Part 3 – New Lead

When Story Comes Alive
Please Subscribe to read the full chapter

Apa yang akan kau lakukan jika kenyataan yang terjadi berbeda dengan fikiranmu?

 

When Story Comes Alive ( Part 3 – New Lead )

 

“ Ini gila ..”

Hyeri menggelengkan kepalanya secara perlahan. Ia masih tak menyukai pemikiran bahwa fanfic yang ia tulis dengan segenap perasaannya itu kini menjadi kenyataan. Dan ia menjadi tokoh sentral dari fanfic yang ia tulis.

‘ Bahkan semua deskripsi yang kutulis sama!!!’

Mata Hyeri mulai menoleh ke kiri dan ke kanan, menatap kosong beberapa siswa yang terlihat lalu-lalang di depannya. Kini ia memang berada di kantin, setelah –ditarik-paksa- oleh Ri Jin, sahabatnya yang berwajah dan bertingkah seperti Jo Hyuna, sahabatnya di dunia nyata.

‘ Ini pasti mimpi’

“Ne, ini pasti mimpi”

Hyeri mengangguk-anggukkan kepalanya, berusaha meyakinkan dirinya sendiri. Ia tak mungkin kan membuat cerita karangannya menjadi kenyataan?

‘Tuk’

Hyeri memejamkan matanya, saat sebuah benda empuk  ‘terjatuh’ tepat di puncak kepalanya, tangannya secara reflek menangkap benda tersebut sebelum benda tersebut terjatuh dan meluncur bebas menuju lantai di sampingnya.

‘Roti strawberry?’

 

xXx

 

Park Chanyeol meletakkan sekotak susu tepat di hadapan Hyeri,yang terlihat masih menatap roti strawberry yang baru saja ia beri-jatuh-kan kepada Hyeri. Kakinya menarik kasar kursi di depan Hyeri. Sebelum ia mulai merebahkan tubuhnya di kursi itu, dan menyenderkan punggungnya. Ia memejamkan matanya, mengangkat kedua tangannya, mulutnya sedikit mengeluarkan suara erangan. Membuat beberapa yeoja disekitarnya berteriak histeris dan sibuk merekam kegiatannya dengan ponsel.

Meski beberapa yeoja itu sibuk berteriak histeris atau memotret bahkan merekamnya, tapi tak ada satupun dari yeoja itu yang berani mendekatinya. Sejak tadi.

Sejak pelajaran guru lee selesai, Kyungsoo menyeretnya ke kantin, dan entah bagaimana caranya, saat ini ia bisa duduk di tempat yang sama dengan yeoja yang justru ia coba hindari sebisa mungkin.

‘ Bahkan aku membelikan roti dan susu untuknya’

Chanyeol menghela nafas panjang, entah keajaiban apa yang terjadi pada dirinya, saat kedua tangannya tiba-tiba meraih dua buah roti strawvberry dan dua kotak susu putih di kantin sekolahnya, membayarnya, dan kakinya melangkah sendiri menuju tempat dimana Hyeri terlihat duduk dengan wajah frustasi yang Chanyeol enggan mengetahui alasan dibalik wajah itu.

Dan tanpa ia sadari, kini ia juga merebahkan tubuhnya di kursi yang letaknya tepat di depan Hyeri.

‘aish, aku pasti sudah gila’

Chanyeol mendongakkan kepalanya, saat kedua matanya bertemu dengan kedua mata Hyeri. Dan membuatnya terdiam beberapa detik, saat rasa rindu yang terasa seperti mencekik lehernya, membuat sekujur tubuhnya kembali panas dingin.

Tatapan yeoja itu, kedua matanya, yang terlihat begitu penuh rindu, bibir kecilnya yang kemerahan, pipi putih dan chubby nya, serta juntaian rambutnya yang terlihat begitu cantik.

Yeoja itu mengikat rambutnya menjadi dua, dan membiarkan kedua ikatan itu menjuntai melewati bahu nya yang terlihat begitu kecil dan.. mungil.

Chanyeol menyukai itu.

Rasanya saat ini, ia ingin melompati meja yang menjadi pembatas dirinya dan yeoja itu, lalu memeluk yeoja itu sekuat yang ia bisa dan mengatakan..

“Bogoshipposeo…”

‘EH??? APA YANG BARUSAN KUKATAKAN???’

 

xXx

 

Oh Ri Jin dan Do Kyungsoo hampir tersedak saat mendengar sebuah kalimat cukup mesra terucap dari Chanyeol, terdengar begitu merdu, meluncur mulus dari bibir Chanyeol yang tidak menyinggungkan sebuah senyum sedikitpun.

Kedua manusia itu kemudian mengalihkan tatapannya ke arah yeoja itu, yang terlihat hanya terdiam, dengan kedua mata yang mulai memerah.

Yeoja itu terlihat menggenggam erat roti di tangannya, erat, tanpa bisa berkata sepatah katapun. Jelas sekali yeoja itu berusaha menahan perasaan yang ada di dalam dirinya.

Ri Jin dan Kyungsoo saling berpandangan beberapa saat, sebelum menutup mulutnya secara bersamaan, dan tertawa kecil.

Mereka tau, kedua manusia itu mungkin butuh waktu untuk sendiri kini, karena itu mereka berdua menggeser bangku mereka, agak jauh dari tempat kedua manusia itu duduk, dan menghela nafas secara bersamaan.

‘ Kau berhutang padaku’

Pikir mereka dalam hati, secara bersamaan.

 

xXx

 

‘M-Mweo?’

Song Hyeri hendak berteriak, tetapi sesuatu menahannya, dan perasaan itu, kembali mengambil kendali dirinya. Perasaan rindu dan sayang yang terasa begitu menyakitkan.

Kedua matanya tak lepas menatap kedua mata Chanyeol yang terlihat masih menatapnya.. penuh rindu.

‘Deg’

Jantung Hyeri mulai berdetak kencang, sesuatu dalam tatapan Chanyeol membuatnya terasa hanyut ke dalam kedua mata Chanyeol. Sesuatu dalam diri Chanyeol, membuatnya tak bisa memikirkan apapun, kecuali betapa ia sangat ingin memeluk namja dihadapannya.

Dan betapa ia merindukan namja didepannya, dan betapa lama waktu yang harus ia habiskan hanya untuk menunggu sebuah perkataan yang terucap langsung kepadanya.

“Hyeri-a…”

Suara berat Chanyeol, terasa merasuk ke dalam jiwanya, membuat kedua matanya mulai tergenang air mata yang entah sejak kapan, mulai berkumpul di kedua pelupuk matanya. Dadanya terasa sesak dan panas secara bersamaan, tetapi ia tak bisa berkata apa-apa, ia hanya bisa terus menatap kedua mata Chanyeol yang menatapnya.. penuh rindu.

“ jeongmal bogoshippeo..”

‘TES’

Setetes air mata mengalir lembut dari sudut mata Hyeri. Dan detik berikutnya, yang Hyeri tahu, ia sudah menangis di dalam pelukan Park Chanyeol. Mantan idol kesukaannya, namja terakhir yang ingin ia temui di dunia ini, namja yang ia benci.

Namja yang ia rindukan.

 

xXx

 

Teriakan histeris dan patah hati beberapa yeoja di Changju High School, membuat konsentrasi seorang namja yang terlihat tengah bergelut dengan ponselnya sedikit terganggu. Kedua tangannya, menutup kedua telinganya secara reflek, sebelum kedua matanya mendelik kasar ke arah asal suara.

Namja itu, membetulkan letak headphone nya, sebelum memutar dengan cepat sebuah lagu dengan judul 7th sense di dalam handphonenya, membesarkan volumenya, dan kembali mengangguk-anggukkan kepalanya, tanpa suara sedikitpun.

Namja berambut hitam itu, bernyanyi tanpa suara sedikitpun, karena perjanjiannya dengan agency yang menaunginya, untuk tidak membocorkan lagu yang akan ia pakai sebagai lagu debutnya.

Tanpa mempedulikan sekitarnya, ia terus bernyanyi, dalam keheningan. Dengan sesekali tubuhnya bergerak mengikuti irama musik yang terputar di handphonenya.

Ia tak menyadari, bahwa di suatu tempat, benang merah kehidupannya kini tengah mengarah dengan pasti , dan hanya menunggu waktu, untuk bersinggungan dengan sumber kebrisikan yang tadi sempat mengganggunya.

 

xXx

 

“Ya, Song Hyeri, kau kenapa sih? Mood mu kuperhatikan sejak tadi naik turun. Sedang pms?”

Ri Jin menoel pelan bahu Hyeri , yang kini tengah menundukkan kepalanya di atas meja belajarnya, dahi dan hidungnya kini menyentuh langsung meja belajarnya, kedua rambutnya terjuntai lemas di kiri dan kanan, menutupi kedua pipinya yang chubby. Kedua tangan terjuntai pasrah di kedua sisi nya, ia seperti seorang manusia yang kehilangan semangat hidupnya.

“Ya, Song Hyeri!”

“Ri Jin-a.. aku bisa gila jika seperti ini terus..”

Ri Jin terdiam beberapa saat, menaikkan sebelah alisnya, mendengar suara berat Hyeri yang terdengar begitu frustasi.

“Hyeri-a.. wae? Bukankah hari ini berjalan dengan lancar?”

Ri Jin menarik sedikit kursinya, agar bisa berdekatan dengan Hyeri, sekarang sedang jam kosong, guru yang seharusnya mengajar mereka kini harus menghadiri rapat dadakan di sekolah mereka, bisa ditebak.

Hampir separuh isi kelas mereka sudah berpindah di kelas lain, dan beberapa murid kelas lain sudah mengisi kelas mereka.

Ri Jin mengedarkan pandangannya, saat kedua matanya menatap Chanyeol yang terlihat menatap Hyeri kosong. Sementara temannya, terlihat seperti tengah menggoda Chanyeol, yang tidak digubris oleh namja itu.

Ia juga bisa melihat beberapa yeoja yang terlihat mengelilingi mereka –Chanyeol dan temannya- , tetapi kedua namja itu terlihat tidak tertarik, dan terus menatap ke arahnya dan Hyeri.

Ri Jin memiringkan kepalanya.

‘Aku tahu bahwa Chanyeol merupakan idol yang terkenal, dan karena itu beberapa yeoja mengelilinginya, tapi kenapa rasanya aku pernah melihat namja di sebelahnya ya? Dimana ya ?’

Ri Jin menatap teman Chanyeol yang terlihat beberapa kali tersenyum ke arahnya, membuatnya mau tak mau sedikit membungkuk dan membalas senyumnya.

“ Dia lumayan juga..”

“Nugu ?”

 

xXx

 

Song Hyeri melirik Ri Jin yang terlihat asik dengan pikirannya sendiri, yeoja itu tadi sempat berbicara kepada Hyeri, dan sebelum Hyeri sempat menjawab. Yeoja itu kini telah mengacuhkannya. Asik dengan sesuatu yang berada di depannya.

Hyeri mengikuti arah pandang Ri Jin, sebelum kedua matanya kini kembali bertemu dengan kedua mata Chanyeol yang tengah menatapnya.

‘Deg’

‘AISH!’

Hyeri dengan cepat menjatuhkan kepalanya di meja belajarnya, dan menoleh ke arah jendela di sampingnya.

“Aish Micheosseo!”

Erangnya kesal. Ia mengingat kembali, bagaimana kedua air matanya mengalir, dan tubuhnya yang seakan tak bisa ia kontrol, bergerak dan memeluk Chanyeol erat. Sementara namja hanya pasrah dengan ‘terjangan’ Hyeri. Dan mengelus pelan kepala Hyeri.

 

LI FLASHBACK LI

Kedua tangan Chanyeol, memeluk tubuh Hyeri yang sedikit bergetar, air mata Hyeri mengalir deras dari kedua matanya. Seakan menumpahkan segala rasa rindu yang ia tahan.

‘Kenapa?’

Hyeri tak tahu, ia hanya tahu ia butuh memeluk namja ini, dan tubuhnya bergerak tanpa kemauannya sendiri. Harum cologne Chanyeol tercium jelas dan memenuhi setiap rongga kepalanya, membuat nya rilex dan nyaman.

“ Nado..”

Perkataan Hyeri meluncur begitu saja dari bibirnya, sementara pelukannya semakin erat di tubuh Chanyeol.

Sementara perlahan-lahan, ada beberapa memori dan ingatan yang mulai merasuki kepalanya. Dan berusaha menjelaskan alasan kenapa ia harus memeluk Chanyeol.

Bahwa ia sudah menunggu Chanyeol terlalu lama untuk kembali. Bahwa ia merindukan suara namja itu secara langsung. Merindukan wangi tubuh namja itu. merindukan kehangatan yang ia rasakan saat tengah memeluk namja itu.

Ia merindukan namja itu. sejak namja itu memutuskan untuk fokus kepada karirnya, dan meninggalkannya sendiri untuk melakukan debut sebagai member dari boyband EXO, tidak ada seharipun Hye

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet