REFLECTION 1
REFLECTIONDouble Character: Yunho and U-Know
Seorang pria tampan menutup netbook yang ia gunakan seharian ini untuk menyelesaikan pekerjaannya. Ia melakukan peregangan peregangan kecil untuk menghilangkan rasa pegal yang dirasanya karena terlalu lama duduk di kursi kebesarannya. Ia merapikan jasnya yang sedikit kusut di ujung ujungnya karena ia terlalu lama duduk.
Ia meminum air mineral yang tersedia di meja kerjanya, memasukan beberapa berkas yang akan ia kerjakan di apartementnya ke tas kantor yang ia gunakan. Memeriksa ponsel genggamnya dan memasukan ke kantong jasnya. Setelah ia yakin tidak ada yang tertinggal, ia mengambil kunci mobilnya dan bersiap untuk pulang.
"Sudah mau pulang Yunho ?" Pertanyaan dari Donghae muncul ketika ia baru saja keluar dari ruang kerjanya.
Senyum tipis nan ramah ia berikan sebagai bentuk jawaban atas pertanyaan dari sahabatnya itu.
"Kau tidak ikut ke perayaan kemenangan atas proyek yang kau dapatkan Yunho ?" Jaejoong pun ikut menanyai sahabatnya itu yang kelihatannya tidak akan ikut perayaan yang dibuat untuk dirinya.
"Aku tidak bisa Jaejoong. Ada yang harus aku lakukan. Mianhae... "
"Kau masih menemuinya Yun? Ahhhh.... Yunho lebih mementingkan dia dari pada kita semua... aku sakit hati..." Heechul menimpali perkataan Yunho dengan nada yang dilebih lebihkan dan tidak lupa dengan salah satu tangannya yang memegah dadanya, pura pura tersakiti.
Yunho memutar bola matanya malas ketika ia melihat Heechul sudah bertingkah seperti itu, kejadian seperti ini sudah hampir ia alami setiap akan pulang kerja, sampai sampai ia hapal. Dan akan berakhir dengan jawaban yang sama yang ia lontarkan hampir setiap hari.
"Dia sedang sakit Hyung, dan untuk sekarang dia sangat membutuhkanku. Ia membutuhkanku lebih dari kalian membutuhkanku saat ini."
"Iya... iya... aku sudah hapal dengan jawabanmu Yunho. Sudah sana cepat pergi, sebelum kekasihmu itu mengamuk dan marah marah..." Heechul mengibas ibaskan tangannya, membuat gerakan seperti mengusir Yunho dan diikuti dengan kikikan dari Donghae dan Jaejoong.
"Dia bukan kekasihku, Hyung" Yunho berucap lirih.
"Aku pergi dulu" Yunho berpamitan dan berjalan meninggalkan sahabat sahabatnya.
"Sampaikan salamku untuk Changmin, Yunho" teriak Jaejoong yang hanya dihadiahi lambaian tangan dari Yunho.
.
.
.
.
Ya. Shim Changmin adalah seseorang yang setiap hari ditemui oleh seseorang yang bernama Jung Yunho sepulang dari kantor. Seorang cowok yang memiliki paras yang manis, mata yang lebar mirip mata rusa, pipi yang chubby, dan tidak lupa missmatch eyes nya yang akan muncul ketika ia tersenyum. Bukankah kalau dilihat dari intensitas Yunho menemui Changmin, kalian akan menganggap Changmin adalah kekasih dari seorang Jung Yunho seperti anggapan para teman temannya?. Namun seperti yang dikatakan Yunho tadi, Changmin bukan kekasih dari Yunho, dan Yunho jujur akan hal itu.
Mobil milik Yunho berhenti di salah satu Caffe di kota seoul. Langkah tegapnya memasuki Caffe tersebut, dan tidak selang lama ia keluar Caffe tersebut dengan membawa bingkisan ditangannya. Ia kembali memasuki mobilnya, dan menjalankan mobilnya kearah yang menjadi tujuannya yang sebenarnya. Rumah Sakit.
.
.
.
.
Yunho memarkirkan mobil mercendes benznya di parkiran rumah sakit. Langkah tegapnya memasuki pelataran rumah sakit tersebut, senyum ramahnya sesekali ia lemparkan pada perawat dan dokter yang bekerja di rumah sakit tersebut. Setiap hari datang ke tempat itu, membuat Yunho hapal dan kenal dengan beberapa dokter dan perawat disana.
"Selamat sore dokter Jang..." sapa Yunho kepada seseorang yang berkacamata dan berdiri di meja receptionist, sepertinya dokter tersebut sedang menuliskan sesuatu di map yang berwarna hijau.
"Sore Yunho. Mau menjenguk kekasihmu ?" Dokter tersebut menutup mapnya dan membenarkan letak kacamatanya
"Hahahaha... Jangan menggodaku Hyung..." Yunho tertawa garing
"Baiklah baiklah... Apa yang kau bawa ?"
"Ini ? Makanan buat Changmin..." Yunho melirik bungkusan yang ia bawa.
"Wah.... kau sangat perhatian ya... Kenapa kau tidak menikahinya saja Yunho... ?" Dokter Jang mulai menggodanya lagi
"Hyung.... berhentilah berkata yang tidak tidak...." Yunho memutar bola matanya malas. Tidak dikantor tidak dirumah sakit, kenapa banyak yang menggodanya seperti itu ?
"Ya ampun Yunho... Hari ini kau sensitif sekali. Sudah sana, pergilah dari hadapanku. Aku malas melihatmu hampir setiap hari..."
"Hyung... jika aku bisa, aku juga tidak mau datang ke rumah sakit seperti ini..."
Dokter Jang menepuk pundak Yunho untuk memberinya semangat, dan Yunho tersenyum karena hal tersebut....
"Terima kasih hyung... "
Yunho melanjutkan langkahnya ke kamar rawat yang ditempati oleh Changmin. Langkahnya berhenti di depan pintu, tangannya memegang knop pintu da
Comments