Sementara itu...

 Di kamar Jungyeon, saat ia sedang menyisir rambut merahnya (ya ia mewarnai rambutnya) menjadikan dahinya terlihat, kakaknya memanggil ia untuk segera kedapur untuk segera sarapan. 

 "Nonna?"  Jungyeon yang duduk dimeja makan

 "Ya? Ada apa?" tanya Seungyeon dan  duduk menghadapi Jungyeon

 "Tidak... Tidak jadi.." mereka pun memulai makan dengan keheningan hingga selesai makan pun mereka seperti itu

     07.30 pagi, Jungyeon mengambil kunci motornya dan berpamitan ke kakaknya...

   Sesampainya di Universitas, ia memakirkan motornya dan sama seperti biasa semua orang di lorong maupun dimana pun pasti melihatnya tetapi Jungyeon berusaha menghiraukannya dan berjalan menuju kelasnya untuk menemui teman-temannya dan.....Sana...

  Seperfi biasa Sana sudah sampai terlebih dahulu di Universitas sebelum Jungyeon.

       Dikelas.....

  "Hei Jung!" teriak Jackson teman atau tepatnya sudah menjadi sahabat Jungyeon

 "Oh hei..." jawab Jungyeon saat duduk ditempat favoritnya yaitu dibelakang dan disebelah jendela karena menurutnya tempat itu sangat lah nyaman

 "Woah.... Ada yang merubah tampilannya nih~" goda Jackson ke Jungyeon

 "Kenapa? Terlihat aneh?" Jungyeon dengan ekspresi bingungnya dan terlihat oleh Sana yang sedang mengobrol dengan temannya yaitu Yerin, Sana saat melihat wajah kebingungan Jungyeon itu sangat lucu

 "Tidak tidak sama sekali tetapi sangatlah keren! Dan omong-omong ada yang melihatmu" Jackson dengan mengarahkan matanya sebaga petunjuk untuk Jungyeon

   Saat Jungyeon melirik yang Jackson tunjukan dan ternyata yang melihatnya itu adalah Sana. Saat Sana tertangkap saat ia sedang melihati, mukanya terasa panas dan merah lebih merahnya tomat. Yerin pun menyadari Sana memerah...

 "Sana, kau tidak apa-apa? Mukamu sangat merah, apa kau sakit?" tanya Yerin khawatir dan memegang dahi Sana dengan tangannya

 "A-a-ku ti-tidak a-pa apa" jawab Sana sehingga tidak dapat terdengar oleh Yerin

   Saat Yerin sibuk menanyai tetang Sana apakah dia baik-baik saja atau tidak, seseorang sudah ada didepan mereka berdua...

 "Sana?" dan ternyata seseorang itu ialah Jungyeon. Sana pun menjadi lebih merah

 "Apakah kau baik-baik saja? Ingin aku antar ke UKS?" tanya Jungyeon dengan nada khawatir

 "A-ku...a-ku..." belum terjawab, Sana pingsan dan langsung dibawa oleh Jungyeon dengan gaya pengantin

      UKS....

   Sudah selama 1 jam Sana pingsan akhirnya ia sadar. Sana melihat disampingnya ada seseorang pria berambut merah yang tengah tertidur dan ia pun terbangun ternyata itu JUNGYEON! 

 "Oh hei kau sudah bangun" Jungyeon menggosok matanya

 "Yeah..." Sana yang malu karena orang ini adalah Jungyeon

 "Kau tidak apa-apa kan? Saat dikelas mukamu sangat lah merah sperti rambutku" tanya Jungyeon dengan sedikit menggoda Sana

 "Hahaha.. Tidak..." jawab Sana "tapi terima kasih banyak karena sudah menunggu ku disini.... Karena aku kau tertinggal mata pelajaran" lanjut Sana

 "Ah soal itu aku tidak keberatan karena itu kamu, oh ya kamu berapa beratnya sih kok berat banget?" canda Jungyeon

 "Yah Oppa! Aku tidak seberat yang kau pikirkan!" seru Sana dan main-main memukul tangan Jungyeon berkali-kali 

 "Ah sakit Sana-ya... Maaf maaf aku hanya bercanda hahahahah" 

 "Itu tidak lucu!" Sana berbalik sehingga punggungnya menghadapi Jungyeon dan cemberut

 "Maaf Sana-ya. Aku tidak maksud begitu... Aku senang karena aku bisa berduaan denganmu" Jungyeon mengatakan ini dengan tulus

"Yah~" Sana mendengar pernyataan itu terasa luluh

 "Sebagai gantinya, aku akan membelikan mu es krim ok?" 

"Ay ay kapten" 

 "Kenapa kau begitu lucu Sana" Jungyeon mencubit pipi kanan Sana dengan lembut

 "Hehehehe"

                           TBC......

-------------------------------------------------------------------------

 Hai hai pembaca, maaf jika lama dan terima kasih banyak untuk membaca FF ku yang tidak jelas ini^^