LIFE

Homin Land
Please Subscribe to read the full chapter

12 February 2016
Tadi siang, seseorang masuk ke kamarku dengan mengendap endap. Diliat dari penampilannya sepertinya ia juga pasien di rumah sakit ini, sama sepertiku. Ia memegang tiang infusnya dengan erat, kepalanya ia gunakan untuk mengawasi situasi di luar kamarku. Ah, sepertinya ia sedang sembunyi dari seseorang. Apakah dia tidak tahu kalau kamar ini berpenghuni ? Seenaknya saja ia masuk dan membelakangiku seperti itu. Aku melemparkan bantalku kearahnya dan sesuai dengan perhitunganku bantal itu tepat mengenai belakang kepalanya.

Ia sedikit terkejut, dapat aku lihat kalau ia melirik ke arah bantal tadi, dan kemudian pandangannya beralih kearahku. Matanya sedikit melebar, sepertinya dugaanku tadi tepat, ia mengira kamar ini kosong.  Ia menegakan badannya dan menghadap kearahku. Cengiran bodoh ia berikan padaku, dengan satu tangan yang menggaruk bagian belakang kepalanya yang aku yakini tidak gatal sama sekali. Ia mengambil bantalku yang aku gunakan untuk melemparnya tadi, ia berjalan mendekat ke arahku.

"Maaf... aku tidak sadar kalau ada orang disini. Aku kira kamar ini kosong. Maafkan aku..." 

Ia memberikan bantal itu padaku. Kalau dilihat lihat ternyata dia tampan juga. Mata tajam seperti mata musang, bibir berbentuk hati, hidung mancung, wajah kecil, tidak lupa juga dengan lengan ototnya yang terbentuk sempurna.

"Aku Yunho, siapa namamu ?"

Aishhh.... karena terlalu mengagumi fisiknya, aku jadi sedikit terkejut. Dia mengulurkan tangannya, tentu saja sebagai anak yang baik aku harus membalas uluran tangannya kan ?. Aku memberitahunya kalau namaku Changmin, Shim Changmin.


13 February 2016
Hari ini dia datang lagi. Kenapa dia harus datang lagi sih ? Dia orangnya sangat berisik, bahkan kemarin saja kalau ia tidak diusir oleh suster disini, ia tidak akan keluar dari kamarku. Liat senyumnya, Tidak bisakah kalian liat senyumnya itu ? Benar benar seperti orang bodoh.

Hari ini pun ia cerita panjang kali lebar. Apakah ia tidak haus bercerita sebanyak itu?.  Aku hanya menanggapi ceritanya dengan gelengan, anggukan, atau hanya dengan tatapan malas. Yunho, bisakah kau menghentikan ceritamu? Kau membuat kepalaku pusing.

15 February 2016
Hari ini dia merengek padaku. Memintaku untuk memanggilnya hyung, ia iri dengan siwon hyung, dokter yang menanganiku karena aku memanggilnya dengan sebutan hyung. Oh, kalian lihat cara merajuknya ? Benar benar seperti anak kecil. Apakah ia tidak sadar umur ? Bukankah ia lebih tua dariku ? Karena aku tidak mau ia terus merajuk dan membuat kepalaku menjadi tambah pusing, aku pun dengan terpaksa menyetujui permintaannya. Kau puas Yunho Hyung ? Yunho Hyung... Yunho Hyung... Yunho hyung... Aku akan memanggilmu terus sampai kau muak dengan panggilan itu.

18 February 2016
Hari ini dia datang tidak sendiri, ia datang dengan ibu dan adiknya yang bernama Jung Jihye. Adiknya sangat cantik dan imut. Melihat adiknya,  aku jadi rindu dengan kedua adikku yang sudah ada di Surga. Aku mencintai kalian nae dongsaeng.

Ia memberiku hadiah. Katanya hadiah untuk ulang tahunku. Darimana ia tahu ? Ah, pasti siwon hyung yang memberitahunya. Dasar, ingin rasanya aku sumpal mulut Siwon Hyung itu.

24 February 2016
Hari ini kesehatanku menurun, kepalaku rasanya sangat pusing, rasanya seperti ada ribuan paku yang menancap di kepalaku dan untuk bernafaspun aku memerlukan bantuan oksigen dari tabung besar biru yang sekarang berada di sebelah ranjangku.

Dan hari ini, ia tidak datang. Kenapa ia tidak datang? Tidak seperti biasanya. Tapi aku bersyukur, ia tidak perlu melihat kondisiku yang seperti ini.


28 February 2016
Ia datang kembali setelah empat hari tidak mengunjungiku, untung saja aku tidak perlu lagi memakai canal casual itu lagi. Jadi aku tidak terlihat lemah di hadapan Yunho Hyung. 

Kenapa hari ini Yunho hyung kelihatan lebih pucat? Apakah ia tidak baik baik saja? Yunho hyung juga tidak banyak cerita, Yunho hyung lebih banyak membaringkan kepalanya di samping ranjangku sambil memandangku. Hyung, kau kenapa ? Aku tidak percaya kalau kau baik baik saja seperti ucapanmu.


3 Maret 2016
Yunho hyung membawaku keluar kamar, dan mengajakku jalan jalan. Walaupun hanya di taman rumah sakit, tapi aku tetap merasa senang. Disana Yunho hyung be

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Siwonnie96 #1
Chapter 6: Huweeee ceritanya sedih bgt TT Changmin.... TT kenapa mereka gabisa bersama?? :((
LMS_239
#2
Chapter 6: Huhuhuhu
Kenapa sedih begini :((
Ahhh sedih
Difangelina13
#3
Chapter 6: Astaga ini apa.. Puasaku bisa batal karena nyaris nangis
bonamama0201 #4
Chapter 6: Ya ampun sedih bangeet.. /bercucuran air mata di pojokan :(
chamihyun #5
Chapter 5: Chawng lucu klo lagi cemburu hahaha...
Authornim lain kali bikin yunho yang cemburu yah hihihi.
LMS_239
#6
Chapter 5: Suka bgt ama ff yg past-yj dgn present-future homin hohoho
Setuju alasan yunho nolak jyj :p
Changmin cembokur unyukk xD
QueenB_doll #7
Chapter 5: suka bgt sama ff yg changmin nya jeles or ngambek hakhakhakhak...lagi donk authornim XDD
gomawoyooooo XDD
chamihyun #8
Chapter 4: Hahaha..
Ya ampun ternyata changmin lagi baca ff toh...
chamihyun #9
Chapter 3: Aaahhhh akhirnya mereka balikan lagi.. yaelah yunho ama changmin masih sama2 cinta tapi gengsi banget buat telp...
ayasantika #10
Chapter 4: Lanjutin dong thor... tapi beneran