil Leeteuk itu. Tangannya meraih dagu Kyuhyun dan mengangkatnya, sehingga ia bisa melihat wajah di depannya dengan jelas.

Kyuhyun mencoba memasang ekspresi yang sedari tadi ia tampilkan, meski rasanya ia ingin mengumpat dan merutuki mereka. Kyuhyun memilih mengeluarkan tangisnya dan terisak, menampakan ekspresi ketakutan sekaligus memelas. Ia merasakan jantungnya nyaris berhenti ketika sebuah senyum terukir di wajah Leeteuk dengan sedikit kilatan berbahaya di mata namja itu. Apakah ia tahu aku hanya bersandiwara? Kalau itu benar, berarti hari ini aku akan mati…

“Anggaplah aku percaya kau bukan penerus klan Cho. Wajah sepertimu memang cukup banyak. Mungkin saja kami salah orang.” Leeteuk tersenyum sinis.  Kedua alisnya sedikit bertaut diiringi seringai yang membuat jantung Kyuhyun berdetak dua kali lebih cepat. “Apa yang dilakukan namja setampan dirimu di lokasi gelap kota ini? Apa kau bisa menjelaskannya?”

Aku belum ketahuan! Aku belum ketahuan! Kyuhyun nyaris berteriak kesenangan, namun mati-matian ia mengubur rasa senangnya, dan memunculkan ekspresi bingung. Dia memang benar-benar bingung sekarang. Aku harus berpikir cepat! Aku harus bertahan hidup selama mungkin. Siapa tahu ada yang menolongku. Donghae hyung, Heechul hyung, Kibum hyung, Ryeowookie…mungkin ada di antara mereka yang tengah berusaha menemukanku. Tapi apa yang harus aku katakan? Apa yang bisa membuatku hidup lebih lama di tangan klan Dark Moon?

“Kau tidak bisa menjawab? Berarti kau…”

“HOST!” seru Kyuhyun, membuat dirinya sendiri berjengit kaget. Leeteuk yang kalimatnya dipotong, memandang heran ke arahnya. Ia lagi-lagi meneliti wajah Kyuhyun. “Aku…aku seorang…host…penghibur…”

“Host?” Sebuah senyum kecil terukir samar di wajah Leeteuk, membuat Kyuhyun yang wajahnya sudah memerah, menjadi ketakutan. Benar-benar ketakutan. Meski tidak memukulinya, tapi namja di depannya itu terasa jauh lebih menakutkan daripada kedua temannya yang lain. “Kau tahu kenapa kami mencari penerus Klan Cho?”

Kyuhyun menggeleng, merasa lega karena Leeteuk melepaskan wajahnya dan berdiri, mundur kembali ke posisinya saat mengamati.

“Dia memporak-porandakan markas klan Dark Moon dua tahun lalu. Kami butuh waktu lama untuk kembali bangkit karena ulahnya.”

Kalian memang pantas mendapatkannya! Kyuhyun berusaha menyembunyikan senyuman. Ia teringat kejadian waktu itu saat menyerang markas Klan Dark Moon.

“Hyung, apa benar kita salah tangkap?” tanya namja kedua sambil mengamati Kyuhyun yang kembali memasang ekspresi memelas. “Tapi benar juga, dia tampan dan…manis.”

Manis? Dia mengataiku manis? Kyuhyun ingin mengguncang namja kedua untuk mengubah penilaiannya tadi. Tapi pikirannya memaksanya menampilkan ‘wajah manis’ yang dia sendiri tidak tahu apakah yang ia lakukan sudah cukup manis. Ia hanya tahu jika ia memasang ekspresi yang ia lakukan sekarang, yeoja-yeoja di sekolahnya dulu selalu menjerit histeris dan menyebutnya ‘Kyutie’. Itu sebabnya tak seorang pun dari mereka menjadi yeojachingunya. Mana aku mau dipanggil Kyutie oleh yeojachinguku? Aku itu tampan! Kapan mereka sadar?

“Kita tidak punya bukti dia ini host atau berpura-pura,” kata namja pertama masih mengayunkan kayu yang ia ambil tadi. “Aku akan dengan senang hati memaksanya berbicara.”

Aigoo…tolong kalau kau memakai kayu itu, layangkan langsung ke kepalaku sekuatnya, sehingga aku mati seketika. Kyuhyun meringis dalam hati.

“Aku punya cara membuktikan dia host atau tidak.”

Bulu kuduk Kyuhyun merinding ketika menoleh ke arah Leeteuk. Lagi-lagi ia menangkap senyum samar dan kilatan di mata Leeteuk.

“Kalian berdua, kalian bisa mengujinya apakah dia host atau tidak.”

Kedua mata Kyuhyun terbelalak saat mendengar perintah itu. Kedua namja yang lain saling berpandangan dengan bingung. Namun setelah mengerti, namja pertam