[ChanBaek] Soulmate

Balas Jasa Skripsi
Please Subscribe to read the full chapter

Kita seperti bulan dan bintang.

Siang dan malam.

Terang dan kelam.

Berharap dalam satu dunia namun waktu berbeda.

Jika semesta ini tidak mengizinkan kita bersama,

Mengapa tidak membuat semesta sendiri?

[Kita. 13 Agustus 2015]

Oh-oh, oh-oh, oh-oh

Oh-oh, oh-oh (yeah)

Chanyeol senang dengan ide tentang soulmate. Membayangkan ada sosok yang merupakan separuh dirimu, dapat mengerti keadaanmu tanpa kamu butuh banyak usaha menurutnya romantis. Chanyeol, terlepas dari penampilannya yang tidak begitu sedap dipandang merupakan sosok romantis.

손안에 담긴 각각의 빛

[Each light in your hand]

Pertama kali melihat Baekhyun, Chanyeol serasa melihat bintang. Bintang paling besar yang hangat dan menyenangkan. Orang-orang mengenalnya sebagai matahari, namun dimata Chanyeol Baekhyun tetaplah seorang bintang.

Permata coklatnya berkilau, jari lentiknya kuat, senyumnya cerah dan menghangatkan. Baekhyun seolah menguarkan cahaya dari setiap pori tubuhnya.

절대 변하지 않는 진심 (oh-oh-oh-oh)

[The sincerity that never changes (oh-oh-oh-oh)]

Baekhyun sosok yang jujur dan menyukai keadilan, begitulah tanggapan Chanyeol saat dia tetap berteman dengannya, meskipun sudah diperingati oleh orang-orang bahwa Chanyeol berasal dari keluarga yang berpisah.

Bahkan hingga Baekhyun sungguh menjadi bintang (idola), ia masih tetap sama. Meski teman segrupnya (Jongdae) kerap bercanda perihal bobot tubuh Chanyeol yang ekstra, Baekhyun tetap memilihnya. Sosok yang tidak jelas benar soulmate atau bukan, sosok yang bahkan tidak dilihatnya sejak sepuluh tahun lalu. Sosok yang bisa saja berubah total menjadi orang jahat. Baekhyun tetap percaya padanya, tetap melihatnya sebagai Chanyeol, bukan anak gendut yang akan meredupkan kerlapnya.

멀리서 멀리서 홀린 듯 깜빡이는 signal (oh-oh)

[From a distance, a blinking signal as if being possessed from a distance (oh-oh)]

Chanyeol merasa ia tidak pantas bersama Baekhyun. Baekhyun begitu tampan dan manis. Sifatnya menyenangkan dan punya banyak keahlian. Jika dipikir-pikir, apa alasan Baekhyun memilihnya yang tidak bisa apapun? Soulmate?

Huh, bahkan Ayah dan Ibunya saja berpisah karena selisih pendapat. Tidak ada alasan untuk Baekhyun bersanding dengannya, bukan?

Setiap melihat Baekhyun ditelevisi, Chanyeol merasakannya. Bintangnya semakin jauh. Masih bersinar sama terangnya, namun jaraknya terlalu jauh untuk Chanyeol gapai.

막다른 길에서 빙빙 맴도는걸 (what?)

[Spinning around on a dead end (what?)]

Saking jauhnya, Chanyeol merasa ia berada diujung galaksi selagi Baekhyun pusatnya. Seperti bumi yang mengelilingi matahari, ah, tidak, seperti mars yang mengorbit matahari. Chanyeol adalah mars. Tandus, kering, tidak ada sesuatu yang bisa diharapkan, namun ia tetap berpusat pada Baekhyun, matahari yang memberikan kehangatan.

별들의 항해 속에 등대가 되어줘

[Be a lighthouse in the voyage of stars]

Selain Chanyeol, ada banyak orang yang mengelilingi Baekhyun. Mereka semua juga bersinar (well, setiap selebriti tentu bersinar bukan?) dan terus mengorbit bintangnya. Dilihat dari sofanya yang usang, Baekhyun dan orang-orang itu terlihat seperti rangkaian bintang dilangit malam. Gemerlap dan menyilaukan.

움츠린 시간 속에 우리의 방황은 멈춘듯해

[Our wandering seems to have stopped in the withering time]

Tidak heran jika akhirnya Baekhyun memilih satu dari bintang cerah disampingnya. Lagipula, Chanyeol bukanlah soulmate yang sebenarnya.

같은 공간 다른 시간 속에 우리 둘 (우리 둘)

[The two of us in the same space and different times (the two of us)]

Meski mereka berada ditempat yang sama, menginjak tanah yang sama, memandang langit dan menghirup udara yang sama, mereka tetap saja berbeda. Selagi Baekhyun menyapa penggemar, Chanyeol menyapa tumbuhan di ladang. Saat Baekhyun menghadiri acara makan mewah, Chanyeol menyantap makanan seadanya digubuk dekat ladang. Saat Baekhyun bernyanyi ditengah lautan manusia, yang bisa Chanyeol lakukan hanya menatap dari layar televisi.

Menyedihkan.

깜깜한 밤 별의 carpet 위를 내달려

[Running on the carpet of stars on a dark night]

Chanyeol berusaha mengejar. Ia menurunkan berat badan, bekerja keras hingga mampu melaksanakan operasi untuk melepas kacamata. Ia bahkan sampai memakai banyak kosmetik agar kulitnya dalam kondisi baik meski bekerja diterik. Chanyeol mengubah fisiknya kekondisi terbaik agar Baekhyun tidak malu memilihnya.

(Nothing without you) 멈춘 시간에 맞춰

[(Nothing without you) According to the paused time]

Meski begitu, meski Chanyeol mengejar Baekhyun hingga tengah pusaran galaksi, nyatanya ia hanya jalan ditempat. Chanyeol terperangkap diujung, redup, kumuh dan sendirian.

(Nothing without you) 저 하늘에 입 맞춰

[(Nothing without you) Kiss the sky]

Chanyeol memang sulit menjalani hidup tanpa Baekhyun didekatnya. Dadanya terasa sesak dan nyeri, tapi Chanyeol bisa apa selain mengadu rindu pada langit?

(Nothing without you) 어두운 밤하늘에 휘청이는 별처럼

[(Nothing without you) Like a staggering star in the dark night sky]

Chanyeol merasa sendiri. Tanpa Baekhyun, Chanyeol tak lebih dari bintang mati dihamparan langit. Tidak terlihat, tidak dapat disentuh dan tidak dikelilingi siapapun.

(내게로 와줘) 이 공간을 채워줘

[(Come to me) Fill this space]

Apakah Chanyeol egois berharap Baekhyun menemaninya? Mengisi kekosongan hatinya yang selain tidak punya teman, tapi juga tidak punya sosok untuk dicintai sebagai kekasih?

Chanyeol hanya ingin bersama dengan Baekhyun.

(내게로 와줘) 잠든 빛을 깨워줘

[(Come to me) Wake up the sleeping light]

Baekhyun yang berisik dan banyak tingkah. Baekhyun yang rela bertengkar demi membelanya. Baekhyun yang rela berteman dengan dirinya yang bukan siapa-siapa.

Baekhyun yang membuatnya percaya bahwa ia sungguh berharga.

칠흙 같은 밤 내 맘을 켜준

[The dark night that lit up my heart]

Baekhyun dengan cahayanya yang menerangi hidup suram Chanyeol. Baekhyun yang memberikan secercah cahaya untuknya yang terkurung dalam pertengkaran orangtua.

어둠 속 하나의 빛 (은하수)

[One light in the dark (Eunhasoo)]

Satu-satunya cahaya yang menariknya dari kesedihan.

Baekhyun, bintangnya.

Whoa-oh-oh, I'm nothing without you

 

Ayy, 복잡하게 더 말해 뭐해?

[Ayy, more complicated, what are you doing?]

Baekhyun tidak suka satu sifat Chanyeol, rendah diri.

Padahal Chanyeol memiliki banyak talenta mengagumkan. Ia pintar bermain alat musik, mahir berolahraga meski bentuk tubuhnya belum ideal. Ia juga tahu sikap yang tepat saat berhadapan dengan binatang, apapun jenisnya. Chanyeol baik hati dan tidak pendendam.

Sayang sekali Chanyeol tidak bisa melihat dirinya sama berharganya dengan orang lain.

Sejak berpisah, Baekhyun hanya bisa menerka kehidupan Chanyeol. Apakah ia memiliki teman? Apa dia memainkan seluruh alat di ruang musik sekolah? Apa dia sudah berlari di lapangan? Sudah berapa kali ia tertawa? Binatang apa saja yang telah ia jumpai?

Ayy, 늘 궁금해서 말해 뭐해?

[Ayy, I'm always curious, so tell me what are you doing?]

Simpelnya, Baekhyun hanya ingin tahu, Chanyeol sedang apa?

Chanyeol sering menyebut dalam suratnya bahwa ia masih belum baik untuk bersanding dengan Baekhyun. Tentunya, pernyataan ini merupakan sebuah torehan luka dihati Baekhyun.

Please Subscribe to read the full chapter

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet