Chapter One

My Bittersweet Love.. (just like a cup of coffe)

 

Yunho menatap rintik hujan yang turun perlahan dari balik jendela kaca. Ia menghirup secangkir esspresso panas yang baru saja disajikan oleh pelayan, berusaha mengusir dingin yang menjalar di sekujur tubuhnya.

"Jung Yunho-ssi?"

Yunho mengalihkan pandangannya pada sang pemilik suara yang kini berdiri tepat di hadapannya. Lelaki itu mengulurkan tangannya.

"Kim Jaejoong!" Ia memperkenalkan dirinya dan tersenyum. "Senang bisa bertemu denganmu" ucapnya saat melepaskan genggaman tangan Yunho.

“Kafe ini milikmu?” Yunho menghirup esspressonya yang mulai menghangat.

Jaejoong mengangguk.

“Cukup bagus. Aku suka desain dan interiornya, juga kopinya. Tapi.. kau tidak mengundangku kesini untuk menanyakan pendapatku tentang kafemu bukan?”

Jaejoong menggelengkan kepala, membuat rambutnya tak sengaja bergeser menutupi separuh wajahnya. "Tentu tidak.. Ada sesuatu yang ingin kubicarakan denganmu" ucapnya.

Yunho manatap wajah lelaki yang kini duduk bersebelahan dengannya itu. Lelaki bermata yang indah yang memiliki goresan luka dalam sorot matanya.

"Apa kita pernah bertemu sebelumnya?" tanya Yunho, mengalihkan pandangannya ke arah jendela, kembali menatap tetes-tetes hujan yang mulai menderas, membasahi jalan dan pepohonan di sekeliling kafe.

Jaejoong menggeleng. "Tidak, tapi aku pernah bertemu dengan.. tunanganmu"

"Seohyun?" Yunho mengerenyitkan keningnya.

"Ya, Seohyun..." sahut Jaejoong lirih. Ia menundukkan wajahnya, menghindari tatapan tajam Yunho yang tepantul dengan jelas dalam bayang-bayang jendela.

"Yunho-ssi.." Jaejoong menggigit bibirnya. "Maafkan aku. Tidak seharusnya aku mengatakan hal ini padamu, tapi kau berhak mengetahuinya.." Jaejoong menghela nafas, mencoba mengusir rasa sesak yang tiba-tiba saja memenuhi rongga dadanya.

 "Aku sudah memberi mereka kesempatan untuk mengatakannya secara langsung padamu.. tapi mereka tidak melakukannya. Karena itulah aku.."

‘Mereka?’

Pernyataan Jaejoong membuat Yunho tertegun. Ia merasa ada sesuatu yang menusuk ulu hatinya. Walau Jaejoong tidak menyelesaikan kalimatnya yang terputus, ia bisa menebak dengan mudah apa yang akan Jaejoong katakan selanjutnya. Tapi Yunho menolak. Ia tidak ingin mengakui kebenaran yang ada di hadapannya.

“Yunho ssi.. Tunanganmu.. ” Jaejoong meremas ujung kemejanya.

“Bohong!” Yunho menghentakkan cangkir kosong yang sedang digenggamnya ke atas meja. “Seohyun tidak akan melakukan hal itu padaku!” bentaknya, menyebabkan beberapa pengunjung menoleh ke arahnya.

Jaejoong kembali menggigit bibirnya yang bergetar. Ia mencoba untuk mengatakan sesuatu, tapi kalimat itu tertahan di ujung lidahnya. Seperti air mata yang tertahan di sudut matanya.

Yunho menggelengkan kepalanya “Seohyun.. Dia.. Mencintaiku..”

“Aku tidak berbohong Yunho-ssi..”

Yunho berdiri, memilih untuk pergi. Ia tidak ingin mendengarkan apa yang akan Jaejoong katakan. Ia tidak ingin mempercayai apapun yang akan Jaejoong katakan, walau ia tahu bahwa semua itu adalah kenyataan. Kenyataan ini terlalu menyakitkan baginya.

“Maaf, aku harus pergi” Yunho melangkahkan kakinya, menjauhi Jaejoong. Ia berhasil mengambil  dua langkah sebelum Jaejoong melanjutkan perkataannya dengan suara yang bergetar dan terputus-putus.

“Yunho-ssi.. Tunanganmu.. berselingkuh dengan.. suamiku..”

“Mwo?” Yunho membalikkan badannya. Tanpa sengaja tatapan mereka bertemu dan Yunho bisa melihat kesedihan yang kini terlukis dengan sangat jelas dalam sorot mata lelaki itu.

“Shim Changmin, lelaki yang menjadi selingkuhan Seohyun adalah suamiku Yunho-ssi..”

'Suaminya? Jadi laki-laki ini adalah seorang gay?' 

“Aku tidak memaksamu untuk mempercayaiku. Aku hanya ingin memberitahumu.. bahwa bukan hanya kau yang terluka.”

'Jika tunanganku berselingkuh dengan suaminya.. itu berarti.. Seohyun.. berselingkuh dengan.. seorang gay? biual?'

Yunho merasa bersalah atas apa yang ia lakukan pada Jaejoong. Ia tahu Jaejoong juga terluka, bahkan mungkin lebih dari apa yang dirasakannya. Dan demi Tuhan.. Ia tidak bermaksud untuk membentaknya. Apalagi menuduhnya berbohong. Ia hanya tidak sanngup menerima semua kenyataan ini.

“Jaejoong-ssi, aku..” Yunho tidak tahu harus berkata apa. Jaejoong hanya memandangnya. Mereka terdiam sejenak.

“Yunho-ssi.. Terima kasih atas kunjungannya. Maaf sudah menggangu waktumu yang berharga. Ahh.. Jangan lupa untuk datang kesini minggu depan. Akan ada acara spesial untuk memperingati ulang tahun sepupuku..” Jaejoong berdiri dan menyerahkan sebuah undangan padanya.

Yunho mencoba menebak isi hati Jaejoong yang sedang tersenyum saat ia meraih undangan itu. Seandainya saja Yunho tahu, bahwa Jaejoong selalu berusaha menutupi air matanya dengan sebuah senyuman manis. Suatu kebiasaan yang tidak pernah bisa ia ubah sejak dulu. Usaha terbaik yang dapat dilakukannya untuk terlihat tegar, walau pada kenyatannya ia rapuh.

 

_________________________________________________________________________________________________________________________

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
yunjaemania
#1
Chapter 4: Ahhhhh!!!! So sweet!!!! Yunho falls in love already, kyaaaa!!!
Romantis!!!
yunjaemania
#2
Chapter 3: Hiks...yunho perhatian bgt.

Changmin... Jadi penasaran, ada alasan tersembunyikah di balik perselingkuhannya??
yunjaemania
#3
Chapter 1: Ahhhhhh chp1 udah sedih!!!
Changmin kok gitu siiiihhhh???!!!!
Grrr..
mjjejae_mira
#4
Chapter 4: sedih.. hope Yun & Jae dapat menemui kebahagian mereka..
5starnables
#5
Chapter 4: Aw aw..... Suka sama ending chap ini.... <3
Yunho sweeeeet!
Jae kasian banget.... *sobs*
Min kenapa kau tegaaaaaa...

Thanks updatenya~ :)
qyukey #6
Chapter 3: ya ampun Jae keren.. memang Jae cuma cocok ama Yunho ! huahahaha. update yaa ;)
5starnables
#7
Chapter 3: Aw aw.... Sedih banget liat jae yg mutusin cerai...
Yun! Cepetan samperin! #eh?
5starnables
#8
Chapter 2: Awww... Kasian Yun sama Jae! >"<
Tega-teganya pasangan mereka selingkuh. *sobs*