Paper Umbrella (03)

Paper Umbrella (Completed)

Title      : Paper Umbrella

Author : minnie-max

Cast      : ChangKyu (GS)

Genre   : Angst

 

Paper Umbrella

Story by minnie-max

-

Untuk apa kau berikan aku cinta yang kalut

Sementara tanganmu telah kau berikan pada orang lain

.

.

.


 

Chapter 3
-

Tapi aku tak tau kalau aku bisa melakukannya

Bunga-bunga masih mekar di jalan ini tanpamu

-

Changmin tak tau harus berbuat apa saat Kyuhyun tak menyentuh sama sekali makanan yang tersaji di meja. Sementara Jaejoong juga terlihat diam saja tak ada yang berniat mencairkan suasana yang kaku ini.

Hingga akhirnya Kyuhyun bergerak dari kursinya lalu masuk kedalam kamar, Changmin langsung saja berhenti makan dan akan menyusulnya namun ditahan oleh Jaejoong.

"Makananmu belum habis."

"Nanti aku makan lagi." Segera ia pergi darisana untuk menyusul Kyuhyun didalam kamar.

Gadis berambut ikal itu berjalan mondar-mandir didalam kamar, Changmin menahan bahunya "Baby."

"Diamlah Changmin! Aku sedang marah." Kyuhyun menghempaskan tangan Changmin dari bahunya dan tetap berjalan mondar-mandir membuat namja itu makin pusing.

"Dengarkan aku du-"

"Aku bilang diam Shim Changmin!!" Kyuhyun melotot marah kearahnya.

Changmin menahan bahu Kyuhyun dan menatap matanya "Kenapa dia ada disini itu karena ia lari dari suaminya yang memukulinya. Wajahnya lebam dan berdarah pagi tadi hingga aku tidak tega membiarkannya diluar."

"Itu sebabnya kau tidak menjemputku?" Kyuhyun mendorong dada Changmin menjauh darinya.

"Aku terlambat datang ke kantor dan melewatkan rapat penting karena kau merawat istri orang lain dirumahmu!!!" Kyuhyun yang marah langsung melempar botol parfum ke tembok tepat disebelah kepala Changmin, sedikit lagi bisa benjol dahinya.

"Baby dengar dulu aku-"

"Changmin ah aku pusing memikirkanmu yang seperti ini terus!! Kau membuatku khawatir dengan sikap terlalu baikmu itu, apa kau tak ingat jika suaminya pernah memukuli sampai babak belur?"

Meskipun itu ulah Kyuhyun yang memberitau Jung Yunho dimana istrinya berada tapi ia tak menyangka jika pria itu akan memukuli Changmin. Tau begitu ia saja yang memukuli Changmin sampai babak belur daripada kekasihnya dipukuli orang lain.

"Kyuhyun ah, aku tidak tega melihatnya dipukuli."

Changmin berjongkok lalu menggenggam tangan kekasihnya yang sekarang duduk diatas ranjang sambil menundukan kepalanya "Baby, aku hanya mencintaimu."

"Aku tau." Kyuhyun menatapnya lalu tersenyum tipis, bagaimanapun juga ia sangat mencintai pria ini.

Tangannya terulur untuk mengusap rambut Changmin "Tapi dia sudah punya suami, kau akan kena masalah jika membiarkannya disini sayang."

Changmin menundukan kepalanya lalu Kyuhyun membawa kepala namja yang sangat ia cintai itu kedalam pelukannya. Ia tau jika pria ini hanya terlalu baik pada orang-orang disekitarnya hingga kadang membuatnya terkena masalah. Kyuhyun mati-matian menjaganya agar terhindar dari masalah, ia lebih suka memukuli Changmin daripada melihat pria itu dipukul atau disakiti oleh orang lain.

Ia melepaskan pelukannya lalu mengelus wajah Changmin "Sekarang pergilah mandi biar aku yang mengurusnya."

Changmin mengangguk.

Kyuhyun mengambilkan pakaian ganti untuknya didalam lemari lalu pria tinggi itu segera pergi ke kamar mandi. Ia melirik kearah pintu lalu segera keluar untuk menemui Kim Jaejoong.

Disana tatapan mata mereka bertemu, kedua orang berwajah cantik itu entah membuat suasana rumah ini terasa dingin dan menakutkan.

"Pulanglah, ini bukan rumahmu."

"Ini juga bukan rumahmu." Jaejoong menjawabnya.

"Hmm...apa kau ingin aku menelpon Jung Yunho lagi agar menyeretmu pulang?" Kyuhyun mengeluarkan ponselnya dan Jaejoong langsung merampasnya.

"Kau tak berhak ikut campur Cho Kyuhyun!!"

PRAK

Ponsel itu ia banting hingga badan ponsel dan baterainya terpisah menjadi 2, Kyuhyun melipat tangannya di dada dan memandang Jaejoong "Kau salah menilai Changmin selama ini."

"Setauku Changmin lebih peduli pada teman-temannya daripada dirimu!" Jaejoong tersenyum mengejek.

"Memang." Kyuhyun mengangguk menyetujuinya.

"Lalu apa kau pikir Changmin segalanya bagiku?"  Ia berjalan kearah kulkas dan menuliskan sesuatu di sebuah sticky note lalu menempelkannya dipintu benda berwarna putih itu.

Jaejoong menatapnya tidak mengerti.

Kyuhyun mengambil ikat rambut yang ada disaku bajunya lalu mengikat rambutnya "Asal kau tau saja jika tak ada seorangpun yang akan betah bersamanya."

"Aku bisa." Jaejoong langsung menjawabnya dengan pasti.

"Buktikan." Kyuhyun tersenyum miring lalu mengambil tasnya yang ada diatas meja.

"Semoga kau tidak bunuh diri setelahnya." Dengan itu arsitek yang terkenal galak dikantor itu segera pergi dari rumah Changmin. Meninggalkan Jaejoong yang tersenyum menang, paling tidak ia bisa menginap di rumah pria tinggi yang baik ini dan tak bertemu dengan Yunho.

Pertengkaran mereka beberapa bulan ini membuatnya bisa bertemu dengan Changmin, sahabatnya saat SMA yang memang baik. Dulu Jaejoong sempat suka padanya namun kehadiran seorang Jung Yunho dihidupnya membuatnya jatuh cinta dan akhirnya menikah.

Namun lambat laun pernikahan indah itu seakan menguap bagai angin dan saat ia terpuruk justru Shim Changmin yang membantunya. Ia suka saat pria itu ada didekatnya dengan senyum malaikatnya seakan memberi jawaban bahwa ia adalah satu-satunya orang yang akan membawanya keluar dari masalah.

Tapi kekasih pria tinggi itu begitu tempramental dan semaunya sendiri sehingga ia kesulitan ingin berbicara dengan Changmin. Dan sekarang Kyuhyun sudah pergi, ia memiliki rencana untuk mencoba mendekati Changmin. 

Dan jika berhasil maka ia tak kan melepaskan pria baik itu lalu bercerai dari Jung Yunho. Semua sudah tersusun rapi di otaknya saat Kyuhyun benar-benar sudah tak ada didekat Changmin maka rencananya akan dimulai.

Malam ini.

Cklek

Pintu kamar terbuka dan Changmin keluar darisana dengan penampilan yang lebih segar. Dilihat dari sudut manapun pria berkaki panjang ini memang tampan hingga membuatnya jatuh hati, baik dari wajahnya maupun sikapnya yang ramah dan baik.

"Dimana Kyuhyun?'

DEG

Jaejoong memasang senyum sedih "Dia sudah pulang."

Changmin diam menatapnya "Kenapa dia pulang?"

"Aku tidak tau."

Tap

Tap

Tap

Mereka berdua sudah saling berhadapan dan Changmin menatapnya tajam "Kenapa dia pulang?"

"A-aku tidak tau." 

Entah kenapa tatapan Changmin saat ini begitu menyeramkan seakan bisa mengulitinya, ia tak pernah melihatnya. Sampai akhirnya Jaejoong merasakan kakinya tak menapak ke lantai dan lehernya terasa sesak.

"Kau apakan Kyuhyunku!!!!" Changmin berteriak tepat diwajah Jaejoong dan mencekik lehernya kuat-kuat.

Wanita itu terlihat kaget tak bisa bernafas dan terasa sakit "L-le..lepas.."

Changmin membantingnya ke lantai cukup keras membuat Jaejoong mengaduh kesakitan. Ia menatap tajam wanita itu lalu membanting semua piring-piring diatas meja menimbulkan suara gaduh.

Jaejoong menjerit ketakutan melihat perubahan sikap Changmin, ia tak pernah melihatnya semarah ini.

"DIMANA KAU SEMBUNYIKAN KYUHYUN!!!!"

BUGH

Dengan sekali tendangan, tubuh Jaejoong terpelanting hingga menubruk kulkas dan dia pingsan seketika. Changmin tak mempedulikannya, yang ada dikepalanya hanya kekasihnya.

Kyuhyun

Kyuhyun

Kyuhyun

Seakan-akan dunianya hanya berotasi padanya, Changmin berjongkok didepan tubuh Jaejoong yang tak sadarkan diri. Lalu menyeretnya tak berperasaan agar menjauh dari kulkas kesayangannya.

Ia tak suka ada orang yang menghalangi benda yang amat disukainya sedari kecil karena berisi makanan. Tangannya terulur untuk menyentuh semua note-note tulisan tangan kekasihnya, hingga matanya melihat sebuah tulisan yang membuatnya langsung pergi dari dapur dan menuju pintu keluar.

'Aku pergi'

-

Disebuah cafe terlihatlah seorang wanita yang sedang makan burger kesukaannya ditemani ponsel yang sedang berselancar di dunia maya. 

Sementara ponselnya yang satu lagi yang sedang dalam mode senyap terus menerus menampilkan nama Shim Changmin. Gadis bermata bulat itu tersenyum miring tak menghiraukannya biar saja si brengsek itu kebingungan mencarinya.

Mobilnya sengaja tak ia bawa dan ia memilih jalan-jalan saja disekitar taman didepan apartmentnya. Changmin mungkin akan mencarinya kemari tapi ia kini sedang memakai penyamaran dengan topi dan jaket.

Kyuhyun menghabiskan makanannya lalu meminum cola dan menyandarkan tubuhnya ke kursi dengan santai. Hingga sebuah suara membuatnya menoleh dan sebuah tepukan di bahunya membuatnya kaget.

"Annyeong haseyo nona Cho." Choi Minho tersenyum cerah kearah Kyuhyun meskipun nona macan itu malah membulatkan matanya kaget.

"Choi Minho?" 

"Ya, aku yang magang dikantor-"

"Ahh aku tau, kenapa kau ada disini?" 

Minho menggaruk tengkuknya kikuk "Aku jalan-jalan saja."

Kyuhyun menyuruhnya duduk didepannya "Bagaimana kuliahmu?"

"Baik-baik saja nona Cho."

Kyuhyun mengangguk "Jangan panggil aku seperti itu lagi, anggap saja kita teman."

Minho melongo mendengarnya "Mwo?"

"Paling-paling umurmu baru 22 kan." Kyuhyun meminum cola miliknya sampai habis.

"Jadi panggil aku noona." Gadis cantik itu tersenyum miring dan Minho mengangguk.

Ia yang kebetulan sedang bosan bertemu dengan anak kecil yang menarik dimatanya, Choi Minho cukup keren untuk ia ajak jalan-jalan malam ini.

"Noona disini sendirian?"

"Hmmm seperti yang kau lihat." Kyuhyun memasukan ponselnya kedalam tas "Apa kau mau menemaniku jalan-jalan?"

"Kemana?"

"Kemana saja, aku sedang suntuk dengan pekerjaanku." Kyuhyun berdiri dari tempat duduknya dan Minho pun ikut berdiri.

"Memangnya pacar noona kemana?"

"Ke laut." Kyuhyun tertawa mendengar ucapannya sendiri lalu menggandeng tangan Minho dan keluar dari tempat makan itu.

Baginya Choi Minho sarana penghilang rasa bosan yang tampan namun bagi namja itu sendiri. Genggaman tangan Kyuhyun juga cara dia bicara seperti mengisyaratkan sesuatu. 

Membuat pipinya memanas dan jantungnya yang berdebar kencang, nona macan yang biasanya menyeramkan sekarang tampak menyenangkan dengan senyum yang terus merekah di bibir merahnya.

-

Menunggu tanpa henti

Semua hal yang tak bisa kulakukan untukmu

-

Changmin tak menemukan Kyuhyun di apartment meskipun mobilnya ada di basement, namja jangkung itu duduk diatas sofa dan memijit keningnya.

Semua panggilan maupun pesan tidak ada yang Kyuhyun jawab membuatnya tambah pusing. Lalu kemudian dia teringat dengan apa yang sudah ia perbuat pada Jaejoong.

"Oh Ya Tuhan!!!" Segera saja ia pergi dari apartment Kyuhyun.

Berlari sekencang mungkin menuju rumahnya, Changmin baru saja ingat jika ia memukuli Jaejoong hingga wanita itu pingsan. Bagaimana bisa ia melakukan hal itu pada temannya sendiri, sepertinya ia tak pernah berbuat sampai sejauh ini jika tak ada sangkut pautnya dengan kekasihnya.

Kyuhyun

Kyuhyun

Kyuhyun

Hanya itu yang bisa ia pikirkan dan tetap membuatnya waras, bagi Changmin memikirkan Kyuhyun membuatnya selalu ingat untuk menjaga batasannya. Sesampainya di rumah, Changmin melihat Jaejoong yang menyandarkan tubuhnya di tembok dapur.

"Jaejoong!!" 

Segera ia menghampiri temannya ini namun Jaejoong beringsut takut melihat Changmin. Namja jangkung itu menatapnya "Kau tak apa?"

"A-aku mau pulang..." Jaejoong takut Changmin akan memukulinya lagi seperti itu. Ia tak pernah melihat namja itu begitu marah dan menyeramkan hanya karena tidak melihat Kyuhyun dirumahnya.

"Pulang?" Changmin ingat jika suami temannya ini mungkin saja akan membunuhnya jika tau istrinya sudah ia pukuli.

"T-tunggu dulu....ayo ku obati dulu lukamu..." Changmin menarik lengan Jaejoong dan membawanya ke ruang tamu.

Namja tinggi itu menghilang kearah kamar untuk mengambil kotak P3K, Jaejoong mengerutkan keningnya tak mengerti melihat perubahan sikap Changmin.

Ada apa dengannya?

Changmin keluar dari kamar dengan membawa kotak P3K sambil tersenyum manis sekali membuat siapapun bisa jatuh cinta. Ia mengeluarkan kapas dan mengusap pinggiran bibir Jaejoong yang sobek lalu mengambil salep.

"Kau mau menginap disini?"

"...."

"Jaejoong." 

Wanita cantik itu tersadar dari lamunannya "Apa?"

"Kau mau menginap disini?"

Jaejoong mencari diri Changmin yang beberapa saat yang lalu memukulinya namun mata bambi itu tak mengisyaratkan apapun selain ketulusan.

Ia mengangguk dan Changmin tersenyum "Akan kubereskan kamarnya dulu."

Segera ia pergi ke kamar yang biasanya ditempati oleh Kyuhyun, Jaejoong melihat semua pergerakan Changmin yang terasa biasa saja seakan namja itu tak melakukan kesalahan.

-

Kyuhyun tertawa melihat Minho yang gagal untuk mengambil boneka di mesin mainan itu. Ia memukuli lengan namja tampan itu dan menyuruhnya minggir "Kau lihat baik-baik bagaimana seorang ahli melakukannya."

Minho memutar bola matanya dan melihat Kyuhyun sangat berkonsentrasi memainkan permainan hingga akhirnya gadis cantik itu berhasil mendapatkan boneka.

"Hahahaha lihat kan hanya seorang profesional yang bisa melakukannya."

Minho mengacak rambut Kyuhyun lalu memeluk bahunya "Sombong..."

Mereka tertawa bersama dan saat tersadar bagaimana posisi mereka saat ini. Segera saja kedua orang itu menjauh, Kyuhyun menatap kearah sekelilingnya tak tau harus berkata apa. Sedangkan Minho hanya bisa memainkan jemarinya takut jika Kyuhyun marah.

Mereka sudah jalan-jalan, makan ramen di pinggir jalan dan sekarang bermain di wahana penuh mesin berisik ini. Kyuhyun menoleh kearahnya dan tersenyum kearah Minho "Ayo pulang."

Minho mengangguk, mereka berjalan keluar dari tempat itu. Suasana masih canggung meskipun begitu Kyuhyun berusaha mencairkannya dengan cara menyenggol bahu Minho "Yah kenapa diam saja?"

"Aku...aku...minta maaf noona."

"Untuk apa?" Kyuhyun mengerutkan keningnya tak mengerti.

"Tadi aku memelukmu."

Kyuhyun mengerjapkan matanya lalu tertawa renyah "Yah jangan terlalu dipikirkan!" 

Ia meninju lengan Minho dan namja tampan itu mengerjapkan matanya "Noona tidak marah?"

Kyuhyun menggeleng.

Gadis cantik itu malah sekarang menggandeng tangan Minho "Kenapa harus marah? Kau kan tidak salah."

Untuk sesaat Minho lupa bahwa orang didepannya ini lebih tua darinya, untuk sesaat ia lupa bahwa Cho Kyuhyun sudah punya pacar. Ia memberanikan diri untuk menarik bahu Kyuhyun dan memeluknya.

Kyuhyun tidak menolak malah ia tersenyum "Kenapa memandangiku begitu?"

Langkah kaki mereka bahkan tak terasa sudah sampai disekitar taman dekat apartment Kyuhyun. Minho mmenggelengkan kepalanya "Apa besok noona ada waktu?"

"Kenapa?"

"A-aku ingin mengajak noona jalan-jalan." Minho tak pernah merasa seaneh ini, perutnya terasa tergelitik dan jantungnya berdebar kencang saat mengatakan hal itu pada Kyuhyun.

Gadis cantik bermata bulat itu tersenyum lebar "Boleh saja."

Langkah kaki mereka terhenti "Sungguh?"

Minho tak percaya dengan apa yang baru saja di dengarnya, Kyuhyun mengangguk "Besok kita jalan-jalan."

Menyenangkan juga pergi dengan anak kecil yang tampan ini, ia bisa melupakan Changmin sejenak meskipun ia tak yakin apa namja itu masih belum mengusir Kim Jaejoong dari rumahnya.

"Aku akan menjemput noona disini besok."

"Tentu." Kyuhyun melambai kearahnya dan berjalan menuju bangunan apartment tempat ia tinggal.

"Noona."

Kyuhyun berhenti dan menoleh kearah Minho "Apa?"

"Selamat malam dan sampai jumpa besok." Minho melambai kearahnya dan Kyuhyun tersenyum.

-

Menahan pergelangan kakiku sepanjang malam

Aku kehujanan di bawah payung kertas

-

TBC

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
naaa_yya #1
Chapter 4: Changmin galak, Kyuhyun juga galak. Pokoknya jangan gangguin mereka berdua. Kasian Minho yaa sini ma aku aja wkwk
novikyu
#2
Chapter 4: Nah gitu dong jaejoong pergi udah tau changmin cinta banget sama kyuhyun mana mungkin mau kejerat

Puk puk buat dedek minho sebelum katakan cinta udah patah hati duluan dia
novikyu
#3
Chapter 3: Astaga mau jambak jaejoong rasanya bisa-bisanya dia kepikiran mau ngambil changmin
novikyu
#4
Chapter 2: Haduh jaejoong bisa gak sih satu hari aja gak usah bikin hubungan changkyu jadi rumit gitu. Kapan mereka berdua bisa nikah coba
novikyu
#5
Chapter 1: Etdah si mulut ember terpesone sama pembimbingnya sendiri awas loh ya kalo sampe ketahuan changmin