2nd

It's still you

Previously at 1st

 

Kulihat air mata ku juga menetes,

Aku mengeratkan kepalanku 

Aku tak berani memandangnya

Aku terlalu pengecut untuk meneriakan namanya

Aku terlalu takut untuk mengakuinya

 

Aku mencintainya, sangat.

Apa yang aku lakukan selama ini kurasa sudah benar.

Menjaganya dari tempatku

Membiarkan ia tertawa bersama mereka

Memberikannya kebebasan yang aku takut ia merasa terganggu bila aku senantiasa di sisi nya.

 

"Kau tahu?" ia memecah keheningan. Lagi.

 

Sedang aku masih menunduk

 

"Kau tahu, bukan hal ini yang kuinginkan dalam hubungan kita. Aku ingin seperti pasangan lainnya. Tertawa bersama, cemburu, rindu, menghabiskan akhir pekan berdua!"

 

Aku mengangkat wajahku, menatapnya lagi.

Tak ada jejak airmata, namun sedikit sembab.

Ia menatap dalam mataku. Hidungnya sedikit memerah.

 

Aku memalingkan wajahku, 

 

 

***

Now at 2nd

 

 

"Ayo pulang" ucapnya tiba-tiba

 

Ehh? Bukankah dia-

 

"Biar kita bicarakan hal ini lain kali, aku rasa kau juga lelah bukan!"

 

Tunggu, kenapa aku seolah mendengar pernyataan

 

Tidak, aku tak lelah terhadap apapun,

 

Aku tak lelah..

 

"Um!"

 

Mulut sialan, kenapa tak katakan semuanya

*sigh

 

Kami hanya berjalan berdampingan,

 

Tak ada percakapan berarti selama perjalanan pulang ini,

 

Hanya sekedar basa-basi tentang sekolah, tugas dan teman-temannya.

 

Aku beranikan diri menggenggam tangannya, ia tak menolaknya.

Huff~ syukurlah

 

"Sampai~!" ucapnya sembari tersenyum

 

Aku menengadah, pandangan kami lagi-lagi bertemu, aku memandang matanya lalu bibirnya lalu ke arah matanya lagi

 

"Wae? Kau ingin mencium ku?" ucapnya diiringi seringaiannya

 

, bagaimana ia bisa tahu

Tapi bukankah itu hal yang wajar

 

Dia mengalungkan lengannya di leher ku dan 

 

*tak

 

, untuk apa itu?

 

Dia menjentik dahiku sekuat tenaga

Aku mengelus dahi mulusku seraya mundur selangkah

 

Alisku mengerut

 

Ia hanya berbalik dan masuk kedalam rumahnya

 

Apa-apaan barusan, dasar gadis aneh, untung aku mencintainya.

Aku hanya menggerutu sepanjang perjalanan pulang

 

 

***

 

Aku merebahkan diri. 

Huff~

Penat sekali hari ini,

 

Sebenarnya yang membuatku penat adalah ucapannya di taman tadi

Apa ia bersungguh-sungguh

 

Ku raih ponselku

Senyumnya menyambutku

ia dan pipi chubby nya

Aku menyukainya

 

Aku iseng melihat galeri

Fotonya disana sini

Tak apa, dia gadisku

 

Tapi seriuskah ia?

Bagaimana jika dia serius 

Bagaimana jika bajingan itu sebenarnya memang sedang gencar melakukan pendekatan lagi terhadap gadisku.

 

Dan malam ini berakhir dengan pikiranku yang kacau karena dia, aku sendiri tak menghubunginya karena dia pasti sudah terlelap.

 

 

****

 

 

Argh~

Wangi apa ini? sepertinya enak tapi mata ini terlalu berat untuk ku buka

 

"Beul morning~!"

 

Tunggu, suara ini aku mengenalnya.

 

Aku langsung terduduk,

 

Dia disana, gadisku ada disana, didepan pintu kamarku memegang nampan yang kelihatamnya berisi sarapan

 

"Morning princess~" ucapnya lagi seraya menghampiriku

 

Ia meletakkan nampan berisi 'american breakfast' khas-nya dimeja kecil d samping ku

 

"Makanlah! aku sengaja datang pagi2 khusus untuk memastikan kau sarapan!"

 

"Wae?" Tanyaku singkat

 

"Karena omma bilang ia pergi ke luar kota lagi dan maid disini sedang cuti!"

 

"Terimakasih!" ucapku pelan

 

"Makanlah!"

 

"Uhm!" 

 

aku memakannya dengan perlahan dan Dia hanya tersenyum menatap ku 

 

Hey bajingan, lihat, bidadari ini milikku.

 

 

***

 

 

Selesai dengan sarapan selesai dengan mandi pagi, aku menghampirinya,

 

dia disana menatap kosong ke arah televisi yang sedari tadi menayangkan kartun pagi, 

 

"Hey!" sapaku canggung

 

Dia hanya diam, tak menjawab.

 

Aku menyampirkan helaian rambutnya ke belakang telinganya,

 

Dia hanya memakai kaos dan rok mini, sederhana namun tampak anggun.

 

kami duduk di sofa, namun aku menghadapnya ,

ia kini menatapku, 

 

"maap!" kataku

 

Dia menggeleng dan tersenyum

That chipmunk cheeks appears

I love that

 

"I won't force you again. I love the way you are!"

 

Aksen australia nya masih saja kental,

ahh Alasan lain aku mencintainya.

 

"Tak semua harus diungkapkan bukan? Tak semua orang juga harus tahu tentang kita. Karena hati ini tahu siapa pemiliknya!" ku meraih tangannya dan menciumnya.

 

"I love you Rossie!"

 

***

 

 

"Faster Jen! I'm !"

 

Okay got it 

 

 

***

 

 

Aish~ 

Jam berapa ini, gelap. 

Ah tangan kananku kebas. 

 

Ku lirik samping ku, ah gadisku, ya aku ingat.

 

Aku bangun dengan pelan-pelan tak ingin membangunkannya dan menyalakan lampu

Dia bergerak pelan, namun terlelap kembali, 

I know you tired babe,

dan woah pakaian kami dimana-mana,

Aku memungutinya, dan segera masuk ke kamar mandi.

 

Aku buru-buru mandi. takut dia segera bangun karena lapar tapi tak ada makanan. 

Setelah memakai celana pendek dan kaos aku segera beranjak menuju dapur.

 

Aku hanya membuat nasi goreng kimchi, karena hanya bahan itu yang ada di kulkas, menyedihkan memang tapi tak apa, aku yakin ia menyukainya.

 

selesai memasak aku kembali ke kamar.

 

Namun, dia belum bangun ternyata.

Aku duduk disamping ranjang, menikmati wajah tenangnya.

Garis rahang yg sempurna, hidung mancung nya, bibir merah muda nya, 

kenapa Bahkan ketika tidur ia bisa seatraktif ini, wae babe? Waeyo?

 

aku mengelus that flawless chipmunk cheeks 

Ia bergeming, matanya mengerjap. Lucu.

 

"hi!" sapa ku

 

Ia tersenyum dan menarik ku mendekat, menghilangkan lagi jarak diantara kami.

 

This peck escalate to passionate kiss but then I heard her stomach growl

 

*smile

 

wajahnya memerah, gadisku. 

 

"Come on we must fed that dragon inside your stomach!"

 

Dia memukul pelan bahuku,

 

"Come on!" aku berdiri dan mengulurkan tanganku

 

Ia masih saja memegang selimut itu

 

"hey, lepas saja, aku bahkan sudah melihat semuanya!"

 

*blushing hard

 

aku tertawa

 

"Are you laughing at me?" that Aussie angry accent

I really really love it

 

"Uhm, wae?"

 

"argh~ Jeeeen!" dia memukuli ku dengan bantal, aku hanya tertawa dan melarikan diri.

 

***

 

To be continue

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Howslowthewind
Lieur aing gusti. I hope this short update can complete this chapter.

Comments

You must be logged in to comment
Lesmana
#1
Chapter 2: Ululu chaennie nya aku ?
Lesmana
#2
Chapter 2: Ululu chaennie nya aku ?
kaoru_chan
#3
Chapter 4: Hallo author~ salam kenal.. Endingnya kok sedih T_T lanjutin donk. Bikin jennie selingkuh dari suaminya.. Hahaha. But, thanks for this story..
Queen_Bich #4
Chapter 2: Awalnya bingung ama pov sapa aja but pas nyampe part ini taulah ahaha
Thanks ya thor dah kembangin chaennie ahaha
Semangat ^^
nrmrh3112
#5
Chapter 2: another chaennie in my areahhhh, next thor, fightingg :*
nctb0mb #6
Chapter 2: Finally gue dapet jawaban nya uhuy awalnya rada bingung povnya siapa tp kalo dibaca" trs diperhatiin kata"nya gak mungkin itu rose soalnya agak dingin gitu sama rada ambisi" gmn gt pasti jennie kan eh taunya bener tebakan gue:3 btw susah loh cari ff chaennie indo tuh bener" susahhh:((
Howslowthewind
#7
Aaaaahhh makasi uda baca ff gue :v
Pesimis oe gaada yg ngerti bahasa indo lol
itsmedk #8
Chapter 1: Akhirnya nemu chaennie ff indonesia, semangat thor :)