REFLECTION 4
REFLECTIONYunho membuka pintu ruang kerjanya, dan ia langsung melihat sesosok wanita yang membelakanginya dan sedang melihat kearah jendela.
"Maaf, anda siapa ?" Tanya Yunho sopan...
Wanita itu berbalik. Senyum manis terpampang di wajahnya. Ekspresi yang berbeda 180 derajat dengan ekspresi yang terpampang dengan jelas di wajah Yunho.
"Kau....."
"Merindukanku Yunho..... ?"
*REFLECTION 4*
Yunho mengernyitkan kedua alisnya. Sedang apa wanita ini disini? Haishh... dari dulu sifatnya tidak pernah berubah, pantang menyerah untuk mendapatkan suatu hal. Sebenarnya itu sifat yang bagus, Yunho suka orang yang pantang menyerah, tapi tidak untuk satu hal ini. Baginya, sifat pantang menyerah BoA Itu benar benar menyebalkan.
"Kau tidak merindukanku Yunho?" BoA mendekat kearah Yunho, dan tanpa malu ia mengalungkan kedua tangannya ke leher jenjang Yunho.
"Aku sangat merindukanmu. Kenapa kau tidak pernah memberi kabar padaku?" BoA mempoutkan bibirnya, mencoba merajuk dan terlihat imut di depan Yunho.
Yunho mencengkeram tangan BoA yang melingkar di lehernya, melepaskan tautan tangan itu yang dengan lancangnya berada disana. Ia menatap BoA dengan tatapan yang tajam.
"Apakah aku punya hak untuk merindukanmu BoA~shi ? Dan tolong jaga sifatmu di Kantorku. Kau ini wanita yang berpendidikan tapi kenapa tingkahmu tidak mencerminkan semua itu?"
"Ini sakit Yunho. Kau membuat pergelangan tanganku merah, kau menyakitiku.."
BoA meringis dan nampak ekspresi kesakitan diwajahnya, pergelangan tangannya pun tampak kemerahan karena Yunho mencengkeram erat pergelangan tangan BoA.
"Dan juga untuk apa aku menghubungimu? Kita sudah tidak punya hubungan apapun. Hubungan kita sudah berakhir ketika aku memutuskan kembali ke Korea. Dan kau yang meminta semua itu. Apa kau lupa hah? "
Jelas sekali terlihat Yunho menahan amarahnya, walaupun nada bicaranya terdengar rendah dan datar tapi kau bisa melihat kemarahan di pancaran matanya. BoA hanya bisa menundukan kepalanya, memang benar ia yang pertama kali mengakhiri hubungan ini, tapi tidak bisa ia pungkiri kalau ia masih mencintai Yunho. Pria tampan yang sekarang ini ada di hadapannya.
"Sudahlah BoA. Kita sudah tidak ada hubungan apa apa lagi dan aku sudah tidak memiliki perasaan apapun padamu. Lebih baik kau keluar dari sini."
Yunho melepaskan cengkeraman tangannya. Berjalan kearah meja kerjanya dan menaruh tas kerjanya disana. Ekor matanya melirik ke arah BoA. HAH... ternyata dia masih ada disana. Yunho menggeleng gelengkan kepalanya, dasar wanita keras kepala.
Yunho bermaksud untuk mengacuhkan wanita itu. Yunho duduk di kursi kerjanya, menyalakan Netbook yang biasa ia gunakan untuk bekerja. Membuka beberapa berkas dan akan mulai mengetikan sesuatu.
"Tolong keluarlah dari sini, sebelum ak.... "
"Apa ini semua karena seseorang yang bernama Changmin itu ?"
Yunho menghentikan gerakan jarinya di keybord netbooknya, ia menatap ke arah BoA dengan rasa penasaran. Darimana BoA tahu tentang Changmin?
"Tidak perlu menatapku seperti itu Yun. Aku tahu kau penasaran darimana aku tahu tentang Changmin kan? Kau pasti tahu, sangat mudah bagiku untuk mendapatkan sebuah informasi."
BoA menyunggingkan senyum liciknya melihat ekspresi yang terpampang di wajah Yunho walaupun ekspresi itu muncul hanya sebentar. Bagaimanapun BoA adalah seseorang yang pernah dekat dengan Yunho dalam waktu yang cukup lama.
"Shim Changmin, kekasih dari kakak Jung Yunho yang bernama Jung U-Know. Sempat mengalami depresi dan menyebabkan ia harus masuk ke Rumah Sakit Jiwa karena tidak bisa menerima kakakmu yang sudah tiada. Dan kau harus disampingnya agar ia menjadi sehat kembali dengan berpura pura menjadi U-Know kan?"
BoA berjalan angkuh kearah Yunho, ia duduk di kursi yang tersedia di depan meja kerja Yunho, satu kakinya ia taruh diatas kaki yang lain.
"Aku tidak pernah menyangka Yunho, kau mau berpura pura menjadi kakakmu. Setahuku kau sangat tidak suka jika disamakan dengan orang lain terutama dengan kakakmu"
"Semua itu tidak ada hubungannya denganmu BoA."
"Tentu saja ada hubungannya Yunho. Dia merebutmu dariku. Kau meninggalkanku karena dia."
"Changmin tidak merebut apapun darimu. Dan kau pergilah sekarang dari ruanganku"
"Kau masih milikku Yunho. Tidak akan ada yang memilikimu selain aku."
"Cepat keluar dari sini!!!"
Yunho menarik tangan BoA dan menyeretnya untuk keluar dari ruangan. Mood Yunho akan memburuk jika ia membiarkan BoA disini lebih lama lagi.
BoA menepis tangan Yunho, dan membuat Yunho harus berbalik menghadapnya
"Yunho, aku ingatkan satu hal. Changmin tidak pernah menganggapmu ada. Kau hanya bayangan. Dimatanya kau hanya bayangan dari seorang U-Know. Yang ia cintai adalah U-Know, bukan dirimu."
"KWON BOA... CEPAT KELUAR!!!"
Yunho berteriak marah, dan menunjuk pintu keluar ruangannya. ia tahu ia hanya bayangan, tanpa orang lain perlu memberitahunya pun ia sudah tahu. Melihat itu, BoA pun menyunggingkan senyum liciknya.
"Akan ku beritahu jika kau bukan U-Know padanya. Aku ingin liat bagaimana reaksinya."
"Aku akan membuatmu menyesal seumur hidupmu jika kau melakukan itu BoA. Kau tahu diriku yang sesungguhnya kan? JADI CEPAT KELUAR DARI RUANGANKU!!!"
BoA keluar dari ruangan Yunho dengan senyum yang tersungging dibibirnya, masih ada kesempatan untuk membuat Yunho kembali kesisinya. Hanya satu langkah yang harus ia lakukan, dan ia akan melakukan itu secepatnya.
Selepas kepergian BoA, Yunho memijit keningnya pelan, mendudukan dirinya di kursi kerjanya, memejamkan matanya untuk menghilangkan amarah yang tadi sempat muncul.
Yunho mengusap wajahnya kasar. Kenapa ia harus jatuh cinta pada Changmin? Kenapa Changmin harus mengingatnya sebagai U-Know? Kenapa dan kenapa, berbagai pertanyaan atau lebih tepatnya penyesalan muncul di benak Yunho.
Yunho melirik kearah Netbooknya, pekerjaan menunggu untuk ia kerjakan, tapi dalam kondisi sekarang ini bagaimana ia bisa fokus ke pekerjaannya? Melihat netbook pun ia sudah malas. Ah... Sepertinya ia akan meminta bantuan Jaejoong saja untuk menyelesaikan tugasnya.
.
.
.
.
Changmin menutup album itu dengan ekspresi datarnya, men
Comments