제2화

Fill You Erase You
Please Subscribe to read the full chapter

Saya ucapkan terima kasih karena sudah subcribe dan komen fanfic ini... walaupun sedikit, author akan tetap update..

semoga semakin kesini alurnya tidak membosankan, dan semakin kesini semakin banyak readersnya..

maaf, typo masih banyak kalian jumpai di fanfic ini.

Happy reading................

 

 

-----------------------------------------------

 

 

 

 

 

 

Perlahan tapi pasti, tubuh Taeyeon kini mulai melemas tak berdaya. Pandangannya mulai gelap gulita.

            “Ige mwoya? Penculikan?” gumamnya sebelum kesadarannya mulai menghilang.

 

                                                            -------------------------

 

           

GALERIA FORET  SEOUL APARTEMENT

           

Sinar matahari di pagi hari kini perlahan memasuki sabuah apartemen mewah di kawasan Seoul. Sebuah apartemen yang menjulang tinggi, hanya orang tertentu saja yang dapat memilikinya. Dengan desain elegan dan mutakhir yang akan membuat seseorang merasa betah untuk tinggal lebih lama disini. Tidak akan membuat bosan jika berlama-lama berada disini dengan semua isi yang melengkapi apartemen ini. Terlihat, sinar matahari itu mulai mencapai ke titik wajah seorang yeoja tengah tertidur pulas di sofa yang empuk.

“eungghh”

Erang yeoja tersebut yang tak lain adalah Kim Taeyeon. Ia melemaskan tangan dan kakinya yang masih terasa kaku dan sakit. Perlahan, ia mencoba membuka salah satu matanya. Berat, masih terasa berat ia rasakan. Saat salah satu matanya berhasil terbuka, ia terkejut dan segera terbangun dari tidurnya. Kini yeoja itu terduduk seraya melihat ke segala arah disekelilingnya.

‘Jigeum...eodiseo?’ gumamnya.

Ia memegang kedua pelipisnya mencoba untuk mengingat apa yang telah terjadi dan apa yang membuatnya bisa pergi ke suatu tempat seperti sekarang ini.

‘diusir....dikhianati...dan...di....diculik!!!’

                Ia melotot saat teringat kata terakhirnya. Apa? Diculik? dengan gerakan singkat kedua tangan ia silangkan ke dadanya. Terkejut. Ia masih ingat semuanya. Apakah ini masih penculikan? Lalu jika penculikan, kenapa dia berada di tempat yang mewah seperti ini? Apakah ini penculikan kelas atas? Apakah mereka telah melakukan sesuatu padanya? Taeyeon melirik ke tubuhnya, ah tidak tidak. Bajunya masih terlihat seperti kemarin. Taeyeon terbangun saat beberapa detik yang lalu mendengar suara kran air yang terbuka. Lebih tepatnya seperti orang yang sedang mandi. Ia berjalan menuju sumber suara dan mengambil sebuah payung untuk melindungi dirinya. Ia berjalan jinjit mengendap-endap. Saat ia tepat berada di sebuah pintu kamar mandi, ia memejamkan matanya, mengumpulkan seluruh energinya untuk menghadapi pahitnya kenyataan yang akan terjadi pada dirinya.

 

 

‘Taeyeon, kau hanya perlu memukulnya saat terdengar suara pintu terbuka’

 

 

 

CEKLEKKK

 

 

            “YA! Kumohon.... jangan sakiti aku! Aku masih punya masa depan yang menantiku!”

            Pekik Taeyeon seraya memukul namja di depannya secara bertubi-tubi dengan payung sebagai senjata pelindungnya. Matanya masih terpejam tak peduli dengan siapa ia berhadapan saat ini. Yang terpenting adalah memberinya pelajaran karena telah berani menculiknya.

 

            “AAHH!!!  YAA! YA! Berhenti!!!!”

 

            Pekik namja itu kesakitan dengan handuk putih yang melingkari setengah badannya. Ia menangkap payung dengan tangan kanannya. Taeyeon membuka matanya ketika mendengar ucapan namja didepanya. Ia sontak terkejut tatkala melihat namja ini tanpa mengenakan baju dan hanya mengenakan handuk dibawahnya. Dan saat mata mereka bertemu...

 

 

 

 

 

            ‘MWO?! G-DRAGON? BIGBANG??!! KWON JIYONG!!!!!’

 Gumamnya lalu menjatuhkan payung dari tangannya. Sementara, namja didepannya itu melambaikan tangan tepat di wajah Taeyeon yang kini terlihat melongo dengan mata seperti akan keluar dari sarangnya. Taeyeon mencoba mencerna apa yang tengah menimpa pada dirinya.

 

‘Mwo? Kwon Jiyong? G-Dragon? Seorang artis telah menculikku? Lalu, apa motif dari penculikan ini?’

 

            “Chogiyo!” Ucap Taeyeon tersadar dari lamunannya kepada Jiyong yang tengah berjalan meninggalkan Taeyeon. Sontak Jiyong melihat kearah Taeyeon yang tengah memanggilnya.

 

 

Chapter II

Where is the truth?

(Dimanakah kebenaran?)

 

 

            “K-Kau... kenapa kau menculikku?!”

 

Taeyeon  mengangkat kepalanya memberanikan diri untuk bertanya. Saat ini mereka tengah berada di ruang tamu apartemen Jiyong, saat sebelumnya Jiyong meminta Taeyeon untuk menunggunya berganti pakaian. Mereka duduk saling berhadapan.

“Mwo? Menculikmu? Ya! Seharusnya kau berterimakasih kepadaku!”

“Berterimakasih? Ya! Aku masih ingat betul, kau telah menculikku! Dimana pesuruhmu itu? tiga pria besar itu?! Apa perlu aku melaporkanmu kepada polisi bahwa ‘seorang artis papan atas, G-Dragon telah menculik seorang gadis perawan’ apa perlu? ”

“Aishh...jinja! Dasar wanita tak tau diri!”

“Mwo?! Tak tau diri? Kaulah sesungguhnya yang tak tau diri! Artis tak tau diri!” ucap Taeyeon tak kalah menantang.

“Diusir... perselingkuhan.. dan juga penculikkan.. yaaa miris sekali hidupmu!” umpat Jiyong tak mau kalah.

“M-Mwo?! B-Bagaimana bisa kau tau? Ya! Selain seorang penculik teryata kau juga seorang penguntit, eoh?! Ibayeo! kau akan semakin lama terjerat dipenjara”

“YA! Berhenti memberiku julukan layaknya aku ini seorang bad boy! Aku bilang aku tidak menculikmu! Dan juga, aku tidak akan pernah dipenjara, karena aku tidak bersalah!”

“Mwo?! Tidak bersalah? Penculikkan merupakan suatu kejahatan besar! Lihatlah, hampir 24 jam kau menculikku” ucap Taeyeon membela diri.

“Ehmm.. lalu apa motifmu menculikku, G-Dragon-ssi?”

Tanya Taeyeon secara tiba-tiba dengan bahasa formalnya, karena ia merasa lelah jika terus berdebat dengan nada yang lumayan keras seperti sebelumnya.

“Sudah kubilang, aku tidak menculikmu, a-agassi!”

“Kim Taeyeon. My name-”

“Yaaa whatever what is your name, I don’t care. Aku hanya kasihan saja saat melihat seorang gadis diusir, dikhianati, dan-”

“Geumanhae!”

Mata Taeyeon tampak berkaca-kaca saat mendangar ucapan ‘dikhianati’ terlontar dari mulut Jiyong. Ia teringat kepada sahabatnya, Tiffany. Bagaimana bisa, bagaimana bisa  diaaa...Aishh.. Taeyeon menghela napas.

“Sayangnya aku tak percaya dengan ucapanmu, G-Dragon-sii” lanjut Taeyeon. “Aku tidak perduli, aku akan melaporkan ke polisi dan menceritakan semua kejadian secara detail!” Taeyeon kini tengah bangkit dari duduknya berjalan melewati Jiyong dan hendak keluar dari apartemen.

“Melaporkan ke Polisi? Apa dia gila?”

Sontak, Jiyong kini mengejar Taeyeon setelah mendengar

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
indahzlvn #1
Chapter 5: Lanjut thor
indahzlvn #2
Chapter 5: Jangan sampe Taeyeon keliatan
indahzlvn #3
Chapter 4: Kok sadar sih
indahzlvn #4
Chapter 3: Pasti senyumnya gd manis banget
indahzlvn #5
Chapter 1: Apa janjinya jiyong???
Btw kiko sama GD kalo ngomong ngak pke bahasa jepang :)
xxgtae #6
Chapter 5: Author cepet update. Greget thoooorrrr
aestaengsic #7
Chapter 5: New reader's here!^^
TAF_91 #8
Chapter 5: berasa moment gtae nya kurang banyak,,
tp tetep keren,,
dtggu lanjutannya,,
fighting,,!!!
xxgtae #9
Chapter 4: Update lg dong thor
TAF_91 #10
Chapter 4: ow ji,,,
apa yg qm lakukan??
semakin penasaran am lanjutannya,,
fightaeng!!