Chapter 13

My love Yoo Jungyeon

  SANA POV :

 Pelukannya....hangat..bukan, tapi sangatlah hangat dan...nyaman...berbeda dari pelukan orang lain....aku ingin...dipeluknya setiap hari...setiap saat...sepertinya...aku bisa tertidur disini...dan...aku ga mau ngelepasinnya...

END POV.

KEMBALI KE REALITA

"Mmmm....Sana..?" tanya Jeongyeon yang masih memeluk erat Sana

" mmmmm" jawab Sana dan lebih mengencangkan pelukannya dan menanamkan wajahnya ke dada Jeongyeon. Dan Jeongyeon hanya terkekeh melihat perilaku Sana.

"Hei, ayo kita kembali ke kelas nanti temen kamu khawatir sama ketinggalan pelajaran loh, dan longarin pelukan kamu soalnya aku ga bisa napas" canda Jeongyeon yang masih cekikikan karena Sana yang merajuk,

"Ah iya! Kamu benar Jeong, ayo sebelum aku di bombadir pertanyaan sama Yerin ato yang lain" gadis itu pun langsung berdiri dan tanpa disadari Ia berjalan pergi meninggalkan Jeongyeon sendirian. Jeongyeon hanya bisa mengelengkan kepalanya melihat temannya itu.

"Dasar Sana, udah di traktir, ninggalin orang seenaknya pula, kaya anak kecil aja" Dia pun berdiri meninggalkan tempat duduknya dan menyusul Sana yang sudah ada di luar.

 

 

 

Saat sudah di luar toko ice cream, Jeongyeon meraih pergelangan tangan Sana dan mencekramnya dengan lembut,

"Yah! Seenaknya ninggalin orang sendirian, engga ngeliat kebelakang lagi main jalan aja. untungnya yang ditinggalin aku, kalo orang lain mungkin kamu udah dimarahin" kata Jeongyeon hanya menatap lurus pada jalan

"Eh? Kamu bukannya ada di sebelah aku?"  jawab Sana bingung dengan pernyataan Jeongyeon yang tiba-tiba

'kampret juga nih bocah' batin Jeongyeon

" sebelah dari hongkong! Orang kamu ninggalin aku. Makanya kalo keluar sama orang liat dulu temen kamu udah siapa apa belom bukannya maen jalan aja -_- " sekarang Jeongyeon menatap gadis yang ada di sampingnya itu

"ah maaf kalo gitu aku ini emang pabo" Sana hanya cemberut setelah mendengarkan apa yang Jeongyeon bilang

"sudah, sebelum kamu minta maaf juga udah aku maafin kok, tenang aja" laki-laki itu menepuk kepala Sana pelan

"Makasih Jeong" gadis itu langsung memeluk sisi Jeongyeon dan sekali lagi dia merasakan kehangatan pada dirinya 

"Iya sama-sama, btw kamu suka skinship ya? Apalagi meluk" 

"Engga juga tapi.."

"Tapi?"

"Aku suka ngemeluk kamu soalnya anget..." gumam Sana pelan tetapi untuk Jeongyeon, dia terdengar jelas apa yang Sana bilang

"Hahaha, ya udah setiap hari kamu bisa peluk aku tapi ada satu syarat " laki-laku itu berkata dan menunjukan jari telunjuknya ke Sana

" Syarat apa?" tanya Sana antusias 'apakah dia kedengeran apa yang aku omongin gitu?' pikir Sana

"Hahaha, berarti bener apa yang aku denger. Tapi, untuk syarat nya kamu harus nemenin aku nyari hadia, mau?" ucap Jeongyeon

"Gitu doang?"

"Iya, kalo mau yang lebih susah ok"

"Engga, Kapan?"

"Mmmm, hari minggu?"

"Deal"

"Deal" Jeongyeon menyeringai dari telinga ke telinga saat mendengarkan jawab Sana

.

.

.

.

.

.

.

.

Seketika Hening....hanya ada suara kendaraan yang berlalu lalang dan hembusan angin...dan mereka berdua masih bergandengan tangan....

 

 

 

 

 

"Mari kita berkenalan lebih dalam" ucap Sana memecahkan keheningan yang membunuh mereka berdua

"berkenalan lebih dalam?" tanya Jeongyeon

"Iya, kita berdua saling nanya satu sama lain terserah mau nanyain apa juga" jelas Sana ke pria yang ada di sampingnya itu

"Aku mengerti, tapi ladies first"

"Ok, umur kamu berapa?" mereka berdua langsung memulai yang Sana ajukan tadi

"24 tahun, kamu?" jawab Jeongyeon

"22 tahun, berarti aku manggil Oppa" Sana hanya tersenyum setelah ia mengucapkan kata 'OPPA'.

"Ngerasa tua njir T_T" Jeongyeon menundukan kepalanya dan hanya mendesah setelah apa yang Ia ucapkan

"Ga kok, kamu maksudku Oppa ga tua" Gadis itu pun menyemangati Jeongyeon

"Hahaha iya" Jeongyeon tersenyum ke Sana

"Giliran kamu, tapi sebelum itu kamu udah tau umur aku, tempat tinggal ku, sama orang yang tinggal sama aku" kata Sana

"Mmmm, gadis yang warna kulitnya kaya tofu itu siapa? Putih banget dari jauh juga san kenapa kamu tinggal sama dia?" tanya Jeongyeon menanyakan sepupu Sana ini

"Maksudmu Dahyun?  Dia sepupu ku, aku tinggal sama dia udah 3 tahun. Sebabnya ya apalagi Orang tua Dahyun terlalu sibuk bekerja diluar kota dan jelas orang tua ku ada di Jepang. Oleh sebab itu, aku berniat merawatnya karena dia masih kecil dan butuh perhatian dari orang lain" jelas Sana menatap langit lalu mata Jeongyeon

'Istri idaman' pikir Jeongyeon

"Oh..tapi kok anak kecil mau ngejagain anak kecil sih? Hahaha" canda Jeongyeon terhadap Sana, dan yang terakhir mensapatkan pukulan dilengan

"Maksudmu?!" seru Sana. Ya Sana menjadi sensitive mendengarkan ' anak kecil ' setelah Jeongyeon selalu mengejeknya dengan dua kata itu.

"Hahaha sudah lupakan. Tapi yah, Sana kamu punya hati yang lembut dan perhatian terhadap orang lain jarang loh aku ketemu orang yang hatinya baik kaya kamu. Pasti orang tua kamu bangga punya seorang anak perempuan yang berhati lembut" Jeongyeon hanya menatap langit yang cerah itu dan tidak berani melihat Sana karena malu apa yang Ia katakan tetapi di sisi lain, Sana setelah mendengarkan pujian Jeongyeon untuknya menjadikan mukanya menjadi merah dan panas,

"Giliranku" setelah panas yang ada di wajahnya mereda ia langsung melanjutkan permainan yang mereka lakukan dari awal.

" tinggal sama siapa?" 

"Kakak perempuan ku saja" jawab Jeongyeon

"oh...orang tua mu?"

"..."

Tidak ada jawaban dari Jeongyeon, beerarti Sana harus menghentikannya agar tidak terlalu jauh yang ia tanyakan

"Kalo kamu ga mau nge jawab ga apa-apa kok, aku ga bakaln maksa"

"Ah engga kok, orang tua ku...meninggal karena dibunuh oleh orang yang bertanggung jawab" dengan nada sedihnya, Sana langsung mengetahui apa yang Jeongyeon rasakan

"Oh..." Sana merasa kasihan kepadanya setelah mendengarkan ceritanya

"Tapi, tinggal sama seorang Noona juga bahagia, dia memberikanku apa yang aku butuhkan bahkan lebih. Noona ku menjadi seorang Ibu sekaligus Ayah untukku, jadi apa yang aku harus sedihin lagi" Jeongyeon tersenyum cerah untuk menyakinkan Sana bahwa Ia baik-baik saja

"Noona mu, namanya siapa?" tanya Sana mencoba menganti suasan hati Jeongyeon

"Yoo (Gong) Seungyeon"

"Ohhhhhh" 

"Mmmm Sana, kamu punya pacar ato mantan pacar ga??"

"Mantan apanya apalagi pacaran ga pernah tapi ya asal Oppa tau aja aku juga ada yang suka" Sana menyombongkan dirinya kepada Jeongyeon

"Kaya gitu aja disombongin, berarti single kan?"

"Biarin aja" Sana menjulurkan lidahnya sedikit

"Nah, kalo gitu temenin aku sendiri a.k.a single, ok?"

"Ok" Jeongyeon mengacak-acak rambut Sana

"YAH! OPPAAAA!" teriak Sana dan Jeongyeon hanya tertawa setekah apa yang ia lakukan

Hening...

 

 

Hening...

 

 

Hening...

Saat mereka sedang berjalan dan sudah didepan kampus, Jeongyeon melihat sesuatu di sepatu Sana dan Jeongyeon langsung berhenti dari jalannya menjadikan Sana pun berhenti,

"kenapa berhenti?" tanya Sana kepada Jeongyeon bingung. Jeongyeon melepaskan pegangannya dan jongkok di depan Sana

"Liat ke bawah kalo sepatu kamu ga keiket terus jalan nanti bahaya ntar kamu jatoh , malu, ga mau kan?" jawab Jeongyeon sembari mengikat tali sepatu Sana. "Nah udah ayo" Jeongyeon berdiri dan menarik tangan Sana menuju Universitas....

 

.

 

 

 

 

 

    Dikelas.....

"SANA!!!!!!!" kata seorang gadis yang berlari menuju Sana dengan wajah sedihnya dan langsung memeluk Sana

Sana yang bingung dengan perilaku temannya ini dan malu karena semua orang melihatnya salah satunya Jeongyeon yang masih disampingnya

"Mmmm Sana aku pergi dulu ya" Jeongyeon pun pergi dari hadapan Sana menuju teman-temannya dan meninggalkan Sana dengan temannya ini

"Yerin ah, kamu kenapa?" tanya Sana saat mereka berjalan kembali ke kursi mereka

"Kamu ga apa-apa kan? Di apain sama cowok itu? Kamu di ancam? Ato apa?" tanya Yerin tanpa spasi, koma, ataupun titik

"Pertama aku ga apa-apa, kedua dia ga ngelakuin yang ga wajar, ketiga ancaman apa dia buka teroris, dan yang terakhir maksudmu apa?" jawab Sana semua pertanyaan Yerin terkecuali yang terakhir

"Eng.. Engga jadi aku lupa hehehe"

"Oh ya satu lagi wajah sedih mu itu jelek" canda Sana

"Kalo sedih mah ga ada yang cantik kalee semuannya juga jelek -,-" jawab Yerin dengan facepalmed

"Ga seru kamu, oh ya dimana Rose? Dari pagi aku ga ngeliat" tanya Sana terhadap temannya itu dan menengok kanan dan kiri

"oh dia. Dia ketemuan sama Lisa" 

"LISA?!" Sana terkaget apa yang Yerin beritahukan tentang Rose

"Hei pelankan suara mu! Ya Lisa, cowok dancer dari sekolah kita ini" Yerin langsung menutup mulut Sana dan sekali lagi mereka mendapatkan perhatian semua orang

"Wuhh teman kita ternyata ada yang berhasil" Sana hanya mengangguk apa yang Yerin bilang.

Hanya beberapa menit setelah mereka membicarakan tentang Rose dan Lisa, akhirnya Rose pun datang dengan muka yang berseri-seri dan merah. Dia pun langsung duduk disebelah Sana tanpa memerhatikan orang lain.

"Seseorang ada yang berbunga-bunga" ucap Sana

"Hahahaha kamu betul" Yerin menyutujui Sana

Mereka berdua mendapatkan silau dari Rose menjadikan mereka berdua terdiam dari tertawa mereka...

"Begini ya, aku dan Lisa jadian, cukup?" ucap Rose dengan nada datar dan mengangkat kedua alisnya

"Woah selamat!!!!! Jangan lupa pajak jadiannya ya!!" seru Yerin

"Masih jama ya pajak jadian"

"Untuk kita berdua masih jaman dong hahaha" kata Sana dan High five dengan Yerin

"Iya soalnya kalian berdua mau makan gratis kan?"

"Tau aja hahahaha"

              Sedangkan.....

"Yo, Jeongyeon" kata seorang pria berambut silver kepada Jeongyeon

"Hei hyung, kamu kemana aja?" tanya seorang lagi

"Aku dari luar Hyung, Woozi" kata Jeongyeon kepada mereka berdua

"Ohhhh, ada yang dari kencan nih" seseorang berkata 

"Kencan apa" 

"Jangan pura-pura ga tau deh" goda orang itu ke Jeongyeon

"Terserah kamu lah, V" Jeongyeon memutar kan matanya dan melihat keluar jendela

"Sudah kalian berdua, jangan berantem mulu kaya anak kecik tau" kata pria berambut silver itu

"Baik, hyung" jawab Jeongyeon dan V dengan serempak

"Moonbyul hyung yang terbaik!" ucap Woozi mengacungkan kedua jempolnya

"Iya dong" 

10 menit kemudian.....

" Semua orang duduk!"ucap Mr.Kang yang masuk ke kelas

"Dengarkan baik-baik jangan bertanya dulu, ok?"

"Nae!" jawab semua orang dengan serempak

"Ok, kampus kita mengadakan semua acara  yang bersangkutan dengan musik untuk semua dan kelas kita akn mengadakan meng-cover lagu ataupun dance, jadi siapa yang mau ikut?" tanya Mr.Kang kepada semua orang tetapi tidak ada yang menjawabnya

"*menghela napas* baik yang akan ikut adalah Moonbyul, Taehyung, Seulgi, Wendy, Sehun, Namjoon, Bobby, dan Jeongyeon, ok?"

Setelah mendengar namanya disebut, Jeongyeon terkaget karena ia tidak pernah meng-cover apa pun

"Dan untuk perempuan yang ikut adalah Solar, Irene, Jihyo, Rose, Nayeon, Sana, Momo, dan Chungha, dan saya akan membagikan tugas untuk kalian" ucap Mr.Kang.....

                 TBC.....

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Chadha #1
Chapter 2: Why it's always short?!
i3iman_
#2
Chapter 13: Its not too bad ... keep up .. ^-^
Shaksone
#3
Chapter 12: It's not bad...Lol I like it
yoohirai #4
Chapter 10: Hehe seru :D
mytha_27
#5
Chapter 8: too short TT
mytha_27
#6
Chapter 6: Wkw keep goin