Chapter 3

Oktober Kelabu

~Gelenyar aneh menekan hatiku
Mencipta perasaan tak nyaman nan menyesakkan~
.
.
.
Mataku tidak kuasa menatap sosok cantik yang kini terbaring lemah dihadapanku. Sebuah kegilaan yang mungkin akan ku sesali nanti, tapi tentu tidak untuk saat ini.

Sedikit lancang, ku sentuh pipi putihnya yang terasa dingin lantaran udara malam. Gadis itu tidak sadarkan diri lantaran hampir 3 jam berada di area pemakaman di malam hari. Memeluk batu nisan neneknya dengan tangisan pilu yang menyesakkan dada kala mendengarnya.

Ku fikir tidak ada salahnya membawa gadis itu pulang ke apartemenku. Gadis itu belum memiliki tempat tinggal tetap. Setelah kematian neneknya Soojung menumpang tinggal di rumah temannya. Aku selalu mengikuti kemana pun gadis itu pergi, memberikan pengawasan tanpa diketahui gadis itu.

Andaikan fokusku tidak hanya pada gadis ini saja, mungkin Soojung tidak akan mengalami hal seperti ini. Sungguh kelakuan bangsa Werewolf sangat bar-bar, membuat Oh Sehun semakin benci. Kakeknya pernah bercerita jika dahulu bangsa Vampir dan Werwolf memiliki hubungan yang cukup baik, bahkan membentuk sebuah aliansi guna memperluas kekuasaan. Tapi sayang semua hubungan baik itu harus kandas lantaran sebuah penghianatan yang menciderai perjanjian yang telah dibuat. Para Werewolf menjadi tamak, dan haus akan kekuasaan.

Para bangsa serigala melakukan kudeta di masa raja Laruku El Ciel dan berujung pada lenyapnya raja bijaksana yang sangat dicintai para klan vampire. Sehun bahkan mengeram kesal saat kakeknya menceritakan kronologis terbunuhnya raja legendaris klan vampire hingga saat ini yang tak lain adalah buyutnya.

Namun tentu dirinya tidak bisa berbuat banyak. Oh Sehun tidak bisa membalaskan sakit hati para klannya walaupun dirinya saat ingin membunuh seluruh kawanan werwolf. Perjanjian damai membuat tidakannya dibatasi. Perjanjian yang dibuat dan ditandatangai oleh Raja Orlando Khistova El Ciel, ayah dari Sehun dan juga Pimpinan kaum Werwolf Vanco de Abiguel.

"eunggh"

Perhatian Sehun teralihkan pada gerakan kecil dari tubuh gadis dihadapannya. Senyum tak kuasa tertahan pada wajah tampan putera mahkota kerajaan Vangory.

"Nenek ku mohon jangan pergi"

Soojung terbangun bersamaan dengan Sehun yang menggenggam erat jemarinya. Tampak raut terkejut terpatri di wajah gadis cantik itu.

"Kamu siapa?"

Soojung memandang Sehun dengan tatapan waspada, mencipta senyum kecil yang tidak kuasa di tahan oleh pemuda didepannya.

"Perkenalkan aku Oh Sehun. Kita sudah pernah berjumpa sebelumnya"

Sehun tidak akan berbohong atau menutupi perihal jati dirinya. Percuma saja disembunyikan jika pada akhirnya Soojung akan mengetahuinya juga. Pemuda itu sudah siap melakukan antisipasi jika reaksi Soojung diluar perkiraannya.

"Benarkah? Aku tidak ingat pernah bertemu bahkan mengenalmu sebelumnya. Dan lagi dimana aku sekarang?"

"Perihal kau yang tidak mengingatku itu tidaklah masalah. Ini kamarku, kau berada di apartemenku"

Soojung semakin memasang tampang waspada. Gadis itu tidak berharap apa yang difikirkanya adalah nyata, gadis itu merasa baik-baik saja, bahkan bajunya pun masih utuh.

"Hei.hei kau membuatku terlihat seperti pemuda cabul. Sungguh jangan berfikir macam-macam, aku hanya menolongmu karena kau pingsan di area pemakaman"

Setidaknya ucapan pemuda bernama Oh Sehun sedikt membuat Soojung merasa lega. Sepertinya pemuda itu berkata jujur.

"Maaf atas sikapku.. emm dan terima kasih sudah menolongku"

Mereka berdua saling menatap dan tersenyum setelahnya. Tidak ada yang menyadari jika semua adalah bagian skenario dari sang pemilik kuasa.

 

***

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet