Display Profile

Besties

 


"Pewkawra dishpayh pwofile dhowang? Khalow khatah guweh shih phutushin" remahan snack yang sedang dikunyah manusia muda itu beberapa tersembur dari mulutnya, rekan-rekannya yg lain hanya mengerutkan alis dan memundurkan badannya enggan terciprat benda menjijikan yang temannya lontarkan.


"Telen dulu ege!" Salah satu rekannya mengingatkan. Ia menuruti kata-kata rekannya itu sebelum melanjutkan komentar nya


"Gila. Itu orang obsess apa gimane si?" Lanjutnya sambil menyeruput es teh yang ada di hadapannya.

Yang ditanyai hanya mengendikan bahu. Ia hanya memutar-mutar sedotan minumannya, pandangannya jatuh pada teman di sampingnya yang sibuk membaca paragraf demi paragraf di buku yang ia pinjam dari perpustakaan kampusnya.


"Lebay gak sih kalo kata gue" rekan yang tadi menyuruh si pengunyah berhenti ikut berkomentar mengenai kisah rekannya ini.


"Ya lebay gak lebay sih. Gue emang gak pernah mau show off hubungan gue yaa—"


"Betah lo hubungan kayak gitu?" Ucapannya terpotong oleh si yang membaca buku yang perhatiannya kini sepenuhnya pada manusia muda yang sedang bermasalah itu di sampingnya.

Mereka beradu tatap. Tak ada yang mau mengalah. Mata si pembaca buku mencoba mencari kebenaran di balik lensa berwarna coklat milik temannya itu.


"NOW KISS!" keduanya langsung mengalihkan pandangan dan menatap tajam pada manusia yang melontarkan teriakan nyeleneh barusan. Tapi bukan hanya dua, melainkan pengunjung kafe sore itu memusatkan perhatiannya pada si pembuat onar, pasalnya bukan hanya berteriak tapi dia juga menggebrak meja.


"Eh. Maap ya maap, temen saya emang agak gila kalo udah mau magrib gini. Mohon diabaikan aja yaaa" teman yang di sebelahnya memohon sambil membungkuk beberapa kali, ia juga menarik pembuat onar dan memaksanya berbungkuk.

Beberapa pengunjung ada yang tersenyum, beberapa ada yang bernapas lega karena bukan keributan besar dan ada juga yang hanya mengabaikan sesuai perkataan si yang meminta maaf.


"Goblok lu" ia menoyor kepala si pembuat onar.

Sedangkan dua manusia yang barusan diledek hanya terdiam dengan muka merah. Yang satu kembali mengaduk minumannya dan yang satu kembali membuka buku meneruskan ke bagian yang ia baca terakhir.

 

Sore itu mereka lanjutkan dengan tidak melanjutkan permasalahan yang mereka bahas sedari tadi. Mereka hanya random membahas kuliah, dosen killer yang akhirnya mengambil cuti melahirkan, hingga membahas tentang comeback-nya Taeyeon.

Celetukan aneh dan random membuat keempatnya tertawa. Bahkan si pembaca buku kini telah menandai halaman terakhir yang ia baca untuk kemudian menutup bukunya dan berfokus pada teman-temannya.

 

 

 

 

"Nah yang kayak gini lebih baik" seperti biasa hati mereka berucap bersamaan.

 

 

 

 

FIN.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet