Chapter 4

All of My Life
Please Subscribe to read the full chapter

Apartemen yang masih kosong akan perabot itu nampak sunyi dan bersih. Meskipun Jessica dan Amber baru saja bertemu beberapa kali, nyatanya Jessica tak ragu untuk mengeluarkan semua kekesalannya kepada Amber dengan melemparkan makian dan tinjunya.

Berbeda dengan Jessica yang merasa kesal, Amber malah terlihat santai dengan membiarkan Jessica memekik mengumpatnya. Dia bahkan tersenyum tipis sambil beberapa kali mencoba menepis tinju Jessica.

"Yah~!!" pekik Jessica kesal dianggurkan oleh Amber yang sibuk menata beberapa barangnya dari dalam kardus yang ia bawa.

"Berapa umurmu? Kita tidak saling kenal bagaimana bisa kau bicara informal, bahkan memanggilku seperti itu." tanggapan spontan Amber berhasil membuat Jessica membisu.

"A-apa itu penting?"

"Tentu saja penting. Kalau tidak suka silahkan keluar, aku tidak memaksamu untuk masuk dan sembunyi disini."

Jessica tak berani membalas ucapan Amber, karena jika ia melakukannya pada saat itu juga dia pasti akan ditendang keluar dan bertemu dengan pria kiriman ibunya.

Amber kembali melangkah keluar, mengambil beberapa barangnya yang masih ada di atas truk untuk di bawa ke atas ddengan meninggalkan Jessica seorang diri di rumah barunya.

Jessica tak pernah menyangka jika ia akan kembali bertemu dengan Amber dengan cara seperti itu, dan lebih parahnya lagi ia akan lebih sering bertemu dengan pria yang entah mengapa mampu membuatnya penasaran sejak pertama kali mereka bertemu.

~

Sebulan lebih sudah sejak Amber pindah dan menjadi tetangga baru Jessica. Dan selama itu pula ia mendapat godaan dari Tiffany karena tetangga barunya yang super tampan.

Jessica kembali menolak permintaan Tiffany saat temannya itu merajuk, meminta Jessica agar membawanya pulang juga. Namun, Tiffany yang terlanjur kesal dan tak ingin menerima penolakan itu dengan tenangnya langsung menyerobot masuk ke dalam mobil Jesica dan duduk di kursi penumpang.

"Keluar."

"Aku akan menjadi angin yang tak terlihat, aku tidak akan menggangu istirahatmu di rumah jadi cepat ijak pedal gasmu." timpal Tiffany tanpa dosa.

Jessica tak memiliki pilihan lain selain mulai melajukan mobilnya. Semua usahanya untuk mengusir Tiffany akan sangat sia-sia dan ia tak ingin membuang sisa tenaganya itu untuk berdebat dengan sang sahabat.

Sepanjang perjalanan Jessica terus mendengar Tiffany yang sedang mencoba membuatnya bicara, menceritakan kehidupannya dengan sang tetangga baru, Amber.

Perlahan namun pasti, Jessica mulai menceritakan kepribadian Amber yang cukup menarik kendati ia kadang terlihat cukup dingin dan misterius. Meskipun tak terlalu menyenangkan dan dingin, Jessica merasa jika Amber adalah pria yang baik.

Jessica sibuk menekan pasword rumahnya, sedangkan Tiffany terus menggumam, bertanya kepada Jessica apakah Amber pemilik kamar sebelah sedang ada di rumah atau tidak.

"Yah!! Tidak bisakah kau diam?! Bagaimana aku bisa tahu dia ada di rumah atau tidak, memangnya dia pacarku sampai aku bisa tahu keberadaannya.?!" pekik Jessia kesal karena Tiffany seakan tak memiliki niatan untuk menghentikan ocehannya.

"Ide bagus, cepat jadikan dia pacarmu." sahut Tiffany kegirangan karena mendapat bahan baru untuk menggoda Jessica.

Hening, Jessica tak menjawab, pipinya memerah mendengar tantangan Tiffany. Isi kepala Jessica menggila, dia bukanlah remaja belasan tahun yang masih labil. Tapi, ucapan sembarangan Tiffany tadi telah berhasil membuatnya malu dan salah tingkah saat memikirkan perubahan statusnya dengan pria yang kini tinggal tepat di sampingnya.

Keheningan Jessica dan tawa Tiffany seketika menghilang ketika mereka mendengar suara pintu rumah sebelah terbuka. Keduanya terkejut melihat orang yang baru saja bertamu di rumah Amber. Jessica dan Tiffany terdiam melihat seorang wanita muda dan seksi keluar dari rumah Amber pada malam itu.

Rasa acuh Jessica terpampang dengan jelas di wajahnya ketika Tiffany berbisik jika Amber ternyata bukanlah pria yang menjomblo.

Godaan Tiffany itu berhasil membuat Jessica

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet