First time meeting the Super Junior's Member

FOR THE SIMPLE LIFE

Meeting The First Friend - Si Won

 

Bel berbunyi dengan kencang mengagetkan Ha Na. Ia menoleh kearah jam dinding di kamar yang menunjukan pukul 1 pagi. Ia mengernyitkan dahi sambil menginagat-ingat jadwal Hee Chul yang tertempel di kulkas untuk hari ini, seharusnya laki-laki itu sudah tiba dirumah beberapa jam yang lalu. Dan kenapa juga ia membuyikan bel dan tidak langsung masuk saja seperti biasanya.

Bel berbunyi lagi dan kali ini Ha Na beranjak dari tempat tidurnya. Iamenutup laptop, menyibakkan bedcover dan berdiri dari tempat tidurnya untuk berjalan kearah intercom. Ia agak was-was berpikir apa mungkin ada yang berkunjung di tengah malam, apalagi saat ini ia hanya sendirian. Dan ketika bel kembali berbunyi, ia menarik nafas panjang, mengumpulkan keberaniannya kemudian menekan tombolnya.

HN :  Nugu-seo?

SW : .. Annyeonghaseyo… Si Won-imnida …

HN: Nugu?

Tidak terdengar apapun untuk beberapa saat sampai seketika ia mendengar beberapa gumam-an yang tidak jelas, lalu kembali terdengar suara dengan nada yang ragu-ragu dari intercomnya.

Hn : Hmm … saya mengantar Hee Chul Hyung, dia … agak mabuk. Jadi …

HN : Oppa?!

Ha Na segera menekan tombol open sambil kembali kedalam kamar untuk mengenakan mantel tidurnya yang tergeletak di meja samping tempat tidurnya tadi. Kemudian dengan cepat ia keluar dan menyambut sosok tinggi yang memasuki pintu depan sambil menyeret seseorang bersamanya. Mereka berdua sangat berbau alcohol.

HN: Oh My God … what is happening?

Si Won yang masih memapah Hee Chul dengan cepat membuka sepatunya dengan kakinya secara bergantian kemudian menarik laki-laki yang lunglai itu untuk bersamanya memasuki ruang tengah. Ia terlihat kerepotan dengan tangannya melingkari pinggang Hee Chul, sementara Ha Na masih terkejut, memandang keduanya dengan mata lebar. Si Won melihat pintu kamar utama yang tertutup dan dengan ragu-ragu ia berkata.

SW: Maaf tapi aku rasa aku akan membawanya sampai ke tempat tidur, Hyung terlalu mabuk untuk dapat berjalan sendiri …

Ha Na seakan terbangun dari rasa kagetnya mendengar kalimat Si Won , ia kembali membuka pintu kamarnya dan menyingkir untuk mempersilahkan Si Won untuk masuk.

Si Won masuk dan meletakan Hee Chul pada Sisi tempat tidur yang tadi diduduki Ha Na.

Dengan cepat Ha Na memindahkan Leptopnya ke meja disamping dan membantu Si Won. Ia melepaskan sepatu dan kaus kaki sementara Si Won menghampiri lemari sisi kiri, membukanya dan  mengambil piyama bersih dari dasar tumpukan lemari itu. Seolah ia sudah terbiasa sekali melakukannya, dengan santai mengangkat tubuh  bagian atas Hee Chul dan melepaskan kausnya untuk menggantikannya dengan piyama, mengaitkan kancing-kancingnya dengan rapi sebelum akhirnya menyelimuti laki-laki yang sudah tertidur pulas itu dengan bedcover.

Si Won masih berdiri disana sambil menatap Hee Chul dengan tangan terlipat, ia mengeryit seakan ada yang kurang atau sesuatu yang terlupakan. Ia menerawang sejenak sebelum akhirnya bergumam sendiri dengan ragu.

SW: Besok pagi moodnya pasti akan jelek karena hangover akan membuatnya sakit kepala. Apalagi ia tertidur dengan make up yang belum dibersihkan. Definitely will be disaster moody attack.

Si Won mengalihkan pandangannya ke sekeliling ruangan, kemudian kembali lagi memandang Hee Chul.

SW:  Maaf, tapi apa remover make up-nya masih ada di kamar mandi seperti biasa? Uri Hyung-ie akan sangat sensitive besok ketika bangun tidur, paling tidak aku bisa membantunya membersihkan make up diwajahnya.

Pria besar itu kini tersenyum sambil masih memperhatikan Hee Chul, bahkan saat ia bertanya tentang remover pada Ha Na, Si Won tidak menoleh ke arahnya. Seolah ia berbicara sendiri dan tidak menyadari bahwa ada orang lain selain pria yang tertidur dihadapannya. Tatapan matanya saat memandangi Hee Chul memancarkan kehangatan, seolah Hee Chul adalah seorang anak kecil yang menggemaskan.

HN : Ahh … remover, nanti biar aku yang melakukannya. Dia sepertinya sudah cukup merepotkan malam ini.

Si Won memandang Ha Na kemudian terkejut seakan-akan baru menyadari adanya orang lain disana, yang sebenarnya lebih ber-hak mengurus Hee Chul, daripada dia sendiri. Dengan wajah yang terlihat malu, Si Won menundukan kepalanya dan mengalihkan pandangannya.

SW: Aaah … Maaf. Saya tidak memperkenalkan diri dengan baik. Saya sudah mendengar kalo Hee Chul Hyung sudah menikah. Maaf belum sempat menyapa ..

Ha Na meringis kecil sambil menutupi bibirnya dan ia  memandangnSi Won yang kini terlihat canggung dan formal dengan telapak tangannya yang terlipat dengan rapi sambil membungkukan badannya sedikit.

HN : Aku juga belum memperkenalkan diri.

SW : Saya biasa membantu Hee Chul Hyung saat dia dalam keadaan seperti ini, jadi secara refleks tubuh saya bergerak dengan sendirinya untuk mengganti baju atau lainnya dan … Aah.. maaf kalau saya jadi terlalu banyak bicara.

Ha Na sama sekali tidak meragukan itu, mengingat betapa tatapan Si Won yang sebelumnya terlihat sangat  mengambarkan perasaannya tentang kedekatan mereka. Maka Ha Na hanya menggeleng sambil kembali membuka pintu kamarnya mempersilahkan Si Won untuk kembali ke ruang tengah. Si Won duduk di sofa depan televisi sementara Ha Na mengambil segelas air dingin dari kulkas dan menyerahkannya ke SI Won yang berdiri dengan cepat untuk menyambut gelas yang diulurkan Ha Na dengan kedua tangannya.

HN : Maaf aku tidak bisa menawarimu kopi karena mesin kopinya sedang tidak berfungsi dengan baik.

SW : Ahh … saya tidak minum kopi malam-malam. Air saja cukup terima kasih.

Dan dengan memalingkan wajahnya, ia memimun segelas air itu kemudian kembali memandang Ha Na yang kini membungkuk dengan formal.

HN: Lee Ha Na –imnida, istri Hee Chul Oppa.

SW: Choi Si Won-imnida. Saya salah satu anggota Super Junior.

HN : Nice to see you Si Won–Sii. I heard your English is very good. I was born in here but rise up in overseas.  So, it will be nice to have someone speak in English with me too ..

SW : Aaah … Nice to know you to. Don’t be polite with me, you are my older sister in law since Hyung is older than me. And  you are more than welcome to speak English with me, Hyung Su-Nim..

HN : Hyungsu-Nim?

SW: Is it oke than I called you Hyungsu-nim right?

Ha Na sebenernya tidak tertalu mengerti tapi ia hanya tertawa dan menggangguk. Sekarang ia yang merasa bingung memikirkan akan memanggil Si Won apa.

HN: Oppa-ka … once, He said that I can’t call you guys ‘Oppa’.

Ha Na agak ragu sebelum melanjutkannya tapi ia berpikir bahwa ia harus menceritakannya agar tidak terrjadi kesalah-pahaman.

HN : Actually you guys all, in SuJu members, are older than me. So I think that I should call you ‘Oppa’ to make us sounds friendly. But he said ‘No’ and he said that I have to called you guys –Sii, like in polite way. But than, you said don’t be polite …

Si Won mendadak tertawa keras sambil menggelengkan kepalanya seolah menyadari sesuatu tetapi terlalu malu untuk mengatakannya.

SW : Since I don't want to be the cause of your husband's anger at you, you can called us whatever you like Hyungsu-Nim.

HN: Actually, you are the first person who comes here to visit.

SW : Really? No one comes here before me?

Ha Na mengangguk dengan pasti.

SW : Its weird, uri Dong Hae usually comes to visit from time to time to our home, as our home is his …

HN : Well… maybe He knows that now Hee Chul Oppa have a wife, so he never visit here anymore. Hei, you should have a wife too, to get away from him visited you …

Dan mereka tertawa. Ha Na mempersilahkan Si Won kembali untuk duduk tetapi Si Won memalingkan mukanya untuk kembali minum sampai habis dan menyerahkan kembali gelas kosongnya.

SW: Actually, I was here with taxi and … its not good to make the driver waiting so long, so …

HN: Oow Its oke, sure you shouldn’t make him waiting

Si Won mengangguk, kemudian berjalan santai kearah sepatunya yang ditinggalkan di depan pintu dan memakainya sebelum akhirnya mengucapkan salam, membunngkuk sekilas dan menghilang dibalik pintu.

 

Hee Chul:

Kenapa bisa aku sebodoh ini, sebenarnya berapa banyak aku minum kemarin. Perut dan kepalaku benar-benar sudah tua rupanya jika hanya beberpa botol sudah terasa seperti ini. Bagaimana dengan janji pada diri sendiri untuk menjaga kesehatan dengan lebih baik. Benar-benar bodoh … sebentar. Ini sebenarnya gara-gara mereka, kenapa juga meraka bisa begitu menyenangkan untuk diajak tertawa. Ini benar-benar salah mereka dan aku tidak bodoh.

Sebaiknya aku bangun dengan perlahan saja, supaya sakit kepala ini tidak terlalu menyiksa. Baiklah, tanpa bergerak dan hanya membuka mata saja rasanya sudah seperti ini …

HN: Oppa, kau sudah bangun?

Aku bahkan tidak mendengar Ha Na membuka pintu dan berdiri di sampingnya membawa aroma sup ayam yang menggoda dan membuat perutku sekarang terasa benyanyi ingin segera merasakan kuah hangatnya.

HN : Kalau kau sudah benar-benar bangun aku akan meyiapkan Supnya di meja makan.

Dan Ha Na melangkah pergi meninggalkan kamar sambil melepas ikatan rambutnya dan merapikan sedikit kaus belelnya yang merosot dari bahunya. Selain sup ayam, Ha Na juga terlihat segar rupanya. Tapi  kenapa aku mengenakan piyama yang sudah lama tidak pernah ku pakai ini? Perlahan aku bangkit dan merapikan sedikit rambutku sebelum membuka pintu kamar, yaah… paling tidak wajahku tidak lengket dan berminyak.

HC : Apa Si Won yang mengantarku semalam?

Ha Na mengangguk.

HC : Sudah ku duga. Dia memang selalu perhatian bahkan sampai menghapus make up-ku.

Ha Na mengeryitkan dahi sebelum kembali tersenyum dan menarik kursi dihadapannya untuk didudukinya.

HN : Bagaimana kau bisa se-mabuk itu? Waktu dia datang dan membawamu ke tempat tidur, aku menyangka dia adalah Hyungnya dan Oppa adalah Dongsaeng. Dan memang benar dia sangat perhatian sekali.

HC : Dia memang menua lebih cepat dariku.

HN: Bukan begitu maksudku … tapi Oppa seharusnya memperhatikan … -bla bla bla

Entah apa yang sedang Ha Na katakan, mendengar wanita mengoceh di saat hangover seperti ini biasanya membuatku semakin mual. Tapi sepertinya tidak dengan Ha Na. Wanita di hadapannya ini malah terlihat sangat menarik dengan dengusan nafasnya yang terdengar seperti desahan, wajahnya sedang mengernyitkan dahi secara ekspresif terlihat menggoda, dan suaranya yang bernada kesal justru terdengar mengalun di telinganya. Apa seperti ini penampakannya saat sedang sedikit kesal? Kalau begitu aku harus lebih sering mabuk. Hangover separah ini sudah lama aku tidak merasakannya, tapi seingatku biasanya mood-ku akan memburuk. Tapi kenapa kali ini tidak?! Memandang Ha Na yang kini membantunya makan dengan meletakan beberapa lauk diatas piringnya dengan sendok, yang kemudian dengan sendok yang sama ia suapkan kemulut mungilnya sendiri, mencium aroma sabun yang segar dari tubuh Ha Na yang duduk di hadapannya, membuatnya ingin mendekatkan wajahnya kedepan untuk lebih dekat lagi dengannya dan... Yaaak … Hee Chul. Pikiranmu lari kemana sebenarnya, dan ini bahkan masi pagi.

 

To Be Continue ...

I hope you like it

Actions

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
3lolita
I hope you enjoy the story

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet