Baekyeol's Story

When Chanyeol Read 10080 [Indonesia Translation]
Please Subscribe to read the full chapter

Chanyeol sedang duduk di mejanya, mengetik dengan cepat di laptopnya, menjauh dari pintu.

Baekhyun ragu, ingin Chanyeol menyadari kehadirannya, sampai dia melihat penutup telingan di telinga rapper tersebut – laki-laki tersebut jelas tidak mengetahui kehadiran Baekhyun.

Baekhyun membersihkan tenggorokannya dan menarik kursi, membawanya ke sudut di samping meja Chanyeol. Laki-laki tersebut terperanjat karena suara tiba-tiba tersebut, membanting menutup laptopnya dan dengan cepat berbalik dengan mata melebar dan pipi memerah, kemudian melihat pintu, bersiap secepat kilat keluar kamar.

Baekhyun tidak memberinya kesempatan melarikan diri, dengan efektif menutup jalannya dan mendorongnya sampai ia kembali duduk.

“Katakan apa salahku.” Dia tidak bermaksud mengeluarkan kata-kata tersebut dengan kasar.

Mata Chanyeol makin membesar, mulutnya terbuka dan bahu mengendur.

Baekhyun duduk di kursinya sendiri, dadanya tiba-tiba terasa sesak saat ia meraih tangan Chanyeol,  menggemgamnya seperti hanya itu penghubung yang tersisa dengan Chanyeol. “Aku perlu tahu. Kau marah padaku karena sesuatu dan aku tidak bisa mengerti dan itu membuatku gila dan aku khawatir aku tidak menghabiskan waktu yang cukup de – “

“Aku benar-benar minta maaf,” bisikan Chanyeol parau dan hampir tidak terdengan saat ia memotong limpahan kata-kata putus asa Baekhyun.

Air mata jatuh di pipi sang rapper dan itu cukup menghilangkan amarah dan rasa sakit Baekhyun akibat didorong kemudian diabaikan oleh teman baiknya. Dia melingkarkan tangannya di sekeliling tubuh pria tinggi tersebut, yang dengan sangat berterima kasih tidak menjauhkan diri darinya, tapi lebih menggantung padanya seperti orang hanyut.

Chanyeol bergumam dan Baekhyun menjauh untuk menangkap apa yang ia katakan, hanya saja  dia tidak bisa mengetahui apa yang laki-laki yang lebih muda tersebut katakan.

“Maafkan aku, maafkan aku yang sungguh bodoh dan aku tidak akan.. pernah melakukan itu padamu atau pada Kyungsoo tapi terutama tidak kepadamu dan aku tidak tahu mengapa mereka memikirkan hal seperti itu atau mengapa mereka menyukai 10080 tapi sekarang aku melukaimu dan itu benar-benar dan – “

“Chanyeol, bernapas.”

“Aku benar-benar minta maaf Baekhyun, itu tidak seharusnya terjadi tapi mereka menulis itu dan itu terjadi dan aku tidak – “

“Bernapas.” Jari-jari Baekhyun melingkar di sekitar pergelangan Chanyeol, meletakkan tangannya di dadanya, memaksa napas cepat sang rapper untuk menyadari napas tidak teraturnya. Chanyeol menelan udara sebanyak-banyaknya, tubuh tinggi kurusnya bergetar seperti daun saat ia bersandar dalam pelukan Baekhyun.

“Aku memaafkanmu. Aku tidak tahu apa yang kau lakukan atau siapapun mereka atau apa itu 10080 tapi tidak apa-apa.”

Chanyeol rileks dalam genggamannya sebelum mundur kembali, menatap mata Baekhyun dengan mata sedih. “Bagaimana kepalamu?”

“Aku hidup. Sekarang beritahu aku mengapa kau sangat kecewa kepadaku.”

Mata Chanyeol bergerak gugup ke arah laptopnya, sebelum menetap di tangannya. “Aku minta maaf, aku tidak bisa.”

Baekhyun, mengambil penghindaran Chanyeol untuk penolakan, merasa seperti hatinya jatuh ke perutnya. Apapun yang menyebabkan perkelahian antara mereka, mereka harus menanganinya,  karena jika tidak.. jangan tinggalkan aku.

“Jangan tinggalkan aku.”

Permohonan Baekhyun hampir tidak terdengar saat dia tanpa sadar menyuarakan pikirannya. Kepala Chanyeol tersentak dan dia melihat mata Baekhyun.

“Jangan tinggalkan aku, karena aku tidak akan sampai sejauh ini tanpamu dan aku tidak tahu apakah aku ingin semakin maju jika kau tidak ada di sampingku.”

Chanyeol nyaris membutuhkan waktu untuk memproses pertanda dari pernyataan tersebut.

“Tidak akan. Aku.. diriku yang sebenarnya tidak akan pernah melakukan itu.”

Baekhyun mengerutkan dahi pada kalimat aneh tersebut, tapi memutuskan itu membiarkannya berlalu.

“Kalau begitu katakan padaku mengapa kau jadi seperti ini dan biarkan aku memperbaikinya.”

“Kau tidak bisa. Ini salahku.”

Chanyeol bergerak dengan gugup untuk sesaat, mencoba mencari cara menghilangkan rasa penasaran Baekhyun dan, lebih penting, kegelisahannya, tanpa membiarkannya tahu tentang 10080.

“Aku telah cukup untukmu.”

Tangan Baekhyun naik ke belakang leher Chanyeol, menariknya mendekat sampai kepala mereka bersentuhan dan dia merasakn napas Chanyeol menyapu bibirnya. “Aku tidak tahu siapa yang memberitahumu ini, atau kau datang dengan pemikiran bodohmu sendiri, tapi kau telah menjadi teman yang lebih baik dari yang aku harapkan dan aku perlu kita menjadi baik-baik saja. Aku perlu kau dan aku jadi baik-baik saja. Kau tidak pernah bisa tidak cukup untukku, Park Chanyeol.”

Chanyeol dengan cepat menutup matanya, mengabaikan suara yang ada di kepalanya yang mendesaknya untuk menutup jarak antara bibir mereka dan mencium temannya, sebagai gantinya memilih untuk mundur dan mengambil laptopnya di atas meja. Dia mengambil napas dalam-dalam sebelum membuka alat tersebut dan membuka cerita yang memulai semuanya.

Baekhyun terlihat bingung dan sedikit khawatir saat Chanyeol membalik laptop tersebut ke arahnya dengan ketegasan yang baru. “Aku membaca ini.”

Mata Baekhyun dengan cepat memperhatikan halaman tersebu

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Teddy_Bear_22 #1
Gracias por traducirla aunque tampoco se indones ???
flynnitha #2
Chapter 4: Ini lucu wkwkwk
Semalem karna lagi galau dan gak tau harus gimana, aku teringat 10080 dan mulai nyari terjemahannya di google buat dibaca lagi untuk yang ke sekian kalinya.

Trus aku nemu ini di hasil pencarian.

Aku suka persahabatan mereka : )
AnaHsnh
#3
Chapter 4: Wkwkw,, endingnya sangat lucu. Tida kebayang mereka bikin fanfic
aiwataru1
#4
Huaaa keren ceritanya! >.<