Yunho mengusap kepala Changmin, mengecup dahi Changmin, mengucapkan selamat malam, dan berjalan kearah sofa disudut ruangan itu yang sudah selama setengah tahun ini menjadi tempat  tidurnya. Yunho merebahkan tubuhnya, mengangkat salah satu tangannya dan menaruhnya di atas matanya. Mencoba berpikir bagaimana cara dia mengeluarkan Changmin dari sini dan sampai akhirnya terlelap.
.
.
.
.
.
.
.

Keesokan harinya, Yunho benar benar menepati janjinya pada Changmin. Ia benar benar menemui Dokter Kang untuk menanyakan perkembangan dari kejiwaan Changmin.

Jung Yunho mengetuk pintu ruang kerja dari Dokter Kang, ia melangkah masuk keruangan tersebut setelah mendapat persetujuan dari Dokter Kang.

"Oh... Yunho, silakan duduk dan bagaimana kabarmu ?" Dokter Kang menjabat tangan Yunho dan mempersilahkannya duduk di kursi depan meja kerjanya.

"Sangat baik dan melelahkan...." Yunho bergurau menanggapi pertanyaan dari Dokter yang hanya beda usia 4 tahun dengannya itu. Tidak sulit bagi Yunho untuk akrab dengan orang lain, karena pada dasarnya Yunho itu orang yang ramah dan mudah bergaul.

"Ah,... aku tahu maksudmu Yun, pasti sulit untuk berpura pura menjadi orang lain walaupun kau menjadi saudara kembarmu kan ?"

"Ya seperti itulah hyung. Awalnya risih juga mendengar Changmin memanggilku dengan nama U-Know hyung, tapi sekarang sepertinya aku sudah terbiasa...." Yunho mengendikan bahunya dan menyenderkan tubuhnya ke sandaran kursi.

"Hyung, aku ingin tahu perkembangan Changmin selama ini sudah sejauh mana ?" Yunho memulai pembicaran ke persoalan inti yang membuatnya harus datang keruangan ini

"Sejauh ini perkembangan Changmin sudah sangat baik Yun, ia sudah bisa berinteraksi dengan orang lain, ia pun sudah bisa mengendalikan emosinya kembali. Changmin yang sekarang sudah seperti orang pada umumnya. Ini semua berkat dirimu Yun, sepertinya menyuruhmu untuk berpura pura menjadi U-Know adalah hal yang tepat untuk saat ini. Tentu kau masih ingat kan ketika kau pertama kali bertemu dengannya setelah kejadian saat itu ?"

Penjelasan dari Dokter Kang seperti membawa Yunho kembali ke masa lalunya dimana pertama kali ia bertemu dengan Changmin setelah kejadian naas yang membuat U-Know harus meninggalkan mereka semua. Pertama kali Yunho memasuki ruang rawat Changmin, dimana disana ia melihat Changmin yang bagaikan jiwa yang kosong, melihat Changmin yang tiba tiba histeris dan menangis meraung raung sambil meracaukan nama U-Know.

                   #########

Yunho memasuki sebuah pelataran rumah sakit dimana ada seseorang yang menyuruhnya untuk kesana. Langkahnya berhenti di meja receptionist, bermaksud menanyakan sesuatu disana sebelum ada sebuah tangan yang menepuk bahunya.

"Jung Yunho ?"

Yunho berbalik mendengar namanya disebut. Ia mengernyitkan dahinya, karena ia merasa tidak mengenal seorang yang sedang mengenakan seragam dokter dihadapannya ini. Pria itu mengulurkan tangannya kearah Yunho, bermaksud mengajaknya bersalaman.

"Namaku Kang Hyejon. Aku orang yang meneleponmu tadi." Orang itu mengenalkan dirinya.

"Aku Jung Yunho..." 

Yunho menyambut uluran tangan dari dokter tersebut.

"Bisakah kita bicara di ruanganku ?"

Yunho menganggukan kepalanya tanda ia setuju atas usul dokter tersebut.
.
.
.
.
"Aku turut berduka dengan kematian dari kakakmu, Jung Yunho tiga bulan yang lalu." Dokter itu menyampaikan rasa berduka citanya untuk mengawali pembicaraan mereka lebih jauh.

"Terima kasih..." 

"Tapi bolehkah aku minta tolong padamu Yunho ? Dan aku yakin hanya kau yang bisa membantu kami dalam hal ini"

Yunho menatap bingung dokter tersebut. Ia baru pertama kali ini bertemu dengannya, jadi bagaimana ia tahu kalau dirinya dapat membantu masalah dokter tersebut ?. 

Dokter Kang yang melihat raut bingung di wajah Yunho pun menjelaskan lebih lanjut masalah permintaannya tersebut.

"Seperti yang kau tahu, wajahmu bahkan penampilan fisikmu sangat mirip dengan Jung U-Know. Orang yang tidak mengenal kalian pasti akan mengira kalian adalah satu orang yang sama."

Yunho mengangguk mendengar itu, tidak ia pungkiri kalau banyak orang yang kadang salah sangka mengenalinya dan memanggilnya dengan nama kakaknya karena kemiripan mereka. Tapi ia belum tahu apa hubungan semua itu dengan masalah yang dihadapi oleh dokter yang ada di depannya ini.

"Ada seseorang yang sangat terpukul karena kejadian meninggalnya kakakmu, dan orang ini seperti tidak bisa menerima kepergian kakakmu itu. Saat ini kondisi kejiwaannya sangat buruk dan bisa saja semakin buruk jika ia tetap seperti itu. Jadi aku mohon, bisakah kau membantu kami agar orang ini dapat kembali seperti sedia kala ?"

"Apa maksud anda? Apakah maksud anda, aku harus pura pura menjadi kakakku?" Yunho sedikit terkejut setelah ia tahu kemana arah masalah ini

"Bagaimana mungkin Anda menyuruh saya untuk berpura pura menjadi kakak saya ? Walaupun wajah kami sama, tapi sifat kami tidak sama, bahkan jauh berbeda. Dan bagaimana mungkin anda memanfaatkan hal ini unt