-5-

Don't wanna cry
Please Subscribe to read the full chapter

Rintik-rintik hujan mulai membasahi kota Seoul, tidak begitu banyak pejalan kaki yang terlihat karena sekarang sudah menunjukkan pukul 03.15 dini hari, semua warga Seoul mungkin saja sudah tertidur pulas di kasur masing-masing.

Tidak semua!

Ternyata masih ada satu orang yang terjaga, posisinya tampak tak tenang, beberapa kali merubah posisi tidur dengan membenamkan kepala di bawah bantal. Beberapa kali terdengar suara rintihan dari bawah bantal yang menutupi mukanya.

"E-eom-ma.." Suaranya terdengar parau, tubuhnya terus mengeluarkan keringat dingin pertanda dia berusaha sekuat tenaga untuk menahan rasa sakit di kepalanya.

Ia terus merintih memanggil eommanya, tapi percuma saja karena di rumah itu tidak ada siapapun selain dirinya. Karena memang sejak 2 tahun terakhir ia tinggal sendirian sedangkan kedua orang tuanya tinggal di kampung halaman mereka, Busan.

Tangannya yang lemah berusaha menggapai ponsel miliknya yang terletak di meja nakas kecil samping tempat tidur, lalu menekan call pada log panggilan terakhirnya.

"Emm ada apa Jihoon-ah" Terdengar suara parau dari seberang sana.

Jihoon kembali menahan rasa sakitnya.

"Ini masih pagi, ada apa kau menelphone ku, Ji?" Tanya Seungcheol masih dengan suaranya yang parau, entah saat ini dia dalam keadaan sadar atau tidak.

Jihoon menggenggam ponselnya kuat-kuat, menggigit bibir bawahnya agar suara rintihannya tidak terdengar .

"Aku tutup ya..."

"H-hyuungg.." Meski Jihoon berusaha sekuat mungkin untuk mengontrol suaranya agar tidak bergetar, tetap saja suara yang keluar dari mulutnya masih terdengar bergetar.

"Hm.."

Keringat dingin makin bercucuran deras di keningnya.

"H-hyu-ung"

Terdengar helaan nafas dari seberang sana. "Besok saja ya, aku masih mengantuk, Ji" Ucap Seungcheol lalu mematikan telphonenya begitu saja.

Tangan Jihoon yang memegang ponsel jatuh terkulai lemah, untung saja ponselnya terlepas dan jatuh di pinggir kasur.

Perlahan pandangannya mulai buram hingga akhirnya ia tidak dapat melihat apa-apa.

 

***

Hari ini Mingyu berkunjung ke rumah sakit untuk pemeriksaan terakhir kakinya, wajahnya tampak sumringah karena sebentar lagi gips di kaki kananya akan segera dilepas, ia sudah tidak sabar untuk bisa kembali berjalan normal, rasanya sungguh tersiksa karena sebelah kakinya harus di gips.

"Dok.." Mingyu berusaha memanggil Dokter Hong, tapi sepertinya dokter yang merawatnya itu tak mendengar panggilannya dan terus berjalan cepat lalu memasuki sebuah ruangan.

"Apa ada pasien yang kritis?" Tak mau penasaran akhirnya Mingyu memilih untuk mengikuti sang dokter, ia berusaha mengintip dari balik kaca pintu, dilihatnya ada beberapa dokter yang tengah sibuk memasangkan beberapa selang-sela

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Balalala1717 #1
Chapter 6: Minguuuuuuuu manis sekaliiii
FrainZL #2
Chapter 6: Aakk mingyu setia nungguin :"
FrainZL #3
Chapter 5: Jicheol hard shipper, tapi ku kesal dengan seungcheol di sini. Jigyu aja, jigyuuuu. Can't wait for your next update :)
Balalala1717 #4
Chapter 5: Aku jugaa bingung pengen jigyu tapi pengen wonhoon jugaa hiks pengen liat cheol nyesel akumah
andgyu
#5
Chapter 5: Jigyu aja lah biarin jihoon bahagia plijeu :"
leejihoon92
#6
Chapter 5: Dbuat mati aja sudah... bngung antara jicheol or jigyu huhh
bizzyMe #7
Chapter 5: Jigyu!!!!!
sseundalkhom
#8
Chapter 5: jangan sama siapa-siapa...... aku takut jihun disakitin sama yang lain :(
Balalala1717 #9
Chapter 4: Jigyuuu ajaaa huhuhu wonhoon juga asik