Setelah masuk dan menutup pintu, Sana langsung teringat dengan kejadian memalukan tadi. Dia ingin melupakannya tetapi tidak bisa itu karena Jungyeon saat ia mengingat kejadian tadi adanya lucu, canggung, dan juga....kehangatan. Ya, Sana mengakui bahwa pelukan Jungyeon hangat sangatlah hangat. Tiba-tiba, seseorang melambaikan tangannya didepan muka Sana dan Sana pun sedikit kaget ternyata itu adalah....Dahyun

  "Hei unnie" Dahyun masih melambaikan tangannya didepan muka Sana

  "Ee-mm i-iya?"  Sana tergagap

  "Unnie kenapa? Kok diam saja? Tadi ada siapa? Unnie sakit?" tanya Dahyun dengan menabotase pertanyaan kepada Sana

  "Aku tidak apa-apa Dahyun, dan yang tadi datang kesini Jungyeon oppa" jawab Sana berjalan dan duduk disofa di ikuti Dahyun dan duduk disebelah kiri Sana

  "Jungyeon? Ohhh pangeran yang tadi! Apakah dia pacarmu unnie?" tanya Dahyun bercanda

  " Hei! Di-di-a bu-kan pacarku! Sudah kubilang beberapa kali dia pacarku Dahyun" jawab Sana dengan gugup dan menjadi merah seperti tomat setelah mengingat ia dan Jungydon berpelukan 'sial kenapa aku tergugup' pikir Sana

  "Kenapa muka unnie merah? Apakah dia menciummu?" goda Dahyun kepada unnienya karena Sana ini mudah untuk digoda

 "Cium? Ti-tidak!" 

 "Aku hanya bercanda unnie" Dahyun tertawa  

  "Itu tidak sama sekali lucu kau tahu -_-"  jawab Sana "Sudah, mari kita tidur karena sudah malam dan besok kita berdua berangkat sekolah" Sana berdiri dari duduknya dan pergi ke kamarnya

  "Ok dokey kapten, oh ya unnie"

 "Ya Dahyun?"

 "Aku akan mendo'a kanmu dengan Jungyeon oppa agar menjadi pasangan" Dahyun dengan senyumannya

 "Terserah kau sajalah tetapi terima kasih Dahyun"

 "Selamat tidur unnie"

 "Selamat tidur juga Dahyun" saat Sana sudah dikamarnya dan menutup pintu ada seseorang yang tergiang dikepalanyabyaitu YOO JUNGYEON