Paper Umbrella (01)

Paper Umbrella (Completed)

​​Title      : Paper Umbrella

Author : minnie-max

Cast      : ChangKyu (GS)

Genre   : Angst

 

Paper Umbrella

Story by minnie-max

-

Untuk apa kau berikan aku cinta yang kalut

Sementara tanganmu telah kau berikan pada orang lain

.

.

.


 

Chapter 1
-

Momen saat kau pergi

Seluruh dunia membelakangiku

-

Disebuah rumah terdengar suara pertengkaran suami istri bahkan suara barang pecah belah pun terdengar. Beberapa orang yang lewat tak menanggapi pertengkaran mereka karena sudah terlalu sering mendengarnya.

"Jaejoong dengarkan aku." Yunho menunduk dan duduk didepan istrinya lalu mengelus wajah cantik itu.

 "Yunho, maukah kau jujur padaku?" Jaejoong menatapnya dengan mata yang berair.

Yunho mengangguk.

"Kemana kau semalam?"

Yunho terdiam.

Wanita cantik itu menghela nafasnya "Kau bertemu lagi dengan mantan pacarmu kan?"

"Jaejoong-" Yunho tidak sempat mengatakan sesuatu saat istrinya menamparnya.

"Siapa dia? Go Ahra? Seo Yeji? Katakan Jung Yunho!!!!" Jaejoong berteriak kesal, lagi-lagi suaminya pulang dengan bau alkohol yang menguar di tubuhnya.

"Dengarkan aku-"

"Aku tak mau mendengarkanmu lagi!! Pergi!!!" Jaejoong menutup telinganya merasa jijik mendengar alasan pria yang selama ini menemaninya mengarungi bahtera rumah tangga.

Jaejoong berdiri dari duduknya dan keluar dari ruangan namun Yunho menahan tangannya. Tapi dia menghempaskan tangan pria yang masih amat sangat dicintainya ini "Dengarkan aku dulu Jaejoong."

"Memang benar jika aku bertemu Yeji kemarin namun kami tak melakukan apapun dan itu murni untuk keperluan bisnis."

"Aku pergi, Yunho." Jaejoong mendorong dada pria itu agar melepaskan tangannya.

Namja bermata musang itu masih berusaha menahan istrinya "Aku bersumpah tidak melakukan apapun!!"

Namun Jaejoong sudah tak mau mendengarkannya.

Langkah kakinya menyusuri jalanan setapak disekitar taman kota, ia masih menyeka air mata yang turun dari matanya. Meskipun ia tak rela meninggalkan suaminya sendirian di rumah karena bisa saja pria itu malah mendatangi wanita lain.

Dan meskipun berbagai pikiran buruk mengenai Jung Yunho tidak pernah usai, tapi Jaejoong tak bisa memungkiri bahwa ia masih sangat mencintainya. Jaejoong berdiri didepan rumah sahabatnya, namun setelah beberapa kali ia memencet bel tak ada seorang pun yang membuka pintunya.

Hingga akhirnya sebuah sorot lampu membuatnya menoleh, disana ada mobil yang baru memasuki pekarangan rumah. Jaejoong dapat melihat didalam mobil itu ada seorang pria dan wanita.

Pengemudi mobil itu keluar tak kala melihat wanita cantik itu ada didepan pintu rumahnya "Jaejoong, sedang apa kau disini?"

Kim Jaejoong tak kuasa menahan tangisnya saat melihat sahabatnya "Changmin."

Ia memeluk sahabatnya yang bernama Shim Changmin begitu melihatnya, namja jangkung itu bingung melihatnya yang menangis. Seorang gadis berambut panjang yang baru saja mengeluarkan barang belanjaan dari bagasi menghampiri mereka.

Changmin melirik kekasihnya yang tersenyum sambil menengadahkan tangannya meminta kunci. Ia menyerahkan kunci pada gadis cantik itu agar mereka bisa masuk rumah.

"Kita masuk dulu, Jaejoong."

Mereka bertiga masuk kedalam rumah, Changmin dan Jaejoong duduk diruang tamu sedangkan kekasih namja jangkung itu langsung pergi ke dapur. 

"Ada apa?" Changmin menghapus air mata di wajah teman baiknya itu.

"Yunho selingkuh."

Bukan hal baru lagi saat Jaejoong datang kerumah Changmin maka ia sedang bermasalah dengan Jung Yunho. Bahkan sejak mereka masih berpacaran, Jaejoong akan mencari Shim Changmin saat ada masalah.

Namja jangkung itu melihat kekasihnya yang datang membawa minuman untuk mereka "Terima kasih, Kyuhyun."

Kekasihnya yang cantik itu bernama Cho Kyuhyun, seorang arsitek dan mereka sudah memiliki hubungan ke jenjang yang lebih serius. Belum sampai pada tahap pertunangan memang tapi kedua orang tua mereka sudah saling kenal dan menyetujui hubungan ini.

"Minumlah dulu." Changmin memberikan teh buatan Kyuhyun itu pada Jaejoong.

"Semalam Yunho tidak pulang." Kedua orang disana saling memandang lalu menatap Jaejoong yang sekarang lebih tenang.

"Ini bukan pertama kalinya ia tidak pulang karena masalah kantornya tapi ini juga bukan pertama kalinya dia bertemu dengan wanita lain dan tidak pulang."

"Maksudnya mereka menginap bersama?"

Changmin membulatkan matanya mendengar pertanyaan polos Kyuhyun.

Jaejoong menggelengkan kepalanya "Bau alkohol menyengat dari tubuhnya dan dia mengakui jika bertemu dengan wanita lain tapi tidak melakukan apapun selain urusan bisnis."

"Itu berarti dia memang tidak menginap bersama wanita lain."

Jaejoong menatap tajam Kyuhyun "Lalu ia tidur dimana semalam?"

Changmin menepuk bahu Jaejoong berusaha menenangkannya tau betul jika 2 orang wanita ini sangat bertolak belakang dari segi kepribadian. Kim Jaejoong yang sensitif terhadap suatu hal sedangkan Kyuhyun yang lebih mementingkan logika yang ia punya. 

"Dia punya mobil kan? Bisa jadi dia tidur disana, aku juga sering tertidur di mobil saat di basement kantor apalagi saat lelah."

"Kau-"

Changmin menahan Jaejoong lagi dan melirik kearah Kyuhyun, memohonnya untuk tak mengatakan apapun lagi "Ayo kutunjukan kamarmu." 

Ia membawa Jaejoong ke kamar tamu, tempat biasanya Kyuhyun akan menginap jika mereka menghabiskan waktu bersama saat weekend. Kyuhyun mengerjapkan matanya lalu mengikuti mereka dan Changmin menahan kekasihnya untuk ikut masuk.

"Biarkan dia istirahat."

"Aku hanya ingin menghiburnya." 

Changmin tersenyum lalu melingkarkan lengannya pada bahu Kyuhyun "Aku lapar, tadi kau kan beli pizza."

Senyum di wajah gadis cantik itu mengembang sempurna "Sudah kuhangatkan di microwave, mau makan?"

"Tentu."

Kyuhyun mengeluarkan pizza dari molicrowave lalu memberikan sepotong untuk Changmin "Enak kan? Aku sengaja meminta tambahan daging agar lebih enak."

Gadis cantik itu mengeluarkan ponselnya yang bergetar "Yeboseo."

"Ahhhh kau ini bagaimana sih kemarin kan aku sudah memberikan desain untuk kantor 2 lantai itu." 

Changmin menatap kekasihnya yang sekarang berjalan keluar menuju ruang tamu lalu kembali sambil membawa tasnya "Ada apa?"

Kyuhyun memang gampang kesal, moody, keras kepala apalagi menyangkut tentang pekerjaan. Changmin tau betul lebih baik ia diam melihat kekasihnya itu membuka file di laptopnya sambil tetap menahan telpon di bahu dan telinganya.

"Dengarkan aku, besok ada presentasi untuk desain itu dan aku perintahkan untukmu pelajari atau kau tidak akan lulus!" 

Dengan itu Kyuhyun melempar ponselnya ke atas meja dan menutup laptopnya "Mahasiswa tolol!! Dimana otaknya kenapa bisa desaignku bisa mereka ubah sembarangan!!"

"Tenang baby, ayo makan dulu." Changmin memberikan pizza untuk Kyuhyun agar tak marah lagi.

-

Changmin memakai kaus kaki dengan tergesa-gesa sambil menggigit roti tawar, ia terlambat bangun padahal ia ada kelas pagi ini. Suara pintu kamar terbuka tak ia hiraukan dan segera saja ia berbalik namun sebuah suara menghentikannya.

"Changmin kau mau kemana?"

"Ohh Jaejoong ah aku mau pergi mengajar."

Wanita cantik itu menggelengkan kepalanya "Kemejamu kusut."

Ia berjalan mendekati Changmin dan merapikan kerah dan bagian belakang kemeja yang dipakai oleh pria jangkung ini "Guru macam apa kau ini berpakaian saja tidak rapi!"

Changmin tertawa kikuk "Aku terlambat bangun."

Jaejoong mendengus kesal "Jja selesai dan hati-hati dijalan." 

"Terima kasih Jaejoong." Dengan itu Changmin pergi dari rumahnya meninggalkan Jaejoong seorang diri.

Wanita yang sudah bersuami itu lalu pergi ke dapur untuk sekedar membunuh waktu, mungkin memasak bisa membuatnya lebih baik. Semalaman memikirkan suaminya membuat kepalanya pusing, saat ia akan membuka pintu kulkas. Matanya melihat banyak notes tertempel di dinding.

'Jangan lupa bereskan bajumu dan pisahkan berdasarkan warna.'

'Makanlah yang banyak agar kuat.'

'Jangan habiskan wine milikku!!'

Dan semua itu adalah tulisan tangan dari Kyuhyun, kekasih Changmin. Jaejoong tersenyum membacanya mereka benar-benar pasangan yang unik. Satunya sangat hangat dan seorang guru sedangkan yang satunya terkesan cuek, keras kepala namun perhatian.

Cklek

Suara pintu terbuka membuatnya menoleh, disana Kyuhyun sedang membuka sepatu hak tingginya. Rambut ikal kekasih Changmin itu dicepol sederhana, ia menoleh dan melihat Jaejoong sedang memperhatikannya.

"Hai, kau masih disini?" Dengan santainya Kyuhyun masuk kedalam kamar Changmin lalu mengambil keranjang berisi pakaian kotor namja jangkung itu.

Lalu ia keluar dari kamar sambil membawa keranjang itu kearah tempat mencuci baju "Aigoooo anak bodoh ini masih saja mencampur kaus kaki hitam dengan putih."

Jaejoong tersenyum melihatnya "Kau tidak pergi ke kantor Kyuhyun ah?"

Ia mengeluarkan sayuran dan ikan untuk dimasak, Kyuhyun menyalakan air dan mesin cuci itu mulai bekerja "Aku harus membereskan kekacauan ini dulu."

Kyuhyun mengambil minuman dingin "Ahh segarnya."

Drrttt...Drrttt....Drrttt

"Yeboseo." 

Jaejoong yang mengiris-iris sayuran meliriknya sebentar.

"Yah berapa kali kubilang untuk mengatur presentasi sebaik mungkin atau nilai E akan menghantui hidupmu!!"

Kyuhyun mematikan ponselnya lalu memasukan ponselnya kedalam saku "Aku pergi dulu."

Jaejoong mengantar Kyuhyun keluar dari rumah "Hati-hati."

Gadis berambut ikal itu memakai sepatunya "Oh ya saranku saja sih jangan terlalu mengekang suamimu atau dia akan benar-benar kabur dengan wanita lain."

DEG

See?

Cho Kyuhyun bukan wanita sederhana yang suka menurut tapi dia wanita bebas yang suka mengutarakan pendapatnya "Percaya dia dan dia akan selalu bersamamu."

"Maksudnya?"

"Dengan kata lain cepatlah pergi dari rumah ini dan urus suamimu. Tidak perlu mengurusi pria lain sedangkan Jung Yunho sendirian dirumah."

Kyuhyun tersenyum miring dan melambai pada Jaejoong yang terbengong mendengar ucapan kekasih Changmin itu. Secara tidak langsung Kyuhyun menyindir dan memberikan nasehat untuknya yang jika dipikir lagi memang benar adanya.

-

Aku berkeliaran seperti orang gila

Karena aku merindukanmu

-

Cho Kyuhyun terkenal dengan lidahnya yang tajam dan itu bukan hanya isapan jempol belaka. Terbukti kini seorang mahasiswa magang yang menunduk takut setelah melakukan presentasi.

Wajahnya yang tampan dan biasanya menampilkan senyum merekah sekarang berubah pucat pasi saat Kyuhyun memandangnya tajam "Siapa namamu?"

Sudah 2 minggu ia magang disini dan rasanya mau mati saja mendapat pembimbing segalak Cho Kyuhyun yang selalu saja melupakan namanya "Choi Minho."

Mahasiswa magang bernama Choi Minho itu tau betul bahwa mungkin ini terakhir kalinya ia bisa magang disini, selamat tinggal wisuda.

"Tau apa kesalahanmu?"

Minho menggelengkan kepalanya.

BRAK

Rasanya jantungnya mau copot begitu Kyuhyun menggebrak meja "Bagaimana bisa kau salah menghitung sudut bangunan? Bagaimana jika bangunan itu rubuh? Apa kau berniat menjadi arsitek atau seorang pembunuh? Jawab aku Choi Minho!!"

Minho memberanikan diri menatap Kyuhyun "Maafkan aku yang tidak teliti dalam penghitungan, nona Cho."

Kyuhyun memijat keningnya lalu mengambil sebuah buku dan meletakannya didepan meja "Pelajari ini dan minggu depan tunjukan hasil perkembanganmu."

Minho mengambil buku itu dan mengangguk.

"Kau boleh pergi sekarang."

Langsung saja tanpa berkata apapun Minho pergi darisana, ia menghela nafasnya dan mengelus dadanya. Jantungnya mau copot setiap kali berhadapan dengan arsitek itu.

Seorang pria tersenyum dan menepuk bahunya "Rileks dan belajarlah dengan baik jika tidak, nona Cho itu akan memakanmu."

Minho memutar bola matanya "Paman jangan bercanda!"

"Yah aku tidak bercanda, semua orang tau seperti apa nona Cho itu dan ia akan benar-benar memberikan nilai jelek jika kau tidak mau belajar."

Awalnya Minho cukup senang saat mendapat tempat magang di kantor arsitektur yang pamannya rekomendasikan. Setidaknya ia berpikir jika pamannya akan membantunya selama disini, nyatanya tidak.

Dia mendapat pembimbing yang garang seperti harimau maka dari itu diam-diam Minho menyebutnya 'nona macan' bagaimana tidak jika setiap saat ia akan kena marah wanita itu.

Awalnya ia pikir Cho Kyuhyun akan bertingkah semanis wajahnya, nyatanya ia ingin mati saja. Minho duduk ditempat duduknya lalu mulai membaca buku. Minho rasa tak ada lelaki yang mau berkencan dengan wanita galak macam itu.

Tersenyum saja jarang.

Hingga tak terasa waktu menunjukan pukul 4 sore saatnya kantor tutup, Minho sebagai mahasiswa magang bertugas membantu para karyawan disini bahkan harus mau disuruh-suruh tapi tak apa asal tidak bertemu nona macan.

Cklek

Suara pintu terbuka membuatnya menoleh dan ia melihat Kyuhyun keluar dengan membawa gulungan kertas berisi desain. Matanya menatap Minho "Kenapa melihatku begitu?"

"Tidak, nona Cho." Minho segera mengalihkan pandangannya tak mau dimakan nona macan.

Kyuhyun keluar dari kantor dengan wajah jutek luar biasa, moodnya memburuk akhir-akhir ini. Klien yang cerewet meminta ini itu, tak tau apa membuat sketsa itu susah.

Sesaat setelah ia sampai didepan pintu ternyata hujan mengguyur kota Seoul, Kyuhyun melongo melihatnya karena hari ini ia tak membawa mobil maupun payung.

"Bagaimana caranya aku pulang?"

Ia mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Changmin, siapa tau kekasihnya itu mau menjemputnya. Namun pria itu tak mengangkat telponnya jadinya Kyuhyun terpaksa menunggu sampai hujan reda atau kertas-kertas penting ini bisa basah.

Tak lama kemudian Minho keluar dari kantor, ia melihat hujan yang turun segera saja ia mengeluarkan payung lipat dari ranselnya. Ia tersenyum lebar dan saat ia menoleh betapa terkejutnya ia melihat nona macan ada disampingnya.

Senyum diwajahnya luntur dan ia membungkuk sekilas "A-aku pulang dulu nona Cho."

"Tunggu!"

Minho menghentikan langkahnya "Ada apa?"

"Boleh aku ikut denganmu sampai di halte depan?"

Minho mengangguk lalu Kyuhyun berdiri disamping pria itu, mereka berjalan beriringan. Gadis cantik itu merapatkan tubuhnya kearah Minho karena tak mau kertas-kertasnya basah, ia mencengkram lengan pria itu.

"Ada apa nona Cho?"

"Desainku tidak boleh basah." 

Minho mengambil gulungan kertas itu lalu menarik bahu Kyuhyun mendekat kearahnya karena lengan bajunya malah jadi basah "Biar aku yang membawanya."

"Terima kasih."

Mereka berjalan beriringan, dilihat dari wajahnya Kyuhyun terlihat biasa saja tapi tidak untuk Minho. Namja itu berusaha menahan detak jantungnya, betapa beraninya dia menarik bahu nona macan ini padahal ia sangat takut saat dikantor.

Halte bus sudah ada didepan mereka, Minho menyuruh Kyuhyun untuk berteduh dulu lalu memberikan gulungan kertas miliknya dan ia merapikan payungnya. Hujan makin lebat saja, Kyuhyun mengutuk kenapa juga mesti hujan saat dia tidak membawa mobil.

Minho melirik Kyuhyun yang nampak kedinginan "Nona Cho apa kau kedinginan?"

Kyuhyun tak bisa mengelak dan ia mengangguk, langsung saja Minho mengambil jaket miliknya dari dalam tasnya.

"Ini pakailah jaketku."

"Tapi bagaimana dengan dirimu?"

"Aku ini punya cadangan lemak yang bisa menghangatkan tubuhku sendiri."

Kyuhyun tertawa mendengarnya ini pertama kalinya ia melihat nona macan tertawa. Biasanya si cantik ini lebih sering cemberut daripada tersenyum, Minho tidak boleh terpesona dengan pembimbingnya ini atau jika ketauan bisa-bisa ia dimakan olehnya.

Saat Kyuhyun menatap kearah depan matanya melihat sosok familiar yang keluar dari taxi. Meskipun hujan cukup deras dan berkabut namun Kyuhyun bisa melihat dengan jelas siapa itu.

Shim Changmin.

Membuka payung berwarna kuning pemberiannya pada seorang wanita yang ia tau benar siapa itu. Kyuhyun mengeratkan pelukannya pada gulungan kertas hasil desaignnya. Kekasihnya itu tidak mengangkat telponnya dan malah menjemput wanita lain yang jelas-jelas sudah punya suami.

Apa-apaan ini?

Apa Jaejoong masih belum pulang dari rumah Changmin?

Sebuah bus berhenti di depannya, Minho menepuk bahu Kyuhyun "Nona Cho apa ini bus yang kau tunggu?"

Kyuhyun tersadar lalu melihat bus didepannya "Ya, aku pulang dulu Minho."

Minho mengerutkan keningnya mendengar suara Kyuhyun yang sedikit bergetar. Mungkin saja nona macan ini sedang kedinginan itu yang ada dipikiran Minho "Hati-hati nona Cho."

-

Changmin membantu Jaejoong untuk menyajikan makan malam di ruang makan, hujan masih mengguyur kota Seoul sedari tadi. Namja jangkung itu membuka ponselnya karena tak ada panggilan atau pesan dari Kyuhyun seharian ini.

Matanya membulat melihat 1 missed call dari kekasihnya itu segera saja ia menghubungi kembali. Menunggu beberapa saat hingga panggilan itu diangkat.

"Yeboseo."

"Yeboseo, Kyuhyunnie maaf aku tidak tau jika kau menelponku tadi."

"Ya kau pasti tidak tau karena sibuk berkencan dengan Kim Jaejoong."

DEG

"Apa maksudmu Kyuhyun?" Changmin keluar dari dapur dan segera masuk kedalam kamarnya lalu menguncinya. Tak ingin jika Jaejoong mendengar percakapannya dengan Kyuhyun.

"Wanita itu masih belum pulang dari rumahmu kan?"

"Kyuhyun ah, dia itu temanku dan-"

"Dan dia masih punya suami dirumahnya Changmin ah, suruh wanita itu pulang atau kau sendiri yang akan mendapat masalah."

"Kyuhyun apa maksudmu?"

Namun panggilan itu sudah di matikan oleh Kyuhyun, lelaki bertubuh tinggi itu diam menatap layar ponselnya yang mana wallpapernya adalah foto mereka berdua.

DING

DONG

Suara bel rumahnya terdengar dan Changmin segera keluar dari kamarnya untuk membuka pintu. Betapa terkejutnya dia saat melihat Jung Yunho berdiri dengan wajah merah terlihat marah.

Jaejoong yang baru saja mencuci tangannya ikut melihat siapa tamu yang datang. Ia juga terkejut saat melihat suaminya ada didepan rumah.

BUGH

BUGH

BUGH

"YUNHO!!!!" Jaejoong berteriak saat suaminya itu tanpa aba-aba langsung menerjang tubuh Changmin dan memukulinya tanpa ampun.

"Hentikan!!! Hentikan!!!" 

Yunho mendorong Jaejoong menjauh darinya dan ia memukuli Changmin lagi setelah puas, ia menarik Jaejoong "Jadi selama ini kau berselingkuh dengan pria ini? Jawab aku!!!"

Pria bermata musang itu sudah mencari istrinya kesana kemari namun tak mendapatkan hasil hingga tadi sore didepan kantornya ada seorang gadis berambut ikal yang memberitaunya jika Jaejoong ada dirumah seorang pria.

Dan gadis itu juga berbaik hati mengantarnya ketempat itu setelahnya Yunho langsung membawa Jaejoong masuk kedalam mobil dan pergi darisana. Changmin yang masih terbaring dilantai dengan wajahnya yang babak belur dengan darah yang mengalir disela-sela bibirnya.

Ia tak menyangka jika Jung Yunho akan datang kerumahnya dan langsung memukulinya. Samar-samar ia melihat siluet tubuh seseorang berjalan kearahnya, Changmin ingin menangis saat melihat siapa sosok itu.

Cho Kyuhyun.

Gadis cantik itu berlutut untuk membantunya berdiri, Changmin langsung memeluknya erat "Kyuhyun....maafkan aku..."

Ia yang tak mendengarkan ucapan Kyuhyun tadi jadi merasa bersalah, kekasihnya ini meskipun terlihat tidak peduli dan semaunya sendiri namun sebenarnya ia peduli.

"Ayo kita obati dulu lukamu." Kyuhyun membantunya untuk berdiri lalu menutup pintu.

-

Sama seperti aku mencintaimu dengan buruk

Maaf  ini terjadi dengan begitu buruk juga

-

TBC

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
naaa_yya #1
Chapter 4: Changmin galak, Kyuhyun juga galak. Pokoknya jangan gangguin mereka berdua. Kasian Minho yaa sini ma aku aja wkwk
novikyu
#2
Chapter 4: Nah gitu dong jaejoong pergi udah tau changmin cinta banget sama kyuhyun mana mungkin mau kejerat

Puk puk buat dedek minho sebelum katakan cinta udah patah hati duluan dia
novikyu
#3
Chapter 3: Astaga mau jambak jaejoong rasanya bisa-bisanya dia kepikiran mau ngambil changmin
novikyu
#4
Chapter 2: Haduh jaejoong bisa gak sih satu hari aja gak usah bikin hubungan changkyu jadi rumit gitu. Kapan mereka berdua bisa nikah coba
novikyu
#5
Chapter 1: Etdah si mulut ember terpesone sama pembimbingnya sendiri awas loh ya kalo sampe ketahuan changmin