01. Alasannya Pergi ke Dokter Kandungan

Cheeky Romance - Wonkyu Vers
Please Subscribe to read the full chapter

01. Alasannya pergi ke Dokter Kandungan

***

Orang - orang menyebutnya takdir, yang sebenarnya merupakan gabungan dari kesalahan tiap indvidu - Oliver Herford

****

'Jadwal tugas yang baru telah diumumkan!' 

Kyuhyun menenangkan hatinya yang berdebar-debar dan menatap jadwal pembagian tugas baru yang ditempel di papan pengumuman di ruang presenter. Tidak ada yang berbeda, seandainya ia mendapat tugas sebagai presenter tetap, ia pasti sudah diberitahu sebelumnya. Sementara, kyuhyun sama sekali tidak mendapat tawaran untuk program apapun. jadi, ia tahu sekai kalau pengumuman ini sama sekali bukan untuk dirinya. meskipun demikian, sekedar ‘siapa tahu’ saja… dan ‘ternyata’ memang sesuai dugaanya.

ia pun tidak bisa menundukkan kepalanya. ia seharusnya memasang wajah seolah melihat pengumuman itu karena rasa penasaran saja dan pergi meninggalkan ruangan itu. lagipula, tidak ada orang lain yang memedulikan bagaimana perasaannya saat itu. namun karena merasa harga dirinya jatuh, kepalanya yang terangkat tegak pun terlihat kaku. rasa kesal perlahan mulai memasuki dadanya. beginilah jadinya bila terlalu banyak memikirkan sesuatu.

“Oh, tidak ada apa-apa rupanya,” Kyuhyun bergumam seorang diri dan berusaha mengangkat ujung bibirnya. ia lantas mebalikkan badan. saat itulah Ia bertatapan dengan Changmin yang sejak tadi memandangnya dengan tatapan kasihan. si brengsek yang berselingkuh dengan wanita lain ketika dinas keluar negeri…!

[“Aku tidak serius dengan senior wanita itu. kami hanya minum bersama dan terbawa suasana saja…”]

alasan para lelaki yang berselingkuh memang stereotip yang sama. mengaku sudah melakukan kesalahan yang fatal, atau menyangkal bahwa itu bukan kesalahan mereka. Awalnya laki-laki ini juga termasuk kelompok yang kedua, yang sama sekali tidak berniat untuk selingkuh.

[“Memangnya kau minum sampai lupa batasan? Lalu, kalau aku berbuat seperti itu, apa kau mau memahamiku?”

“Kenapa kau berkata seperti itu?”

“Seperti itu apanya? memangnya laki-laki saja yang boleh terbawa suasana dan wanita tidak boleh? maksudmu kau hanya main-main dengan wanita itu? senior wanita rekan kerjamu itu?”]

Changmin dan Kyuhyun bukanlah top star, dan orang-orang pun tak tertarik dengan kisah percintaan mereka. meskipun demikian, sebagai seorang presenter, kyuhyun juga tidak bisa heboh mengumumkan hubungan mereka. Namun senior yang diajak Changmin ‘bermain-main’ itu seorang PD di kantor stasiun TV yang sama tempat mereka bekerja sehingga kyuhyun mulai khawatir bagaimana jika ia harus bekerja sama dengan wanita itu. meskipun senior wanita itu tidak tahu, tetapi kyuhyun tahu bahawa hubungannya dengan Changmin hancur kanrena senior wanita itu. namun, semakin besar amarah Kyuhyun, laki-laki itu malah melemparkan alasannya berselingkuh pada senior wanita itu.

[“Kita ini hanya namanya saja ‘pacaran’, tetapi sebenarnya tidak ada hubungan apa-apa kan?”

“Kau tidak pernah mengizinkanku memegang ujung tanganmu walau hanya sebentar, kan? Apa sih mahalnya dan hebatnya kau ini sampai tidak ada kemajuan dalam hubungan kita selama satu tahun ini?”

ini bukan saja sekedar amarah, tetapi ia memang sudah melewati batas.

“Lalu kenapa? Apa aku harus mengikuti tahap-tahap pacaran seperti orang lain pada umumnya? kalau begitu, lakukan saja dengan wanita lain!”

“Makanya aku menemui wanita itu kan!” Changmin berteriak putus asa.

“Ya sudah!”

“Ya sudah apanya!” Changmin menarik tangan Kyuhyun yang hendak pergi meninggalkannya.

“Kalau saja kau tidak memperlakukanku seperti itu, kejadian ini tidak akan terjadi.  menurutmu ini semua karena kesalahanku?”

“Apa maksudmu? Jangan asal bicara ya! laki-laki memang menyebalkan!”]

Rasanya kini ia tahu kenapa Jaejoong sangat membenci laki-laki. Jaejoong, seorang eonni yang tinggal di sekitar rumahnya, hamil seorang diri dan muak terhadap laki-laki.

[“Kau yang terlalu tertutup juga menyebalkan, tahu tidak! memangnya sekarang ini zaman kerajaan joseon apa?”]

memangnya selama ini ia memakai pakaian tertutup seperti pakaian besi prajurit? mereka kan belum menikah, dan ia tidak ingin menuruti permintaan laki-laki itu begitu saja, ibunya telah meninggal, dan walaupun ia hanya dididik dan dibersarkan oleh ayahnya, ia tidak ingin dikenal sebagai anak yang tidak tahu aturan. Ia tidak ingin disamakan dengan adiknya yang ugal-ugalan. Meskipun keluarganya tidak mampu dan ia hanya dibesarkan oleh ayahnya, ia ingin ayahnya mendapat pujian karena membesarkan putrinya dengan baik. itu saja. menurutnya, pemikiran bahwa kemajuan suatu hubungan yang ditentukan oleh ukuran skinship adalah salah.

[“Karena otakku ini bukan made in korea, tapi made in Joseon. kau puas?”]

Awalnya ia berpikir Changmin berbeda dengan laki-laki lain pada umumnya. Namun, ternyata ia sama saja. Kyuhyun menatapnya dengan tatapan muak.

[“Kyuhyun-ah, Kumohon maafkan aku sekali ini saja. Aku benar-benar menyesal saat ini. Kejadian itu benar-benar diluar kendaliku.”

“Sudahlah. Tidak usah banyak alasan. Sekarang kuberi tahu ya. Lebih baik kita putus!”

“Semudah itu?” Changmin bertanya putus asa.

“Kau sendiri? Memangnya tidak mudah bagimu?” Kyuhyun berkata dengan dingin dan menatapnya tajam.]

Kyuhyun sebenarnya tidak senang menerima tatapan kasihan dari laki-laki itu, apalagi didepan papan pengumuman kantor. Setidaknya, laki-laki itu mendapat satu program tetap. Mungkin ia mengumpulkan banyak rezeki sambil selingkuh. Begitu kembali dari dinas, ia langsung memegang dua acara, bahkan salah satunya sebagai program tetap. Atau mungkin, laki-laki itu bukan mengumpulkan rezeki sambil berselingkuh, melainkan keberuntungan tiba-tiba datang menghampirinya karena putus dengan dirinya. Begitulah Kyuhyun. Ia merasa dirinya benar-benar sial dan malang. Kalau tidak, mana mungkin selama lebih dari dua tahun bekerja sebagai presenter, ia belum pernah mendapat program tetap sekali pun. Ia tidak menyangka hidupnya di usia 27 tahun harus dilewati layaknya seorang pengangguran di kantor. Namun, meskipun menyadari bahwa dirinya sangat tidak beruntung, yang muncul dari dalam dirinya adalah semangat untuk menang dan semangat ‘fighting!’

Kyuhyun kembali mengacuhkan Changmin yang menatapnya dalam-dalam dan kembali ke tempat duduknya. Kemudian ia pura-pura sibuk mengetik di komputernya. Sebenarnya tidak ada situs jejaring yang ia buka, tidak ada data yang ia cari. Yah, paling tidak ia harus punya tugas supaya setidaknya bisa mencari data di internet. Namun, ia tidak ingin terlihat duduk diam dengan wajah bosan setengah mati diruang kerja presenter yang terlihat sibuk itu. Kyuhyun lantas membuka situs jejaring kantor stasiun TV mereka dengan malas-malasan. Setelah beberapa saat keluar masuk tanpa tujuan ke berbagai menu yang ada. Disana, gerakan tangannya terhenti pada salah satu kolom ‘pertanyaan dan keluhan’. Kolom ‘keluhan’.

Awalnya Kyuhyun ragu-ragu, tetapi akhirnya ia mulai menulis huruf demi huruf dibagian kolom ‘keluhan’ itu untuk menghilangkan rasa bosan.

Shim Changmin, Presenter yang suka selingkuh…

Tiba-tiba, tangannya mengetik dengan kecepatan yang semakin tinggi. Tanpa disadari, satu kolom ‘keluhan’ sudah terisi penuh dengan makian yang ditujukan kepada Changmin. Setelah menulis satu kolom, barulah Kyuhyun merasa tenang kembali. Ia mengarahkan kursor mouse nya ke tombol ‘unggah’ dan terdiam sejenak. Suasana hatinya sedang buruk sehingga tulisannya pun terlihat kasar dan asal-asalan. Lagi pula, sepertinya tidak masuk akan jika ia mengunggah tulisan seperti ini di situs jejaring kantornya.

Kyuhyun menghela napas dan mengklik tombol ‘hapus’. Namun, tidak terjadi respons apa-apa di layar komputernya. Kyuhyun mengerutkan dahi dengan wajah panic dan mulai mengklik terus menerus. Tampilan di layar komputernya tetap tidak bergeming. Sepertinya eror, sama seperti pemiliknya.

Baru saja ia hendak mematika komputernya, telepon genggamnya berbunyi. Telepon itu dari seorang eonni yang tingal di dekat rumahnya. Seorang fashion designer terkenal, yang memasukkan laki-laki ke kelompok “Bukan makhluk hidup”, Jaejoong.

“Eoh, Eonni. Ada apa?”

Kyuhyun menjepitkan telepon genggamnya diantara bahu dan telinganya, kemudian membungkukkan badannya untuk menekan tombol ‘power’ di komputernya.

“Aku harus pergi ke dokter kandungan hari ini. Temani aku ya.”

“Huh, mentang-mentang kau tidak pernah menikah, lantas tidak bisa pergi ke dokter kandungan sendirian?” Kyuhyun tertawa sambil mendengus pelan.

“Aku bosan kalau sendirian. akupun lapar. Nanti aku traktir makan siang.”

Begitu Jaejoong selesai bicara, layar computer Kyuhyun mati dan ia tersenyum lebar.

“Baiklah!”

***

          Suasana pagi itu sangat sibuk. Baru saja terjadi kasus kecelakaan beruntun dari lima kendaraan dan salah satu korbannya adalah seorang ibu hamil. seorang suami yang kepalanya berlumuran darah tetap berlari mengikuti istrinya yang terbaring ditempat tidur periksa dan dibawa menuju kamar operasi. Sang suami tetap menempel disisi istrinya, seolah tidak ingin meninggalkannya sedikitpun. Menyedihkan sekali melihat pemandangan seperti itu.

“Air ketubannya sudah pecah saat kecelakaan terjadi, dan ketika sampai di ruang UGD, detak jantung bayi tidak terdeteksi!” Seorang perawat berkata kepada Siwon yang berjalan dengan tergesa begitu mendapat panggilan.

“Kondisi ibuna?” Siwon bertanya sambil ikut berlari kearah ruang operasi dan memegangi pinggir tempat tidur pasiennya.

“Detak jantungnya sangat lemah! Pendarahannya juga parah!”

“Golongan Darahnya?”

Begitu Siwon bertanya, suami yang sejak tadi menatap memanggil nama istrinya seketika berteriak, “Golongan darahnya O! Saya juga O! Ambil saja darah saya!”

“Tidak bisa, Anda juga mengalami pendarahan!” Siwon balik berteriak kepada suami pasien itu dan segera memerintahkan perawatnya. “Cepat cari golongan darah O!”

Namun, suami itu tidak menyerah dan memegang lengan Siwon erat-erat.

“Tidak apa-apa! Ambil saja darah saya! saya tidak merokok, tidak pernah minum alcohol!”

“Anda kan sedang berlumuran darah seperti ini! Seandainya terjadi apa-apa, bukankah setidaknya Anda harus sehat untuk menjaga bayi ini nanti? Sebaiknya Anda obati dulu luka Anda!” Siwon berteriak dengan tegas. Ia paham sepenuhnya perasaan suami pasien itu. Meskipun hatinya sakit berada dalam situasi seperti ini, tetapi maaf saja… apa boleh buat. Ia harus menyelamatkan ibu dan bayinya, meskipun demi si suami itu.

Siwon keluar dari ruang operasi mengenakan baju operasi yang penuh keringat. Suasana diluar ruang operasi cukup tenang, berbeda dengan saat ia masuk tadi.

“Suami pasien mana?”

Langkah Siwon terhenti di depan ruang operasi. Ia melepas salah satu ujung maskernya dan menoleh kea rah perawat yang berjalan mengikutinya.

“Baru saja mendapat delapan jahitan didahinya, sekarang sedang transfuse darah untuk didonorkan.”

Tersungging senyum di wajah Siwon mendengar betapa hebatnya Ikatan keluarga itu.

“Hebat sekali. Ibu dan bayi yang jantungnya berdetak kembali, dan ayah yang mendonorkan darahnya dengan jahitan di kepalanya. Semoga anak itu kelak berbakti pada orang tua nya.”

Kembali muncul di benak Siwon saat jantung bayi itu berdetak kembali, saat bayi itu menangis untuk pertama kalinya di dunia ini. Meskipun badannya terasa letih, tetapi perasaanya seolah melayan ke angkasa.

“Masih ada satu pasien lagi yang sedang menunggu.”

“Oh, ya?”

Siwon melirik jam tangannya mendengar perkataan perawat itu. Kemudian, ia memberikan masker yang ia pakai kepada perawat itu dan bergegas melangkahkan kakinya.

Begitu selesai melakukan USG pada pasiennya, Siwon keluar dari ruang periksa, mencuci tangannya, dan melihat kembali grafik hasil tes tersebut. Sementara itu, seorang pasien wanita keluar dari ruang periksa sambil merapikan bajunya. Ia duduk di kursi yang terletak di hadapan Siwon dan menatap penuh wajah Siwon dengan cemas.

“Untuk pemeriksaan berikutnya, Anda bisa datang bersama Ayah bayi nya kan?” Siwon bertanya sambil memperhatikan ekspresi wanita itu.

“Ya? Ba…Bayi?”

Wajahnya terlihat terkejut. Siwon sudah bisa menduganya. Perlahan tekanan darahnya mulai meningkat. Di awal tahun ini, memasuki usianya yang ke-31, Ia sudah berjanji untuk tidak marah dalam menghadapi ibu hamil seperti ini. Meskipun ia tahu hal itu tidak mudah, apalagi di musim gugur seperti ini, tetapi ia tetap berusaha untuk setidaknya sampai tahun ini berakhir. Lalu, ia akan membuat Janji itu lagi. Janji untuk lebih bersabar lagi di tahun depan.

“Situasi Anda cukup sulit rupanya. Anda belum menikah ya?”

Entah apakah karena wanita itu takut melihat Siwon yang bertanya padanya sambil mengernyitkan dahi, ia langsung mengangguk dengan wajah yang hampir menangis.

“Apa Anda akan menikah dengannya?”

Ekspresi wajah Siwon semakin serius. Mendengar perkataan itu, barulah wanita itu berhasil menenangkan dirinya ditengah situasi yang kalut iu dan menarik kursinya mendekati meja dihadapannya.

“Apa maksud Anda dengan ‘Situasi yang sulit? Toh, usia janin ini juga masih sangat dini.”

Seketika itu juga, tekanan darah Siwon seolah menanjak tajam, menembus ubun-ubunnya, dan membuat kepalanya panas. Ia benar-benar merasa kesal di saat-saat seperti ini.

“Kalau anda bisa menghitung bahwa usia janin itu masih dini, apa Anda sama sekali tidak pernah memperhitungkan kalau Anda bisa saja hamil karena perbuatan Anda?”

Ia sudah berusaha untuk menahan amarahnya, tetapi tekanan darahnya yang semakin meningkat membuatnya melontarkan perkataan itu begitu saja.

“Apa?” Wanita itu terkejut.

“Anda tahu apa yang benar-benar sulit? Orang-orang yang ‘membuat anak’ tanpa pikir panjang seperti Anda ini. Itulah masalah yang paling sulit di zaman sekarang ini!”

Siwon yang tadinya bersabar akhirnya meluapkan rasa kesalnya pada wanita itu. Seketika itu juga, Wanita itu gemetar dan mulai menangis sambil menutuoi wajahnya dengan kedua tangannya. Siwon menghela napasnya perlahan danmembuka mulutnya kembali.

“Pada dasarnya, hadirnya sebuah kehidupan baru memiliki maksud yang sangat penting. Anda tidak boleh menyambut kehidupan janin ditubuh Anda dengan rasa panic seperti itu. Tidak baik untuk janin di dalam perut Anda.”

Diluar dugaan, wanita itu menganggukkan kepalanya sambil tetap tertunduk. Untung saja wanita itu tidak menangis terus menerus.

“Anda tahu tidak, berapa jumlah pasien saya yang mandul? Mereka ingin sekali mendengar kabar bahwa mereka hamil, meskipun didalam angan-angan mereka. Tetapi Anda malah bingung dan kalut saat mengetahui Anda hamil. Dunia ini memang tidak adil ya.” Siwon berdecak pahit.

“Saya tahu apa yang menjadi beban pikiran para ibu hamil.”

“I…Ibu hamil?” Wanita itu terkejut mendengar panggilan baru yang belum pernah ia dengar seumur hidupnya.

“Wanita yang sudah pernah melahirkan atau belum, asalkan ada bayi didalam perutnya, itu Ibu hamil, namanya. Itu adalah panggilan yang bisa didapatkan oleh wanita yang memuat tanggung jawab tinggi. Sebaiknya Anda pikirkan kembali baik-baik dan datanglah dengan Ayah dari janin ini saat pemeriksaan berikutnya. Jangan mendengarkan perkataan seperti ini seorang diri.”

Wanita itu diam terpaku selama beberapa saat dan kehilangan kata-kata sebelum akhirnya menyahut pelan, “Baiklah…”

Raut wajah wanita itu terlihat semakin serius. Ia lalu membungkuk mengucapkan salam pada Siwon dan meninggalkan ruang konsultasi dokter.

Setelah wanita itu keluar, Siwon membereskan data grafiknya dan keluar dari ruangannya.

“Aku akan melahirkannya! Aku tetap akan melahirkannya, terserah apa katamu!”

Dari ujung lobi bagian kandungan, didepan pintu darurat, terdengar suara teriakan seorang wanita. Langkah Siwon terhenti dan ia sekilas melihat kearah pintu darurat itu. Diluar sana terlihat wanita yang baru saja berkonsultasi dengannya sedang berteriak ditelepon.

“Iya! Meskipun aku belum pernah melihatnya, tapi aku akan mempertahankan nyawa janin diperutku ini! Awas kalau kau menyuruhku menggugurkannya! Tidak baik bagi bayi ini!”

Mendengar suara wanita yang berbicara dengan tegas itu, Siwon tersenyum pahit. Masalah memang biasanya ada pada pihak laki-laki. Siwon merasa salut pada jiwa keibuan yang dimiliki setiap wanita dan juga hewan betina yang ad adi dunia ini.

“Kadang aku merasa geram melihat kebutuhan biologis pada laki-laki.” Siwon bersandar di pagar teras sebuah coffeeshop dan berkata pada Eunwoo sambil menghela nafas pelan.

“Pada dasarnya, dulu manusia hidup di masyarakat ______ berbeda dengan makhluk lainnya, banyak wanita yang meninggal karena melahirkan anak sehingga para lelaki harus melindungi wanita demi memenuhi kebutuhan reproduksi mereka. oleh sebab itu, wanita yang memegang kuasa. seiring berjalannya waktu, karena alasan kekuatan fisik laki-laki dan perempuan, posisi perempuan memang sempat ditekan kembali, tetapi sepertinya sekarang sudah tidak lagi ya?”

Eunwoo memandang Siwon dan tersenyum penuh arti, seolah tidak lama lagi masa kehidupan suku amazon kembali datang.

“Tadi pagi katanya ada kondisi gawat darurat ya?”

“Hampir saja berakhir dengan tragedy. Ada seorang suami yang tidak mau meninggalkan istrinya meskipun dahinya bercucuran darah… untung saja tidak berakhir dengan tragedi.”

Siwon mengambil cangkir kopi milik Eunwoo dan meneguknya.

“Biasanya, dokter laki-laki di bagian kandungan tidak memiliki penggemar. Aneh juga ya?”

Eunwoo memandang Siwon dengan tatapan kosong yang membuatnya tersenyum kecil.

“Selain karena kemampuan dan penampilanku, pasti juga karena rasa saying dan perhatianku yang mendalam pada anak-anak, kan?”

Siwon mengangkat dagunya dan membentuk huruf “V” menggunakan ibu jari dan jari telunjuk dibawah dagunya. Melihat Siwon seperti itu, Eunwoo hanya mendecakkan lidah.

“Kalau saja kata-kata itu tidak keluar dari mulutmu sendiri. Pasti tidak akan terdengar menyebalkan. Mereka belum tahu saja kalau kau ini tidak sabaran dan menyebalkan seperti itu.”

“Haha,” Siwon tertawa sambil mengangguk-anggukan kepala. tidak jarang tangannya tersiram

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
choinitha #1
Chapter 1: Sorry ga bisa upvote email salah tulis..tp aku cuma bisa subscribe
WonkyuLovers #2
ya ampuuun ini up lagi?? aku fikir author di AFF udah pada hiatus. Dari Indo wonkyu udah jarang bgt up FF T.T
sebenernya aku lupa jalan ceritanya, but aku baca ulang hehehe. dan ditunggu chap berikutnya yaa..
kyuwon1013 #3
Chapter 2: aiish....Siwon misunderstood kyuhyun for being pregnant just because he saw him at the hospital seeing a gynecologist with jaejoong,what the heck?
Maynidit
#4
Chapter 4: Siwon akan minta maaf atas semua awal kesalahpahamannya, lalu apa yg akan dilakukan kyuhyun. Apa dia akan membiarkan itu terjadi atau mencegahnya??
sofyanayunita #5
Chapter 4: yaelaaahhh .... kyuhyun sial amat yaak . tapi lucuu sihh ditunggu next chapternya ya . fighting !!
Cynthiagrace #6
Chapter 4: Wah gawat klo kyu masih aja kesel ama siwon. Bakal kebawa di acara ga tu? Semoga wonkyu minimal ga musuhan lg. Ditunggu nxt update nya. Thank u
kyuwon1013 #7
Chapter 4: this story was hilarious...???
kyumbul78 #8
Chapter 3: Kyuhyun kasian juga sebenernya, tapi... Ya seru banget ceritanya... Jadi gg sabar dengan kelanjutannya :D
Maynidit
#9
Chapter 3: Wonkyu sprtnya sbentar lagi akan sering bertemu, dan sprtnya siwon semakin salah paham dg kyuhyun. Apa yg dilakukan kyuhyun sampai dia mengeluarkan suara sprt tu dan membuat siwon yg mendengarnya sprtnya semakin salah paham kalau dia tau orng tu kyuhyun
sofyanayunita #10
Chapter 3: belum juga ketemu lagi udah bikin kesel siwon . apa lagi nanti kalau udah ketemu dan kerja tiap hari . tapi nanti pasti siwon suka kaaan sama kelakuan2 anehnya kyuhyun . ditunggu next chapternya ya . fighting !!