Paper Umbrella (02)

Paper Umbrella (Completed)

Title      : Paper Umbrella

Author : minnie-max

Cast      : ChangKyu (GS)

Genre   : Angst

 

Paper Umbrella

Story by minnie-max

-

Untuk apa kau berikan aku cinta yang kalut

Sementara tanganmu telah kau berikan pada orang lain

.

.

.


Chapter 2
-

Karena aku melepaskanmu tanpa tau apapun

Setetes demi setetes curahan musim semi

-

Choi Minho akhirnya bisa tersenyum lebar saat berhasil menyelesaikan presentasinya. Berhari-hari ia belajar dan menghitung dengan cermat jangan sampai ada yang salah atau nona macan akan benar-benar menelannya hidup-hidup.

Kyuhyun mengangguk-anggukan kepalanya lalu berdiri dari tempat duduknya "Baiklah, kau lulus."

"Sungguh?"

Yeoja cantik berambut ikal itu mengangguk lalu keluar dari ruangan, Minho bersorak kegirangan dan melompat-lompat persis anak kecil yang mendapat hadiah dari orang tuanya. Tak menyadari jika ruang rapat itu semuanya terbuat dari kaca sehingga tingkah absurdnya pun tak luput dari pandangan mata orang-orang disekitar.

Kyuhyun yang sedang membaca hasil laporan rekan kerjanya pun hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah anak magang itu.

"Nona Cho akan ada rapat dengan kantor pusat besok."

Kyuhyun menoleh dan mengangguk lalu masuk ke ruangannya, inilah kesibukannya selama ini. Pekerjaan yang biasanya jamak dilakukan para pria, sekarang wanitapun bisa melakukannya.

Drrtt...drrttt...

"Yeboseo."

"Yeboseo Kyuhyunnie apa kau sibuk?" 

Kyuhyun yang sedang mengerjakan pekerjaannya berhenti sejenak saat suara ayahnya terdengar dari ponselnya yang sengaja ia loudspeaker "Tidak terlalu, ada apa?"

"Apa malam ini kau bisa pulang ke rumah?"

"Aku sibuk, appa." Kyuhyun memijat keningnya, ia malas pulang ke rumah orang tuanya.

"Adikmu sudah lahir, apa kau tak bisa pulang sebentar?"

"Appa aku-"

"Appa mohon Kyuhyun ah."

Matanya mengerjap pelan lalu ia menghela nafasnya "Baiklah aku akan pulang."

TOK

TOK

TOK

Pintu ruangannya terbuka memperlihatkan Minho yang tersenyum kikuk kearahnya. Kyuhyun mengisyaratkannya untuk masuk kedalam "Aku tutup telponnya dulu appa."

"Ada apa?"

Minho menyerahkan sebuah map "Aku ingin meminta tanda tangan nona Cho sebagai pembimbingku selama magang disini."

Kyuhyun mengambil penanya lalu membubuhkan tanda tangannya "Besok hari terakhirmu disini?"

"Ya, dan aku mengucapkan banyak terima kasih atas bimbingan nona Cho selama ini."

Mata bulat itu menatap Minho dan tersenyum tulus "Selamat ya sebentar lagi kau akan lulus."

Minho mengangguk dan tersenyum "A-aku permisi dulu nona Cho."

Cho Kyuhyun mengerjakan pekerjaannya lagi agar semakin cepat ia selesai jadi semakin cepat ia pulang tak perlu lembur. Ia ingin mengajak Changmin saja untuk pulang ke rumah orang tuanya daripada sendirian disana bersama ayah dan ibu tirinya.

Mereka bilang adiknya sudah lahir, Kyuhyun tak peduli sebenarnya karena mendengar suara ayahnya saja ia jadi sedikit iba dan akhirnya memutuskan untuk pulang. Mana mau ia pulang ke rumah dimana ada wanita lain yang harus ia panggil ibu sementara umurnya sama dengannya.

Bukan hanya itu saja, wanita yang amat dibencinya itu juga pernah membuat hubungannya dengan Changmin sempat renggang. Maka dari itu Kyuhyun sangat tak menyukainya, ia lebih memilih keluar dari rumah ayahnya saat pria itu memutuskan untuk menikah dengannya.

Kim Junsu.

Andai saja mereka tidak memiliki masalah sebelumnya maka Kyuhyun bisa menerima wanita itu dengan senang hati untuk mendampingi ayahnya. Namun karena dulu Changmin pernah selingkuh dengannya maka Kyuhyun sangat membencinya.

Bukan salah Kim Junsu juga sebenarnya jika Changmin sempat main api dengannya dulu tapi tidakkah mereka pikir menciptakan asap hitam untuk Kyuhyun tidak akan pernah berdampak baik.

Shim Changmin selalu baik pada semua orang, ramah dan sering membantu kawan-kawannya. Yang kadang membuat beberapa orang salah mengira perbuatan baiknya itu sebagai rasa suka. Sedangkan Junsu yang Kyuhyun tau sebagai teman Changmin memang dari dulu sudah dekat.

Sehingga ia tidak menaruh curiga sedikitpun hingga pada suatu hari Kyuhyun melihat sendiri mereka berjalan-jalan dikawasan pertokoan dan saat ia menelpon Changmin. Pria itu malah mengatakan jika sedang berada dirumah, langsung saja Kyuhyun mencegat mereka berdua ketika akan pulang.

Junsu kaget tak menyangka jika Kyuhyun yang biasanya pendiam di kampus bisa marah dengan menonjok Changmin sampai babak belur. Dan saat mengetahui bahwa ayahnya menikah dengan Junsu, Kyuhyun langsung pergi dari rumah dan tak pernah pulang.

-

Changmin tersenyum melihat Kyuhyun datang ke tempatnya membawa makanan untuk mereka. Ia yang sedang memeriksa nilai hasil ulangan murid-muridnya langsung bergegas menyambutnya.

"Baby kau sudah pulang."

Kyuhyun menyerahkan bungkusan makanan itu pada Changmin lalu masuk kedalam kamarnya. Namja jangkung itu segera menyiapkan makanan untuk mereka, memang terkadang Kyuhyun akan menginap ditempatnya dan membawakan makanan.

Karena Changmin tau semua kebiasaan Kyuhyun maka jika kekasihnya itu diam saja saat pulang itu berarti moodnya memang tidak baik. Lebih baik tidak bertanya macam-macam daripada Kyuhyun marah.

Cklek

Penampilan Kyuhyun jauh lebih segar ketika sudah selesai mandi dan berganti baju. Changmin mengajaknya makan "Bagaimana harimu?"

"Melelahkan seperti biasanya."

Changmin tersenyum "Mau kupijat?"

Kyuhyun menggelengkan kepalanya "Nanti malam temani aku pulang ke rumah appa."

"Tumben kau mau pulang kesana." Changmin tau betul hubungan Kyuhyun dengan ayahnya yang perang dingin selama ini.

"Kim Junsu sudah melahirkan."

"O-oh.." Changmin memakan makanannya dengan tenang sedangkan Kyuhyun meliriknya tajam.

"Hei jangan menatapku begitu baby." 

"Itu bukan anakmu kan?"

"Uhuk...uhuk...uhuk..." Changmin langsung tersedak saat mendengarnya, ia mengambil air minum dan langsung menghabiskannya.

"Kyuhyun ah kau gila?"

"Aku kan hanya bertanya Shim Changmin."

"Tentu saja bukan! Dia itukan ibu tirimu, istri ayahmu mana mungkin itu anakku." Changmin tak percaya Kyuhyun malah menuduhnya.

"Baguslah." 

Kyuhyun tersenyum mendengarnya dan Changmin tak habis pikir dengan kekasihnya ini. Setelah menuduhnya, ia malah bisa tersenyum seperti ini.

-

Aku membayangkanmu dan berteriak memanggilmu

Saat fajar jatuh seperti hujan

-

Changmin dan Kyuhyun melihat bayi kecil yang belum diberi nama itu dari jauh, sebenarnya 2 orang ini tipe yang tidak terlalu suka anak kecil. Meskipun Changmin bekerja sebagai guru tapi dia mengajar murid sekolah menengah atas yang bandel bukannya anak-anak yang menggemaskan.

Ayahnya menggendong bayi kecil itu dan menunjukannya pada Kyuhyun "Lihatlah Kyu, dia menggemaskan bukan?"

"Hmmm..."

Changmin menyenggol bahunya agar Kyuhyun bersikap lebih sopan pada ayahnya "Bayi yang menggemaskan."

"Kau mau menggendongnya?"

Kyuhyun langsung menolak dan Changmin pun begitu, ayah gadis cantik itu menggelengkan kepalanya melihat 2 orang ini tampak tak bersahabat dengan anak kecil.

Junsu datang membawa nampan berisi minuman "Jadi kapan kalian akan menikah?"

Changmin dan Kyuhyun saling melirik "Kami belum memikirkan itu."

"Masih fokus dengan karir?"

Ayah Kyuhyun menghela nafasnya "Kalian sudah lama saling berhubungan, sudah mengenal satu sama lain lalu selanjutnya bagaimana?"

"Aboeji bukannya kami tak ingin menikah tapi baik aku maupun Kyuhyun masih punya pekerjaan yang perlu diselesaikan."

Akhirnya mereka pun menghabiskan waktu untuk makan malam dirumah orang tua Kyuhyun. Meskipun Junsu dan Kyuhyun tak terlibat pembicaraan tapi setidaknya ini lebih baik.

Setelah itu Changmin dan Kyuhyun pamit untuk pulang, malam ini cuacanya cukup bagus. Didalam mobil mereka hanya diam mendengarkan radio, larut dengan pikiran masing-masing. Hingga akhirnya saat lampu merah, Changmin mengelus rambut Kyuhyun dengan lembut.

"Kenapa diam saja baby?"

"Memikirkan ucapan appa tadi."

"Pernikahan?" 

Kyuhyun menghela nafasnya "Memangnya kita berapa lama sudah menjalani hubungan ini?"

"Ummmm....kurasa hampir 10 tahun." 

"Benarkah selama itu?"

Changmin tersenyum "Memangnya kau tidak ingat?"

Kyuhyun menggeleng.

"Dasar!!" 

Hubungan mereka yang pasang surut bagai gelombang air laut "Kyuhyun ah bagaimana menurutmu tentang kita?"

"Memangnya kenapa?"

"Kau tak ingin menikah?" Changmin langsung bertanya, percuma juga mengajak Kyuhyun berbasa-basi gadis itu tidak akan paham.

"Sekarang?"

"Mwo?"

"Menikah sekarang?" Kyuhyun bertanya ulang dan Changmin mengangguk.

Gadis itu menatap jalanan didepannya "Memangnya kau sudah tidak menyukai duo Kim itu?"

"Siapa?" Changmin mengernyitkan keningnya tak mengerti.

"Kim Junsu dan Kim Jaejoong."

Changmin menghela nafasnya "Baby, aku tidak memiliki hubungan apapun dengan mereka."

Kyuhyun diam saja tak menanggapi hingga akhirnya mereka tiba di apartment yang menjadi tempat tinggalnya. Changmin mengelus rambut kekasihnya "Baby ada apa?"

"Apa setelah menikah kau akan tetap baik seperti ini?"

Changmin tertawa "Pertanyaan macam apa itu baby?"

Kyuhyun keluar dari dalam mobil dan tersenyum pada Changmin "Pulanglah dan bawa saja mobilnya." 

Namja jangkung itu tersenyum lebar begitu mendengar jawaban dari Kyuhyun meskipun bagi orang lain kekasihnya itu menyebalkan.

Pagi itu harusnya Changmin menjemput Kyuhyun untuk mengantarnya ke kantor namun saat ia baru saja keluar rumah. Matanya membulat sempurna saat melihat Jaejoong ada di depan rumah.

"Jaejoong, sedang apa kau disini?"

Rambut wanita itu berantakan menutupi sebagian wajahnya dan saat Changmin berjalan mendekatinya "Ada apa?"

GREP

Tiba-tiba wanita itu memeluknya membuatnya kaget karena setelahnya Jaejoong malah menangis. Changmin membawanya masuk kedalam rumah lalu mengajaknya duduk.

"Ada apa Jaejoong ah?"

"Aku sudah tidak bisa lagi."

Changmin melihat wajah lebam temannya itu "Ya Tuhan!!! Wajahmu!!!"

Langsung saja ia mengambil kotak P3K yang ada diatas meja, beberapa minggu yang lalu Kyuhyun merawatnya setelah dipukuli oleh Jung Yunho.

Drrttt...Drrttt....Drrrttt

"Yeboseo."

"Tuan kaki panjang kau dimana? Kau tidak menjemputku!!!"

"Baby maaf aku-" Changmin melirik kearah Jaejoong, kekasihnya yang perfectionist itu akan marah jika mengetahui ada wanita lain dirumahnya. 

Pembicaraan mereka semalam sudah membuat Changmin paham jika Kyuhyun tidak ingin menikah dengannya jika ia terlalu baik pada orang-orang disekitarnya. Meskipun gadis berambut ikal itu tidak mengatakannya tapi Changmin tau.

"Kau membuatku marah pagi ini."

Dan telpon itupun terputus.

"Jaejoong, aku harus berangkat kerja dulu." Changmin membersihkan luka diwajah temannya ini perlahan-lahan. Lalu ia memberikan kotak P3K itu pada Jaejoong.

"Aku pergi." 

Kyuhyun memang marah padanya dan pasti tak ingin mendengar alasan apapun darinya jadi lebih baik ia membiarkan gadis itu tenang dulu. Nanti sore ia akan menjemputnya dikantor dan membawakan bunga dan ia harap Kyuhyun tak kan marah lagi.

-

Bak seorang pangeran dari negri dongeng, Shim Changmin berdiri didepan mobil dengan membawa bunga mawar merah lambang cinta. Membuat Kyuhyun yang baru saja keluar dari pintu kantor melongo melihatnya.

Beberapa rekan kerjanya juga ikut bingung siapa pria tampan yang membawa bunga mawar ini. Ia dengan langkah pasti berjalan kearah Kyuhyun dan menyerahkan bunga mawarnya.

"Aku tau kau benci jadi pusat perhatian tapi jika tidak begini, pasti kau akan marah terus padaku."

Kyuhyun melipat tangannya diatas dada "Aku tidak marah padamu."

Changmin tersenyum lebar "Ayo ambil bunganya."

"Kau kan tau aku alergi bunga Shim Changmin!!" Kyuhyun menghentakan kakinya kesal.

Namja jangkung itu tertawa lalu menarik tubuh kekasihnya dan membuang bunga itu ke tempat sampah. Mereka berdua masuk kedalam mobil, para karyawan yang lain melihat adegan yang mereka kira akan berakhir romantis langsung menggelengkan kepalanya.

Mereka tau jika nona Cho yang galak tak kan bisa bersikap manis bahkan pada kekasihnya. Namun seorang namja tampan yang berdiri memeluk buku-buku pelajarannya melihat dengan jelas sesuatu yang tak seorang pun tau, bagaimana pipi nona macan itu bersemu merah.

Cantik sekali.

Choi Minho menggigit bibirnya entah perasaan apa yang bergejolak didalam hatinya mengingat Cho Kyuhyun bertingkah semanis itu hanya dengan pria tinggi tadi.

Kedua sejoli itu sudah sampai dirumah Changmin lalu keluar dari dalam mobil, namja jangkung itu menggenggam tangan Kyuhyun. 

Cklek

"Kita makan apa nanti?"

"Biar aku yang memasak." Kyuhyun melepas sepatunya dan Changmin langsung mencium pipinya gemas, jarang-jarang kekasihnya mau memasak.

Mereka berdua tidak menyadari ada seorang wanita yang sedang duduk di meja makan lengkap dengan hidangan tersaji diatasnya.

"Kalian sudah pulang?"

Kyuhyun membulatkan matanya kaget saat melihat Kim Jaejoong ada didepannya menyunggingkan senyum manisnya. Sementara Changmin hanya bisa menepuk keningnya karena lupa ada temannya dirumah dan ia malah mengajak Kyuhyun kemari.

-

Sepanjang malam aku kehujanan di bawah payung kertas

Aku bilang aku baik-baik saja

-

TBC

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
naaa_yya #1
Chapter 4: Changmin galak, Kyuhyun juga galak. Pokoknya jangan gangguin mereka berdua. Kasian Minho yaa sini ma aku aja wkwk
novikyu
#2
Chapter 4: Nah gitu dong jaejoong pergi udah tau changmin cinta banget sama kyuhyun mana mungkin mau kejerat

Puk puk buat dedek minho sebelum katakan cinta udah patah hati duluan dia
novikyu
#3
Chapter 3: Astaga mau jambak jaejoong rasanya bisa-bisanya dia kepikiran mau ngambil changmin
novikyu
#4
Chapter 2: Haduh jaejoong bisa gak sih satu hari aja gak usah bikin hubungan changkyu jadi rumit gitu. Kapan mereka berdua bisa nikah coba
novikyu
#5
Chapter 1: Etdah si mulut ember terpesone sama pembimbingnya sendiri awas loh ya kalo sampe ketahuan changmin