Bomi masih tak percaya. Dan enggan bergeming dari tempatnya. "Apa yang kau pikirkan?" tanya GD. "Kajja! Sebelum kami berubah pikiran dan ketimbang kau pergi sendirian?"
"Ya, sunbae."
Dia akan keluar bersama 5 laki-laki itu dan ia sebagai perempuan sendiri diantara mereka. Memang tak ada yang salah. Lagian Bigbang dan Apink juga sudah beberapa kali saling bertemu dan menyapa meskipun tak begitu dekat. Karena mereka satu apartemen dan menjadi tetang
Di lift, Bomi banyak bicara seperti biasanya. Ia lebih banyak berbicara dengan Seungri dan GD. Sedangkan yang lain hanya menyambung sedikit, tak terlalu banyak bercakap. Disudut lain, ada Taeyang yang menimbang-nimbang apakah gadis ini yang harus ia incar? Agar hukumannya tidak bertambah rumit? Itu membuatnya mencuri pandang ke Bomi tanpa gadis itu tahu bahwa ada yang memperhatikannya. Ceria dan menyenangkan. Itulah yang ditangkap oleh Taeyang pertama kali tentang Bomi. Suasana di lift juga tak jauh berbeda dengan suasana disaat mereka dimobil. 
Mobil Bigbang berhenti disebuah butik mewah. Lalu penguhinya menghambur keluar darinya. "Biggest Boutique?" Bomi membaca tulisan yang ada diatas atap sebuah gedung yang ia kira ada 3 lantai.
Daesung yang baru turun dari kemudinya mendengar perkataan Bomi yang tampak asing dengan tempat ini. "Kau belum pernah kesini?" Bomi menggeleng pelan.
Didalam butik tidak begitu banyak orang. Karena memang butik itu adalah butik yang berisi barang-barang branded. Dan pastilah hanya orang-orang konglomerat dan artis-artis papan atas yang datang ke tempat ini, batin Bomi. Ia segera mencari apa yang ia suka. Mulai dari tas, sepatu, hingga baju yang bermacam-macam dan cantik-cantik. Ia sangat menyukai model dan potongan setiap desain yang disajikan dibutik itu. GD dan Bomi lebih banyak bersama. Karena GD punya style yang tinggi, Bomi mempercayakan pilihannya untuk dipertanyakan dulu kepadanya. Setelah mendapat 3 buah tas dan 4 pasang sepatu, kini ia melenggang ke arah stan pakaian.
"Ini. Cocok denganku atau tidak?" Tanya Bomi padanya.
GD tampak berpikir sejenak dan matanya meneliti baju yang ditempelkan Bomi pada tubuhnya sendiri. "Anyeo, coba yang lain." Bomi mendengar komentar GD mengerucutkan bibirnya sebal. Ia sangat suka dengan