Chapter 3

All of My Life
Please Subscribe to read the full chapter

Hening, Jessica hanya diam dan khawatir melihat dahi Amber yang sedikit berdarah setelah mendapat pukulan di kepalanya. Dengan kekuatan yang tersisa Jessica berdiri dari duduknya dan menghampiri Amber, bertanya mengenai keadaannya setelah bertengkar untuk menyelamatkannya.

"Aku rasa kau harus mengkhawatirkan dirimu sendiri."

Jessica menunduk untuk melihat goresan di lututnya yang kotor dengan debu dan darah. Rasa sakit yang sebelumnya tak ia rasakan kini mulai terasa setelah Amber meberitahu keadaannya.

"Segera obati lukamu jika tak ingin infeksi." ucap Amber sangat santai sembari menunduk mengambil kantong plasstik berisi belanjaannya untuk pulang.

Jessica hanya mengangguk sambil mengucakan terima kasihnya pada Amber yang sudah berjalan terlebih dahulu. Jessica sempat kecewa karena Amber pergi begitu saja tanpa membantu mengobati lukanya. Namun, sesaat kemudian Jessica tersadar jika semua itu cukup berlebihan untuk diilakukan mengingat keduanya saling tak mengenal.

Jessica tertatih, susah payah memunguti semua barangnya yang tercecer ke dalam tas dengan darah dan rasa perih yang semakin menjadi di lututnya. Kesal dengan keadaan yang baru ia alami Jessica mengumpat seorang diri di lorong yang sepi itu. Tapi semua umpatannya berhenti saat ada seseorang yang tiba-tiba berdiri disampingnya. Suara berat yang baru saja mencoba mengingatkan dirinya untuk segera mengobati lukanya itu kembali ia dengar. Jessica mengangkat bibirnya dengan kikuk melihat wajah datar Amber.

Canggung. Jessica berjalan sedikit pincang di samping Amber yang sedang sibuk memperhatikan jalan di depannya. Meskipun Jessica seorang dewasa yang sudah sering pergi sendirian ternyata kehadiran Amber berhasil membuatnya merasa lebih aman, terlebih setelah kejadian barusan.

"Hei," panggil Amber memecah keheningan.

"Ne?" Jessica langsung mendongak, menatap wajah Amber hingga kedua mata mereka saling bertemu.

"Kau pintar sekali mengumpat."

Jessica secara otomatis menundukkan wajahnya, dia kembali mengumpat dalam hati karena Amber mendengar semua hal kasar yang ia ucapkan di lorong tadi.

"Pria brengsek? Apa itu aku? Apa karena aku sudah meninggalkan seorang wanita yang sedang terluka ini sendirian disana?"

Jessica menggelang, menyilangkan kedua tangannya untuk menyangkal tebakan Amber yang memang benar. Umpatan tadi nemang Jessica tujukan pada Amber karena ditinggal sendirian seperti tadi.

Langkah kaki Amber yang awalnya berniat pulang menuju rumahnya pun kini berbalik untuk mengantarkan Jessica terlebih dahulu. Jessica sempat menolak keinginan Amber karena tak enak padanya. Nanun, sesaat kemudian ia menyesal karena sudah menyuruh Amber pergi tanpa menanyakan namanya terlebih dahulu.

Jessica menunggu bus di halte seorang diri sambil meringis kesakitan. Dia terkejut ketika melihat Amber kembali datang untuknya saat ia berpikir pria itu sudah pergi sejak tadi. Amber mengangkat tangannya, memberikan kantung plastik berisi obat yang baru saja ia beli di apotik.

"Sesampainya dirumah bersihkan lukamu dengan alkohol, jangan lupa tutup dengan perban. Aku ingin membantu membersihkan lukamu, tapi aku takut kau sebut sebagai seorang cabul karena sudah berani menyentuhmu."

"Terima kasih banyak untuk bantuanmu. Seharusnya aku memerkenalkan diri sejak tadi, perkenalkan namaku Jessica Jung."

Jesssica mengangkat tangannya, menunggu Amber membalas perkenalannya.

"Amber." Singkat Amber memperkenalkan diri.

~

Ketenangan ruang kerja Jessica pecah ketika Tiffany menerobos masuk menemuinya. Jessica menjawab semua pertanyaan Tiffany yang ingin memastikan perihal laporan Jessica terhadap seorang pria yang telah menyerangnya semalam.

Tiffany berteriak dengan heboh, meskipun ia merasa bersalah telah meninggalkan Jessica seorang diri hingga kejadian itu bisa terjadi, disisi lain ia juga senang karena rasa penasaran Jessica terhadap seorang pria misterius yang selama ini dicarinya telah hilang.

"Jadi kapan kalian akan bertemu lagi? Kau dapat nomornya k

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet