04. Jasa Sekotak Yoghurt

Cheeky Romance - Wonkyu Vers
Please Subscribe to read the full chapter

04. Jasa Sekotak Yoghurt 

*** 

Segala hal yang kejam adalah sebuah balas dendam 

- Otto Weininger - 

****

Kyuhyun duduk di toiletnya dan mengerang sekuat tenaga sambil mengernyitkan dahi. Suara erangan kesakitan . Tiba-tiba sesuatu terlintas di pikirannya, 'kalau buang air besar saja sakitnya seperti ini, bagaimana kalau melahirkan anak?'. Saat itu, tiba-tiba terdengar sesuatu jatuh kedalam toiletnye. 

"Haaah-."

Barulah Kyuhyun bisa bernapas lega danmengusap keringat dingin di dahinya. Meskipun ia tidak puas, tetapi rasanya cukup untuk hari ini. Meskipun begitu, sepertinya ia harus melakukan sesuatu untuk perutnya. Bisa-bisa bagian dalam perutnya rusak kalau seperti ini setiap hari. 

Kyuhyun keluar dari rumah masih dengan wajah pucat setelah berjuang di toilet tadi. Tiba-tiba, sebuah kantong susu yang tergantung di pegangan pintu rumahnya jatuh mengenai lututnya. Ia tidak menyadari bahwa ada sesuatu didalam kantong itu. Kemarin juga ada staf yang mendapat yoghurt dari depan pintu, apa dari kantong ini maksudnya? Kyuhyun perlahan menjulurkan tangannya ke dalam kantong itu. Ternyata kantong itu berisi sebuah kotak yoghurt 80 ml bertuliskan 'minuman fermentasi untuk pencernaan lancar, buang air besar nyaman, dan bebas sembelit'. 

"Bagaimana ia bisa tahu penderitaanku selama ini," Kyuhyun bergumam dengan kagum. Kemudian ia mendongakkan kepala menatap ke arah langit-langit rumahnya. Apa ini dari tuhan? Ia menangkupkan kedua tangannya sambil tetap memegang yoghurt itu dan berdoa mengucapkan terima kasih. Aku akan meminum hadiah dari langit ini, batinnya. 

Kyuhyun kemudian menatap kotak yoghurt itu dengan penuh harap dan mulai membukanya. Kemudian ia menghela napas setelah sebuah pikiran rasional memasuki otaknya. Pasti minuman ini adalah langganan penghuni rumah ini yang dulu. Kyuhyun yang awalnya ragu akhirnya pergi ke kantor satpam tempat itu. 

Kyuhyun mengetuk kaca di kantor satpam itu dengan hati-hati lalu membungkuk dan melongokkan kepalanya. 

"Ahjeossi, saya penghuni yang baru di rumah itu, apa penghuni sebelumnya memang langganan minuman ini? Kyuhyun menunjukkan kotak yoghurt yang ia bawa. 

"Memangnya kau pikir aku ini penjual susu? kenapa kau bertanya padaku?" satpam itu balik bertanya dengan heran. Setelah dipikir-pikir, benar juga ucapannya itu. 

"Ah, maaf. Terima kasih."

Kyuhyun yang merasa malu akhirnya mengucapkan salam lalu menegakkan tubuhnya kembali. Kemudian ia membungkuk lagi dan bertanya kembali pada satpam itu. 

"Oh iya, kalau begitu, apa Anda punya nomor telepon penjual susu ini?"

Satpam itu kembali menyahut dengan ketus, "Memangnya aku ini operator 114?"

Benar-benar Ahjeossi yang berhati dingin. Memang sifatnya seperti itu ya? Kyuhyun kembali mengucapkan terima kasih kepada Ahjeossi itu dan menegakkan tubuhnya. Kemudian, seolah teringat sesuatu, Kyuhyun tiba-tiba berlari kembali ke depan rumahnya dan mengangkat kantong susu yang masih tergantung di depan pintunya itu. Ia mengeluarkan telepon genggamnya dan menelan nomor yang tertera di kantong itu. Setelah terdengar nada sambung selama beberapa saat, akhirnya terdengar suara orang yang menyahut di Seberang sana. 

"Terima kasih telah menghubungi 'Susu Segar'."

"Ya, Annyeonghaseyo." Ini dari penghuni baru rental house nomor 308 di Rumah Sakit Taejo, apa benar penghuni sebelumnya berlangganan yoghurt dari tempat Anda?" Kyuhyun bertanya dengans sopan. 

"308? Ah, iya, benar."

"Iya, penghuni yang lama sudah pindah dan saya yang akan menempati rumah ini. Sepertinya Anda belum tahu ya? Karena tadi pagi Anda masih mengirim yoghurt ke rumah saya."

Kyuhyun membaca tulisan di kotak yoghurt itu sambil menelpon ke kantor susu itu. '...untuk pencernaan lancar, buang air besar nyaman...'.

Karyawan yang menerima telepon itu terdengar panik. 

"Wah, bagaimana ya? Tapi yoghurt itu sudah dibayar di awal oleh penghuni yang dulu."

"Anda tidak punya nomor teleponnya?"

"Kami hanya punya nomor telepon rumahnya saja. Kalau ia pindah rumah..." karyawan itu tidak melanjutkan ucapannya. Kyuhyun kembali menatap kotak yoghurt yang ia pegang. 

"Untuk pencernaan lancar, buang air besar nyaman. Apa benar yoghurt ini berkhasiat seperti itu?" Kyuhyun bertanya dengan wajah serius. 

"Tentu saja! Penghuni rumah yang lama itu juga mendapat rekomendasi dari orang lain dan terus meminum yoghurt itu. Benar-benar bagus untuk kesehatan. Bahkan minuman itu sudah memiliki hak paten. Anda mau lihat pamflet kami?" karyawan itu segera menjelaskan dengan semangat begitu Kyuhyun menunjukkan ketertarikannya pada minuman itu. 

Akhirnya Kyuhyun berkata, "Ah, tidak perlu. Sekarang saya coba minum ini dulu, kalau nanti ada masalah dengan penghuni yang lama, nanti biar saya yang membayar minuman ini. Tidak apa-apa kan?" 

Setelah menelpon karyawan perusahaan susu itu, Kyuhyun berjalan keluar sambil menghabiskan yoghurt itu. Entah kenapa, setelah itu ia langsung merasa tubuhnya ringan. Kyuhyun melihat ke sekitanya mencari tempat sampah dan melempar kotak yoghurt kosong. Lemparannya tepat sasaran dan kotak yoghurt itu masuk dengan sempurna ke tempat sampah. Kyuhyun merasa bahwa hal-hal baik akan terjadi padanya hari itu. Ia melangkah keluar dengan perasaan senang sambil mengelus-elus perutnya. 

Kyuhyun berjalan dengan langkah kaki ringan seolah ada sayap di kedua kakinya. Namun tiba-tiba, ia menghentikan langkahnya sebelum memasuki rumah sakit. Perutnya mulai terasa mulas. Bakteri lactobacillus ini. Apakah yoghurt ini sudah mulai bereaksi pada perutnya? Padahal tadi ia datang dengan hati yang ceria, tetapi begitu memasuki rumah sakit bagian kandungan itu, perut Kyuhyun mendadak terasa sakit. Minuman itu sebenarnya yoghurt atau obat pencahar sih? Kyuhyun tidak menyangka efeknya akan secepat ini. Tetapi, sebenarnya tadi pagi pun ia tidak bisa buang air besar dengan lancar dan setelah beberapa hari seperti itu, mungkin inilah saatnya mereka keluar. 

Kyuhyun semakin merasa tidak enak dan ia segera mempercepat langkahnya. Kemudian, ia terkejut karena merasakan suatu sinyal di bagian bawah tubuhnya. Sinyal yang menyuruhnya untuk segera pergi ke toilet. Sebentar lagi. Kyuhyun menahan dorongan itu sekuat tenaga dan menoleh kesekelilingnya mencari toilet. Tiba-tiba, ia tidak sengaja berpapasan dengan Siwon yang datang dari arah berlawanan. 

"Kau!" Kyuhyun yang terkejut tanpa sadar menunjukkan tangannya ke arah Siwon. Itu dia si dokter gila yang membuatku jatuh kelumpur seperti saat ini!

"Kau!" Siwon yang panik dan terkejut juga menunjuk ke arah Kyuhyun. Kemudian kyuhyun kembali merasakan sinyal untuk segera ke toilet kembali datang. Uh! Kyuhyun mengerutkan dahinya dan kembali melawan dorongan itu sekuat tenaga. Keringat dingin perlahan mengalir di tubuhnya. 

"Kau datang untuk kontrol? Siapa dokter yang menanganimu?" Siwon menyeringan dan mulai menyindir Kyuhyun. Berani-beraninya ia menyindirku, tidak sadar kalau justru dia yang salah paham? Sial. 

"Sudah kubilang kan, aku tidak hamil."

Kyuhyun rasanya ingin marah-marah pada orang ini, tetapi karena ia harus menahan dorongan untuk kebelakang, ia hanya bisa berkata dengan geram.

"Apa kau belum menikah?" Siwon menyipitkan matanya dan bertanya pada Kyuhyun. Emosi Kyuhyun mulai meluap. 

"Dasar orang ini...!"

Uh! Kyuhyun benar-benar tidak sabar ingin melupakan kekesalannya pada dokter ini, tetapi bagian bawahnya juga sudah tidak bisa bersabar lagi. Kyuhyun memegang perutnya yang sakit dan mengernyit. 

"Kau  tidak pernah ikut pendidikan ibu hamil ya? Kalau kau mengernyit terus seperti itu, nanti kau akan melahirkan anak yang suka mengernyit juga seperti itu, kau tahu tidak?" 

Siwon sepertinya tidak senang melihat Kyuhyun mengernyit dan terus-menerus menyindirnya. Ia tidak peduli mau yang keluar anak yang suka mengernyit atau apa, yang pasti sekarang ini ia harus segera pergi ke toilet. Kyuhyun tidak bisa berkata apa-apa lagi. Kyuhyun yang semakin terdesak untuk kebelakang hanya mengerang dengan geram. 

"Awas kau..." Kyuhyun menatap dokter itu dengan tajam dan bergegas melangkahkan kakinya menuju toilet. Namun, semakin cepat ia berjalan, dorongan itu rasanya semakin kuat sehingga Kyuhyun berjalan dengan langkah yang kaku. Ia tidak akan mempermalukan dirinya sendiri di hadapan dokter gila itu. Kyuhyun memegang perutnya dan berjalan mencengkeram pegangan yang terpasang di toilet dengan selamat meskipun harus berjalan seperti siput. Saat itu, Siwon datang menghampirinya dengan cemas. 

"Kenapa, apa yang sakit?" wajah Siwon yang tadi terlihat dingin kini terlihat serius dan panik. 

"Perutku sakit. Sudah, tidak apa-apa?" Kyuhyun menggerakkan tangan menyuruhnya pergi dengan keringat dingin di tubuhnya. 

"Perut?" 

Orang ini benar-benar ingin ikut campur sekali dengan urusan orang! 

"Aku tidak apa-apa, sungguh. Kau tidak perlu memperhatikanku seperti ini, oke?"

"Katanya perutmu sakit? Jangan-jangan ada masalah pada bayinya...?"

Kyuhyun kembali merasa kesal, "Astaga, aku ini benar-benar tidak hamil! Uh!"

Kyuhyun merasa dorongan ke toilet itu semakin kuat ketika ia berteriak pada Siwon. 

"Orang-orang yang belum menikah memang biasanya tidak mau mengaku. Tidak hamil apanya! Jelas-jelas kau seperti ini! Siwon balas berteriak padanya. 

Kyuhyun membalasnya dengan nada yang tidak kalah tinggi, "Kalau kubilang tidak ya tidak! Kenapa sih kau tidak bisa percaya pada orang lain! Aaah!"

Kyuhyun merasa lemas dan dunianya berputar. Sempat terlintas dipikirannya, 'rupanya begini rasanya ketika Highlander hampir mati' Kyuhyun merasa tali penyambung hidupnya seolah putus dan ia akan segera mati. Tangannya mulai tergelincir di pegangan tembok rumah sakit itu dan wajahnya semakin pucat. Aku harus segera pergi dari sini...! Kyuhyun membelalakkan matanya dan fokus pada toilet yang ada di hadapannya. Kemudian ia kehilangan keseimbangan dan jatuh terhuyung. Siwon yang berdiri di belakangnya segera memegangi Kyuhyun yang terhuyung lemas. 

"Sebenarnya kau ini hami berapa bulan? Ini seperti gejala awal kehamilan."

"To... tolong tinggalkan aku," Kyuhyun menggertakkan giginya dan mengerang sepeti pasien yang akan menyeberang ke dunia lain. 

"Suster Lee! Siapkan ranjang pasien!" Siwon yang tidak memedulikan ucapan Kyuhyun berteriak ke arah meja perawat. Kemudian terdengar suara langkah kaki perawat dan roda ranjang yang buru-buru menghampiri mereka. Wajah Kyuhyun berubah semakin pucat.

"Tidak, tidak. Tolong, tolong tinggalkan aku sendiri!" Kyuhyun yang tadinya mengerang lemas kini berteriak dengan kesal. 

"Keras kepala sekali perempuan ini! Tenang saja, kami akan merahasiakan hal ini, jadi tutup mulutmu!" Siwon berteriak padanya. 

"Kyuhyun balas berteriak padanya, "Seharusnya kau yang tutup mulut!"

Akan tetapi, Siwon dan para suster tidak memedulikannya dan hendak menaikkannya ke ranjang pasie itu. Kyuhyun meronta dan menepis tangan-tangan suster itu. Pergi kalian semua! Aku benar-benar tidak tahan lagi rasanya kalau bergerak-gerak seperti ini!

Perut Kyuhyun saat itu benar-benar sakit luar biasa. Tiba-tiba, suster-suster itu memegang kakinya dan mengangkatnya ke atas ranjang pasin itu. 

"Tolong lepaskan aku!"

Kyuhyun kembali meronta-ronta. Tiba-tiba, PD dan beberapa staff yang tengah berjalan ke arah ruang rapat melihat ke arah keramaian yang terjadi di lobi. Kemudian, mereka melihat Kyuhyun di tengah keramaian itu dan bergegas menghampirinya. 

"Kyuhyun ssi! Ada apa?" PD Nam bertanya padanya dengan cemas. Mendengar suara PD itu, Kyuhyun menoleh kearah PD itu dan segera memegang tangan PD-nya erat-erat. 

"Tolong keluarkan aku dari sini! Aku ingin ke toilet!"

"Dasar perempuan ini! Di saat-saat seperti ini malah ingin ke toilet!" Siwon berkata dengan tidak sabar.

"Kau benar-benar hamil?" Eun Sang, seorang kameramen yang berdiri di sebelahnya bertanya dengan terkejut. Kyuhyun akhirnya meneteskan air matanya. 

"Tidak, kubilang tidak. Tolong biarkan aku pergi... Hiks!"

Kyuhyun menangis sambil memegangi perutnya. Apa ia harus mengeluarkan isi perutnya yang sejak tadi ia tahan-tahan itu di tempat ini, di depan para staff dan PD-nya ini?

"aku harus pergi. Aku tidak bisa berada di sini. Tolong, biarkan aku pergi."

Pasti ia terlihat seperti perempuan gila saat ini. Tetapi bukan hal itu yang penting saat ini.

"Kami akan mengurusnya," Siwon berkata dengan tegas ke arah PD dan para staff itu. Gila! Ketika Kyuhyun menatap Siwon dengan marah, salah seorang perawat yang memegang kakinya dan mulai mendorong ranjang itu. PD Nam ikut berlari mengiringi ranjang itu sambil memegang tangan Kyuhyun. 

"Tidak apa-apa. Aku mengerti. Aku akan merahasiakan ini dari direktur kita."

Benar-benar ucapan yang mengharukan di tengan situasi seperti ini.

"Aku harus pergi. Aku tidak bisa berada disini. Tolong percayalah padaku," Kyuhyun menatap PD Nam dengan sungguh-sungguh. 

"Cepat siapkan ruang operasi. Siapkan juga cadangan darah, untuk berjaga-jaga!" Siwon memberi berbagai arahan pada suster-suster itu lalu menoleh pada Kyuhyun, "Apa golongan darahmu?"

"Kubilang perutku sakit!" Kyuhyun yang semakin pucat menatap Siwon dengan marah seolah ingin menggilasnya. 

"Kan aku akan menolongmu."

Gawat. Kyuhyun benar-benar tidak tahan lagi. 

"Aku ingin ke toilet!"

Kyuhyun menepis tangan-tangan suster yang memeganginya. 

"Tenanglah!" 

Suster-suster itu memegang tangan Kyuhyun lebih erat. Kyuhyun rasanya hampir gila. 

"Kubilang aku ingin ke toilet! Kuperingatkan ya! Ini sudah benar-benar bahaya!" Kyuhyun mengancam suster di kanan kirinya sambil tetap berbaring di ranjang yang melaju itu.

"Benar, tentu saja bahaya! kalau tidak segera ditangani, akan berbahaya juga bagi nyawa bayi di perutmu itu!" Siwon menyahut dengan tegas. 

"Tidak ada nyawa bayi diperut ini!" Kyuhyun rasanya hampir pingsan, benar-benar.

"Apa bayinya sudah meninggal?" Suster itu bertanya dengan terkejut sambil menatap ke arah Siwon. Benar-benar klop sekali dokter  dan suster-suster ini! Sepertinya mereka bisa menangani 100 pasien sekaligus tanpa kesulitan!

"Kondisi bayinya memang sudah tidak baik? Selama ini ditahan-tahan? Benar-benar perempuan ini!" Siwon kembali memarahi Kyuhyun. Saat itu, dorongan ke toilet kembali menyerang Kyuhyun. 

Kyuhyun kemudian meratap dengan pasrah, "Hiks! Pokoknya aku tidak tahu ya, aku tidak ikut tanggung jawab!"

"Buka pintu ruang operasi!" Siwon berteriak sambil mendorong ranjang itu memasuki ruangan operasi. Tiba-tiba, dari atas ranjang itu terdengar suara 'bruuuutt~' seperti suara motor yang baru dihidupkan. Sepertinya terdengar teriakan horor beberapa perempuan juga. Orang-orang yang tadinya berjalan dengan terburu-buru itu langsung terdiam dan tertegun selama tiga detik. 

Kyuhyun rasanya ingin mati saja. Ketika Kyuhyun menutup wajahnya dengan kain di ranjang pasien itu, orang-orang di sekeliling nya langsung menutup hidung mereka dan memalingkan wajah mereka dari ranjang. Baunya benar-benar busuk. Hanya Siwon yang memandang Kyuhyun dengan tatapan tidak percaya.

"Sudah kubilang kan..." Kyuhyun berkata dengan suara bergetar sambil melirik ke arah Siwon. 

***

Sejak ia mendengar suara erangan perempuan di sebelah rumahnya pagi tadi, Siwon merasa seperti mendapat pertanda bahwa harinya tidak akan berjalan mulus hari itu. Ternyata, ada masalah seperti ini,. Siwon merasa telah melakukan suatu kesalahan besar. Jadi, sebenarnya perempuan ini tidak hamil? Atau dia juga hamil, tetapu sakit perut juga? Sepertinya tidak seperti itu... 

Siwon berjalan mondar-mandir didepan kamar mandi dengan cemas. Tiba-tiba perempuan itu keluar dari kamar mandi dengan menggunakan celana khusus pasien. sambil membawa bungkusan hitam yang sudah ditebak apa isinya. Ia berjalan dengan wajah malu dan langkah gontai. Kemudian, terdengar suara terkikik dari meja perawat. Siwon dan Kyuhyun menoleh bersamaan ke arah meja perawat itu. Perawat-perawat yang sedang berkumpul disana terkejut dan segera menundukkan kepalanya. Kyuhyun lalu melirik sekilas pada Siwon. Siwon yang bertatapan dengan Kyuhyun lantas memalingkan wajahnya yang memerah. Perempuan itu lalu mengerucutkan bibirnya dan menggumamkan sesuatu. Meskipun tidak mendengar jelas, namun Siwon tahu pasti kalau itu adalah makian yang ditujukan padanya. 

"Kau tidak apa-apa?" Siwon bertanya dengan hati-hati dan seketika itu juga Kyuhyun menyipitkan matanya seperti Gumiho dan menatapnya tajam. Perempuan itu terlihat seolah akan mengambil dan memakan hati Siwon. Terdengar jelas suara giginya yang bergemeretak kesal. Tiba-tiba, Kyuhyun maju selangkah mendekati Siwon dan menyodorkan kantong hitam itu kepadanya. Siwon terkejut dan mundur selangkah. 

"Kenapa tidak kau buang? Mau dicuci dan dipakai lagi?" Siwon mengerutkan dahinya dan memandang Kyuhyun. 

"Katanya kau mau tanggung jawab? Cepat buang ini." Kyuhyun menatap Siwon sambil seolah hendak melemparkan kantong hitam itu padanya. 

"Maaf, aku sungguh minta maaf. Tapi aku tidak bisa melakukan hal itu," Siwon mengatupkan tangannya sambil tersenyum putus asa. 

"AKu hampir gila rasanya, benar-benar!"

Kyuhyun kemudian mencium kantong hitam itu dan bergidik ngeri sambil berseru 'uhh-!'. Konyol sekali. Beberapa pasien yang lewat disamping mereka pun menoleh ke arah Kyuhyun dan terkikik geli. 

"Gosipnya cepat sekali tersebar ya, padahal tidak masuk TV," Kyuhyun bergumam dengan nada putus asa. Ia menghela napas panjang dan di mata Siwon, perempuan itu benar-benar terlihat menyedihkan. 

"Kau tahu apa yang terjadi padaku karena sikapmu waktu itu?" Perempuan itu menumpahkan segala kekesalannya yang selama ini ia tahan. Meskipun Siwon tidak tahu pasti apa yang terjadi pada perempuan yang berwajah layu dan berdiri dengan lemas itu, ia tahu bahwa banyak hal yang tidak menyenangkan yang telah terjadi padanya. 

"Ah, aku juga sudah lihat foto barumu di Internet. Tapi, itu foto apa ya? Seperti celana dalaman dengan sesuatu yang seperti balon..." 

"Kau ini!" Kyuhyun berteriak dengan wajah memerah.

"Aku minta maaf kalau ada salah paham yang timbul karena diriku. Tapi untuk tanggung jawab..."

"Apa hebatnya sih kau ini? Membuat kesalahan sampai hampai hampir membunuh orang, lalu sekarang tidak tahu bagaimana harus bertanggung jawab? Apa itu masuk akal?"

"Maafkan aku, sungguh," Siwon menyahut dengan sungguh-sungguh. Kyuhyun yang tadinya ingin berteriak-teriak lagi pada orang itu pun mengurungkan niatnya dan terdiam. 

"Aku sadar dengan apa yang telah kulakukan dan aku benar-benar minta maaf. Dan syukurlah, tadinya aku khawatir kau akan kehilangan pekerjaanmu sebagai reporter..."

"Kau tahu tidak apa saja yang sudah kualami karena kau?"

"Maafkan aku. Tapi syukurlan, kau masih bekerja sebagai reporter seperti sekarang ini." 

"Tentu saja, kalau aku sampai kehilangan pekerjaan ini, aku juga akan membuatmu kehilangan pekerjaanmu. Pasti!"

Wajah perempuan itu terlihat sungguh-sungguh seolah akan melakukan apa pun agar bisa menyingkirkan Siwon dari pekerjaannya. Namun, Siwon senang melihat perempuan yang terlihat ambisius itu bukanlah tipe orang yang pasrah dan diam terpuruk dalam situasi seperti ini. Lalu, perempuan ini katanya juga menulis di situs jejaring kantornya gara-gara masalah percintaannya? Siwon menatap perempuan itu dengan tatapan ingin tahu. 

"Sekali lagi, aku minta maaf. Aku tahu kau pasti sulit untuk memaafkanku dan aku tidak ingin memaksamu untuk melakukannya." 

Siwon menghela napas dan tidak tahu harus berbuat apa. Tiba-tiba, pintu ruang rapat di dekat mereka terbuka dan muncul seorang laki-laki yang tadi ikut menghampiri mereka saat terjadi keributan di lobi. Ia menoleh ke sekelilingnya dan berteria setelah melihat Kyuhyun. 

"Kyuhyun ssi! Rapatnya sudah dimulai! Dokter juga!" 

Orang itu berteriak pada Siwon. Siwon dan Kyuhyun kembali bertatapan. Siwon menggerakkan dagunya seolah memberi isyarat 'ayo'. Sementara Kyuhyun melangkah dengan kesal. 

"Ah, itu."

Siwon kemudian menunjuk ke arah kantong hitam yang masih di pegang oleh Kyuhyun. Kyuhyun yang sepertinya baru sadar kalau ia masih memegangi kantong itu sejak tadi. Kemudian ia bergegas berlari ke kamar mandi. Siwon tanpa sadar tertawa geli. Entah kenapa, kini ia merasa kalau ia harus bersikap baik pada perempuan itu. 

Akan tetapu, hal itu rupanya tidak mudah. Siwon dan Kyuhyun terlambat menghadiri rapat itu dan ketika mereka masuk, Daejoon yang duduk di antara beberapa dokter kandungan dan perawar tiba-tiba berseru melihat Kyuhyun, tanpa mengetahui kejadian apa yang baru menimpa mereka. 

"Wah! Ibu hamil nasional!" 

"Huahahaha!" 

Mendengar seruan Daejoon, orang-orang di ruang rapat itu mulai menatap Kyuhyun yang mengenakan celan khusus pasien, dan mulai berbisik-bisik serta tertawa. Seketika itu juga wajah Kyuhyun memerah seperti tomat. Ia sekilas melirik ke arah Daejoon lalu menatap Siwon dengan tajam seolah ingin membunuhnya. Kurang ajar. Bagaimanapun, ia mendapat julukan seperti ini gara-gara Siwon. 

"Jadi, Anda orangnya?"

Ketua dokter spesialis kandungan itu berusaha menahan tawanya dan menoleh ke arrah Kyuhyun. Kyuhyun tersenyum paksa sambil dalam hati berkata 'kurang ajar...'.

"Karena kejadian itu, department kita ini jadi mendapat sorotan masyarakat, jadi mungkin kami seharusnya mengucapkan terima kasih pada Anda. Hahaha."

Ketua dokter itu tertawa terkekeh-kekeh. Siwon kembali merasa bersalah pada perempuan itu. Perempuan itu menggigit bibirnya, entah apakah ia berusaha menahan emosinya agar tidak meledak di ruang rapat itu. 

"Beberapa dari kami telah saling memperkenalkan diri kemarin, jadi saya harap kita semua dapat cepat mengakrabkan diri agar proses syuting ini berjalan lancar dan tidak ada lagi salah paham. Kita harus kompak supaya terlihat bagus juga di depan kamera. Baiklah kalau begitu."

Ketua dokter itu memperkenalkan orang-orang dari stasiun TV yang duduk berjejer kepada dokter dan perawat rumah sakit itu. 

"Mohon kerjasamanya. Saya PD Nam Gu Hyeok Dari HNC."

PD Nam yang telah memperkenalkan dirinya kemudian memperkenalkan Kyuhyun. 

"Saya Kyuhyun, reporter yang akan menjadi pembawa acara di acara ini. Mohon kerja samanya."

Kyuhyun yang sejak tadi wajahnya memerah, membungkukkan badannya 90 derajat setelah mengucapkan salam. Lalu ia kembali bertatapan dengan Kyuhyun. 

'Ggrrr~'.

Siwon merasa seolah melihat aura kucing yang marah di wajah perempuan itu. Kejadian di ranjang pasien tadi dan seruan 'ibu hamil nasional' yang diteriakkan oleh Daejoon sepertinya membuat suasana hatinya semakin buruk. 

Setelah perkenalan dari pihak stasiun TV selesai, ketua dokter itu memperkenalkan Siwon kepada tim dari stasiun TV. 

"Orang-orang yang akan banyak membantu kita dalam proyek ini adalah Dokter Choi Siwon ini. Jika ada yang ingin kalian tanyakan atau diskusikan, silakan temui dokter ini."

Siwon melirik Kyuhyun dengan hati-hati lalu mengucapkan salam kepada anggota tim yang lain. Meskipun begitu, ia masih bisa merasakan tatapan dingin Kyuhyun yang tetap tertuju padanya. 

*

Setelah rapat itu selesai, Siwon melangkah keluar dari ruang rapat ketika PD Nam memanggilnya. 

"Dokter Choi, bisa bicara sebentar?"

Siwon menoleh kearah PD Nam dan, mau tidak mau, ia juga melihat Kyuhyun yang berdiri di sebelah PD itu, masih dengan wajah kesal. Celana pasien itu lama-lama terlihat cocok juga dengannya, Pikir Siwon

"Sebentar lagi akan ada wawancara dengan reporter kami. Anda mau melihat daftar pertanyaannya?" PD itu menghampiri Siwon sambil menyodorkan selembar kertas padanya. 

"Baiklah."

Merepotkan sekali. Tanpa sadar Siwon mengernyitkan dahinya. Apa boleh buat, toh ini sudah menjadi tugasnya saat ini, tidak bisa dihindari lagi. Siwon menyahut dengan pasrah dan berjalan menghampiri PD Itu. Tiba-tiba, seorang staf yang memegang kamera memanggil PD Nam dari kejauhan. 

"PD Nam, coba tolong ke sini sebentar."

PD itu sejenak merasa bingung, kemudian menatap ke arah Kyuhyun. 

"Coba kau cek kembali daftar pertanyaannya bersama Dokter Choi."

PD Nam menyerahkan kertas yang ia pegang itu kepada Kyuhyun, kemudian menghampiri kameramen itu. Kyuhyun melangkah dengan sebal mendekati Siwon. 

"Meskipun tadi aku sudah minta maaf padamu... tapi aku akan meminta maaf secara resmi sekali lagi. Maaf karena salah paham mengiramu..." Siwon berkata dengan canggung pada Kyuhyun. 

"Seandainya saja dengan ucapak maaf, salah paham ini bisa diluruskan kembali," Kyuhyun menyahut sambil menggertakkan giginya. Siwon semakin merasa canggung dengan atmosfer dingin di antara dirinya dan perempuan itu dan ia hanya menggaruk-garuk dahinya. Ia tahu ia harus mengucapkan sesuatu untuk menenangkan perepuan ini, tetapi...

"Kau tidak perlu malu. Di bagian kandungan ini, hal seperti itu memang sudah biasa terjadi."

"Hal seperti itu?" Kyuhyun membelalakkan matanya menatap Siwon. 

"Kadang ada beberapa ibu hamil yang saat tengah melahirkan tiba-tiba..."

"Shut your mouth! Cukup!"

Kyuhyun yang mendadak panik mendengar ucapannya itu berteriak kesal dan hidungnya kembang kempis karena marah.

"Kau sudah mempermalukanku! Kau tahu tidak, hal memalukan dan hinaan apa lagi yang aku terima karena mu? Aku tidak bisa melakukan pekerjaan ini!"

Kyuhyun melemparkan kertas yang ia pegang kepada Siwon dan berbalik meninggalkannya. Siwon hanya mengawasi kepergian Kyuhyun yang pergi menjauh dan menghela napas. Ka

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
choinitha #1
Chapter 1: Sorry ga bisa upvote email salah tulis..tp aku cuma bisa subscribe
WonkyuLovers #2
ya ampuuun ini up lagi?? aku fikir author di AFF udah pada hiatus. Dari Indo wonkyu udah jarang bgt up FF T.T
sebenernya aku lupa jalan ceritanya, but aku baca ulang hehehe. dan ditunggu chap berikutnya yaa..
kyuwon1013 #3
Chapter 2: aiish....Siwon misunderstood kyuhyun for being pregnant just because he saw him at the hospital seeing a gynecologist with jaejoong,what the heck?
Maynidit
#4
Chapter 4: Siwon akan minta maaf atas semua awal kesalahpahamannya, lalu apa yg akan dilakukan kyuhyun. Apa dia akan membiarkan itu terjadi atau mencegahnya??
sofyanayunita #5
Chapter 4: yaelaaahhh .... kyuhyun sial amat yaak . tapi lucuu sihh ditunggu next chapternya ya . fighting !!
Cynthiagrace #6
Chapter 4: Wah gawat klo kyu masih aja kesel ama siwon. Bakal kebawa di acara ga tu? Semoga wonkyu minimal ga musuhan lg. Ditunggu nxt update nya. Thank u
kyuwon1013 #7
Chapter 4: this story was hilarious...???
kyumbul78 #8
Chapter 3: Kyuhyun kasian juga sebenernya, tapi... Ya seru banget ceritanya... Jadi gg sabar dengan kelanjutannya :D
Maynidit
#9
Chapter 3: Wonkyu sprtnya sbentar lagi akan sering bertemu, dan sprtnya siwon semakin salah paham dg kyuhyun. Apa yg dilakukan kyuhyun sampai dia mengeluarkan suara sprt tu dan membuat siwon yg mendengarnya sprtnya semakin salah paham kalau dia tau orng tu kyuhyun
sofyanayunita #10
Chapter 3: belum juga ketemu lagi udah bikin kesel siwon . apa lagi nanti kalau udah ketemu dan kerja tiap hari . tapi nanti pasti siwon suka kaaan sama kelakuan2 anehnya kyuhyun . ditunggu next chapternya ya . fighting !!