-1-
Don't wanna cry"Mianhae Jihoon-ah, aku tidak bisa pulang bersama mu"
Lama namja mungil itu menatap layar ponselnya, jelas ada raut kecewa yang tersirat di wajahnya yang putih. "Lagi?" Gumamnya pelan.
Jujur saja ia sudah tahu akan mendapat SMS seperti apa, karena ini bukan yang pertama kalinya, ini sudah yang ketiga kalinya ia mendapat penolakan seperti ini.
"Gwenchana" Ucapnya menyemangati dirinya sendiri.
Dimasukkannya ponselnya ke dalam saku, mengusap muka lalu bangkit dan berjalan meninggalkan halaman sekolah yang sudah tampak sepi, karena memang bel pertanda sekolah selesai sudah berbunyi sejak setengah jam yang lalu.
Tidak ada canda tawa yang biasa ia dengar, tidak ada sosok yang mengisenginya di sepanjang perjalanan menuju rumah, dan tidak ada yang akan menggendongnya lagi. Sosok itu kini semakin jauh dari nya, hingga Jihoon rasanya sulit untuk menjangkaunya lagi.
Entah apa yang dirasakan Jihoon kali ini. Sakit? Marah? Kecewa?
Jelas!
Tapi Jihoon sadar, ia tidak ada hak untuk merasakan itu semua, karena bagaimanapun dia bukanlah siapa-siapa.
Tapi salahkah jika Jihoon merindukan sosok itu?
***
<
Comments