Chapter 2

All of My Life
Please Subscribe to read the full chapter

Teriakan seorang wanita bertubuh gempal tak henti-hentinya memenuhi ruang kerja Jessica.

Jessica sengaja memanggil pasangan suami istri yang sedang dalam proses perceraian untuk memediasi mereka. Wanita itu bersikukuh ingin memenjarakan suaminya karena sudah melakukan KDRT dan perselingkuhan. Keduanya saling bersilat lidah, membuat kantor Jessica bising dan tak terkendali. Jessica sampai kehabisan akal untuk saat mencoba meredamkan amarah wanita tersebut. Semuanya semakin menjadi saat sang suami yang sudah berani selingkuh itu mulai meninggikan suara dan meladeni amarah istrinya.

Pening di kepala Jessica membuat istirahat makan siangnya berantakan. Perutnya terasa penuh meskipun sudah seharian belum terisi. Ia bahkan menolak ajakan kedua staffnya untuk makan bersama di luar.

Wanita gempal yang sudah membuat kepala Jessica sakit dengan semua umpatan dan teriakannya itu kembali ke ruangan Jessica. Dia membungkuk, meminta maaf padanya karena sudah membuat kekacauan.

"Maaf karena sudah membuat kegaduhan, buatlah dia menerima hukumannya. Tolong jangan membuatku berpisah dengan anakku. Aku tidak peduli dengan yang lain, tapi dia adalah hidupku."

Mendengar teriakan hati kliennya membuat Jessica menggebu. Mungkin perceraian akan mempengaruhi psikologis anak wanita itu, tapi jika ia dibiarkan melihat pertengkaran kedua orang tuanya maka hal yang lebih buruk bisa saja terjadi.

~

Setelah memantapkan semua jadwalnya pagi itu Jessica mengendarai mobilnya menuju salah satu cafe untuk menemui seseorang.

Melihat orang yang ia tunggu sudah datang Jessica pun langsung berdiri dan menyapanya dengan ramah. Namun, wanita muda yang menjadi simpanan suami orang itu malah membalas Jessica dengan wajah dinginnya.

Untuk kesekian kalinya Jessica menahan amarahnya. Wanita yang sudah berani bermain dengan suami orang itu nampak angkuh dan tak ingin bekerja sama dengannya. Beberapa menit melakukan percakapan akhirnya Jessica pun duduk seorang diri tanpa sebuah hasil.

Selesai dengan urusannya Jessica pun berdiri dari duduknya untuk keluar dari cafe itu. Baru beberapa langkah ia mendengar suara gaduh dari seberang jalan. Dari kejauhan ia melihat ada dua orang wanita dan seorang pria yang ia kenal sedang bertarung dengan sengit. Merasa memiliki hubungan dengan kedua orang itu, Jessica pun mulai menyebrang jalan untuk melerai keduanya.

Pertikaian kedua wanita itu semakin menjadi hingga membuat semua orang disana bergidik ngeri sekaligus iba pada seorang wanita cantik yang sedang berusaha melerai keduanya.

Tampilan Jessica yang sebelumnya terlihat rapi kini nampak tak karuan karena bajunya ditarik dengan keras bahkan ia terkena pukulan di tubuhnya.

Wanita gemuk dengan wajah merah padam itu mengumpat sang suami yang hanya berdiam diri dikejauhan tanpa melakukan apapun. Kesal menerima cacian dari istri sahnya pria itupun beranjak dari tempatnya dengan tangan yang ia angkat ke udara.

Melihat seorang pria hendak memukul wanita di depan umum membuat Amber yang saat itu juga berada disana memutuskan untuk turun tangan meskipun akhirnya hal tersebut berakhir mala petaka untuknya. Pria itu memarahi Amber habis-habisan karena telah berani menampik tangannya, tapi Amber tak gentar dan menampakkan wajah tegas nan dinginnya.

"Pergi sebelum kutelfon polisi."

Sebuah gertakan dari Amber membuat pria itu mengambil langkah mundur. Ia pun pergi dengan wanita selingkuhannya, meninggalkan semua kekacauan yang ia bu

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet