For Me

Trust me

 

"Chaewon! Apa yang akan kamu lakukan nanti?" Tanya seorang wanita tua kepada Chaewon yang lagi duduk membaca.

 

"Hm? Rasanya nggak ada yang mau aku lakukan. Mungkin masuk universitas yang bagus dan meneruskan usaha ayah. Kenapa ibu bertanya begitu?" Ucap Chaewon yang melihat ibu nya yang lagi memegang selembar.

 

"Apa kamu tidak tertarik sama akting atau teater? Di drama ibu ada posisi yang masih kosong. Apa kamu mau ikut?" Tanya ibu  sambil mengasih selembar kertas yang berisikan dialog.

 

"Ibu... Kamu harus nya tau.. aku tidak cocok untuk akting. Aku merasa aku tidak cocok akan hal itu" ucap Chaewon yang berdiri dan mengabaikan ibu nya dan pergi keluar.

 

"Anak itu... Kapan dia mengerti juga. Padahal dia dulu sangat suka menyanyi dan berada di panggung. Kenapa dia menjadi sedingin itu" ucap ibu nya yang mengambil foto Chaewon waktu kecil dimana dia tampil di TV untuk pertama kali.

 

Chaewon yang hanya berjalan tanpa arah. Dia merasa kalau dia dirumah terus ibu nya akan terus menuntut dia untuk menjadi artis. Dia sama sekali nggak tertarik hal itu. Dia sangat suka bernyanyi tapi tidak untuk akting.

 

"Ah... Ini merepotkan" ucap Chaewon yang pusing sama dirinya sendiri.

 

"Permisi..." Ucap seseorang. Chaewon yang mendengar itu dia langsung melirik orang tersebut. Seorang pria berjas.

 

"Ada perlu apa?" Tanya Chaewon dengan dingin

 

"Apakah anda tertarik menjadi idol? Ah tunggu sebentar saya bawa kartu nama." Ucap orang itu yang mengambil kartu nama di tas nya. Begitu dapat dia langsung mengasih Chaewon.

Chaewon sudah biasa dapat kaya gini. Sudah sering orang-orang mengajak dia. Walau pada akhirnya Chaewon juga tidak tertarik. Tapi begitu baca nama agensi ini

 

"Bukan ini agensi yang cukup besar!?" Ucap Chaewon tanpa sadar. Dia hanya melirik orang itu dan orang itu hanya tersenyum dan menjelaskan semua pada Chaewon dan juga akan minta persetujuan dengan orang tua nya.

 

"Aku merasakan aura idol yang ada didalam diri anda" ucapnya

Mendengar itu Chaewon melihat kartu nama itu dan berpikir.... 'Apa aku bisa?'

 

 

 

-----------------------------

Chaewon terbangun dari mimpi panjang nya. Dia tertidur di ruang tamu sejak kejadian minum-minum tadi malam itu. Dia melihat sekeliling dimana Minjoo dan Yena-unnie masih pingsan. Begitu mau bangkit dia merasa sakit luar biasa di kepalanya.

 

"Arg!!! Sakit sekali. Padahal aku tidak terlalu banyak minum dan apa-apaan mimpi itu? Lagian itu juga masa lalu" ucap Chaewon kesal dan berjalan ke dapur untuk mengambil minum.

 

"Sudah bangun?"

 

Chaewon yang mendengar itu langsung melihat kearah dengan terkejut. Nggak nyangka di pagi hari bakal melihatnya dan juga karena dorm mereka beda jadi sangat jarang.

 

"Kkura-unnie?? Kenapa unnie ada disini?" Ucap Chaewon yang masih pegang kepalanya. Melihat itu Sakura menyodorkan gelas yang dipakai. Untuk membiarkan Chaewon minum.

 

"Minumlah.. ini mungkin akan meredakan mabuk mu itu. Kamu kalau tidak kuat minum harus nya tidak usah memaksakan diri" ucap Sakura yang mengomel kepada Chaewon. Chaewon mengambil gelas itu dan menatap Sakura.

 

"Aku tidak nyangka bakal dimarahin kkura-unnie" ucap Chaewon yang menatap Sakura. Sakura balik menatap Chaewon.

 

"Aku tidak akan membagikan strawberry ini loh" ucap Sakura yang masih sibuk membersihkan strawberry. Chaewon yang mendengar itu tiba-tiba menjadi kesal dan langsung memalingkan muka nya.

 

"Lagian Kkura-unnie! Itu strawberry ku loh" ucap Chaewon yang masih nggak menatap Sakura. Sakura yang memperhatikan itu.

 

"Bicara sama orang lebih tua tanpa menatap mata itu nggak sopan loh" ucap Sakura yang mengalihkan strawberry dan melihat Chaewon.

Chaewon yang merasa dia ditatap terus. Dia langsung melihat kearah Sakura. Dimana Sakura menatap nya dengan serius. Chaewon yang melihat itu langsung malu dan tidak bisa menyembunyikan wajah merah nya.

 

"Apakah kamu marah?" Ucap Sakura

"Eh?" 

Sakura langsung memegang wajah Chaewon dan rambutnya. Chaewon hanya bisa terdiam melihat apa yang dilakukan Sakura padanya.

 

"Kkura-unnie..  apa yang mau kamu lakukan?" Ucap Chaewon dengan malu.

 

"Padahal Rambut pendek ini sangat cocok buat mu loh? Apakah kamu marah gara-gara aku meminta mu rambut pendek untuk menggantikan aku?" Ucap sakura yang memegang rambut Chaewon dan memainkan. Chaewon yang mendengar itu terkejut dan kesal. Dia hanya bisa melotot Sakura dengan kesal.

 

Sakura yang melihat itu malah memegang pipinya Chaewon dan mencubit nya sambil tersenyum.

 

"Hahaha kenapa kamu marah jadi tambah menggemaskan?" Ucap Sakura.  Chaewon yang melihat itu memegang tangan Sakura. Sakura merasa saat ini Chaewon benaran marah.

 

"Aku benar-benar marah sama kamu kkura-unnie. Tapi, aku tidak keberatan untuk memotong rambut ku. Karena melihat unnie berambut panjang dengan gembira. Itu aku benar-benar merasa bahagia juga" ucap Chaewon dengan malu.

 

( Dalam hati Kim Chaewon.

"ARG!!!! APA YANG KAMU KATAKAN KIM CHAEWON!)

 

"Jadi kamu benaran nggak marah soal itu?" Ucap sakura yang menyakinkan apa yang dia dengar.

 

"Iya, aku nggak marah soal itu" ucap Chaewon yang melepas tangan Sakura dari pipinya dan memegang tangannya.

 

"Jadi, kenapa kamu marah?" Tanya Sakura yang bingung. Mendengar itu Chaewon ragu untuk menjawabnya. Padahal dia biasanya orang yang selalu mengatakan apa yang dia pikirkan dan jujur. Kenapa ini begitu sulit untuk dirinya jujur ke Sakura. Tapi, kalau tidak sekarang... Dia bakal kehilangan

 

"Aku..... cemburu... Karena kkura-unnie lebih memperdulikan strawberry daripada diriku didepan mu ini dan... " Ucap Chaewon yang tertahan. Chaewon hanya bisa memegang erat tangan Sakura dari memalingkan wajahnya.

 

Sakura memperhatikan tingkah Chaewon yang tidak biasa.

"Strawberry itu ada yang manis dan ada yang asam" ucap sakura yang masih melihat Chaewon. Chaewon yang mendengar itu jadi bingung. Sakura tersenyum melihatnya seakan-akan Chaewon bertanya apa maksudnya itu.

 

"Walau Chaewon marah, Chaewon akan selalu menjadi imut atau selalu menjadi termanis" ucap Sakura dengan bangga.

 

Gedebuk! (Suara barang jatuh)

Chaewon melihat ke arah suara itu dan melihat Yena-unnie menjatuhkan berapa barang dan juga ada Minjoo yang dibelakangnya yang sangat terkejut.

 

"Aku benar-benar tersadar dari mabuk ku mendengar kkura-unnie menggombal" ucap Yena yang seakan-akan mual dengar gombal Sakura. Sakura yang melihat itu melepaskan tangan dari Chaewon dan langsung memeluk Yena dengan keras.

 

"Yena Yah!!!"

"UNNIE HENTIKAN!!" Ucap Yena yang lagi di siksa Sakura.

 

Minjoo mengabaikan mereka dan menatap Chaewon. Minjoo sadar muka Chaewon masih memerah. Minjoo sadar bahwa mereka selalu bersama dan menyukai hal yang sama.

 

"Chaewon-unnie jangan-jangan kamu" ucap Minjoo yang agak shock

 

"Tidak seperti itu, kamu hanya salah paham" ucap Chaewon yang melewati Minjoo dan pergi ke kamarnya.

 

Minjoo ingin Menahan Chaewon.

 

Tapi..... Apa yang akan dia lakukan habis itu?

 

Menerima begitu saja?

 

Menolak begitu saja?

 

Rasa kepala Minjoo sangat sakit. Tapi, ini bukan sakit karena berkas dari mabuk.....

 

Karena hati nya saat ini juga sakit.

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Madoka_07
Ini cuma Fanfiction jadi bawa santai aja.
Saya akan senang dan bersemangat kalo di subscribe dan komentar

Comments

You must be logged in to comment
letsyousoro
#1
Chapter 4: Ehhh minkkura ??!( º _ º )
micha6692 #2
Chapter 3: kura aja bisa bingung ya hahaha
micha6692 #3
lanjut thor gas trus
letsyousoro
#4
Chapter 2: Yeyy ssamkkura! Ssamkkura!
violentsushi #5
Saya menggunakan Google translate karena saya hanya tahu bahasa Inggris. Itu membuat saya senang, saya ingin membaca lebih lanjut.
letsyousoro
#6
Chapter 1: Lucuuu !!