Final Chapter

Cutie Schoolgirl

KRING KRING KRING!

Bunyi alarm membangunkan Atsuko dari tidur nenyaknya. Dengan mata yang masih terpejam ia meraih jam dari atas meja di sampingnya lalu mematikannya.

“Hoaaam!” Perlahan ia membuka matanya lalu mengubah posisinya dengan  menyamping untuk memandang Minami yang masih tertidur di sampingnya.

Kau terlihat sangat cantik saat tertidur!

Tidak ingin mengusik tidurnya yang nyenyak, Atsuko bangkit dari tempat tidurnya dengan hati-hati dan pergi meninggalkan kamarnya untuk menyiapkan sarapan. Dari lantai bawah adiknya yang sudah bangun lebih dulu darinya berlari ke arahnya dengan memeluknya dari belakang.

“Ohayou Onee-chan! Kau tampak terlihat cerah pagi ini!”

“Kapan kau pulang? Tidak biasanya kau bicara seperti itu, menyingkirlah dariku!”

“Tepat jam sebelas malam. Oke!” Yuko melepas pelukannya lalu memandang wajah kakaknya dengan memperlihatkan senyuman idiotnya.

“What?!”

“Kau dan dia sudah bersama?”

“Minami? No!”

"Bohong... Kore!” Yuko memperlihatkan sebuah foto.

“This?! Kau diam-diam masuk ke kamarku tadi malam?”

“Hahahaha yes! Kau dan Minami tidur bersama jadi sudah jelas kalian sudah bersama kan?”

“Hmm... I say no! Kemarin sore dia datang dan membicarakan masalah pribadi kami berdua. Aku berharap dia datang untuk memintaku menjadi kekasihku tapi dia malah meminta waktu untuk siap menjadi kekasihku!”

“Eeeeeee... Menyebalkan sekali! Tapi kalian melakukan apa semalam? Cium ciuman atau bermain kuda-kudaan?” Jitakan melayang.

“Mesum! Kami hanya berpelukan dan berciuma. Lagi pula aku tidak akan melakukannya lagi sebelum dia menjadi milikku seutuhnya.”

“Owh!”

DRRRRRTTTT!

“Sebentar ada telepon! Ooo... Ini kekasihmu! Hei ada apa?”

“Acchan, kepala sekolah baru saja menghubungiku dan dia bilang ada pengumuman penting, jadi kita harus  ke sekolah untuk rapat hari ini!”

“Di hari libur? Pria itu... Jam berapa kita harus ke sana?”

“Sekarang juga! Bersiap-siaplah, bye!”

“Bye!” Atsuko mendesah.

“Ada yang salah?”

“Hmm, aku harus pergi ke sekolah ada rapat mendadak sekarang juga.” Atsuko berlari menuju kamarnya dan kembali menghampiri adiknya.

“Aku menyiapkan sarapan ini untuknya, jika dia bangun dan menanyakanku katakan padanya aku ada rapat!”

“Siap boss!”

“Dan untukmu masak sendiri hahahaha” Atsuko berlari meninggalkannya.

“Malangnya nasibku!” Yuko hanya mengangkat bahu lalu menghampiri Minami yang masih tertidur pulas.

“Si cebol ini!” Dia meraih bantal lalu memukul wajahnya dengan itu.

“BANGUUUUN!!!”

“Nghhhhh... Itu menyakitkan!”

“Enak sekali kau tidur di kamar kakakku!” Menyadari itu suara sahabatnya dia membuka matanya.

“Yuko!”

“Apa? Dia baru saja pergi ke sekolah untuk rapat. Dia juga menyiapkan sarapan untukmu, bangunlah!”

“Ah, oke!”

“Ku pikir kalian sudah bersama karena aku melihat kalian tidur berdua. Mengapa tidak kau putuskan sekarang saja!”

“Putuskan apa? Menjadikannya kekasih? Aku akan melakukannya secepat mungkin.”

“Lebih cepat lebih baik, aku rasa dia benar-benar mencintaimu. Hora, kau harus memakan sarapanmu dan enyahlah dari rumahku!”

“Seperti itukah caramu mengusir calon sodaramu?! Oke!” Dengan sedikit rasa kantuk Minami keluar dari kamar dengan sempoyongan.

***

 

Di ruangan pribadi Kojima menghampiri Atsuko dengan duduk di atas mejanya.

“Acchan!”

“Nani?”

“Omedetou!”

“For what?”

“Akhirnya kau melepas masa lajangmu. Kore!” Kojima memperlihatkan sebuah kiriman foro dari Yuko.

“Anak itu... Hubungan kami sedang berjalan baik saat ini tapi kami belum meresmikan hubungan kami.”

“Hah? Sayang sekali padahal aku senang bahwa kau... Seorang pecinta anak di bawah umur dan berhasil memperkosanya seperti yang ku lakukan kepada adikmu hahahaha”

“Beraninya anak itu mengatakan hal itu padamu! Bukankah kau tau aku menyukai gadis yang imut dan aku rasa dia bukan lagi anak di bawah umur.”

“Hmm i think so! Apa kita ini, mencintai anak yang masih duduk di bangku SMA.”

“Hahahaha itu berarti kita berdua adalah pedofil.” Keduanya tertawa lalu pergi menuju ruang rapat dan duduk di barisan depan.

“Ohayou gozaimasu!”

“Ohayou!”

“Maaf mengganggu istirahat kalian. Mungkin ini mendadak dan pemerintah kota sudah memilih sekolah ini. Salah satu desa yang terletak di Chiba bagian paling timur sudah mendirikan sekolah untuk anak kurang mampu yang ingin meneruskan sekolah ke tingkat SMA. Saat ini sekolah itu sudah berjalan selama dua bulan dan juga karena keterbatasan biaya sekolah itu hanya mempekerjakan dua orang guru dan memerlukan guru sukarelawan untuk mengajari murid-muridnya. Karena sekolah ini memiliki banyak guru tebaik saya selaku kepala sekolah memutuskan untuk mengirim sebagian dari kalian untuk mengajar disana.” Semua mulai ribut.

“Sssssst... Tenang! Kalian yang aku pilih untuk mengajar disana akan mendapatkan gaji dua kali lipat selama sepuluh bulan dan kalian bisa kembali setelah kenaikan tahun pertama. Selama kalian mengajar disana, sekolah itu mencoba mengumpulkan dana dan berusaha mencari guru yang bersedia menghonor disana.”

“Kuso! Nyannyan, aku memiliki firasat kuat bahwa dia akan memilih kita berdua.”

“Me too!”

“Langsung saja aku akan mengumumkan siapa yang akan berangkat kesana. Shinoda Mariko, Matsui Rena, Kojima Haruna dan Maeda Atsuko!” Semuanya bertepuk tangan dan dua nama terakhir memasang senyuman dengan terpaksa.

“Kalian semua siap? Demi membawa nama baik sekolah ini juga.”

“Hai!”

“Good! Mungkin ini mendadak lagi bahwa kalian harus berangkat besok jadi persiapkan semuanya hari ini. Kami juga sudah menyiapkan rumah yang nyaman untuk kalian tempati selama disana. Mungkin ini yang hanya bisa saya sampaikan, terimakasih!” Semua berdiri dan memberi hormat. Setelah rapat bubar Atsuko memukul-mukul dahinya dengan buku.

“Mengapa harus aku? Sepuluh bulan itu bukan sebentar kyaaaaaa... Bagaiman dengannya, aku akan meninggalkannya selama itu?!”

“Me too tapi jangan khawatir, jarak dari sini ke Chiba tidak begitu jauh, mereka bisa mengunjungi kita atau kita yang mengunjungi mereka seminggu sekali.”

“Tidak jauh jika sekolah itu berada di tengah kota, ini di desa yang cukup terpencil dan aku cukup tau jarak dari Tokyo ke desa itu cukup jauh huaaaaa... Tapi setidaknya kau benar, aku masih bisa bertemu dengannya seminggu sekali.”

“Benar juga! Hora, kita harus menyiapkan semuanya.” Keduanya meninggalkan sekolah.

***

 

Sepulang dari sekolah Atsuko memberitahu adiknya mengenai dirinya yang akan pergi. Panik karena kekasihnya juga akan pergi ia langsung berlari menuju rumah Minami dengan naik sepeda. Minami yang sedang santai menonton tv di kejutkan dengan bantingan pintu.

“YABAI YABAI YABAI!!!”

“Kau mengejutkanku bodoh! Apanya yang berbahaya?” Yuko melompat duduk ke sampingnya dengan nafas yang masih terengah-engah.

“I-ini gawat kau harus tau!”

“Iya santai sedikit.”

“Oke piuh... Begini, mereka berdua akan pergi meninggalkan kita selama sepuluh bulan, !”

“Mereka siapa?”

“Baka! Maeda Atsuko dan Kojima Haruna! Mereka akan pergi menjadi guru sukarelawan ke desa yang ada di Chiba selama sepuluh bulan!”

“HAH?! KAU TIDAK BERCANDA DENGANKU?!”

“AKU SERIUS BAGAIMANA INI?! AKU TIDAK BISA HIDUP BERJAUHAN DARI NYAN!!!” 

Uso!!! Lalu bagaimana denganku? Kami berdua? Aku akan berpisah dengannya selama itu? No no no... Aku harus menemuinya!

Tak terasa Minami merasa sangat takut kehilangannya. 

"Tidak akan ku biarkan!" Minami bangkit dan berlari menuju pintu.

“YAH KAU MAU KEMANA?!”

“GOMEN AKU HARUS MENEMUINYA SEKARANG!” Minami berlari keluar rumah dan menjegat taxi yang kebetulan lewat. Sesampainya di tempat tujuan ia berlari masuk dengan memanggil-manggil namanya. Tidak ada respon ia masuk ke kamarnya dan tidak menemukannya.

“Ish dimana dia?!” Minami mencoba mencarinya ke kamar mandi, kembali ke lantai bawah menuju dapur dan semua ruangan tapi ia tidak menemukannya.

“Damn you Atsuko... Kau dimana?!” Teringat dengan ponselnya ia meraihnya dari saku celana dan menghubungi nomornya.

“Moshi-moshi?”

“ATSUKO KATAKAN DIMANA KAU SEKARANG?!”

“Eeeeey... Kau membuat telingaku sakit! Kau kenapa aku sedang melamun di taman belakang!”

“Taman belakang?” Minami memutuskan panggilan lalu berlari menuju taman belakang.

Tap tap tap!

Minami menghentikan langkahnya melihat Atsuko tersenyum dengan melambaikan tangan padanya. Dengan air mata yang mulai keluar ia berlari memeluknya dengan erat.

“Atsuko-san jangan pergi!” Atsuko memeluknya kembali dengan erat.

“Kau sudah tau dari Yuko ya?” Minami mengangkat kepalanya.

“Mengapa kau harus pergi... Aku merasa baru kemarin kita bertemu dan kau akan pergi meninggalkanku, aku tidak akan mebiarkanmu pergi!” Minami semakin mempererat pelukannya dengan menenggelamkan wajahnya di leher Atsuko.

“Aku hanya pergi sebentar!”

“Sepuluh bulan itu bukan waktu yang sebentar! Aku tidak akan membiarkanmu pergi begitu saja!”

“Dengar, jika aku bukan orang penting aku akan menolaknya tapi kau harus mengerti, ini perintah dan aku termasuk guru terbaik di sekolahku. Mau tidak mau aku harus mematuhi perintah demi nama baik sekolah. Lagi pula kita masih bisa bertemu satu minggu sekali, Chiba tidak terlalu jauh dan kapan saja kau bisa mengunjungiku atau aku yang akan pulang kemari.”

“Benarkah? Asalkan masih bisa bertemu denganmu.” Keduanya semakin mempererat pelukannya. Rasa sayang yang amat dalam seketika tumbuh di hati Minami.

“Aku benar-benar takut kehilanganmu! Aku mencintaimu Atsuko-san!”

“Hah? Kau bilang apa barusan?”

“Tidak ada reply!” Atsuko mendorong tubuh Minami lalu menyentuh kedua pipinya.

“Katakan sekali lagi aku ingin mendengarnya?”

“Dimana kau taruh telingamu? No!”

“HORA!!!”

“NO!!!”

“Aku akan memperkosamu sekarang juga jika kau tidak mau mengatakannya!” Minami tersenyum evil.

Sayangnya aku yang akan memperkosamu terlebih dahulu!

“AKU MENCINTAIMU!!!”

“Aaaaaaaaaaa...Katakan sekali lagi?!”

“AKU MENCINTAIMU MAEDA ATSUKO DAN JADILAH PACARKU SEKARANG JUGA!!!” Dengan senyum kebahagiannya, Atsuko menarik wajah Minami dan mendaratkan ciuman lembut di bibirnya. Tidak mau kalah Minami membalas ciuman lembutnya sampai keduanya merasa enggan memisahkan ciuman mereka. Teringat dengan apa yang di pikirkannya akhirnya Minami memecahkan ciumannya.

“Yaaa aku belum mau berhenti!”

“Gomen, aku hampir melupakan rencana yang terlintas di kepalaku!”

“Nani?”

“Sebelum pergi aku akan menghukummu!” Dengan tatapan cabulnya Minami menarik kerah baju Atsuko dan membimbingya menuju kamar.

***

BRUK!

Minami membanting tubuh Atsuko ke atas tempat tidur dengan keadaan keduanya sudah telanjang bulat. Keduanya berciuman dengan penuh nafsu hingga mengeluarkan suara decakan-decakan yang cukup keras. Keduanya kemudian memecahkan ciuman panasnya lalu Minami dengan lincah menggigit dan menghisap leher Atsuko dari kiri ke kanan hingga menyisakan tanda merah di lehernya. Puas bermain dengan lehernya ia mencium tubuhnya dari atas sampai ujung kaki.

“Aku suka Minami yang agresif!”

“Hontou!” Minami mencium ujung kakinya lalu merayap dan kembali berciuman panas.

“Mphhh!” Minami menggigit bibir bawahnya membuat mulut Atsuko sedikit terbuka dan saat itu lidahnya menyelinap masuk dan terjadi pertempuran lidah dengan kedua tangannya meremas payudara Atsuko.

“Minami-aaaahhhhhhh!” Desahan seksi akhirnya keluar ketika Minami mulai mengulum kedua payudaranya secara bergantian tanpa ampun, sementara tangan kanannya turun menuju titik pusat lalu memainkan jemarinya  dengan menggoda klitorisnya.

“Nghhhh-ahhhh... Aku ingin dirimu di dalam diriku s-sekarang!”

“Sabar sayang!” Minami sengaja menggodanya dengan terus menggoda klitorisnya.

“M-minami... K-kumohon!” Dan akhirnya Minami  mematuhi perintahnya dengan memasukan tiga jarinya sekaligus.

“Ngkkkhhh... Sakit bodoh!”

“Gomen, aku terlalu bernafsu!” Minami mulai memompa jarinya dengan cepat.

“Ahhh-hhaaah... Ahhh... L-lebih cepat!” Minami menambahkan kecepatannya.

“Yeah... Jangan b-berhenti-ahhhh... Ahhh... Engggggkhhhhh!” Desahan seksinya membuat Minami semakin bernafsu dengan ingin mencicipi bagian bawah dengan lidahnya dan ia melepas ketiga jarinya.

“Kita ubah posisi!” Minami membantu Atsuko bangkit lalu dirinya berbaring.

“Naiklah!” Atsuko melebarkan kedua kakinya di atas wajah Minami dan menempatkan kewanitaannya tepat di mulutnya.

“Akkkhhhhh!” Minami memeluk kedua pahanya dengan mulai menjilati kewanitaannya dengan sangat bernafsu dan itu berhasil membuat Atsuko menggelinjang geli sekaligus nikmat.

“Ahh ehmmhh Minami-ahhh... Aku ingin yang l-ebih dan lebih-ahhh!” Minami tersenyum puas mendengar permohonannya. Lidahnya masuk ke lubang inti dan memutar-mutar lidahnya di area itu dengan sesekali memainkan nya sehingga memberikan sensasi yang hebat.

“Ahhh-hahhh... Ahhhh... Ohhhhhh...!” Desahannya semakin tidak terkontrol sampai akhirnya Atsuko menghentikan aksi Minami sebelum sampai di puncak klimaks dan giliran dirinya yang memimpin permainan.

“Engkhhhhh!” Atsuko memutar-mutar mulutnya mengulum payudara Minami dengan sangat  bersemangat. Tangan kirinya sibuk membelai paha Minami hingga membuatnya menggelinjang geli. Selesai bermain dengan payudaranya, lidah Atsuko turun menjelajahi perutnya  dan berakhir dengan menjilati inti kewanitaanya.

“Nnnngggkkkkhhhh... Ohhhh... Y-yeah!” Minami sedikit mengangkat kepalanya untuk melihat bagaimana Atsuko menjilati kewanitaannya dengan lebih agresif darinya.

“Ahhh... Ahhh... More more more-ahhhhh!” Kepalanya tidak bisa diam dengan berputar ke kanan kiri menikmati bagaimana Atsuko begitu bernafsu menghisap kewanitaannya tanpa memberinya jeda untuk bernafas sejenak.

“A-atsuko... Sepertinya aku akan d-datang ngkkhhhh!”

“Matte!” Atsuko mengubah posisinya dan membantu Minami bangun.

“Apa yang akan kau lakukan?”

“Memberikan sensasi baru yang lebih nikmat!” Dia membantu Minami menarik kaki kirinya ke atas paha kanannya dan kaki kanan Atsuko berada di atas kaki kiri Minami.

“Ini yang aku maksud, kau mengerti?” Minami mengangguk dan keduanya mendorong pinggulnya hingga kewanitaan mereka saling bertemu. Saat itu juga Atsuko langsung menggerakan pinggulnya naik turun.

“Aaaaaahhhhhh!!!” Seru keduanya saat kewanitaan mereka saling bergesekan. Atsuko menambah kecepatannya kemudian Minami mengikutinya.

“Ahhh... Ahhh... Mphhh Atsuko!” Minami mendorong kepalanya untuk mencapai bibir Atsuko dan Atsuko mengerti dengan menyambut bibir Minami. Keduanya berciuman panas dengan pinggul yang terus bergoyang dan mulai meningkatkan kecepatan secara bertahap.

“Ahhhh-hahhhh... Ahhh!” Keduanya mulai bernapas berat dengan desahan yang cukup keras di sela-sela ciumannya menikmati sensasi yang lebih nikmat di bandingkan yang sebelumnya. Minami menarik diri dari ciuman lalu menambah kecepatan gerakan pinggulnya.

“Aku akan segera datang... A-atsuko... Ahhhh!”

“M-me too!” Atsuko juga membantu menambah kecepatan hingga keringat membasahi seluruh tubuh mereka.

“AAAAAAAAHHHHHHHHHHHHHH!!!” Tubuh keduanya melengkung ke atas setelah klimaks datang. Keduanya menjatuhkan tubuhnya dengan nafas yang terengah-engah.

“Hahhh... Hahhh... Luar biasa Minami, kau begitu mahir seperti sudah berpengalaman banyak. Huh aku tidak pernah merasakan kenikmatan senikmat ini!”

“Aku memang sudah berpengalaman, dengan sering menonton film o bersama adikmu hahaha”

"Dasar mesum!" Tiba-tiba Minami teringat dengan sahabatnya.

"Hei aku lupa meninggalkan Yuko di rumah sendirian!"

"Jangan di pikirkan, dia pasti berada di rumah kekasihnya sekarang."

"Owh!" Keduanya meiringkan tubuhnya dengan saling berpegangan tangan serta bertatapan dengan penuh kebahagiaan.

“Aku pasti merindukan momen seperti ini saat di Chiba nanti.”

“Aku pasti akan merindukannya juga. Setidaknya kita punya waktu satu hari dalam seminggu untuk melakukan hal ini hehehe”

“Dasar mesum! Sepertinya sesampai disana aku harus mencari tempat aman dan sepi untuk kita berdua agar kita bebas berteriak nantinya hehehehe”

“Kau juga mesum! Sekali lagi aku mencintaimu Atsuko!”

“Me too! Aku baru sadar sedari tadi kau berani sekali memanggilku Atsuko! Panggil aku dengan panggilan layaknya kekasihmu!”

“Mmmmh... Sayang!”

“Itu terdengar baik, kesayangan kecilku hehe” Keduanya mendekat lalu berciuman lembut namun singkat. Minami menarik selimbut untuk menutupi tubuh telanjang keduanya lalu memeluk tubuh Atsuko dengan menenggelamkan wajahnya di dadanya.

Love and happiness datang dengan begitu cepat dan singkat, dan berakhir dengan hasil yang manis. Tuhan, semoga aku kuat ketika jauh dari babe kecilku ini nanti!  

Atsuko mengecup pangkal kepala Minami sampai akhirnya keduanya tertidur pulas. 

END

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
QtZenx #1
Update soon! ^^