02. Orang Gila dibagian Spesialis Kandungan

Cheeky Romance - Wonkyu Vers
Please Subscribe to read the full chapter

2. Orang Gila dibagian Spesialis Kandungan

***

Kemarahan yang memuncak terkadang membawa keajaiban – Stanislaw Jercy Lec

***

Bruk!

Mendengar suara tumpukkan dokumen yang dibanting oleh direktur bagian presenter ke atas meja, Kyuhyun diam tertegun. Ia menunduk menyembunyikan wajahnya diantara kedua bahunya.

“Kau belum menghapusnya? Kau pikir kolom di situs jejaring kantor adalah buku harianmu, atau buku coret-coretanmu?”

Dari hidung direkturnya itu sepertinya keluar asap panas karena emosi. Berbagai alasan mulus yang sudah ia persiapkan sepertinya menghilang begitu saja dari kepalanya, sehingga Kyuhyun tidak bisa berkata apa-apa.  Dalam hati, ia merasa hampir gila dan ingin berteriak ‘Ini semua karena computer tua itu, saya hanya menulis asal-asalan saja. Tolong hancurkan computer yang pura-pura error lalu membuat pemiliknya dimaki-maki seperti ini’. Namun setelah dipikir-pikir, itulah awal mula kesalahan yang ia perbuat kali ini. Sepertinya, sebelum computer ini dibersihkan, jari-jari tangannya yang telah mengetik tulisan itulah yang harus dipotong terlebih dahulu.

“Memangnya kau pikir kolom itu seperti tembok kamar mandi SD! Kau sadar tidak kalau membeberkan masalah percintaan sepele seperti ini bisa menjatuhkan citra kantor ini? Kau ingin berbuat seperti itu? Cepat hapus tulisan itu! Mengerti?”

Kyuhyun tidak bertanya siapa yang menegur atasannya itu sampai ia marah dan berteriak sekuat tenaga seperti itu. Apakah CEO perusahaan ini juga ikut membuka-buka situs jejaring perusahaan? Sepertinya ia terlalu sibuk untuk melakukan hal itu.

“Baiklah, Saya minta maaf!”

Permohonan maaf. Boleh tidak aku menulis ‘mulai saat ini saya tidak akan memakai computer tua, jadi tolong ganti computer saya dengan yang baru’? Kemampuannya beralasan boleh juga ternyata.

Direkturnya yang tadi berteriak-teriak kini duduk di kursi putarnya dan membelakanginya. Kyuhyun membungkukkan badannya menghadap ke punggung kursi itu, memberi salam lalu keluar dari ruangan itu. Orang-orang yang lewat di depan ruangan itu terdiam ketika melihat Kyuhyun keluar dari ruangan direktur. Semua dengan ekspresi wajah yang sama – ‘ternyata kau yang membuat ulah’.

Kyuhyun mengepalkan tangannya dan menggertakan gigi. Toh masalah ini sudah tersebar di seluruh kantor. Sesuai dengan peraturan moral perusahaan, bukankah Changmin juga seharusnya menulis permohonan maaf?

Kyuhyun kembali ke tempatnya dan menatap computer yang bermasalah itu. Fiuhh… ini memang bukan salahmu. Tentu saja sepenuhnya salah orang yang mengetik tulisan itu. Kyuhyun menyalakan komputernya dengan lemas sambil menghela napas. Kemudian ia menghela napas sekali lagi ketika melihat tulisannya sendiri terpampang di situs jejaring perusahaan itu. Kini, semua orang tahu apa yang ia lakukan pada computer itu. Apalagi prestasi kerjanya pun selama ini dianggap tidak memuaskan. Komputer yang membuatnya berada dalam masalah kini beroperasi dengan lancer. Mungkin ia puas telah memberi pelajaran pada pemiliknya.

Hah! Ternyata tulisannya masuk dikolom itu lebih dari 10 kali. Kenapa computer ini tidak merespons tombol lain dan hanya merespons tombol ‘unggah’ sih? Atau, jangan-jangan ini sudah termasuk tombol ‘hapus’ yang beberapa kali ia tekan? Tanpa sadar ia mengagumi kemampuan aneh mouse komputernya. Namun, disaat yang sama. Ia merasa dirinya terlihat sangat menyedihkan. Setelah tidak mendapat satu program apapun, ia malah menulis hal-hal seperti ini di komputernya. Kyuhyun menghela napas panjang dan mulai menghapus tulisan yang berjudul ‘Shim Changmin si Tukang Selingkuh Brengsek’.

Hapus tulisan ini?

Ya. Batal

Klik

 

Hapus tulisan ini?

Ya. Batal

Klik

Setiap menghapus satu tulisannya, Kyuhyun mengerucutkan bibirnya dengan sebal.

Setelah menghapus tulisan terakhirnya dikolom itu, Kyuhyun menyandarkan dirinya di kursi. Kalau dipikir-pikir, bisa saja komputernya yang membalaskan dendamnya pada Changmin. Demi pemiliknya yang pengecut, Komputernya itu berpura-pura error dan bersiap-siap dibuang oleh pemiliknya….

Kurang ajar. Siapa yang berbuat salah, siapa yang menerima akibatnya. Kyuhyun mengepalkan tangannya dengan geram menahan amarah. Kemudian, tiba-tiba seseorang memegang tangannya yang mengepal itu. Ia mendongak karena terkejut dan ternyata orang itu adalah Changmin. Changmin menatap Kyuhyun dengan sangat marah dan penuh dendam seolah Ia akan mengunyah Kyuhyun sampai habis.

“Jangan banyak Tanya, cepat ikuti aku.”

Ucapannya mirip malaikat pencabut nyawa yang seolah akan memisahkan tulang dan daging manusia tanpa rasa sakit. Kyuhyun berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Changmin agar tidak terlihat seperti diseret oleh laki-laki itu, tetapi rupanya genggaman Changmin cukup kuat sehingga ia pun mau tidak mau terseret oleh Changmin.

*

Brak!

Suara pintu besi yang tertutup di tangga darurat membuatnya tidak nyaman. Kyuhyun pasrah ketika Changmin mendorongnya sampai menempel di tembok.

“Ah! Apa-apaan kau ini?”

Kyuhyun menatap Changmin dengan kesal. Changmin yang sehari sebelumnya memohon-mohon padanya untuk menghapus tulisan itu kini berdiri dihadapannya dengan wajah dingin. Kyuhyun ikut mengangkat kepalanya dan membalas tatapan Changmin.

“Siapa yang kau maksud dengan tukang selingkuh?”

Changmin membelalakkan matanya. Kelihatannya ia benar-benar marah. Yah, kalau posisinya dibalik tentu saja ia marah besar. Tapi aku tidak peduli dengan hal itu.

“Kau tidak sadar?”

Tiba-tiba, Changmin memukulkan tangannya ke tembok disebelah wajah Kyuhyun. Kyuhyun terkejut dan diam. Namun, ia tetap membelakkan matanya dan mengatur napasnya. Seolah tidak terjadi apa-apa.

“Singkirkan lenganmu.” Kyuhyun memperingatkannya dengan tajam. Changmin semakin meluapkan amarahnya.

“Sudah kubilang kalau itu bukan apa-apa kan?”

“Jadi, setelah senior wanita itu memutuskanmu. Kau bilang tidak ada apa-apa? Aku ini memang bodoh, tapi, sebagai laki-laki, kau tidak mau melepau dan pergi begitu saja? Mungkin dengan begitu, aku bisa sedikit merasa bersalah padamu,” Kyuhyun menyahut dengan nada sarkas sambil memiringkan kepalanya. Ia tidak ingin menjelaskan kejadian sebenarnya kepada laki-laki ini. Toh, pada akhirnya ia tetap harus menulis surat permohonan maaf. Sekalian saja ia bersikap seolah ia sengaja membuat tulisan itu.

Ketika Kyuhyun menatap dengan pandangan penuh dendam, Changmin menundukkan kepalanya sejenak lalu mengangkatnya kembali. Tatapan matanya yang dingin berubah menjadi tidak sabar.

“Bukan senior itu yang menyelesaikan semua ini. Aku! Aku yang memutuskannya!”

Changmin memukul-mukul dadanya sendiri dengan kesal.

Lalu, itu bukan selingkuh namanya? Keterlaluan!”

Kyuhyun yang menatap Changmin dengan tajam tiba-tiba mengangkat sebelah tangannya. Changmin tersentak. Kyuhyun dalam hati tertawa konyol melihat respons Changmin. Ia kemudian memukul lengan Changmin yang bersandar di tembok dengan keras. Seketika itu juga, Changmin kehilangan keseimbangan dan terhuyung mundur. Kyuhyun mendorongnya menyingkir dari hadapannya.

“Kenapa kau berpisah dengannya? Kenapa kau tidak terus berkencan dengannya dan mengabaikan perempuan sepertiku yang tidak membiarkan orang lain menyentuh dirinya, yang menutup dirinya rapat-rapat seperti gembok?”

“Fiuhh… Seharusnya aku menahan diri saat itu. Sekarang aku mengerti mengapa lelaki bisa kehilangan wanita dan dipermalukan karena alcohol.”

Changmin menghela napas dengan wajah menyesal. Benar. Kau memang sudah cukup bersabar. Aku mengakuinya. Namun, Aku tetap tidak berniat membiarkan kau menyentuhku meskipun kau berkata seperti itu. Lagipula aku tidak bisa memaafkannya karena telah berselingkuh dengan rekan kerjanya sendiri, orang yang nantinya pun masih akan tetap berhubungan dengannya.

“Kau tahu tidak. Aku pikir kau sengaja menghukumku dengan tulisan itu lalu memaafkanku,” Changmin yang tadi terhuyung kemudian mengutarakan kekesalannya dengan gontai.

“Aku melakukan hal itu untuk menunjukkan bahwa hubungan kita benar-benar sudah berakhir. Awas saja kalau kau berani mengganggu hidupku lagi! Tahu rasa kau!” Kyuhyun berkata dengan galak sambil menunjukkan kepalan tangannya.

“Sekali saja! Maafkan aku sekali ini saja!”

Changmin menggoyangkan badannya dan memohon pada Kyuhyun. Sesaat, lelaki itu terlihat remeh dan kecil di mata Kyuhyun. Sudah tahu seperti ini kenapa masih berani selingkuh juga? Dasar laki-laki. Tiba-tiba Kyuhyun merasa dirinya sendiri yang tanpa sengaja menulis makian-makian di internet dan laki-laki yang terseret nafsunya sendiri sampai kehilangan kekasihnya itu sama-sama menyedihkan.

“Kalau kau ingin mengejar wanita yang telah meninggalkanmu, jangan berbuat seperti itu dihadapanku. Pergilah kepada senior wanitamu itu. Aku sudah tidak tahan melihat dirimu lagi.”

Kyuhyun yang tetap menatap Changmin dengan penuh emosi membuka pintu tangga darurat dan memasuki koridor kantor. Ia dapat mendengar suara pintu besi berdebam keras dibelakangnya. Bersamaan dengan suara itu, hati Kyuhyun terasa lebih ringan. Menyenangkan juga rasanya mencampakkan laki-laki. Kyuhyun menepuk-nepuk kedua tangannya seolah ia usai membereskan sampah yang menumpuk dan berjalan menuju ruangan announcer. Tiba-tiba dari kejauhan terdengar suara seseorang yang memanggilnya

“Kyuhyun-ssi, kau kemana saja? Aku mencarimu daritadi.”

“Ketika ia menoleh, ternyata PD Lee sudah berdiri dihadapannya sambil menggerakkan tangan menyuruhnya untuk mendekat. Ia adalah PD untuk ‘Aneka Rasa’ di acara ‘Berburu Informasi, LIVE’. Pasti ada kesempatan untuk menjadi reporter bagi dirinya.

Yesss! Meskipun ia harus menulis surat permohonan maaf, tetapi sepertinya keberuntungan mulai menghampirinya setelah ia menyingkirkan Changmin.

***

Melihat ekspresi seorang ibu yang sedang berjuang sekuat tenaga dalam persalinan, Siwon terlihat serius dan ikut memberikan semangat.

“Terus! Terus! Terus! Terus!”

Siwon khawatir ibu itu akan kehilangan kesadarannya sehingga ia terus berteriak sekuat tenaga padanya. Si Ibu yang sudah berlumuran keringat memegang erat tangan suaminya dan mengerutkan wajahnya untuk mengumpulkan sisa-sisa tenaganya. Si Suami yang menatap istrinya dengana rasa kasihan ikut memberi semangat sampai wajahnya memerah.

“Dorong!”

Mata Siwon yang terlihat dibalik masker wajahnya terlihat membelalak penuh karisma

“Hmmppphh.”

Suara si Ibu yang mengerahkan seluruh tenaganya itu berbeda dari yang sebelumnya.

“Kalau Anda berhenti, nanti napas bayi ini akan tersumbat. Lebih kuat lagi…!”

Siwon menguatkan suaranya dengan harapan agar kekuatannya  itu  bisa tertular kepada ibu hamil itu. Mendengar hal itu, si ibu yang sudah mulai kewalahan menguatkan dirinya kembali.

“Hmmpphh.”

“Oooekk…!”

Akhirnya suara tangis bayi memenuhi seluruh ruang bersalin. seketika itu juga, semua orang yang berada di tempat itu berseru dengan lega.

“Anda sudah punya nama yang cantik untuk putri Anda ini kan?”

Siwon menerima bayi itu sambil menatap si Ibu dengan tatapan penuh haru.

“Se…Seuri”

Si Ibu yang terharu menjawab dengan tersengal-sengal namun tetap tersenyum bahagia. Siwon menatap ibu itu dengan puas.

“Mama Seuri, Selamat! Putri Anda lahir dengan selamat!”

Siwon memberikan bayi itu kepada perawat dan perawat itu membawa bayi yang baru lahir itu kepada si ibu dengan hati-hati. Si suami yang terharu dan ibu bersalin itu hanya menatap bayi mereka yang baru lahir dengan wajah bahagia yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

Siwon meninggalkan ruang bersalin dengan wajah lega. Setiap berhasil membantu persalinan dengan selamat, ia merasa seperti melayang ke angkasa dan menggapai bintang-bintang disana.

Siwon terlihat lelah. Ia baru saja melepaskan maskernya ketika seorang perawat datang menghampirinya dan menyodorkan telepon genggamnya. Siwon menatap perawat itu sambil berkata ‘siapa?’

“Ibu Lee,” Perawat itu berbisik pelan. Seketika itu juga, Siwon merasa seolah awan gelap menutupi langit penuh bintangnya dan ia menerima telepon itu dengan wajah murung.

“Halo,” Suaranya terdengar lesu. Namun suara ibunya di seberang sana terdengar sangat ceria.

“Anakku, kau tadi sedang ada operasi ya?”

Mendengar suara ibunya yang terlalu ceria dan dibuat-buat, pasti ada orang lain yang ikut mendengarkan disebelahnya saat ini.

“Iya.”

Siwon selalu tidak suka dengan sikap ibunya yang seperti ini.

“Ibu baru saja sampai di rumah sakit. Bagaimana kalau kita makan siang bersama?”

Sepertinya sekarang kepala rumah sakit yang ada di sebelahnya.

“Tidak apa-apa, makan saja duluan,” Siwon berkata singkat tanpa basa-basi. Ia dapat merasakan ibunya tertegun mendengar ucapannya itu. Namun, suara yang menyahutnya masih terdengar ceria.

“Kau sibuk ya? Ayolah kita makan bersama, Eunwoo sudah meluangkan waktunya.”

Seperti itulah ibunya, Ia tahu pasti kartu rahasia yang membuat Siwon tidak bisa menolak permintaannya. Atau mungkin lebih tepat disebut sandera? Siwon merasa lehernya tercekik karena menahan emosi.

“Kau sudah lihat wajah Eunwoo yang terlihat kuyu? Ibu jadi ingin memberinya makan sesuatu.”

Entah apakah mengira kartu rahasianya benar-benar ampuh, Ibunya kembali menegaskan tentang Eunwoo. Kalau sudah seperti ini. Kalau sudah seperti ini, terpaksa Siwon mengalah meskipun Ia merasa sangat marah.

“Pergilah dulu bersama Eunwoo. Aku akan menyusul.”

“Oh, Begitu? Baiklah. Love you, anakku.”

Terbayang wajah ibunya yang puas menikmati kemenangannya. Siwon menutup telepon genggamnya dan memasukkannya ke saku bahkan sebelum ibunya selesai berbicara. Kemudian, ia buru-buru mengeluarkan telepon genggamnya kembali. Ia baru saja akan menekan tombol shortcut untuk menelpon Eunwoo, tetapi lantas terdiam sesaat, lalu memasukkan kembali telepon genggamnya dengan putus asa. Ia tadinya ingin menyuruh Eunwoo untuk membatalkan janji dengan ibunya. Namun ia merasa seperti pengecut jika melakukan hal itu. Toh, ia juga harus makan siang, meskipun ia tidak ingin makan saat ini, meskipun ia tidak suka dengan teman makan siang nya saat ini.

Siwon mendapat SMS dari Eunwoo yang berisi nama restoran korea tradisional, tempat, dan juga pesan yang menyuruhnya untuk cepat datang. Dengan terpaksa, ia akhirnya tiba di tempat itu. Di lapangan parkir restoran itu terlihat banyak kendaraan dari salah satu stasiun TV. Disalah satu ruangan yang cukup luas di restoran itupun terlihat ramai oleh orang-orang yang mengatur kamera. Ternyata restoran ini cukup terkenal juga, Pikir Siwon. Tetapi, haruskah mereka makan di restoran yang penuh dan berisik seperti ini? Alasannya datang ketempat ini saja sudah tidak menyenangkan, ditambah lagi suasana yang seperti ini. Terserah mau ada Eunwoo atau tidak, Siwon rasanya ingin menghilang saja dari tempat itu.

Ketika ia sibuk memperhatikan orang-orang yang sibuk mempersiapkan syuting, ia melihat ibunya dan Eunwoo yang sedang duduk berhadapan dan melambaikan tangan padanya dari kejauhan.

“Sepertinya restoran ini masuk TV. Memang sih tempat ini cukup terkenal,” Eunwoo berkata pada Siwon yang duduk di sebelahnya dengan wajah tidak nyaman sambil menyodorkan tisu basah dan secangkir teh hangat. Melihat tingkah mereka berdua, Ibu Siwon tersenyum senang. Sementara Siwon sama sekali tidak senang melihat ibunya seperti itu.

“Aku tidak tahu apakah makanannya bisa masuk lewat mulut atau malah lewat hidung.”

Siwon mengabaikan tatapan ibunya dan meneguk tehnya, lalu kembali memperhatikan orang-orang yang sedang mempersiapkan syuting. Diantara kerumunan orang itu, ia melihat seorang wanita sedang berbicara seorang diri dengan penuh semangat.

“Sudah lama kita tidak makan bersama seperti ini. Kau ini, sering-seringlah pulang ke rumah,” Ibunya berkata dengan lembut pada Siwon yang tidak pernah pulang kerumah sejak ia tinggal seorang diri di rumah yang disewakan oleh ibunya. Barulah Siwon mengalihkan pandangannya dari tim syuting itu dan menatap ibunya. Ibunya yang bertatapan langsung dengan Siwon semakin tersenyum lebar. Siwon memalingkan wajahnya dengan dingin melihat ibunya yang seperti itu.  Eunwoo yang berada di sebelah mereka kemudian membuka mulut berusaha mengalihkan pembicaraan.

“Ibu berkata kalau dia ingin kita punya anak sesuai rencana. Supaya kau juga tidak terganggu.”

“Memangnya anak itu seperti barang, semaunya saja,” Siwon menyahut dengan kasar. Ia semakin tidak suka dengan situasi ini, ketika wanita yang tahu pasti bagaimana hubungannya dengan ibunya dan berusaha memperbaiki suasana malah terlihat menyedihkan. Eunwoo tertawa kaku mendengar ucapan Siwon, sementara ibunya yang bertatapan dengan Eunwoo tersenyum seolah berkata ‘tidak apa-apa’.

Siwon yang memang tidak biasa berbicara dengan lembut kepada Eunwoo kembali mengarahkan tatapannya dengan dingin kearah tim yang sedang syuting. Wanita yang tadi bergumam seorang diri itu kini duduk didepan sebuah cermin sebesar wajahnya sendiri sambil membenahi dandanannya. Ia tetap menggumamkan sesuatu sambil sesekali melemaskan otot-otot wajahnya dengan membuat ekspresi-ekspresi aneh. Ditengah kerumunan orang seperti itu, hebat juga ia tetap berbuat seperti itu dengan cueknya.

“Kau lihat apa sih?” Eunwoo bertanya sambil ikut memandang kearah yang dilihat Siwon.

“Sepertinya aku pernah melihat wanita itu, dimana ya?” Siwon memandang wanita yang sedang bercermin itu sambil menajamkan penglihatannya.

“Bukankah ia seorang reporter? Pasti kau melihatnya di TV.”

TV? Setelah masuk fakultas kedokteran, Ia tidak ingat kapan terakhir kali Ia menonton televisi. Namun, Ia merasa familier dengan wajah wanita itu.

“Aku kan tidak menonton TV, entahlah, sepertinya aku melihatnya di suatu tempat.”

Siwon yang berpikir keras untuk mengingat wanita itu akhirnya menyerah dan memiringkan kepalanya.

“Tapi aku juga familier dengan wajahnya. Apa karena wajahnya terlihat biasa-biasa saja ya?”

Eunwoo pun ikut memandang wanita itu dengan penasaran.

“Begitu ya?” Siwon menyahut sambil termenung.

“Makanan apa yang paling enak disini?”

Ibu Siwon tiba-tiba membuka menu papan menu kehadapan mereka berdua. Eunwoo langsung mendekat kearah ibu Siwon dan bersama-sama melihat menu restoran itu.

“Yang ini, ibu…”

Sementara ibunya dan Eunwoo asyik membicarakan menu di restoran itu, Siwon memandang kearah wanita yang sedang melemaskan otot-otot wajahnya itu dengan serius. Kemudian, wanita itu mengeluarkan telepon genggam dari sakunya. Kelihatannya ada seseorang yang meneleponnya., Ia menjawab telepon sambil mengernyitkan dahi. Siwon membaca gerak bibirnya yang berkata ‘Kenapa kau meneleponku terus? Aku sedang sibuk’. Tiba-tiba, Siwon yang sedang menempelkan gelas di bibirnya tersentak seolah teringat sesuatu. Wanita itu, Ia adalah wanita yang kemarin berteriak-teriak ‘Tidak akan kuhapus!’ didekat pintu darurat disebelah lobi rumah sakit bagian kandungan.

“Pantas saja aku familier dengannya.”

Tanpa sadar Siwon bergumam seorang diri. Jadi, Ia adalah seorang reporter? Apa suaminya juga bekerja di stasiun TV?

“Apa?” Eunwoo melihat Siwon bergumam seorang diri dan bertanya padanya.

“Ah, tidak. Sudah pesan makanan?”

Setelah itu, barulah Siwon mengalihkan pandangannya dari wanita itu dan menoleh kearah Eunwoo. Ketika Siwon sedang mendengarkan Eunwoo yang menjelaskan menu yang mereka pesan, suasana direstoran itu mendadak sunyi. Sepertinya tim yang sedang syuting itu mulai mengambil gambar dan hanya suara wanita itu saja yang terdengan jelas. Orang-orang yang berada di restoran itu mulai mengalihkan pandangan mereka pada wanita itu. Sementara, wanita itu tersenyum lebar di depan kamera dan mulai mengucapkan dialognya.

“Waahhh, coba lihat berbagai makanan yang ada disini. Sepertinya ini adalah menu favorit yang ada di restoran ini ya?”

Siwon hanya bisa mendengus pelan melihat ekspresi dan gaya wanita itu yang berlebihan, seolah air liurnya sudah mengalir seperti air terjun. Sementara di sebelah wanita itu ter

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
choinitha #1
Chapter 1: Sorry ga bisa upvote email salah tulis..tp aku cuma bisa subscribe
WonkyuLovers #2
ya ampuuun ini up lagi?? aku fikir author di AFF udah pada hiatus. Dari Indo wonkyu udah jarang bgt up FF T.T
sebenernya aku lupa jalan ceritanya, but aku baca ulang hehehe. dan ditunggu chap berikutnya yaa..
kyuwon1013 #3
Chapter 2: aiish....Siwon misunderstood kyuhyun for being pregnant just because he saw him at the hospital seeing a gynecologist with jaejoong,what the heck?
Maynidit
#4
Chapter 4: Siwon akan minta maaf atas semua awal kesalahpahamannya, lalu apa yg akan dilakukan kyuhyun. Apa dia akan membiarkan itu terjadi atau mencegahnya??
sofyanayunita #5
Chapter 4: yaelaaahhh .... kyuhyun sial amat yaak . tapi lucuu sihh ditunggu next chapternya ya . fighting !!
Cynthiagrace #6
Chapter 4: Wah gawat klo kyu masih aja kesel ama siwon. Bakal kebawa di acara ga tu? Semoga wonkyu minimal ga musuhan lg. Ditunggu nxt update nya. Thank u
kyuwon1013 #7
Chapter 4: this story was hilarious...???
kyumbul78 #8
Chapter 3: Kyuhyun kasian juga sebenernya, tapi... Ya seru banget ceritanya... Jadi gg sabar dengan kelanjutannya :D
Maynidit
#9
Chapter 3: Wonkyu sprtnya sbentar lagi akan sering bertemu, dan sprtnya siwon semakin salah paham dg kyuhyun. Apa yg dilakukan kyuhyun sampai dia mengeluarkan suara sprt tu dan membuat siwon yg mendengarnya sprtnya semakin salah paham kalau dia tau orng tu kyuhyun
sofyanayunita #10
Chapter 3: belum juga ketemu lagi udah bikin kesel siwon . apa lagi nanti kalau udah ketemu dan kerja tiap hari . tapi nanti pasti siwon suka kaaan sama kelakuan2 anehnya kyuhyun . ditunggu next chapternya ya . fighting !!