Chapter 2

Crime Scene Investigation: Who's Killed My Fiance?

 

Bellflower Memorial Hospital – California

12.15 P.M.

Lana, Jiyong dan Eunmi memasuki rumah sakit dan menanyakan tentang keadaan korban yang ditemukan di dekat 7-eleven

“Sayang sekali dia sedang koma saat ini. dan setelah kami lakukan pemeriksaan dia mendapat 2 pukulan benda tumpul di kepalanya. Dia mungkin sedikit beruntung tidak mati, dan pukulan di lutut kanannya,” jelas dokter Wu.

“Apakah anda sudah membuat laporannya?” tanya Jiyong

“Sudah, kami sudah membuat laporannya dan juga sepertinya dia sehabis melakukan ual activity. Kami sudah mengambil sampel DNA-nya dan kalian bisa mengambilnya. Dan juga barang bawaan korban, tetapi kami hanya mendapat ponsel korban serta SIM dan kartu kredit.”

“Kalian sudah menghubungi keluarganya?” tanya Lana

“Belum kami belum memberitahu keluarganya. Sebenarnya kami tidak bisa membuka ponselnya. Saat ini kami fokus untuk meyelamatkan hidupnya dulu, karena itu aku menghubungi kalian untuk mencari keluarganya.”

“Boleh kami melihatnya?” kata Eunmi.

“Silahkan. Aku akan mengantar kalian dan memberikan laporannya. Serta pakaian milik korban, semoga itu dapat membantu,” kata Dokter Wu.

Korban tergeletak tak berdaya di ruang ICU. Jiyong mendekati tubuh wanita itu, dia merasa kasihan dengannya. Dia masih begitu muda mungkin baru 21 tahun dan dia koma disini sendirian. Dari SIMnya tertera nama Momo Kim. Dan ponselnya menggunakan password. “Tadinya dia memakai cincin disini,” kata Jiyong tiba – tiba “ada bekas cincin di disini,” kata jiyong memegang tangan wanita itu. “Tapi kemana cincinnya?”

“Benarkah?” kata Eunmi mendekat “Korban kita di lab mempunyai cincin juga”

Lana mendekat dan mengambil SIM itu “Momo Kim?....” kata Lana, kemudian dia mengambil ponselnya dan menelepon seseorang.

“Chaerin, ya, apa di cincin yang kau bawa pada Jonghyun tadi ada namanya?”

“Ya, tertulis nama ‘momo’ di cincin itu, kau menemukan sesuatu,” jawab Chaerin di seberang telepon. “Korban kita dirumah sakit bernama Momo Kim, mungkin saja Momo adalah tunangan dari korban kita. Bisa kau cek datanya?” Kata Lana.

“Baiklah tunggu sebentar…Momo Kim tinggal di Bel-Air, kedua orang tuanya sudah tidak ada, ia tinggal berdua bersama kakak laki – lakinya, Jay Kim. Tidak ada catatan kejahatan padanya dan sedang kuliah di UCLA.”

Kemudian Lana menutup teleponnya. “Mungkin sedikit wisata di Bel-Air. Our dollar girl” katanya sambil tersenyum pada Eunmi dan Jiyong.

“Eunmi dan Lana kembalilah ke lab kerjakan dengan Jonghyun dan Chaerin. Aku akan menelepon Chanyeol dan Sehun untuk menuju ke Bel-Air,” kata Jiyong. “Dan oh satu lagi, suruh Donghae menyisir area 7-eleven tempat dimana gadis ini ditemukan. Mungkin ada petunjuk baru.”

***********

Magnolia Boulevard, Bel-Air, Los Angeles

Jay and Momo Kim’s Residence

01.00 P.M

Chanyeol dan Sehun sampai di halaman rumah besar dengan gaya klasik dan langsung memarkir mobil polisinya didepan pintu masuk rumah.

“Wah kira – kira kerja apa ya dia sampai punya rumah mewah seperti ini” kata sehun.

“Apakah itu penting sekarang?” jawab Chanyeol kesal. “kita disini bukan untuk acara fancy house.”

“Mr. Kim, apakah kau didalam?” kata Chanyeol mengetuk pintu depan. Tetapi tidak ada jawaban. “Mr. Kim,LAPD!,” Tetap tidak ada jawaban. Mereka mendobrak pintu depan dan masuk ke dalam rumah. “Cari diseluruh rumah. Jangan sampai ada yang terlewat. Cepat!” perintah Chanyeol kepada polisi lainnya.

“Wow keren sekali perabotnya,” kata Sehun sambil memegang salah satu guci di ruang tengah. “Kira – kira berapa harga yang dibayar si Kim untuk ini ya?”

“Kira – kira guci itu jika kupukulkan ke kepalamu apakah kau akan berpikir dengan benar?” jawab Chanyeol sambil berjalan kearah dapur.

“Bedroom clear and kitchen, clear”

“Backyard clear”

“Second floor, all rooms are clear”

“Dia tidak ada dirumah,” kata Sehun. Chanyeol terlihat agak kecewa. Tak lama kemudian tiba -tiba terdengar langkah orang lain masuk kerumah.

“Hei! Apa apaan kalian? Ada apa kalian masuk kerumahku tanpa izin? Memangnya kalian siapa?” Dia marah – marah.

“Kau siapa?” tanya sehun.

“Aku pemilik rumah ini. Jay Kim. Ada apa ini?”

“Ha! Mr. Kim maaf membuatmu ketakutan” kata sehun santai. “Kami sedang mencarimu. Kami dari kepolisian Los Angeles.”

“Hei aku tidak takut, aku marah!” kata Jay menunjuk ke arah Sehun.

“SINI!, biar aku saja yang bicara” kata Chanyeol sambil mendorong Sehun. “Mr. Kim aku CSI Park, kami sedang mencari mu, kau darimana?”

“Aku baru saja kembali dari Stuttgart.”

“Begitu…, kapan terakhir kali kau menelepon adikmu?”

“Kemarin pagi, kenapa? Apa yang terjadi dengannya?” Kata Jay tak sabaran

Chanyeol dan Sehun saling bertatapan. “Begini Mr. Kim, tunggu, berjanjilah jangan panic attack,” kata sehun. Chanyeol memalingkan wajahnya. ‘beginikah caranya dia menenangkan seseorang’.

“Adikmu, Momo Kim…kami menduga, dia menjadi korban percobaan pembunuhan.”

Wajah Jay mendadak menjadi pucat. Dia tidak megatakan apapun tapi sepertinya dia akan pingsan. “Nah kau panic attack,” kata Sehun. “Tenang Mr. Kim adikmu dirumah sakit sekarang dan……dia koma. Kami akan mengantarmu kesana. Aku yakin kau tidak akan bisa menyetir dengan benar dalam keadaan begini. Ayo kita kerumah sakit sekarang.”

“Apa yang terjadi dengannya?”

“Dia dipukul dengan kayu dua kali di kepalanya,” jelas Chanyeol. “Dokter sedang berusaha menyelamatkannya.”

“Bagaimana bisa? Apa dia sendirian? dimana Jungmo?, Adikku pergi bersamanya seharian,” katanya sambil menatap kedua petugas CSI itu.

Dimana Jungmo?, memangnya siapa dia?” tanya Chanyeol

“Jungmo Kim, tunangan adikku.” kata Jay. “Dimana dia?”

“Apa?!” seru Chanyeol dan Sehun bersamaan.

*******************

Los Angeles Crime Lab - California

01.45 P.M.

Jiyong kembali ke lab untuk melihat perkembangan penyidikan kasus total eclipse bar. Kemudian ia mendatangi Jonghyun dan Chaerin menanyakan masalah cincin itu.

“Hei, bagaimana dengan bekas cincin di wajah korban kita.”

“Jadi cincin itu, setelah Chaerin menyelidikinya, dibeli oleh Yoshiki Hayashi dan dia sudah disini. Chaerin sedang menanyainya.” Kata Jonghyun sambil menunjukkan informasi mengenai cincin itu.

Sementara itu, Cherin……

“Mr. Hayashi, apakah benar cincin ini milikmu?” kata Chaerin sambil menyodorkan foto cincin yang cocok dengan tanda di wajah korban.

“Ya, dulunya itu memang milikku,” Kata Mr. Hayashi. Ia hanya sekilas melihat foto cincin itu.

“Dulunya?”

“Ya, dulunya. Karena aku sudah memberikan cincin itu kepada murid terbaikku. Jadi ya, cincin itu sudah tidak ada padaku selama 2 tahun lebih,” jelasnya.

“Waaahhh kau royal sekali memberikan barang mahal seperti itu kepada muridmu,” Kata chaerin sinis. “Apakah kau…mungkin saja pernah melihat orang ini?” kata Chaerin sekarang dia menyodorkan foto korban

“He’s dead…” kata Mr. Hayashi agak terkejut dan menatap foto itu lama.

“Oh ya dia mati,” kata Chaerin ‘hah? apakah orang ini sedang bercanda’ pikirnya dalam hati. “Jadi kau mengenal korban kalau begitu?”

“Miss Lee, aku pernah melihatnya dulu sekali, waktu masih…entahlah mungkin saat dia kuliah, dia pernah bermain band di suatu acara tahunan di Downtown,” kata Mr. Hayashi masih sambil menatap foto korban. “Aku melihatnya bermain gitar dan piano. Dia sangat berbakat. Tapi yah, itu sudah lama sekali. Dan aku menyesal tidak menghubunginya saat itu untuk menawarkan jadi muridku dulu,” Dia tersenyum pada Chaerin.

“Benarkah? Dan kau tadi bilang cincin itu sudah lama kau berikan kepada muridmu, siapa dia?”

“No Minwoo”

Jiyong yang melihat dari balik kaca 2 arah, setelah mendengar hal itu, langsung menuju ke pusat data dan mencari data mengenai No Minwoo. Kemudian dia menelepon Jonghyun.

“Jonghyun, ajak Yixing ke S Olive St, Downtown, cari tempat bernama Bluetory Musical dan temukan No Minwoo.”

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
exomars
I made this story because my hobby watching all of crime scene investigation serial. All of them. From Las Vegas, Miami, New York, and Cyber also NCIS and a reality show, Homicide Hunter (I should watch shows like this to improve my knowledge as you know I studies law)

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet